SKOR.id - Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, menilai kinerja wasit pada Super League 2025-2026, sampai pekan ketujuh, masih berada di bawah ekspektasinya.
Kepada wartawan dalam acara Refereeing Workshop for Media di GBK Arena, Jakarta, Rabu (1/10/2025), dipaparkan sejauh ini keputusan tepat wasit adalah 88,5 persen.
Lebih tepatnya dari 60 pertandingan yang sudah terjdi di Super League 2025-2026, terdapat 78 insiden kunci. Dari situ ada 69 keputusan yang tepat, keliru 9 (11,5 persen).
Total terdapat 46 on field review (tinjauan langsung wasit di lapangan) ataupun VAR Official Review (tinjauan wasit ruangan VAR), atau ada 0,8 review VAR per laga.
"Musim lalu di Liga 1, kami temukan ada 89 persen keputusan yang tepat, 11 persennya tidak tepat. Tapi jika Anda mungkin ingat, ini sebenarnya belum sesuai ekspektasi kami," kata Yoshimi Ogawa.
"Ekspektasi kami mencapai 95, 96, atau 97 persen. Makanya kami masih harus meningkatkan ini. Di musim ini, sama juga untuk Super League, persentasenya hampir sama, 89 persen," ia menambahkan.
Lebih lanjut lelaki asal Jepang itu menyebut kabar baiknya, kepemimpinan wasit di kompetisi kasta kedua sedikit lebih baik, dari tiga pekan awal Championship 2025-2026.
Yakni dari 30 pertandingan yang sudah bergulir, terdapat 51 insiden kunci. Dari situ, ada 48 keputusan wasit tepat (94 persen), atau hanya 3 yang keliru (6 persen).
Total terdapat 32 on field review (tinjauan langsung wasit di lapangan) ataupun VAR Official Review (tinjauan wasit ruangan VAR), atau ada 1,06 review VAR per laga.

"Di Championship, statistik kinerja wasitnya sedikit lebih baik. Tapi saya yakin di Super League, persentase keputusan tepat akan meningkat," ujar Yoshimi Ogawa.
"Saya meyakini bakal mencapai 90, 91, 92, atau 93 persen. Makanya kami berupaya untuk mengedukasi dan mengembangkan (wasit di Indonesia)," ia menambahkan.
Sementara itu dari hasil evaluasi lainnya, wasit VAR harus berani mengintervensi wasit utama yang memimpin pertandingan, jika ada keputusan yang kurang tepat.
Misal, wasit utama memutuskan sebuah insiden berakhir hukuman penalti, namun sebenarnya ada diving atau semacamnya, VAR dapat melakukan intervensi keputusan itu.
"Makanya kami lagi-lagi bilang ke wasit bahwa mereka harus percaya diri. Kami minta ke VAR supaya jangan lakukan itu terlalu sering, cuma ketika ada kesalahan yang jelas dan sangat terlihat," kata Ogawa.
"Tapi di waktu berbeda, mereka akan bertanya, kenapa Anda tidak mengintervensi? Makanya di sini yang harus mereka tingkatkan supaya kita bisa meminimalisasi kesalahan."
"Ini salah satu yang jadi perhatian kami, VAR juga harus percaya diri ketika melakukan intervensi," mantan Direktur Departemen Wasit AFC itu memungkasi.