SKOR.id - Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, memastikan bahwa pengadil akan menerapkan regulasi terbaru pada Super League 2025-2026.
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia musim ini, Super League 2025-2026, akan mulai memakai peraturan anyar yang sejatinya sudah dipakai di Eropa sejak musim lalu.
Pada kompetisi yang sebelumnya bernama Liga 1 itu, kiper tak bisa mengulur waktu, karena dipastikan hanya boleh memegang bola maksimal delapan detik.
Wasit akan memberikan tanda atau pengingat pada lima detik terakhir penjaga gawang boleh memegang bola seusai menguasainya atau kontrol secara penuh.
Jika kiper memegang bola lebih dari delapan detik, maka akan dihukum dengan memberikan sepak pojok untuk lawannya. Pengulangan bakal berdampak sanksi lebih berat.
Kesalahan kedua tidak hanya dihukum korner, tetapi ada peringatan terhadap penjaga gawang, dan jika terulang lagi, maka sang kiper diberikan kartu kuning plus tetap ada sepak pojok.
Lebih lanjut dijelaskan pada acara Refereeing Workship for Media di Jakarta, Rabu (6/8/2025) petang, ada pula terkait regulasi protes atau komunikasi ke wasit.
Pada Super League 2025-2026, hanya kapten tim yang berhak mengajukan protes kepada pengadil pertandingan, atau komunikasi bisa diwakilkan sesuai keputusan kapten (terkait bahasa).
Jika ada intensi mendesak atau memprotes wasit dari non kapten tim, maka pemain tersebut akan langsung diberikan kartu kuning (sebelumnya lebih dulu diperingati).
Selanjutnya, wasit berhak memberikan hadiah penalti apabila ada pemain di luar line up, atau staf pelatih yang mengganggu jalannya pertandingan dengan cara memegang atau menendang bola di lapangan.
Adapun para wasit Indonesia telah melakukan pelatihan intens, termasuk melibatkan perwakilan FIFA, dalam persiapan menuju Super League 2025-2026.
"Kami sudah mulai mempersiapkan jajaran wasit sejak bulan lalu untuk kompetisi 2025-2026. Persiapan intens sudah kami lakukan, wasit kami sudah siap memimpin," kata Yoshimi Ogawa.
"Kita tidak bisa membandingkan musim lalu karena musim ini belum mulai. Tapi yang saya lihat, situasi sebelum musim mulai, dibandingkan dua musim sebelumnya, musim ini saya percaya diri."
"Mereka sudah improve, baik secara fisik, mental dan juga teknik. Mereka pun sudah lebih baik dalam memahami regulasi baru. Saya percaya diri mereka bisa improve sebaik mungkin, tapi tentu kita tidak bisa menutupi bahwa mereka bisa saja buat salah," ia memaparkan.
