SKOR.id – Ada kabar baik sekaligus buruk bagi penggemar Lego yang juga tergila-gila pada mobil balap.&nbsp;Kabar baiknya, perusahaan Technic telah merilis replika mobil balap Formula 1 Ferrari SF-24 skala 1:8 yang indah, dibuat menyerupai mobil asli yang saat ini bersaing di sirkuit balap.&nbsp;Kabar buruknya, replika ini tidak pas untuk hadiah Natal dan Tahun Baru, karena Anda tidak akan mendapatkannya saat liburan akhir Desember ini.&nbsp;Sebab, pesanan yang dilakukan pada bulan ini akan dikirim paling cepat tanggal 1 Maret 2025.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Replika_Ferrari_SF_24_Formula_1_dari_Lego_Technic_Dok_Lego_e3cce94bef.jpg" alt="Replika Ferrari SF-24 Formula 1 dari Lego Technic (Dok. Lego)."><figcaption>Inilah penampakan replika Ferrari SF-24 Formula 1 dari Lego Technic (Dok. Lego).</figcaption></figure>Replika mobil F1 terbaru Ferrari ini berukuran panjang sekitar dua kaki (61 cm), dan terdiri dari 1.361 potongan Lego berbagai jenis. Beberapa di antaranya bergerak, contohnya seperti spoiler yang dapat disesuaikan.&nbsp;Mobil replika ini juga memiliki kemudi yang fungsional, dan di balik penutup mesin terdapat replika asli dari mesin V-6 1,6 liter yang berputar cepat seperti yang ada pada mobil sesungguhnya.&nbsp;Pistonnya bisa berputar, dan bahkan ada kotak persneling dua kecepatan di dalamnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Replika_mobil_balap_Ferrari_SF_24_Formula_1_ini_dibuat_lengkap_dengan_replika_mesinnya_Dok_Lego_225f0eff0a.jpg" alt="Replika mobil balap Ferrari SF-24 Formula 1 ini dibuat lengkap dengan replika mesinnya (Dok. Lego)."><figcaption>Replika mobil balap Ferrari SF-24 Formula 1 ini dibuat lengkap dengan replika mesinnya (Dok. Lego).</figcaption></figure>Seperti kebanyakan kit Lego Technic, perakitannya agak rumit. Apalagi replika ini ditujukan untuk orang dewasa.Dengan banderol harga 229,99 dolar AS (sekitar Rp3,6 juta), pembelinya mungkin tidak ingin memainkannya setelah merakitnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Lego_Technic_Ferrari_SF_24_Formula_1_dibuat_mirip_aslinya_Dok_Lego_b9d8377949.jpg" alt="Lego Technic Ferrari SF-24 Formula 1 dibuat mirip aslinya (Dok. Lego)."><figcaption>Lego Technic Ferrari SF-24 Formula 1 dibuat semirip mungkin dengan mobil balap aslinya (Dok. Lego).</figcaption></figure>Ferrari SF-24 bergabung dengan kit Lego Technic F1 Mercedes dan McLaren yang sudah tersedia sebelumnya.&nbsp;McLaren menjalani debutnya beberapa tahun yang lalu bersama Lego dengan ukuran sedikit lebih besar, panjangnya hanya 61 cm lebih.&nbsp;Ada lebih banyak keping balok Lego juga yang disusun pada replika McLaren, tepatnya 1.432 keping, dan memiliki kombinasi mesin/transmisi yang sama.&nbsp;Sedangkan replika Mercedes-AMG W14 agak lebih rumit pembuatannya, dengan 1.642 keping yang digunakan dalam perakitannya.&nbsp;Kedua mobil tersebut dihargai sedikit lebih murah daripada Ferrari, tetapi pembelinya tetap harus merogoh kocek sekitar 200 dolar AS (Rp3,1 jutaan) untuk setiap kit-nya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6zChQDfNZCE?si=lX_3xC0BmofH46Oz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Replika mobil balap F1 Ferrari SF-24 ini berskala 1:8 dan harganya cukup menguras kantong.

Lego Technic Rilis Replika Ferrari F1 tetapi Bukan untuk Kado Natal

SKOR.id – Motorsport (olahraga otomotif) telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari identitas Subaru Indonesia sepanjang tahun ini.&nbsp;Prestasi di arena drifting, termasuk kolaborasi dengan Subaru Garasi Drift Team, menegaskan fokus Subaru pada reliabilitas dan teknologi motorsport untuk mobil jalan raya.&nbsp;Sabtu (30/11/2024), Subaru Indonesia melalui PT Plaza Auto Mega (bagian dari Plaza Capital), memperluas kiprahnya dalam bidang motorsport ke arena Touring Car Championship.Mereka bersama MAX Motorsport (PT Nora Tania Berjaya) menghadirkan Subaru BRZ Super Series di sela ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.Itu dirancang untuk menjadi ajang kompetisi sekaligus platform pembibitan bakat muda motorsport Tanah Air melalui program inklusif.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_30f6304df5.jpg" alt="Sesi foto bersama jajaran Subaru Indonesia, Max Motorsport, dan Komunitas Subaru Indonesia (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Sesi foto bersama jajaran Subaru Indonesia, Max Motorsport, dan Komunitas Subaru Indonesia (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>“Kami dengan penuh semangat memperkenalkan inisiatif terbaru,” kata Arie Christopher, CEO Subaru Indonesia. &nbsp;“Inisiatif ini tidak hanya merepresentasikan DNA motorsport Subaru yang kuat.” &nbsp;“Tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam mendukung kemajuan dunia motorsport di Indonesia,” ia menambahkan.&nbsp;“Bersama dengan Max Motorsport, kami masuk ke Touring Car Championship dengan mengadakan Subaru BRZ Super Series, sebuah kejuaraan one-make-race menggunakan sport coupe&nbsp;Subaru BRZ.”&nbsp;“Program ini menggabungkan unsur fun, efisiensi, dan sportivitas tinggi dengan dua kategori utama: Kelas Pro dan Kelas Amatir.&nbsp;“Mengajak komunitas Motorsport menggunakan platform Boxer engine, Rear-wheel Zenith, dan membuktikan arsitektur Subaru BRZ yang sangat kompetitif serta memiliki DNA Motorsport sesungguhnya."<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_c13c7e5bc3.jpg" alt="Subaru BRZ Super Series dibanderol Rp999.000.000 off the road (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Subaru BRZ Super Series dibanderol Rp999.000.000 off the road (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Yahya Adi Nugroho, Founder MAX Motorsport, kemudian mengungkapkan harga per unit dari Subaru BRZ Super Series.“Subaru BRZ Super Series ini dipasarkan dengan harga Rp999.000.000 (off the road),” ujar Yahya, seraya menyebutkan syarat bagi siapa pun yang ingin memiliki mobil untuk balapan itu.&nbsp;“Pemilik wajib mengikuti BRZ Super Series dan BRZ Time Attack, yang akan digelar dalam 4 putaran di Pertamina Mandalika International Circuit selama tahun 2025,” kata Yahya.&nbsp;“Dengan fasilitas kelas dunia dan pemandangan spektakuler, Sirkuit Mandalika adalah panggung sempurna untuk menggelar one-make-race bersama APM dan tamu internasional, memperlihatkan kemajuan dunia motorsport Indonesia.”&nbsp;“Alhamdulillah pada hari ini 30 November 2024, batch 1 sebanyak 9 unit Subaru BRZ Super Series sudah habis terjual,” Yahya menuturkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_609c2f187c.jpg" alt="Interior Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Interior Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_d47c214b87.jpg" alt="Berbagai tombol pendukung pada kemudi dan cluster meter (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Berbagai tombol pendukung pada kemudi dan cluster meter Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_c74b21e7d5.jpg" alt="Bagasi belakang Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Bagasi belakang Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Selain one-make-race, Subaru Indonesia bersama Max Motorsport menghadirkan dua program unggulan untuk mendukung penyelenggaraan Subaru BRZ Super Series, yakni:1. BRZ Racing SchoolProgram yang menawarkan berbagai Driver Improvement Packages guna memenuhi kebutuhan pengemudi di setiap tingkat keahlian.&nbsp;Program ini mencakup pengenalan dasar motorsport untuk pemula hingga peningkatan teknik balap tingkat lanjut bagi pengemudi yang berpengalaman.&nbsp;Program ini membuat keseluruhan kejuaraan Subaru BRZ Super Series menjadi inklusif untuk kalangan lebih luas.2. BRZ Time AttackKompetisi berbasis time attack yang dirancang khusus bagi pengemudi pemula dan berpengalaman untuk mengembangkan dan menguji keterampilan mengemudi mereka dengan platform Subaru BRZ di dalam sirkuit.Bersama Subaru Indonesia, Max Motorsport telah mengembangkan Subaru BRZ yang tidak hanya siap untuk kompetisi balap sirkuit dan time attack, tetapi juga cukup praktis dan efisien untuk dijalankan oleh privateers.Perubahan yang datang satu paket dengan harga penjualan Subaru BRZ Super Series ini menggunakan referensi parts dari kejuaraan BRZ Cup yang telah berjalan di banyak negara.Adanya dukungan dari APM Subaru di Indonesia dan komunikasi bersama Subaru Corporation Japan juga membawa proyek ini ke level yang lebih tinggi.Spesifikasi Subaru BRZ Super Series<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_87f946ec86.jpg" alt="Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Subaru BRZ Super Series (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Mesin dan Transmisi:<ul style="list-style-type:disc;"><li>SprintFilter Air Filter (One3 Motorsport)</li><li>Full System Exhaust (Max Motorsport &amp; ACS)</li><li>Cusco Engine Baffle Plate</li><li>Motul 300V Engine Oil (Motul Indonesia)</li><li>Cusco Clutch Hose</li><li>Safety &amp; Chassis:</li><li>Cusco Rollcage Carbon Steel 10-point</li><li>Cusco Safety Harness 6-point</li><li>Cusco Bride Zetta IV Seat</li><li>Cusco Seat Bracket &amp; Rails</li><li>Cusco Tow Hook (Front &amp; Rear)</li><li>Fire Extinguisher dan Engine Cut-Off Switch</li></ul>Wheels dan Tyres:<ul style="list-style-type:disc;"><li>Velg dari Braid Wheels engraved BRZ Super Series Full Race A (17x8 5x100)</li><li>Ban dari GT Radial SXR Tyres (225/45/17)</li></ul>Suspensi &nbsp;dan Footwork:<ul style="list-style-type:disc;"><li>Cusco BRZ CUP Coilover Suspension</li><li>Cusco Adjustable Front Lower Arm</li><li>Cusco Adjustable Rear Upper Arm</li><li>Cusco Rear Lateral Link</li><li>Cusco Adjustable Sway Bar Link</li><li>Cusco Heavy Duty Wheel Nuts</li><li>Cusco Braided Brake Line</li><li>Whisker Brake Pads (Hana Burton)</li><li>ARP Wheel Studs</li></ul>Chassis emblem yang ada pada tower suspension kanan membuat kendaraan ini menjadi cukup collectible pada masa yang akan datang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ufl2LojeSQw?si=_lKT4TmJsJ9egOBh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Subaru BRZ Super Series dibanderol dengan harga tidak sampai Rp1 miliar.

Automotive

Pembeli Subaru BRZ Super Series Wajib Ikut Balapan di Mandalika

SKOR.id – Pencinta balap mobil biasanya menyukai film-film bertema balapan seperti serial Fast and Furious.Tapi mungkin tidak banyak yang menyangka, mobil-mobil yang terlihat gahar dalam film tersebut ternyata tidak benar-benar cepat dalam dunia nyata.Jika Anda ingin bukti lebih lanjut bahwa mobil-mobil dalam film tersebut tidak nyata, simak penjelasan Craig Lieberman, penasihat teknis pada dua film Fast and Furious pertama.&nbsp;Lieberman menyingkap keajaiban film yang membuat semua mobil keren itu tampak jauh lebih cepat daripada yang sebenarnya.Ia menunjukkan seberapa cepat dan lambatnya mobil-mobil dalam dua film pertama Fast and Furious tersebut.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ZsJz2TJAPjw?si=x3CAZAOackxsgnff" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Misalnya Mitsubishi Eclipse milik Brian dari film pertama Fast and Furious, tampak seperti dapat melaju seperempat mil (402 meter) dalam waktu 10 detik.Mitsubishi Eclipse hanya menghasilkan sekitar 125 tenaga kuda dari mesin empat silinder 2.0 liter yang sedikit dimodifikasi dan naturally aspirated.Mobil tersebut membutuhkan sembilan detik untuk mencapai 60 mil (96,5 km) per jam di dunia nyata, dan menyelesaikan seperempat mil dalam waktu 16 detik yang sangat buruk.Sementara itu, Volkswagen Jetta milik Jessi dibuat untuk menjadi mobil pertunjukan, dengan tenaga hanya 150 tenaga kuda dan akselerasi &nbsp;dengan waktu tempuh 0-60 mil dalam 10 detik.&nbsp;Butuh waktu 18 detik untuk menyelesaikan seperempat mil, tetapi kendaraan tersebut tidak perlu melaju kencang untuk keperluan syuting.&nbsp;Lieberman mengungkapkan bahwa 90 persen aksi mobil dalam film terjadi di bawah kecepatan 60 mil per jam.Sedangkan aksi yang membutuhkan kecepatan lebih dari itu menggunakan kendali jarak jauh atau kabel untuk mencapai kecepatan tersebut.&nbsp;Penyuntingan, pencampuran suara, dan trik lainnya juga membantu menciptakan ilusi kecepatan bagi penonton film tersebut.Meski begitu, ada beberapa mobil dalam film tersebut yang memang memiliki tenaga lumayan besar.&nbsp;Misalnya Mazda RX-7 milik Dom, yang menghasilkan tenaga 305 tenaga kuda dan dapat mencapai waktu tempuh 0-60 mil hanya dalam kisaran 5-6 detik.&nbsp;Kemudian Nissan GT-R R33 milik Leon juga termasuk cepat, mencapai waktu tempuh seperempat mil dalam 10 detik di dunia nyata.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=QeY-TfaBymfYx_DP" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Keajaiban film membantu menjual ilusi kecepatan dan tenaga kuda.

Films

Mobil-mobil dalam Film Fast and Furious Sebenarnya Tidak Secepat Itu

SKOR.id&nbsp;– Jika Skorer merupakan penggemar balapan Formula 1, Skorer pastinya memiliki pembalap dan tim favorit masing-masing.&nbsp;Alasan di balik menjadikan seseorang sebagai pembalap atau tim favorit biasanya merujuk pada mobil balap yang dibawanya.Dengan spesifikasi yang dahsyat, mobil balap Formula 1 bisa meluncur hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Wajar bila mobil ini dijuluki sebagai “jet darat”.Namun, di balik kekaguman terhadap performa mobil balap F1, Skorer mungkin bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya proses pembuatan mobil tersebut?&nbsp;Perlu berapa tahapan hingga membuatnya menjadi mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi? Simak Skor Special edisi kali ini yang akan membahas mengenai hal tersebut.(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Target sebuah mobil yang dibuat dalam tiap event balapan Formula 1 adalah peningkatan yang konstan ketika akhir pekan balapan maupun tiap putaran di lintasan.Penjumlahan keseluruhan dari kemajuan tersebut pada tiap departemen dalam tim difokuskan pada peningkatan kinerja di sirkuit.&nbsp;Secara langsung atau tidak, tiap pekerjaan yang diselesaikan di pabrik mobil balap akan membuat perbedaan.Mengembangkan mobil F1, dan akhirnya membawa kinerja itu ke lintasan, merupakan proses yang rumit.&nbsp;Namun, dalam Skor Special kali ini Skor.id akan menguraikannya dan membuatnya lebih mudah dipahami dalam tujuh langkah berikut, yang dilakukan Mercedes-AMG Petronas F1 Team.1. EvaluasiSepanjang musim, mobil F1 beserta pemahaman kita tentangnya terus berkembang. Ini berkat pekerjaan yang dilakukan, baik di pabrik maupun lintasan.&nbsp;Ini adalah proses yang berkelanjutan dan berulang. Dimulai dari mengevaluasi berbagai cara untuk meningkatkan performa mobil, dengan data dan alat yang dimiliki pabrikan.&nbsp;Sederhananya, ini dapat dilakukan melalui dua rute yang berbeda.Bagian pertama adalah melihat aerodinamika, yang berarti permukaan mobil yang “basah” yang dapat Anda lihat dari luar, rangka luar, dan bagian mobil yang menghasilkan gaya tekan.Bagian kedua adalah pengembangan sasis, yang merupakan bagian-bagian yang mendasari di bawah rangka seperti suspensi, kemudi, pendinginan, dan rem.&nbsp;Pengembangan sasis dan aerodinamika juga saling memengaruhi, dengan kompromi yang diperlukan untuk mengoptimalkan keduanya.Bersamaan dengan laju pengembangan mobil yang mendasarinya, terlihat peningkatan khusus untuk sayap belakang dengan gaya tekan rendah untuk lintasan seperti di Sirkuit Spa-Francorchamps dan Monza.&nbsp;Arah pengembangan mobil juga dapat berubah, tetapi selalu berusaha untuk mencapai performa yang maksimal.Pabrikan juga harus bekerja di tengah dua kendala penting: waktu dan anggaran. Mereka perlu mengoptimalkan sumber daya untuk memastikan fokus pada area yang akan memberikan keuntungan paling efisien.&nbsp;Dengan batasan biaya, pabrikan juga tidak mampu mengeksplorasi tiap jalan atau item yang menunjukkan bahwa hal itu dapat memberikan kinerja.&nbsp;Untuk tujuan artikel ini, pabrikan akan memilih fokus pada seperti apa jadinya saat menghadirkan pembaruan aerodinamis melalui proses tersebut.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_a7be76c3cc.jpeg" alt=" Inilah spesifikasi mesin pada mobil F1 (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>&nbsp;Inilah spesifikasi mesin pada mobil F1 (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>2. AerodinamikaUntuk departemen Aero, langkah pertama adalah mengidentifikasi bagaimana meningkatkan aliran udara di sekitar mobil.&nbsp;Setelah memutuskan area mana yang ingin dijelajahi, tim menyelidiki cara-cara untuk memberikan peningkatan tersebut dalam peraturan yang dimiliki.Kemudian semuanya tentang menguji berbagai opsi untuk memahami apakah dapat memanipulasi medan aliran dengan cara yang diinginkan.&nbsp;Jika berhasil dari pengujian Computational Fluid Dynamics (CFD), mobil tersebut akan dibawa ke Terowongan Angin, di mana mobil tersebut akan ditambahkan ke mobil model skala 60% dan diuji.&nbsp;Nah, di sinilah kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apakah mobil tersebut telah memberikan peningkatan kinerja atau tidak.&nbsp;Sebagai bagian dari upaya untuk mendekatkan delta kinerja di seluruh grid, ada skala geser waktu terowongan angin yang dapat digunakan tim berdasarkan keberhasilan mereka di lintasan terkini.&nbsp;Di sinilah langkah selanjutnya berguna.3. SimulasiArea pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir: simulasi komputer.Kita dapat memodelkan dampak pembaruan yang kita bawa ke mobil, karena perubahan baik secara internal maupun eksternal memiliki pengaruh pada kinerjanya.&nbsp;Pihak Mercedes-AMG Petronas F1 Team tidak ingin membocorkan terlalu banyak rahasia pada tahap ini, tetapi ada banyak cara untuk melakukannya dan banyak titik data yang dapat kita evaluasi.Beberapa perubahan yang paling penting atau menjanjikan juga akan diuji dalam simulator Driver-in-Loop untuk memperoleh lebih banyak umpan balik waktu nyata.Dan juga, mempelajari data untuk melihat apakah peningkatan tersebut berfungsi seperti yang diharapkan.&nbsp;Anda mungkin telah melihat video dari dalam simulator, dengan pengemudi yang bekerja keras melakukan putaran virtual untuk menambah pemahaman tentang pembaruan sebelum menuju ke tahap berikutnya dari proses tersebut.4. Penandatanganan dan PembuatanBanyak komponen pada mobil F1 dari Mercedes-AMG Petronas F1 Team dibuat di dalam negeri (Inggris). Pekerjaan untuk memproduksi ini sangat luas.&nbsp;Beberapa dapat diselesaikan secara cepat, dalam sehari dalam beberapa kasus, sementara yang lain dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan.Untuk komponen aerodinamis, data yang telah dikumpulkan menunjukkan bahwa itu akan menghasilkan peningkatan kinerja.Juga, bahwa itu adalah cara yang efisien untuk menambah waktu putaran, maka itu akan ditandatangani.&nbsp;Permukaan dilepaskan dari Aero ke tim Desain, yang kemudian menghasilkan model atau gambar yang dapat dikirim ke departemen manufaktur.&nbsp;Pola dan cetakan kemudian dibuat untuk bagian tersebut sebelum dipindahkan ke Komposit.Mereka kemudian melaminasi komponen serat karbon, mengeringkannya dalam autoklaf, membentuknya menjadi bentuk akhir, dan mengujinya melalui Test and Development&nbsp;(Uji dan Pengembangan) atau Pengujian Non-Destruktif, tergantung pada bagiannya.&nbsp;Komponen tersebut dipangkas, dirakit (jika terbuat dari beberapa komponen), dibawa ke inspeksi untuk persetujuan akhir.Kemudian dari sana, komponen tersebut diserahkan ke Departemen Perakitan untuk dipersiapkan untuk lintasan.Untuk komponen non-serat karbon, komponen tersebut melalui tahap desain, pembuatan (misalnya di bengkel mesin), pengujian, dan perakitan akhir yang serupa.&nbsp;Semua diperiksa dengan toleransi sangat kecil dan akurasi luar biasa untuk memastikan komponen tersebut memberikan kinerja dan daya tahan yang dibutuhkan.Ini merupakan upaya tim yang besar di seluruh departemen untuk membawa komponen tersebut ke lintasan.&nbsp;Kami dapat bereaksi jika komponen rusak atau kami perlu mengajukan barang dengan kinerja tinggi.Dengan durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan komponen tersebut tergantung pada ukuran dan kompleksitasnya.Namun, untuk pembaruan yang lebih besar, diperlukan waktu berbulan-bulan untuk merancang, menguji, membuat dan membangun paket peningkatan tersebut sebelum benar-benar terbang ke tujuannya: lintasan balap. Namun, pekerjaan tidak berhenti di situ.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_c3b927a94a.jpeg" alt="FIA bocorkan rencana spesifikasi untuk mobil balap F1 2026 (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>FIA bocorkan rencana spesifikasi untuk mobil balap F1 2026 (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>5. Analisis di Lintasan: DataSetelah pembaruan tersebut sampai di lintasan balap, pabrikan perlu memahami apakah kinerjanya sesuai dengan yang mereka harapkan.&nbsp;Terdapat ratusan sensor di seluruh mobil untuk membantu hal tersebut.Sekelompok teknisi aerodinamis yang bertugas di lintasan balap dan di Race Support Room (Ruang Dukungan Balapan) di Brackley akan meneliti data secara langsung saat mobil berada di lintasan balap, meninjau apakah kinerjanya sebagaimana mestinya.&nbsp;Terutama untuk komponen yang lebih kecil atau satu bagian baru.Saat mengerjakan paket peningkatan yang lebih besar, menganalisis kinerjanya dalam satu akhir pekan balapan menjadi lebih menantang.&nbsp;Pabrikan juga perlu memastikan bahwa mereka mengumpulkan data pada balapan sebelumnya agar dapat dibandingkan kembali.Perubahan karakteristik juga diamati seperti peningkatan di tikungan tertentu atau fase tikungan.&nbsp;Para teknisi juga membandingkan hasil dengan data Terowongan Angin untuk melihat apakah hasilnya cocok.6. Analisis di Lintasan: PembalapSering digambarkan sebagai sensor terpenting dalam mobil, para pengemudi memainkan peran penting dalam membantu kita memahami mobil dan pembaruan apa pun yang dibawa.Para teknisi di lintasan bekerja sama erat dengan mereka untuk mengoptimalkan pengaturan mobil, yang dipengaruhi oleh peningkatan baru.&nbsp;Namun, mungkin yang lebih penting untuk paket peningkatan besar, umpan balik pengemudi sangat penting dalam memahami perubahan perilaku mobil dan apakah mobil memberikan karakteristik performa dan handling yang diharapkan.Pengemudi perlu menentukan kejadian tertentu di sekitar putaran yang menunjukkan bagaimana mobil berperilaku dan akan memberikan pengamatan tersebut kembali kepada para teknisi selama dan setelah sesi.&nbsp;7. Debrief dan KemajuanFaktor-faktor yang ditemukan oleh para pembalap dan teknisi kemudian didebrief sepanjang akhir pekan untuk menentukan apakah peningkatan tersebut berhasil.Pekerjaan ini berlanjut di pabrik-pabrik baik sepanjang akhir pekan maupun hari-hari berikutnya.&nbsp;Diperlukan banyak departemen untuk menganalisis data, menyampaikan temuan, dan menentukan cara untuk maju dari sana.Dan kita kembali ke langkah pertama. Proses ini berlanjut sepanjang musim saat kita berjuang baik di trek maupun pangkalan untuk mengungguli pesaing.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=2Df6idRXCR2trevb" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mobil balap Formula 1 bisa meluncur hingga kecepatan 350 kilometer per jam.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengenal Tujuh Tahapan Pembuatan Mobil F1

SKOR.id – FIA pada pekan lalu telah mengumumkan garis besar rencana peraturan 2026, serta gambaran seperti apa mobil balap generasi berikutnya.Merespons hal tersebut tim McLaren F1 telah menyatakan kekhawatirannya tentang detail dari apa yang sedang dikerjakan.Pimpinan tim, Andrea Stella, telah menyampaikan kekhawatiran mengenai peraturan 2026 dalam pertemuan semi-reguler yang digagas CEO F1, Stefano Domenicali, baru-baru ini.Salah satu poin pembicaraan utama adalah betapa lambatnya performa mobil berdasarkan rancangan peraturan yang telah dikirimkan ke tim.Hal itu terkait rencana mengurangi downforcesebesar 30% dan drag sebesar 55%.Simulasi awal yang dijalankan pada model tahun 2026 menunjukkan bahwa mobil tersebut mungkin lebih lambat beberapa detik dibanding mobil F1 saat ini.Selain itu, hampir tidak lebih cepat daripada mobil F2, kecuali ada perubahan yang dilakukan untuk memperbaikinya.Berbicara tentang profil kecepatan mobil 2026, Bos McLaren, Andrea Stella, menyampaikan pendapatnya.“Baiklah, menurut saya saat ini, karena mobil berada dalam versi rancangan peraturan, mobil tidak cukup cepat di tikungan dan terlalu cepat saat trek lurus. Kedua aspek ini perlu diseimbangkan kembali."Sedangkan Bos Tim Williams Racing, James Vowles, juga mendukung keyakinan Stella bahwa masalah performa harus diatasi.Menurut Vowles, penting bagi F1 untuk mempertahankan posisinya sebagai kategori mobil balap kursi tunggal tercepat di dunia di atas Super Formula dan IndyCar.“Sangat penting bagi kita untuk tetap menjadi yang terdepan di seri motorsport,” kata Vowles. “Itulah cara saya melihatnya, kita (F1) adalah puncaknya.”"Oleh karena itu, kita perlu pastikan bahwa kita bisa mempertahankan performa dan kecepatan yang kita miliki, dan saat ini, terdapat ketidaksesuaian di sana,” ucap Vowles.“Sebelumnya perbedaan performa dengan mobil F2 bisa jadi hanya beberapa detik, dan itu mulai menjadi sedikit ketat.”“Terutama jika Anda membandingkannya dengan seri lain di seluruh dunia yang telah Anda nominasikan,” Vowles menuturkan."Tapi ini juga masih berupa rancangan peraturan dan baru minggu ini, ada dua perubahan yang mengurangi downforce.”“Saya yakin kita akan mendapatkan solusi yang lebih baik dalam hal ini. Hanya diperlukan sedikit lebih banyak pekerjaan," kata Vowles.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C74Cf7gN_G8"></oembed></figure>Stella kemudian menambahkan, dari sudut pandang McLaren, tim mendukung maksud aturan baru untuk tahun 2026, namun diperlukan perbaikan dari rancangan proposal.“Kami mendukung maksud tujuan pada tingkat tinggi,” Stella menegaskan.&nbsp;“Namun jika melihat peraturan dalam bentuk rancangan yang telah beredar, masih jauh dari mampu mencapai tujuan dan maksud yang telah disepakati.”Menurut Stella, inilah saatnya bagi FIA, F1, dan tim untuk bekerja sama dan mendengarkan satu sama lain.Serta, berkontribusi untuk membentuk solusi yang memungkinkan olahraga otomotif ini mencapai tujuan tersebut.“Saya pikir jika kami memenuhi tujuan tersebut, kami akan menyelenggarakan F1 dalam kondisi yang baik,” kata Stella.&nbsp;“Namun kita perlu memastikan bahwa, ketika tiba waktunya penerapan, kita benar-benar menghasilkan produk yang memenuhi target dan sasaran tersebut.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HWXMmlQTD9I?si=JZa6GBtFJ43HQHav" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mobil baru F1 dinilai terlalu lambat di tikungan dan terlalu cepat di trek lurus.

Berita terkini balap mobil, pemain dan update terkini

Formula 1

Konsep Mobil Baru F1 2026 Tuai Kritik dari McLaren dan Williams Racing

SKOR.id – Belum lama ini FIA menguraikan detail utama dari konsep mobil balap "lincah" yang akan hadir bersamaan dengan unit tenaga baru dan kewajiban penggunaan bahan bakar berkelanjutan.Menampilkan aero-aktif, mobil balap baru Formula 1 ini akan lebih ringan 30 kg dibandingkan dengan mobil F1 saat ini serta ukurannya akan lebih pendek dan sempit.Jarak sumbu roda dikurangi dari 3.600 mm menjadi 3.400 mm, lebar mobil turun dari 2.000 mm menjadi 1900 mm. Selanjutnya, lebar lantai maksimum akan dikurangi sebesar 150 mm.Meskipun F1 tetap mempertahankan ukuran roda 18 inci yang telah hadir sejak tahun 2022, lebar ban depan akan dikurangi 25 mm dan belakang 30 mm.Diharapkan perubahan ini tidak mengakibatkan hilangnya cengkeraman secara signifikan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C74Cf7gN_G8"></oembed></figure>Sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan sasis yang sesuai dengan peraturan mesin baru, serta membantu mobil mengikuti satu&nbsp;sama lain dengan lebih baik, downforce telah berkurang sebesar 30% dan drag sebesar 55%.Elemen kunci aerodinamis pada mobil ini, yaitu sayap yang dapat digerakkan, dirancang sedemikian rupa untuk meminimalisasi fenomena udara kotor yang sangat berbahaya bagi balapan.Ini termasuk sayap depan yang lebih sempit, penghilangan lengkungan roda depan, dan papan kontrol bangun roda pada bagian depan sidepod.Pada bagian belakang mobil, akan terdapat sayap belakang aktif tiga elemen, dengan pelat ujung yang disederhanakan serta sayap balok bawah dihilangkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C76d9DCt__C"></oembed></figure>Tersembunyi dari pandangan, mobil F1 2026 akan menampilkan lantai sebagian datar dan diffuser bertenaga lebih rendah.Tujuannya untuk mengurangi efek tanah dan tidak membuat performa terlalu bergantung pada pengaturan ketinggian berkendara yang sangat kaku dan rendah.Mobil tersebut juga akan menampilkan elemen keselamatan yang ditingkatkan, termasuk struktur benturan depan dua tahap dan perlindungan intrusi samping yang ditingkatkan.&nbsp;Beban roll hoop juga ditingkatkan dari 16G menjadi 20G, sementara lampu endplate sayap belakang akan dibuat lebih terang.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C74FR9DtiF3"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/NLjBZPQjpFM?si=8DHhzXs8MbP5IcY4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Direktur Single-Seater (kursi tunggal) FIA, Nikolas Tombazis, menyebut peraturan baru ini sebagai “revolusi moderat”.Tetapi Tombazis menganggap peraturan tersebut sangat sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan F1.“Dengan serangkaian peraturan ini, FIA berupaya mengembangkan mobil generasi baru yang sepenuhnya berhubungan dengan DNA Formula 1,” ujar Tombazis.“Mobil yang ringan, sangat cepat, dan lincah namun juga tetap terdepan dalam teknologi, dan untuk mencapai hal ini kami berupaya mewujudkan apa yang kami sebut sebagai konsep ‘mobil gesit’.”“Peraturan Teknis Formula 1 FIA 2026 telah dirancang untuk memberikan balapan yang lebih erat antarpembalap, meningkatkan persaingan antartim, dan meningkatkan tontonan.”“Mobil ini lebih ringan, lebih bertenaga, dan lebih fokus pada keterampilan pembalap,” Tombazis menjelaskan.Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem menambahkan, "Tujuan kami, bersama Formula 1, adalah memproduksi mobil yang tepat untuk masa depan kategori olahraga elite. Kami yakin telah mencapai tujuan itu."Aturan baru tahun 2026 akan diratifikasi pada pertemuan Dewan Olahraga Motor Dunia FIA pada 28 Juni 2024 mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HWXMmlQTD9I?si=PvHD7bcWIfSEL4GZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mobil baru F1 ini akan lebih ringan, lebih pendek, dan lebih sempit dibanding saat ini.

FIA Rilis Gambar Pertama Konsep Mobil Baru Formula 1 2026

SKOR.id – Salah satu perempuan muda inspiratif yang layak dikedepankan dalam perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Jumat (8/3/2024) adalah Anindita Hidayat.Awalnya, Anindita dikenal sebagai selebgram yang kerap membagikan konten tentang edukasi seputar kesehatan.Kontennya berisi tentang tips diet, tips olahraga kebugaran yang baik dan benar, hingga jumlah kalori dari berbagai makanan.Seiring berjalannya waktu, dalam tiga tahun terakhir ini Anindita memilih menekuni dunia yang biasa digeluti kaum pria, yakni olahraga otomotif.&nbsp;Bukan racing yang dipilihnya, melainkan drifting. Perempuan kelahiran Bandung 26 November 1995 ini bukan sekadar menjalani hobi baru, melainkan juga mendalaminya.Alhasil berbagai prestasi pun diraihnya.&nbsp;Dalam Indonesia Drift Series 2022 lalu ia menduduki posisi kedua Women’s Drift Challenge.Kemudian bersama &nbsp;Chacha Shintya Soesatyo, Anindita naik podium juara dalam NDS Lite Round 3 di APDCrew Circuit, Serdang, Malaysia, 30 Juli 2023.Anindita ketika itu menempati posisi ketiga Women’s Drift Challenge NDS Lite Round 3, sedangkan Chacha Shintya posisi keempat.Dan kini Anindita sudah naik kelas ke kompetisi Pro 2, bersaing dengan para drifter pria.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CqIbPCdpg1d"></oembed></figure>"Saya memang perempuan yang menyukai dunia otomotif," kata Anindita di sela jumpa pers Indonesia Drift Series 2024 beberapa waktu lalu.“Saya memang berjiwa tomboy, senang sama mobil dari kecil, dan itu semua terbentuk dari sosok seorang ayah," ia menambahkan.&nbsp;"Makin besar, ternyata dunia motorsport yang saya sukai adalah drifting. Saya mulai menyukai drifting sejak sekitar tahun 2007-2008 lalu," ujar Anindita."Dari semua jenis balapan yang saya rasakan, drifting-lah yang paling membuat saya jatuh cinta."&nbsp;"Sebab drifting adalah seni, karena (untuk memenangkannya) kita tidak berpacu dengan waktu seperti racing."Dijelaskan Anindita, dalam drifting ada tiga jenis penilaian yakni style, angle, dan lining.&nbsp;"Jadi kita tidak berpacu dengan waktu. We dance with the car (menari bersama mobil).” &nbsp;“Juga mengutamakan style, dan itu subyektif.&nbsp;How u can beautifully dance with the car,” Anindita menjelaskan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_610495029a.jpg" alt="Drifter wanita Anindita Hidayat terkesan usai menjajal Subaru BRZ yang akan jadi official car dalam Women Drift Challenge di IDS 2024 (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Drifter wanita Anindita Hidayat terkesan usai menjajal Subaru BRZ yang akan jadi official car dalam Women Drift Challenge di IDS 2024 (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Women’s Drift ChallengeKarena menyukai drifting, Anindita kemudian mendalaminya bersama para praktisi yang memang ahli di dunianya, yaitu Danny Ferdito dan Akbar Rais."Sampai akhirnya pada 2021, saya pertama ketemu Akbar Rais dan Danny, kemudian mencoba drifting dan membangun mobil drift pertama saya."&nbsp;"Akhirnya dibuatlah kelas khusus perempuan bersama drifter wanita lainnya seperti Vamell (Revy Vamella) dan Negin Rahmatian."&nbsp;Kelas drifter khusus perempuan dalam ajang Indonesia Drift Series ini menurut Anindita perlu untuk dibuat. "Sebab kalau laki-laki di dunia otomotif sudah biasa.""Wanita yang berada dalam industri yang didominasi pria akan merasa terintimidasi. Apalagi kalau belum kenal dengan mereka.”“Saya mau mulai berlatih drifting, walaupun saya tomboy, tetap merasa terintimidasi karena masih buta dengan dunia drifting ini,” ujarnya.“Akhirnya bersama Akbar Rais dan J99 XAR Drifting Academy, Vammell, dan Nagin, dibuatlah kelas Womens Drift Challenge dari mulai paling dasar,” Anindita menuturkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_9e87547d71.jpg" alt="Para drifter wanita Indonesia yang akan tampil dalam kategori Women Drift Challenge pada Indonesia Drift Series 2024 (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Para drifter wanita Indonesia yang tampil dalam Women's Drift Challenge pada Indonesia Drift Series 2024 (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Selama mengikuti Women’s Drift Challenge (WDC), Anindita merasa tertantang untuk lebih meningkatkan kemampuannya.&nbsp;Dalam WDC tersebut Anindita mengaku belajar mengendalikan mobil, drifting, hingga tandem.&nbsp;"Sampai sekarang akhirnya saya bersama Vamell dan Nagin bukan cuma tampil di WDC, melainkan sudah compete di Pro 2. Bahkan tahun lalu kami sudah tandem dengan laki-laki,” ucap Anindita.Menurut Anindita, WDC dibentuk untuk membantu para perempuan Indonesia yang memang butuh wadah untuk jadi pembalap dan membangun mobil drift.&nbsp;“WDC hadir membuat wadah untuk perempuan-perempuan dari segala range usia, background, dan nationality."“Kami akan sama-sama menjadikan pembalap perempuan sukses berkarier dalam dunia laki-laki,” Anindita menegaskan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KFHKBmUNEQE?si=AJNfGvj7tBQz7YQ1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kini Anindita sudah naik kelas ke kompetisi Pro 2, bersaing dengan para drifter pria.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Anindita Hidayat, dari Selebgram Menjadi Drifter Wanita yang Berprestasi 

SKOR.id – Toyota baru-baru ini telah mengubah New Toyota Prius menjadi sebuah mobil balap, hal itu menyusul pengenalan versi sporty GRMN pada bulan Juni 2023 lalu.Perusahaan otomotif asal Jepang itu telah memperkenalkan mobil balap full-on terbaru yang baru saja berkompetisi dalam ajang 10-Hour Endurance Race di Thailand.Toyota&nbsp;Prius ini terlihat seperti mobil balap biasa. Toyota spek kompetisi ini memakai splitter depan yang lebih besar, canard pada sudut hidung, dan sayap belakang yang tinggi.&nbsp;Tapi sekarang&nbsp;mobil ini&nbsp;menggunakan roda palang 10, dengan rotor rem berlubang terlihat di belakang. Ketinggian&nbsp;berkendara juga tampaknya jauh lebih rendah daripada versi standar.Sayangnya&nbsp;Toyota belum memberikan rincian spesifik mengenai powertrain mobil balap&nbsp;Toyota&nbsp;Prius tersebut.&nbsp;Yang jelas mesin yang direvisi menggunakan bahan bakar netral karbon&nbsp;serta menghasilkan tenaga lebih besar daripada mobil jalan raya, menurut Car Watch Impress.&nbsp;Dikabarkan&nbsp;pula, terpasang baterai berkapasitas lebih tinggi untuk sistem hybrid dan modifikasi pada sistem pendingin juga.Mobil balap Toyota Prius menempati posisi ke-11 secara keseluruhan dari 63 starter dalam ajang yang berlangsung pada 22-23 Desember 2023 itu.Mobil ini juga menempati posisi ke-6 di kelasnya pada balap ketahanan ini, atau tertinggal 21 lap dari kendaraan pemenang.&nbsp;Belum ada informasi apakah Toyota berniat kembali membawa mobil balap Prius ini ke kompetisi lainnya, atau ajang ini hanya uji coba satu kali.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CufIyNALn4b"></oembed></figure>Toyota Prius ini akan menjadi salah satu dari beberapa mobil balap Toyota yang dipamerkan di Tokyo Auto Salon tahun depan, yang akan berlangsung mulai 13 hingga 15 Januari 2024.&nbsp;Mesin&nbsp;merek tersebut dari World Rally Championship, World Endurance Championship, Super GT,&nbsp;serta seri lainnya akan hadir juga dalam&nbsp;pameran tersebut.Toyota sebelumnya menghadirkan Prius untuk balapan dalam seri Super GT Jepang selama beberapa tahun, namun mobil tersebut hanya memiliki ikatan terbatas dengan versi legal jalan raya.Berbagai iterasi menggunakan mesin V8 3,4 liter dan 5,4 liter&nbsp;serta&nbsp;memiliki sistem hybrid yang berbeda, termasuk satu dengan superkapasitor.&nbsp;Meskipun&nbsp;banyak yang ragu&nbsp;Toyota Prius memiliki mesin delapan silinder,&nbsp;para penggemar balapan tetap senang melihat eksistensi mobil&nbsp;balap anyar&nbsp;ini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/J9EU3I6Sn-0?si=kDzb3qwwEjdeKE9h" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Toyota mulai menggunakan mobil balap Prius terbaru dengan bahan bakar netral karbon.

Toyota Prius Baru Terlihat Keren sebagai Mobil Balap

SKOR.id – Perasaan penonton usai menyaksikan film Ferrari arahan sutradara Michael Mann mungkin campur aduk: menggetarkan, membosankan, dan membingungkan.Film yang rilis di Amerika Serikat tepat pada Hari Natal 25 Desember 2023 ini juga meninggalkan pertanyaan yang sulit untuk dihilangkan: apakah sesuai ekspektasi?Tentu saja, tujuan dari tiap ulasan film adalah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut.Juga, menginformasikan apakah worth it dengan 131 menit waktu yang Anda habiskan untuk menyaksikan film ini. Jadi mari kita coba menyimpulkan beberapa jawaban.Dimulai dari hal positif yang sangat jelas, tidak ada aktor berperforma buruk pada film Ferrari ini.&nbsp;Dalam peran utama sebagai Enzo Ferrari (founder Ferrari), aktor Adam Driver benar-benar bersinar dengan penampilan yang menonjolkan kejeniusan sang Il Commendatore, julukan Enzo Ferrari.Demikian pula, aktris Penelope Cruz memainkan peran sebagai istri yang berduka dan sakit hati, Laura, dengan sempurna. Sedangkan Gabriel Leone berperan sebagai Alfonso de Portago.Beberapa aksen Italia kadang terdengar agak meleset, dan sulit pada awalnya untuk sepenuhnya memahami apa yang dikatakan.Tetapi seiring Anda mendalami filmnya, soal aksen Italia ini tidak lagi menjadi masalah.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1UurRKpf2P"></oembed></figure>Tanpa menggali terlalu jauh ke wilayah spoiler, aksi Ferrari berawal dari balapan Mille Miglia tahun 1957 di Italia.Hal tersebut penting bagi kelangsungan hidup Ferrari sebagai pabrikan otomotif.&nbsp;Memberikan beberapa drama di luar jalur, alur cerita sekunder namun tetap sentral mengikuti serta merinci kegagalan hubungan Enzo Ferrari dengan istrinya, Laura.Juga rahasia kekasihnya, Lina Lardi (Shailene Woodley), yang dengannya ia memiliki seorang putra bernama Piero (Giuseppe Festinese).Jika Anda mengharapkan adegan balapan yang menegangkan dari awal hingga akhir, sepertinya film ini bukan kabar baik bagi Anda.&nbsp;Yang lebih buruk lagi adalah bahwa sebagian besar aksi balap sebenarnya pernah ditampilkan pada trailer film Ferrari.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/CyivXhPLWU3/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/CyivXhPLWU3/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/CyivXhPLWU3/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">A post shared by Cinemark Theatres (@cinemark)</a></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Ya, ada beberapa adegan wheel-banging&nbsp;yang belum dibagikan sebelumnya, namun ini berlangsung tidak lebih dari satu menit.Sisi positifnya, suaranya dinaikkan hingga 11 setiap kali mobil berada di trek.&nbsp;Dikutip dari Motorsport yang menugaskan reporternya menonton langsung film ini di bioskop Amerika Serikat, suara tersebut benar-benar membuat merinding.Mengganti gigi atau menekan throttle lebih keras untuk melakukan overtake berulang kali digunakan.Tapi positioning mobil, ketika adegan balapan akhirnya terjadi 90 menit setelah film diputar, ada di mana-mana dan tidak mungkin untuk diikuti.&nbsp;Hanya sedikit dari hal ini yang dapat dikompensasikan dengan foto-foto indah menakjubkan dari mobil-mobil ikonik yang melaju melintasi pegunungan.Namun terkait aspek terburuknya, teknologi CGI yang digunakan pada dua kecelakaan besar yang mendasari film ini terlalu kasar.&nbsp;Kedua kecelakaan itu melibatkan sebuah mobil tunggal yang terbang di udara.Dan, pada contoh pertama, terlihat jelas boneka mainan dilempar dari mobil tersebut, tidak seperti sosok manusia.&nbsp;Ini membuat mood keluar dari momen yang seharusnya sangat berdampak, dan hampir membuat penulis artikel ini (dari Motorsport) terkikik melihat kualitas CGI yang seperti itu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CzmAXBKL6ND"></oembed></figure>Kedua, insiden itu memang memiliki nilai kejutan signifikan karena melibatkan kematian sembilan penonton, termasuk lima anak-anak.Tapi CGI gagal menyampaikan emosi apa pun yang diharapkan.&nbsp;Namun, dampak praktis setelahnya benar-benar mengerikan dan lebih dari sekadar kompensasi.Jauh dari balapan, dua adegan ranjang dan sebuah akhir yang tidak memiliki resolusi nyata membuat penulis artikel dari Motorsport ini bingung.&nbsp;Saat mobil Ferrari tidak berada di trek, kecepatannya juga sering turun hingga seperti merangkak.Ada adegan Penelope Cruz yang menatap diam-diam ke jarak tengah yang berlangsung jauh lebih lama daripada yang diperlukan.Percakapan antara karakter utama tidak pernah gagal untuk memajukan cerita dan, seperti yang telah disebutkan, meskipun aktingnya unggul, namun seharusnya bisa diringkas.Terlepas dari serangkaian hal negatif ini, Ferrari benar-benar memberikan wawasan menarik tentang salah satu periode paling brutal dalam sejarah balapan.Bisakah segalanya berjalan lebih baik?&nbsp;Ya. Mungkinkah ada balapan yang lebih nyata?&nbsp;Ya.Apakah balapan ekstra akan memberi manfaat pada cerita ini? Itu masih bisa diperdebatkan. Tentu saja, film ini masih jauh dari sempurna.Apakah Anda akan menikmati film Ferrari atau tidak, pada akhirnya tergantung pada selera masing-masing.&nbsp;Jika Anda menginginkan alur seperti film Rush (tahun 2013), Ferrari akan terasa kurang gereget dan tidak sepenuhnya memuaskan.Tetapi jika Anda ingin melihat lebih banyak tentang Ferrari sebagai manusia daripada pabrikannya, film ini akan memberikan Anda gambaran tersebut.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Wfsc5uQT8C4?si=fyaFP-y8XyWntwCj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jika Anda berharap adegan balapan menegangkan dari awal hingga akhir, ini bukan film yang tepat.

Latest Articles - Mobil Balap