SKOR.id - Petenis tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, memutuskan untuk memulai lembar baru dalam kariernya dengan mengganti sosok pelatih yang mendampinginya.Pada Jumat (4/10/2024), petenis asal Polandia itu mengumumkan perpisahan dengan Tomasz Wiktorowski yang sudah melatihnya selama tiga tahun terakhir.“Setelah menjalani tiga tahun yang penuh pencapaian hebat, saya dan pelatih Tomasz Wiktorowski memutuskan untuk berpisah,” tulis Iga Swiatek.“Saya ingin mengawali pernyataan ini dengan ucapan terima kasih yang besar dan mengapresiasi kerja sama kami berdua.”Iga Swiatek diketahui merekrut Tomasz Wiktorowski pada akhir musim 2021 atau kala dirinya masih bertengger di peringkat sembilan dunia.Usai mendapat polesan Tomasz Wiktorowski yang pernah mengantar Agnieszka Radwanska jadi juara WTA Finals 2015, karier Iga Swiatek di dunia tenis mengalami perkembangan pesat.Dalam tiga tahun terakhir, Iga Swiatek berhasil meraih berbagai pencapaian gemilang termasuk deretan gelar termasuk tambahan empat trofi Grand Slam dan juara WTA Finals 2023.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DAsW8gYgOlu"></oembed></figure>Swiatek pun mampu menyandang status sebagai petenis tunggal putri nomor satu dunia untuk kali pertama dalam kariernya pada awal April 2022.Ini merupakan pencapaian penting karena merebut status nomor satu dunia jadi salah satu target yang dicanangkan Swiatek dan Wiktorowski saat sepakat bekerja sama.“Tujuan utama kami adalah menjadi petenis nomor satu dunia dan coach Wiktorowski merupakan salah satu sosok yang pertama kali mengatakannya,” kata Swiatek.“Kami memasang target sangat tinggi. Kami pun datang ke setiap target dengan tujuan yang jelas, yakni memenanginya.”“Bersama coach Wiktorowski, kami memenangi banyak turnamen dan meraih empat gelar Grand Slam,” perempuan 23 tahun tersebut menambahkan.Oleh karena itu, Swiatek sangat berterima kasih atas kontribusi Wiktorowski dalam perjalanan kariernya terutama dalam tiga tahun terakhir.Lebih lanjut, Swiatek yang terakhir kali bermain di perempat final US Open 2024 awal September lalu berencana mengumumkan komposisi tim kepelatihannya yang anyar beberapa pekan ke depan.Pemilik medali perunggu Olimpiade 2024 tersebut mengaku tengah menjalani proses pembicaraan awal dengan calon pelatih anyar dari luar Polandia.Ini jadi langkah menarik tersendiri mengingat Iga Swiatek sebelumnya selalu didampingi pelatih yang berasal dari negaranya sendiri.Ketika masih berkompetisi di level junior, Iga Swiatek menjalani kariernya dengan bimbingan Michal Kaznowski.Setelah beralih status sebagai pemain profesional pada 2016, Iga Swiatek mulai dilatih oleh Piotr Sierzputowski dan bertahan nyaris selama enam tahun.Iga Swiatek pun menyebut keputusan ini diambil sebagai penanda bahwa dirinya siap mengambil langkah selanjutnya dalam karier tenisnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/p4fOmC7VoRk?si=0_4-Ut2gJy7MUCa_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Selama dilatih oleh Tomasz Wiktorowski, karier Iga Swiatek berkembang pesat dan berhasil meraih deretan prestasi berharga.

Tennis

Iga Swiatek Akhiri Kebersamaan dengan Sang Pelatih, Siap Buka Lembaran Baru

SKOR.id - Petenis tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, memutuskan tak memperkuat Polandia dalam ajang Billie Jean King Cup 2024.Keputusan Iga Swiatek jadi sorotan mengingat Billie Jean King Cup adalah turnamen beregu antarnegara paling bergengsi bahkan sampai disebut sebagai Piala Dunia-nya tenis putri.Ini jadi kali ketiga secara beruntun tim tenis putri Polandia menjalani kompetisi babak utama ajang yang dulu bernama Federation Cup/Fed Cup itu tanpa sosok Iga Swiatek.Padahal Iga Swiatek turut berjuang meloloskan negaranya dengan memenangi laga babak kualifikasi Billie Jean King Cup 2022 dan 2024.Sedangkan pada edisi 2023, Polandia yang tak diperkuat Swiatek kalah di babak kualifikasi kontra Kazakhstan. Namun, mereka akhirnya lolos ke babak utama usai mendapat wildcard.<div class="raw-html-embed"><a id="JmVpi23QT4J3KuhLLJUhnw" class="gie-slideshow" href="http://www.gettyimages.com/detail/2148522301" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'JmVpi23QT4J3KuhLLJUhnw',sig:'fbaioxAbu9jHq2rjdlfqv83-YC7CqBULkM4XcrcL8M8=',w:'594px',h:'396px',items:'2148522301,2148522261',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div>Iga Swiatek sendiri memutuskan absen memperkuat tim tenis putri Polandia dalam ajang Billie Jean King Cup 2024 karena faktor padatnya jadwal pertandingan.Menurut rencana, babak Utama Billie Jean King Cup 2024 berlangsung di Martin Carpena Arena, Malaga, Spanyol pada 13–20 November 2024.Sementara Iga Swiatek dijadwalkan mengikuti ajang WTA Finals 2024 di King Saud University Indoor Arena, Riyadh, Arab Saudi pada 2–9 November 2024.Swiatek sendiri sudah menjalani 68 laga sepanjang musim kompetisi 2024, termasuk Olimpiade 2024 di mana dirinya mendapat medali perunggu.Dalam sebuah kesempatan, perempuan 23 tahun itu sempat mengeluhkan jadwal pertandingan tenis yang kelewat padat.“Apa yang bisa saya katakan? Saya sudah melakukan upaya advokasi dengan mengatakan bahwa kita tak seharusnya terus mendorong para pemain untuk bermain lebih banyak,” katanya kepada Sky Sports.“Memang ini bukan keputusan pemain. Namun, saya pikir kita sudah terlalu banyak menjalani turnamen dalam satu misim. Ini tak akan berakhir baik. Ini akan membuat tenis jadi kurang menyenangkan.”“Tentu saya suka bermain tenis di berbagai tempat tetapi ini sudah cukup melelahkan. Kebanyakan petenis pun akan berkata demikian, terutama mereka yang bermain di level tinggi hingga akhir musim,” katanya. &nbsp;&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C_W_q3pgcjW"></oembed></figure>Menurut pemilik lima gelar Grand Slam tersebut, perlu penyelarasan jadwal kompetisi sehingga tak ada pihak yang dirugikan termasuk para pemain.“Saya merasa tak seharusnya seperti itu (jadwal turnamen padat) karena para pemain berhak beristirahat lebih lama,” Swiatek menjelaskan.&nbsp;“Mungkin orang-orang akan membenci saya karena mengatakan itu. Namun, saya hanya meminta waktu istirahat.”“Ini tak masuk akal tetapi para pemain terbaik dunia belajar bagaimana cara menyeimbangkan diri dengan tuntutan tampil dari ATP atau WTA. Kita lihat bagaimana hasilnya di masa depan,” ujarnya memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/TO-ai-DLfp8?si=fPe40Dw2loqQYcDy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Iga Swiatek memutuskan tak memperkuat tim tenis putri Polandia dalam ajang Billie Jean King Cup 2024 di Malaga, Spanyol.

Iga Swiatek 3 Tahun Beruntun Absen Perkuat Polandia di 'Piala Dunia Tenis', Keluhkan Jadwal Padat

SKOR.id – Petenis putri nomor 1 dunia Iga Swiatek berhasil mempersembahkan medali untuk negaranya, Polandia, di Olimpiade Paris 2024, meskipun hanya berupa perunggu.Ia mendapatkannya setelah berhasil mengalahkan wakil Slovakia Anna Karolina Schmiedlova dalam partai perebutan medali perunggu nomor tunggal putri cabang olahraga (cabor) tenis.&nbsp;Dalam pertandingan yang berlangsung di lapangan tanah liat Philippe Chatrier, Stade Roland Garros, Paris, Jumat (2/8/2024) malam waktu setempat, Swiatek menang straight set, 6-2, 6-1.Raihan medali perunggu ini menjadi sebuah pelipur lara bagi atlet 23 tahun tersebut. Pasalnya, Iga Swiatek datang ke Paris dengan ekspektasi menyabet emas di lapangan tanah liat yang merupakan teritorinya. &nbsp;Tetapi ia gagal. Swiatek di luar dugaan kalah dari wakil Cina Zheng Qinwen, Kamis (1/8/2024). Itu menjadi kekalahan pertamanya dari 26 pertandingan di Roland Garros. Tak sang petenis menangis seusai laga.Meski sangat kecewa atas kekalahan dari Zheng, Iga Swiatek mampu bangkit dan memastikan tidak pulang dengan tangan kosong dari Olimpiade 2024.“Saya pikir jika saya tidak bermain (di laga perebutan perunggu), saya bakal menangis selama seminggu. Saya menangis sekitar enam jam kemarin (Kamis), jadi itu (kekalahan) yang sangat mengecewakan,” kata Swiatek setelah pertandingan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-K75j1NF_f"></oembed></figure>“Ini olahraga, ini tenis, biasanya saya bisa memahami bahwa itu (kalah) hanyalah satu bagian dari hidup saya. Namun kali ini rasanya seperti seseorang benar-benar menghancurkan hati saya. Itu gila.”“Mungkin karena saya sudah lama menjadi petenis nomor 1 dunia dan memenangi banyak turnamen, saya merasa mampu mengatasi semuanya. Tetapi turnamen (Olimpiade) menunjukkan bukan itu masalahnya.”&nbsp;Kendati tidak berhasil memenuhi ekspektasi meraih emas, perunggu yang diperoleh Iga Swiatek tetap menjadi catatan sejarah, karena menandai medali pertama Polandia di Olimpiade dari cabor tenis.Swiatek mengaku bangga bisa menyumbangkan medali untuk negaranya pada debutnya dalam Olimpiade, meski bukan emas. Menurutnya, bermain di event ini terasa berbeda dari turnamen-turnamen WTA Tour.“Tensi dan stres yang saya alami selama seminggu penuh membuat (perunggu) ini makin Istimewa. Saya belum pernah merasakannya, bahkan di Grand Slam, tidak mudah. Dan meraih medali adalah mimpi yang jadi kenyataan,” tuturnya. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Karena itulah, Iga Swiatek senang mampu bangkit setelah kekecewaan luar biasa menyusul kekalahan dari Zheng Qinwen untuk kemudian mengamankan medali perunggu Olimpiade 2024.“Saya sangat bangga pada diri sendiri karena saya bisa keluar dan menikmati bermain tenis, sebab kemarin (versus Zheng) adalah salah satu kekalahan terberat yang saya ingat dalam karier saya,” ucap Swiatek.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EBASVZ-jZF0?si=E7NCuF1YyltwjbWB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Meski bukan emas, petenis putri nomor 1 dunia Iga Swiatek tetap bangga bisa meraih medali untuk negaranya di Olimpiade Paris 2024. 

Olimpiade 2024: Perunggu Jadi Pelipur Lara Iga Swiatek, Sejarah bagi Polandia

SKOR.id – Turnamen tenis lapangan rumput, khususnya Wimbledon, masih menjadi tantangan yang belum mampu diatasi Iga Swiatek. Tunggal putri nomor satu dunia itu tersingkir lebih cepat dari Grand Slam tersebut.&nbsp;Setelah performa luar biasa dalam turnamen tanah liat, dengan puncaknya gelar French Open untuk tiga kali beruntun, awal Juni lalu, Swiatek tiba di Wimbledon sebagai salah satu favorit juara.Namun, ia justru menjadi salah satu unggulan yang harus angkat kaki secara prematur dari Grand Slam ketiga dalam kalender musiman turnamen tenis dunia tersebut. Langkah Iga Swiatek terhenti di babak ketiga.Secara mengejutkan petenis asal Polandia ini takluk dari tunggal putri ranking 35 dunia, Yulia Putintseva, di All England Tennis Club, Inggris, Sabtu (6/7/2024). Swiatek kalah tiga set melawan atlet Kazakhstan itu, 6-3, 1-6, 2-6.Hasil tersebut memutus rangkaian kemenangan beruntunnya dalam 21 pertandingan. Ia mengakui terlalu banyak melakukan kesalahan versus Putintseva, terutama pada set kedua dan ketiga.“Bagi saya, beralih dari jenis tenis (lapangan tanah liat) di mana saya merasa seperti memainkan performa terbaik dalam hidup saya ke permukaan lain di mana saya lebih kesulitan, itu tidak mudah,” kata Siwatek.Faktanya, Wimbledon memang tidak ramah untuk Iga Swiatek. Selama tiga tahun berturut-turut turnamen ini seperti jadi batu sandungan setelah supremasinya di turnamen lapangan tanah liat.Dan dengan kakalahan dari Yulia Putintseva, Wimbledon tetap menjadi satu-satunya Grand Slam di mana Swiatek belum pernah bisa melangkah lebih jauh dari babak perempat final.Pada musim 2022, setelah menjuarai French Open, rekor 37 kemenangan beruntunnya terputus di putaran ketiga Wimbledon akibat kalah dari Alize Cornet. Tahun lalu, ia disingkirkan Elina Svitolina di delapan besar.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C9F53VWCNTu"></oembed></figure>Iga Swiatek mengaku mengalami kelelahan fisik dan mental karena tidak memiliki banyak waktu istirahat. Ia mengatakan tangki energinya benar-benar menjadi kosong saat melawan Putintseva.“Saya agak terkejut. Namun saya tahu kesalahan apa yang saya lakukan setelah Roland Garros (French Open). Saya tidak beristirahat dengan baik. Saya tidak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi,” ujarnya.Bermain di lapangan rumput terbukti masih menjadi tantangan yang sulit bagi Swiatek. Terbukti ia tampak jelas frustrasi saat Yulia Putintseva mampu mendikte permainan pada set kedua.&nbsp;Pemilik lima gelar Grand Slam itu benar-benar tidak mampu keluar dari tekanan dan menemukan solusi. Alhasil, dari 15 gim yang dimainkan selama set kedua dan ketiga, Iga Swiatek kehilangan 12 di antaranya.“Saya merasa di lapangan rumput saya perlu lebih banyak energi untuk tetap bersabar serta menerima beberapa kesalahan. Secara mental, saya tidak tampil sebaik itu di turnamen ini,” tuturnya.“Saya perlu pulih lebih baik usai musim lapangan tanah liat, baik secara fisik maupun mental. Saya benar-benar kembali bekerja, bukan untuk bermain tenis, tetapi hal-hal di luar lapangan. Saya seharusnya tidak melakukan itu.”Selanjutnya Swiatek akan fokus menghadapi Olimpiade Paris 2024. Ia akan kembali tampil di permukaan lapangan favoritnya, tanah liat, di Roland Garros, dan berharap bisa meraih medali emas untuk Polandia.“Saya kalah di babak ketiga (Wimbledon). Saya merasa saya sedikit kurang berprestasi. Namun ini tenis, Anda harus terus maju. Saya akan punya banyak peluang tahun ini untuk menunjukkan permainan saya.”Rapor Iga Swiatek di Grand Slam Wimbledon:2019: Babak Pertama – Iga Swiatek vs Viktorija Golubic – 2-6, 6-7 (3-7)&nbsp; 2021: Babak 16 Besar – Iga Swiatek vs Ons Jabeur – 7-5, 1-6, 1-6 2022: Babak Ketiga – Iga Swiatek vs Alize Cornet – 4-6, 2-6 2023: Babak Perempat Final – Iga Swiatek vs Elina Svitolina – 5-7, 7-6 (7-5), 2-6 2024: Babak Ketiga – Iga Swiatek vs Yulia Putintseva – 6-3, 1-6, 2-6<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4HXbgNcnDIw?si=IdgE7hGf5_JvnqtL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri nomor 1 dunia Iga Swiatek angkat kaki lebih cepat dari Wimbledon 2024 usai dikalahkan Yulia Putintseva.

Wimbledon 2024: Turnamen Lapangan Rumput Masih Jadi Batu Sandungan Iga Swiatek

SKOR.id – Iga Swiatek menjuarai Grand Slam French Open untuk kali ketiga beruntun atau yang keempat dalam kariernya, akhir pekan lalu. Ini membuat sang petenis diyakini bisa meniru sukses Rafael Nadal.Bahkan sebelum melawan Jasmine Paolini dalam final turnamen yang populer disebut Roland Garros itu, Sabtu (8/6/2024) lalu, Swiatek sudah dikomparasi dengan Nadal, sosok idolanya.Ini karena rekor fantastis mereka di turnamen lapangan tanah liat, khususnya lagi Roland Garros. Meskipun perbandingan kedua petenis tidak relevan, setidaknya untuk saat ini.Pasalnya, Rafael Nadal sudah mengoleksi 14 trofi French Open dan memiliki torehan 112 kemenangan dari 116 laga. Sedangkan Iga Swiatek baru empat titel dengan rekor 35-2.Swiatek sepakat bahwa membandingkannya dengan Nadal tak masuk akal. Sebelum Roland Garros dimulai juga petenis putri nomor 1 dunia ini sudah menolak julukan Queen of Clay karena merasa itu terlalu dini.“Kita lihat saja dalam 14 tahun ke depan, apakah perjalanannya akan sama. Tetapi jelas untuk saya sangat menyenangkan. Saya tak pernah menyangka siapa pun membandingkan saya dengan Rafa (Nadal), sebab bagi saya dia di atas semua orang, dia seorang legenda,” kata Swiatek.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Iga_Swiatek_juara_French_Open_2024_dbe57163aa.jpeg" alt="Iga Swiatek juara French Open 2024"><figcaption>Petenis Iga Swiatek menjadi juara French Open 2024 setelah mengalahkan Jasmine Paolini di partai final. (Yusuf/Skor.id)</figcaption></figure>Pun demikian, ada satu milestone Rafael Nadal yang telah disamai Iga Swiatek. Kedua petenis sama-sama sukses menjuarai French Open empat kali sebelum menginjak usia 24 tahun.&nbsp;Swiatek, 23 tahun, mencapainya musim ini dengan penampilan luar biasa saat menumbankan Jasmine Paolini. Nadal melakukannya di usia 22 tahun pada 2008 silam, ketika menang atas Roger Federer. &nbsp;&nbsp;“Kita akan lihat dalam beberapa tahun, namun saya bangga kepada diri saya sendiri karena saya bermain secara konsisten di sini dan nama saya sudah disebut dalam kalimat yang sama dengan Rafa. Itu keren.”Sukses mengalahkan Jasmine Paolini secara meyakinkan, 6-2, 6-1, Iga Swiatek kini mengoleksi lima gelar Grand Slam sejak tampil di level WTA pada 2019. Selain Roland Garros, ia juga telah menjuarai US Open.Kemenangan akhir pekan lalu pun menjadikan Swiatek petenis putri ketiga yang sukses hat-trick sebagai kampiun Roland Garros setelah Monica Seles (1990-1992) dan Justine Henin (2005-2007).&nbsp;Rafael Nadal, yang tersisih di babak pertama usai takluk dari Alexander Zverev, turut memuji performanya dan mengucapkan selamat atas keberhasilan Iga Swiatek menyabet gelar Roland Garros keempatnya.“Selamat @iga.swiatek,” tulis Nadal dalam unggahan story melalui Instagram pribadinya, yang kemudian dibagikan ulang oleh petenis kebangsaan Polandia tersebut. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/a1Xq0mMPgkk?si=7Xf27cHyQ6UEEaYy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri nomor 1 dunia Iga Swiatek diyakini bakal mampu ikuti jejak sukses Rafael Nadal menguasai Grand Slam Roland Garros. 

Merasa Belum Layak, Iga Swiatek Tersanjung Dikomparasi dengan Rafael Nadal

SKOR.id – Iga Swiatek mempertegas statusnya sebagai petenis putri nomor 1 dunia pada final French Open 2024. Ia sukses mengalahkan Jasmine Paolini secara meyakinkan, 6-2, 6-1, hanya dalam waktu 68 menit.Kemenangan atas unggulan ke-12 di Court Philippe-Chatrier, Paris, Sabtu (8/6/2024) itu juga memastikan Swiatek mengukir prestasi langka, yakni menjuarai French Open atau Roland Garros tiga musim beruntun.Ia jadi petenis putri ketiga di era Open yang mampu hat-trick dalam turnamen Grand Slam lapangan tanah liat tersebut. Iga Swiatek menyamai pencapaian dua legenda, Monica Seles dan Justine Henin.Seles melakukannya pada rentang periode 1990, 1991, serta 1992. Sedangkan Henin keluar sebagai juara Roland Garros di musim 2005, 2006, dan 2006.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C79TdSWA0yF"></oembed></figure>Swiatek juga mencatatkan dirinya sebagai tunggal putri kedua setelah Serena Williams yang sukses hat-trick gelar di tiga turnamen top lapangan tanah liat WTA: Madrid Open, Italian Open, serta French Open.“Saya hampir tersingkir dari turnamen pada putaran kedua (melawan Naomi Osaka). Ini adalah turnamen yang sangat emosional,” ujar Swiatek, yang baru berulang tahun ke-23 pada 31 Mei, seusai pertandingan. &nbsp;“Saya menyukai tempat ini, saya menunggu setiap tahun untuk bermain di sini. Jadi, terima kasih kepada kalian yang telah mendukung dan menyemangati saya sehingga momen ini mungkin terjadi,” tambahnya.Menghadapi, Jasmine Paolini, Iga Swiatek tidak mengalami kendala berarti. Ia mampu menang dua set dan hanya kehilangan total tiga game melawan petenis kebangsaan Italia tersebut.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🏆🏆 Queen of Paris 🏆🏆<a href="https://twitter.com/iga_swiatek?ref_src=twsrc%5Etfw">@iga_swiatek</a> captures a fourth Roland-Garros title defeating Jasmine Paolini 6-2, 6-1.<a href="https://twitter.com/hashtag/RolandGarros?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RolandGarros</a> <a href="https://t.co/T0ASUptTw3">pic.twitter.com/T0ASUptTw3</a>— Roland-Garros (@rolandgarros) <a href="https://twitter.com/rolandgarros/status/1799446968264962144?ref_src=twsrc%5Etfw">June 8, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Kendati hasil akhir tidak sesuai harapannya, Paolini tetap merasa bangga dengan pencapaiannya di French Open 2024. Terlebih, ini kali pertama sang atlet menembus final Grand Slam dalam kariernya.“Melawan Iga di sini adalah tantangan terberat dalam olahraga kami. Ini merupakan 15 hari yang intens, dan hari ini sulit. Namun saya sangat bangga pada diri saya sendiri,” kata Paolini menuturkan.Bagi Iga Swiatek, French Open 2024 menjadi gelar Grand Slam kelima yang diraihnya sejauh ini. Dan, empat di antaranya datang dari lapangan tanah liat Roland Garros. Satu titel lainnya adalah US Open 2022.Selanjutnya, Swiatek bakal mengalihkan fokusnya menghadapi Grand Slam ketiga tahun ini, Wimbledon, yang dijadwalkan berlangsung pada 1-14 Juli 2024, di All England Lawn Tennis and Croquet Club. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C79UFGiIrCY"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/a1Xq0mMPgkk?si=ZwhmBcI1EzvbyMOr" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Iga Swiatek meraih trofi Roland Garros keempatnya dan yang ketiga secara beruntun usai kalahkan Jasmine Paolini, Sabtu (8/6/2024). 

Iga Swiatek Juara French Open 2024, Petenis Putri Ketiga yang Hat-trick di Roland Garros

SKOR.id - Partai final nomor tunggal putri turnamen tenis Grand Slam French Open 2024 bakal mempertemukan sang juara bertahan, Iga Swiatek, dengan Jasmine Paolini.Iga Swiatek dan Jasmine Paolini melaju ke partai puncak setelah secara bergantian memenangi laga semifinal yang digelar Kamis (6/6/2024).Tiket final French Open 2024 lebih dulu dikantongi Iga Swiatek usai mengalahkan tunggal putri unggulan ketiga asal Amerika Serikat, Coco Gauff.Bermain di Lapangan Philippe-Chartier, Iga Swiatek butuh 1 jam 37 menit untuk meraih kemenangan dua set langsung dengan skor 6-2, 6-4.Bagi Swiatek, ini merupakan final French Open keempat dari enam kesempatan bermain di Roland Garros sejak 2019.Pada tiga partai final French Open sebelumnya, yang terjadi pada 2020, 2022, dan 2023, perempuan asal Polandia itu selalu meraih kemenangan dan pulang dengan gelar juara.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">2022: WWWWWWW🏆 2023: WWWWWWW🏆 2024: WWWWWW _❓ 20 STRAIGHT WINS in Paris for <a href="https://twitter.com/iga_swiatek?ref_src=twsrc%5Etfw">@iga_swiatek</a>.<a href="https://twitter.com/hashtag/RolandGarros?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RolandGarros</a><a href="https://t.co/oIC2tG39gv">pic.twitter.com/oIC2tG39gv</a>— wta (@WTA) <a href="https://twitter.com/WTA/status/1798730707579338890?ref_src=twsrc%5Etfw">June 6, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Swiatek tentu senang bisa kembali menembus final sehingga berpeluang mengukir three-peat (juara tiga kali beruntun) sekaligus meraih gelar keempatnya di French Open.Akan tetapi, petenis tunggal putri nomor satu dunia itu tak ingin merasa terbebani saat tampil di partai final walau dirinya difavoritkan untuk kembali jadi kampiun.“Terkadang sulit untuk tak melihat apa yang dipertaruhkan dan bagaimana atmosfer pertandingan (final Grand Slam). Saya masih belum terbiasa, ini bukan rutinitas,” katanya.“Namun ketika saya sangat fokus dengan permainan, saya bisa membuatnya seperti rutinitas karena saya rasa itu cara yang lebih mudah untuk menjalaninya.”Sementara itu, Jasmine Paolini melaju ke final French Open 2024 usai sukses mengatasi perlawanan Mirra Andreeva.Jasmine Paolini yang menduduki seed ke-12 turnamen menang dua set langsung dengan skor 6-3, 6-1 dalam duel berdurasi 1 jam 13 menit.Kemenangan tersebut sangat berarti bagi Paolini karena mengantarkannya menembus final Grand Slam perdana sepanjang kariernya.Petenis putri Italia itu pun mengaku tak menyangka bisa menjejakkan kaki ke partai puncak turnamen tenis Grand Slam.“Senang rasanya bisa menembus final Grand Slam. Ini terlihat sebagai sesuatu yang mustahil tetapi ini sebuah kenyataan,” katanya.“Saya sangat senang bisa berada di posisi ini. Saya tak pernah bermimpi bisa berada di final Grand Slam dan sekarang saya ada di sini.”<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Have a day Jasmine 👏👏👏 Jasmine Paolini continues her dream run in Paris after defeating Andreeva in straight sets. She will face Swiatek in her first Grand Slam final! <a href="https://twitter.com/hashtag/RolandGarros?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RolandGarros</a> <a href="https://t.co/0Vn8rSFQe8">pic.twitter.com/0Vn8rSFQe8</a>— wta (@WTA) <a href="https://twitter.com/WTA/status/1798753932757397989?ref_src=twsrc%5Etfw">June 6, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Saya pernah melihat petenis Italia menembus final dan memenangi Grand Slam tetapi saya tak pernah membayangkan itu terjadi pada saya,” petenis 28 tahun itu melanjutkan.“Tentu saja, saya ingin tampil di final Grand Slam dan sekarang itu jadi sesuatu yang gila untuk saya. Saya sangat senang tetapi juga terkejut. Itulah perasaan saya pada saat ini.”Partai final tunggal putri French Open 2024 antara Iga Swiatek dan Jasmine Paolini sendiri dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (8/6/2024).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lHnEUckcLBI?si=3aDTZIlOmw5UDPK0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Iga Swiatek berlaga di final French Open 2024 kontra Jasmine Paolini yang baru pertama kali tembus partai puncak Grand Slam. 

Final French Open 2024 Pertemukan Iga Swiatek dengan Jasmine Paolini

SKOR.id – Unggulan pertama tunggal putri French Open 2024 Iga Swiatek melenggang mudah ke perempat final setelah mencatatkan kemenangan double bagel, 6-0, 6-0, atas Anastasia Potapova.Bertanding di Philippe-Chatrier Court, Roland-Garros, Minggu (2/6/2024), Swiatek hanya butuh waktu 40 menit untuk mengatasi perlawanan Potapova. Ini jadi kemenangan tercepat dalam kariernya.&nbsp;Itu lebih cepat enam menit dari double bagel yang dibukukan petenis Polandia yang baru berulang tahun ke-23, 31 Mei lalu saat mengalahkan Karolina Pliskova dalam laga final Italian Open 2021.Bagi Iga Swiatek, hasil melawan Potapova menandai double bagel, alias menyapu bersih semua gim dalam dua set, kedelapan sepanjang kariernya atau yang kedua beruntun pada turnamen Grand Slam.Sebelum Anastasia Potapova di babak 16 besar tahun ini, Swiatek juga sukses mencatatkan kemenangan 6-0, 6-0 atas Wang Xinyu dalam putaran ketiga French Open 2023.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7tX7GZu6q4"></oembed></figure>Torehan tersebut pun membuat Iga Swiatek jadi petenis ketiga dalam era Open yang mampu menyabet double bagel di Roland Garros setelah Gabriela Sabatini (1992-1993) dan Mary Pierce (1993-1994).&nbsp;Tak hanya itu, Swiatek juga mencetak rekor lain, yakni tunggal putri pertama yang sukses membukukan 18 kemenangan beruntun dalam satu turnamen Grand Slam sejak Serena Williams menjuarai US Open 2014.&nbsp;Dengan menyingkirkan Potapova, ia sekarang telah memiliki rekor 32-2 dalam 34 pertandingan di French Open. Persentase kemenangannya mencapai 94 persen, tertinggi setelah Margaret Court (95%).Tentang pertandingan melawan Anastasia Potapova yang hanya berdurasi 40 menit, Iga Swiatek sendiri mengaku terkejut dengan cepatnya kontes berakhir.&nbsp;“Ya, itu cukup cepat, cukup aneh. Saya benar-benar fokus, saya tidak terlalu memperhatikan skor. Jadi saya hanya terus bermain, mengerjakan hal-hal yang diperlukan,” ujar Swiatek setelah pertandingan.Meskipun tak pernah bertemu sebelumnya di level Grand Slam atau WTA Tour, kedua petenis cukup sering berhadapan di level junior, U12 dan U14. Dan pada fase tersebut, Swiatek selalu kalah dari Potapova.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">She's on fire 🔥<a href="https://twitter.com/hashtag/RolandGarros?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RolandGarros</a> <a href="https://twitter.com/iga_swiatek?ref_src=twsrc%5Etfw">@iga_swiatek</a> <a href="https://t.co/F0AIBHSY5r">pic.twitter.com/F0AIBHSY5r</a>— Roland-Garros (@rolandgarros) <a href="https://twitter.com/rolandgarros/status/1797203422921290091?ref_src=twsrc%5Etfw">June 2, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Tentu saya ingat dia (Potapova) selalu menjadi pemain yang mengalahkan saya. Rasanya saya tak pernah melawannya, dan saya kalah dalam beberapa pertandingan yang memilukan bagi saya,” kata Swiatek, yang telah tiga kali menjuarai French Open (2020, 2022, 2023).“Saya sempat memikirkannya, tapi hanya beberapa detik. Kemudian saya benar-benar fokus karena itulah hal terbaik yang dapat saya lakukan. Kini semua berubah, saya makin dewasa dan bermain lebih baik.”Pada perempat final French Open, Selasa (4/6/2024) besok, Iga Swiatek akan bertemu juara Grand Slam Wimbledon 2023 Marketa Vondrousova, yang lolos usai mengalahkan Olga Danilovic, 6-4, 6-2.&nbsp;Keduanya sudah pernah bertemu tiga kali, dan Swiatek selalu mengalahkan Vondrousova. Duel terakhir mereka terjadi dalam babak penyisihan grup WTA Finals 2023. Kala itu, ia menang 7-6 (7-3), 6-0. &nbsp;Daftar Kemenangan Tercepat Iga Swiatek1) 16 Besar French Open 2024: vs Anastasia Potapova (6-0, 6-0) – 40 menit 2) Final Italian Open 2021: vs Karolina Pliskova (6-0, 6-0) – 46 menit 3) Babak 3 US Open 2023: vs Kaja Juvan (6-0, 6-1) – 49 menit 4) Babak 1 US Open 2019: vs Ivana Jorovic (6-0, 6-1) – 51 menit 5) Babak 3 French Open 2023: vs Wang Xinyu (6-0, 6-0) – 51 menit<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sESUq_D4gkU?si=vcpfsbERpCurORak" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek lolos ke perempat final Roland Garros dan akan bertemu juara Wimbledon, Marketa Vondrousova.

Iga Swiatek Catatkan Double Bagel Tercepat dalam Kariernya di French Open 2024

SKOR.id – Grand Slam French Open atau Roland Garros mulai memasuki babak utama akhir pekan ini. Dan, berdasarkan data, dua nama muncul sebagai favorit juara turnamen tenis lapangan tanah liat edisi 2024.Dari sektor tunggal putra, Jannik Sinner menempati urutan teratas daftar petenis yang diprediksi bakal mengangkat trofi Roland Garros. Ia mengungguli dua nama top, Novak Djokovic serta Carlos Alcaraz.Sedangkan di kategori tunggal putri, Iga Swiatek menjadi calon kuat juara French Open 2024. Petenis asal Polandia ini berada di atas Elena Rybakina dan Aryna Sabalenka.Nama Sinner dan Swiatek muncul sebagai favorit juara tahun ini berdasarkan Model Probabilitas Kemenangan yang disusun Stats Perform, perusahaan data dan teknologi olahraga yang berbasis di Inggris.Menurut data tersebut, Jannik Sinner unggul tipis dengan kans juara mencapai angka 13 persen. Unggul atas pemilik 24 gelar Grand Slam Novak Djokovic (10%) dan juga bintang muda Spanyol Carlos Alcaraz (6%).<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">13 - According to Stats Perform’s Win Probability Model ahead of the opening day of main draw play, Jannik Sinner (13%) is the favourite to win the Men's Singles title at Roland Garros. Prediction.<a href="https://twitter.com/hashtag/RolandGarros?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RolandGarros</a> | <a href="https://twitter.com/rolandgarros?ref_src=twsrc%5Etfw">@rolandgarros</a> <a href="https://twitter.com/atptour?ref_src=twsrc%5Etfw">@atptour</a> <a href="https://twitter.com/ATPMediaInfo?ref_src=twsrc%5Etfw">@ATPMediaInfo</a> <a href="https://t.co/vfRdKeOEqH">pic.twitter.com/vfRdKeOEqH</a>— OptaAce (@OptaAce) <a href="https://twitter.com/OptaAce/status/1794649305351135338?ref_src=twsrc%5Etfw">May 26, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sinner memiliki persentase kemenangan tertinggi di antara para rival sepanjang musim 2024, yakni 93,3. Dari 30 pertandingan yang telah dilakoni, petenis Italia tersebut menang sebanyak 28 kali.Pun demikian, Djokovic tidak boleh dikesampingkan. Atlet 36 tahun kebangsaan Serbia tersebut berambisi mencetak rekor dengan meraih gelar Grand Slam ke-25 di Paris.Perlu diingat, Novak Djokovic merupakan juara Roland Garros musim lalu, di mana ia sukses mengalahkan Casper Ruud dari Norwegia, lewat straight set, 7-6 (7-1), 6-3, 7-5.Sementara itu, Iga Swiatek menjadi favorit mengingat rekam jejaknya di French Open dan performanya sepanjang 2024, terutama dalam turnamen lapangan tanah liat.&nbsp;Merujuk Model Probabilitas Kemenangan Stats Perform, Swiatek memiliki peluang juara 20 persen. Angka ini jauh mengungguli Elena Rybakina yang ada di urutan dua (9%) dan Aryna Sabalenka di posisi tiga (7%).<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">20 - According to Stats Perform's Win Probability Model, Iga Swiatek (20%) is considered the favourite to win the Women's Singles title at Roland Garros. Prediction.<a href="https://twitter.com/hashtag/RolandGarros?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RolandGarros</a> | <a href="https://twitter.com/rolandgarros?ref_src=twsrc%5Etfw">@rolandgarros</a> <a href="https://twitter.com/WTA?ref_src=twsrc%5Etfw">@WTA</a> <a href="https://twitter.com/WTA_insider?ref_src=twsrc%5Etfw">@WTA_insider</a> <a href="https://t.co/q9oLhKhfJL">pic.twitter.com/q9oLhKhfJL</a>— OptaAce (@OptaAce) <a href="https://twitter.com/OptaAce/status/1794650114646217124?ref_src=twsrc%5Etfw">May 26, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Iga Swiatek telah tiga kali mengangkat trofi Roland Garros dalam empat musim ke belakang. Ia hanya gagal pada 2021, ketika langkahnya dihentikan petenis Yunani Maria Sakkari di babak perempat final.Tahun ini, Swiatek punya kans menjadi pemain ketiga yang mampu memenangi gelar tunggal putri Roland Garros tiga musim beruntun di Open Era setelah Monica Seles (1990-1992) dan Justine Henin (2005-2007).&nbsp;Petenis putri nomor satu dunia tersebut akan memulai perjuangannya di French Open 2024 menghadapi wakil tuan rumah Prancis, Leolia Jeanjean di Courth Philippe-Cahtrier, Senin (27/5/2024).Sementara itu, Jannik Sinner dijadwalkan mengawali turnamen dengan pertandingan melawan petenis Amerika Serikat Christopher Eubanks di Court Suzanne Lenglen pada babak pertama besok. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/n1tu4PUA_vU?si=2OQkTQdwyY0wx3ck" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berdasarkan Stats Perform, nama petenis Jannik Sinner dan Iga Swiatek muncul sebagai calon kuat juara Grand Slam French Open atau Roland Garros tahun ini.

Persentase Tertinggi, Jannik Sinner dan Iga Swiatek Favorit Juara French Open 2024

SKOR.id – Iga Swiatek sukses menyamai rekor Serena Williams usai menjuarai Italian Open 2024. Itu gelar ‘double dirt’ sang petenis menyusul titel Madrid Open yang diraih dua pekan sebelumnya. &nbsp;&nbsp;Raihan di Roma membuat Swiatek menjadi petenis putri pertama yang mampu memborong titel ‘dirt double’, Madrid dan Italian Open, sejak Williams melakukannya pada musim 2013.Kini, Swiatek berambisi melengkapi gelar bergengsi di turnamen tanah liat dengan membidik Triple Crown dalam Grand Slam French Open atau Roland Garros, yang akan berlangsung 20 Mei-9 Juni mendatang.&nbsp;Peluang untuk itu sangat terbuka bagi tunggal putri nomor satu dunia tersebut. Ini mengingat Iga Swiatek sukses menjuarai Roland Garros tiga kali dalam kurun empat tahun, yakni pada 2020, 2022, dan 2023.Hanya sekali Triple Crown pernah terjadi sepanjang sejarah WTA Tour. Milestone langka itu terjadi musim 2013 silam, ketika Serena Williams memborong trofi Madrid Open, Italian Open, serta Roland Garros.&nbsp;Berhasil juara Italian Open 2024 menegaskan status Swiatek sebagai Queen of Clay alias Ratu Lapangan Tanah Liat. Sejak jadi petenis profesional, ia mencatat persentasi kemenangan tertinggi di permukaan itu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7HeTRPoLKj"></oembed></figure>Dari 87 pertandingan turnamen lapangan tanah liat, Swiatek membukukan 89&nbsp;persen kemenangan (77). Angka ini lebih tinggi dibanding di lapangan permukaan keras (79%) ataupun rumput (68%).&nbsp;“Dia hidup untuk bermain di lapangan tanah liat, itu sangat jelas, memenangi Roland Garros berkali-kali. Dia bermain sangat baik, jadi akan sangat sulit mengalahkannya di event (tanah liat),” ujar salah satu rival sekaligus juara Italian Open dua kali, Elina Svitolina, tentang Swiatek.&nbsp;Hal senada diungkapkan petenis legendaris, Martina Navratilova. Menurut juara dua kali Roland Garros ini, tidak ada alasan Iga Swiatek tak akan juara di Paris bulan depan jika melihat konsistensinya, khususnya di lapangan tanah liat. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Di clay, dia melakukannya dengan sempurna. Pergerakannya, pemulihannya. Dia membuat lawan lelah dari baseline, bermain agresif. Dia konsisten. Itulah mengapa dia jadi No. 1 untuk waktu yang lama. Paris (Roland Garros) tempat yang perfek untuk permainannya,” kata Navratilova.Dalam pertandingan final Italian Open di Foro Italico, Roma, Sabtu (18/5/2024) lalu, Iga Swiatek bermain dengan sangat agresif. Ia membuat lawannya, Aryna Sabalenka, terus menerus berlari.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Queen Behavior 👑<a href="https://twitter.com/iga_swiatek?ref_src=twsrc%5Etfw">@iga_swiatek</a> | <a href="https://twitter.com/hashtag/IBI24?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#IBI24</a> <a href="https://t.co/6uzh13x3oF">pic.twitter.com/6uzh13x3oF</a>— wta (@WTA) <a href="https://twitter.com/WTA/status/1791868209970225227?ref_src=twsrc%5Etfw">May 18, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sabalenka, tunggal putri ranking 2 dunia, mengakui Swiatek memaksanya terus bergerak hingga kehabisan tenaga untuk sebuah poin. Dan selalu sulit untuk mencuri angka dari petenis 22 tahun tersebut.Pada akhirnya Sabalenka kembali harus mengakui keunggulan Swiatek. Ia kalah dua set langsung, 6-2, 6-3. Ini menjadi kali kelima petenis Belarus itu takluk dari sang rival dalam enam duel di lapangan tanah liat.&nbsp;“Saya tahu dia bergerak dengan baik dan saya harus tetap agresif, harus terus menekan. Ini membuat saya agak buru-buru. Saya perlu bermain dengan cara berbeda saat bertemu lagi dengannya,” ujar Sabalenka.&nbsp;Dengan kesuksesannya di Madrid Open dan Italian Open serta statusnya sebagai nomor satu dunia, Iga Swiatek menyadarinya dirinya akan difavoritkan untuk Roland Garros 2024. Namun, ia tak mau terbebani.&nbsp;“Well, saya adalah No.1 jadi saya favorit di turnamen mana pun jika Anda mengacu pada ranking. Tetapi peringkat tidak berpengaruh (di lapangan). Jadi saya akan melakukan semuanya selangkah demi selangkah,” ucap Swiatek setelah meraih gelar Italian Open ketiganya.&nbsp;Usai Italian Open, Iga Swiatek dan para petenis top lainnya bakal mengalihkan fokus menghadapi Grand Slam kedua tahun ini, French Open, yang lebih populer disebut Roland Garros di Paris, Prancis.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oGezNCoZDtU?si=dXyK0g-vF6hZG4zC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Setelah menjuarai Italian Open, Iga Swiatek akan mencoba untuk meraih Triple Crown dengan memenangi Roland Garros 2024. 

Latest Articles - Iga Swiatek