SKOR.id – Pisang adalah makanan pokok dalam banyak pola makan dan merupakan salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi secara global.
Faktanya, pisang menjadi makanan favorit yang menunjukkan daya tariknya yang luas. Pisang disukai karena kemudahannya, ketersediaannya, dan harganya yang murah. Pisang juga menjadi tambahan yang mudah untuk makanan. Mereka sering dinikmati dalam smoothie, sebagai bagian dari sereal sarapan, atau disajikan begitu saja.
Di banyak negara, terutama negara-negara berpenghasilan rendah, pisang merupakan sumber nutrisi yang berharga. Kaya nutrisi penting seperti potasium, vitamin B6, dan serat makanan, buah ini merupakan pilihan yang bergizi. Pisang tidak diragukan lagi populer.
Namun, dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap lingkungan dan keragaman pola makan, Anda mungkin bertanya-tanya seberapa sering Anda harus memakan pisang.
Berikut ini sejumlah hal yang perlu Anda ketahui tentang asupan pisang mingguan Anda dan potensi dampaknya terhadap kesehatan Anda dan planet ini.
Berapa Banyak Pisang yang Harus Anda Makan dalam Seminggu?
Pisang menawarkan banyak manfaat kesehatan potensial, termasuk:
- Pencegahan penyakit kronis: Pisang kaya akan senyawa bioaktif. Mereka termasuk antioksidan flavonoid dan polifenol. Ini dapat membantu mencegah diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
- Mendukung kesehatan jantung dan mengisi kembali elektrolit: Pisang kaya akan elektrolit kalium dan magnesium. Ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, pisang dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah.
- Meningkatkan kesehatan usus dan metabolisme: Pisang mentah dan kurang matang kaya akan serat seperti pektin dan pati resisten. Serat ini membantu pencernaan, pergerakan usus, dan pengendalian gula darah.
Mereka juga bertindak sebagai prebiotik, memberi nutrisi pada bakteri usus yang baik. Mikrobioma usus yang sehat semakin membantu pencernaan. Ini juga dapat mendukung kekebalan, kesehatan otak, dan pengelolaan berat badan.
Penelitian observasional terbaru menemukan bahwa penderita tekanan darah tinggi dapat menurunkan risiko kematian dengan mengonsumsi pisang 3 hingga 6 buah seminggu. Hal ini dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsinya kurang dari sebulan sekali. Peningkatan melebihi kisaran ini tidak memberikan manfaat tambahan.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menemukan jumlah pisang yang tepat untuk berbagai kondisi dan tujuan kesehatan.
Jadi, berapa banyak pisang yang harus Anda makan setiap minggu untuk mendapatkan manfaat ini? Untuk saat ini, jawaban terbaik bergantung pada kebutuhan pribadi dan pola makan Anda. Namun, sebagian besar orang dewasa yang sehat seharusnya dapat dengan aman mengonsumsi satu atau dua buah pisang berukuran sedang per hari.
Hal Lain yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memperbanyak Asupan Pisang
Berhati-hatilah dalam mengonsumsi pisang jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, penderita penyakit ginjal sebaiknya membatasi pisang karena kandungan potasiumnya yang tinggi.
Mereka yang memiliki kekhawatiran lain atau sedang menjalani pengobatan tekanan darah atau gagal jantung harus berkonsultasi dengan dokter sebelum makan pisang.
Selain itu, meskipun pisang menyehatkan, produk dan makanan penutup rasa pisang mungkin tidak begitu bergizi. Mereka biasanya kurang mendapat manfaat dari makan pisang utuh.
Demi Keragaman, Anda Tidak Harus Mengandalkan Pisang Saja
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan Anda makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Rendahnya asupan buah dan sayur meningkatkan risiko penyakit kronis. Hal ini dapat menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia.
Tapi, bukan hanya jumlah yang Anda makan saja yang penting. Mengonsumsi berbagai macam buah dan sayuran sangat penting untuk kesehatan yang baik.
Seperti halnya makanan apa pun, makan terlalu banyak pisang dapat menggantikan produk lain, menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan potensi efek samping.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa campuran buah dan sayuran yang beragam, berapa pun jumlahnya, dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker.
Mengonsumsi lebih banyak jenis buah-buahan dan sayur-sayuran juga dikaitkan dengan nutrisi dan kualitas makanan yang lebih baik, gaya hidup yang lebih sehat, atau risiko kematian yang lebih rendah pada beberapa populasi lanjut usia.
Para ilmuwan mengusulkan kasus lain mengenai variasi: memperbanyak jenis pisang yang Anda makan mungkin dapat membantu memecahkan masalah jamur pisang.
Jadi, Anda dapat melakukan bagian Anda untuk mendukung produksi pisang yang lebih berkelanjutan dan beragam dengan memilih:
- Berbagai jenis pisang, seperti pisang merah atau pisang raja
- Fairtrade atau pisang organik
- Pisang dari berbagai daerah
Pendekatan ini dapat mendorong praktik ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan dunia pada satu jenis tanaman pisang, yang pada gilirannya dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan.
Alternatif Pengganti Pisang
Jika Anda mencari inspirasi untuk menambah variasi pada asupan buah harian, berikut beberapa buah yang bisa Anda coba sebagai pengganti pisang (atau sebagai tambahannya):
- Bluberi: Sangat tinggi antioksidan dan serat.
- Kiwi: Kaya vitamin C, enzim pencernaan, dan serat.
- Delima: Tinggi potasium dan antioksidan.
- Jeruk: Berlimpah vitamin C untuk kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.
- Pepaya: Kaya akan vitamin A, C, dan enzim pencernaan.
- Stroberi: Tinggi vitamin C, mangan, dan antioksidan.
- Apel: Tinggi serat, terutama pektin, dan vitamin C.
- Ceri: Mengandung serat, vitamin C, dan antioksidan kuat.
- Alpukat: Unik sebagai buah yang kaya akan lemak dan serat sehat.