SKOR.id – Kobe Bryant dikenal karena keahliannya yang luar biasa di lapangan basket NBA bersama Los Angeles Lakers. Namun, yang tidak diketahui banyak penggemar adalah bahwa ia juga memiliki hasrat yang tinggi terhadap musik.
Setelah debut album bintang NBA Shaquille O’Neal, Shaq Diesel sukses meraih platinum, sebuah label rekaman ingin meniru kesuksesan itu dengan Kobe Bryant.
Jika bicara soal rekaman Bryant, nama Steve Stoute pun muncul. Seperti diungkapkannya kepada Shannon Sharpe dalam acara Club Shay Shay, belum lama ini, Stoute—yang antara 1990 sampai 1999 menjadi eksekutif di sejumlah label—kala itu juga bekerja untuk Sony Music Entertainment.
Mantan manajer penyanyi Nas itu pun berkisah saat dirinya bekerja sama dengan Bryant selama sekira enam pekan. Pada 1999, Bryant baru berusia 18 tahun dan saat itu Sony Records lewat Stoute berani menyodorkan kontrak rekaman untuk Bryant.
Pria yang kini berusia 53 tahun itu mengaku menandatangani kontrak rekaman dengan Bryant, bukan tanpa alasan. Stoute menyoroti bahwa pada era tahun 1990-an, musik rap beralih ke suara yang “jauh lebih gelap” oleh artis seperti Nas dan Mob Depp.
Kemudian dia melanjutkan tentang bagaimana Will Smith, yang dia orbitkan lewat rap menemukan banyak penggemar dengan sampelnya.
Kesuksesan ini membuat Stoute merasa bisa meniru model tersebut bersama Bryant. Ditambah kasus bagaimana kasus O'Neal. Jika Shaq bisa melakukannya, mengapa Bryant tidak?
Jadi pada tahun 1999, Sony mantap mengontrak Kobe Bryant bersama dengan grup rapnya Cheizaw. Mamba mulai mengerjakan album debutnya Visions, namun tidak pernah dirilis dan tidak terdengar oleh publik selama lebih dari dua dekade.
Kobe Bryant diberi kesempatan untuk bekerja dengan beberapa nama besar dalam musik seperti Timbaland dan Swizz Beatz. Tetapi dia memilih untuk bekerja sama dengan temannya Russell Howard. Keduanya lulus dari Lowe Merion High School pada tahun 1996 dan berbagi hasrat yang mendalam untuk menciptakan musik bersama.
Meski sempat melakukan beberapa demo awal, Bryant diminta oleh para eksekutif Sony untuk mengubah keadaan. Dia setuju untuk mengubah citra dirinya dengan suara yang lebih ramah pop, sehingga menghasilkan terciptanya lagu K.O.B.E. featuring Tyra Banks.
Bryant saat itu sangat serius dengan karier musiknya dan bahkan mempekerjakan mantan teman sekelasnya untuk menulis naskah video musik pertamanya yang disutradarai oleh Hype Williams yang terkenal. Namun, sayangnya video itu juga tidak pernah dirilis.
Kobe dan Tyra Banks juga membawakan lagu mereka di All-Star Weekend pada tahun 2000. Namun tak lama kemudian, label tersebut secara misterius mengeluarkan Bryant dari daftar mereka, meninggalkan album debutnya Visions dan karier musiknya dalam ketidakpastian.
Album ini menampilkan nama-nama legendaris seperti Nas, 50 Cent, Beanie Seagal, Black Thought, dan Destiny Child.
Rekam jejak sebanyak 16 lagu ini menunjukkan keserbagunaan Kobe Bryant sebagai seorang rapper yang meliput berbagai topik, mulai dari kecintaannya pada bola basket hingga perjuangan dan kemenangan pribadinya.
Pada tahun 2021, dua hari sebelum upacara pelantikan dirinya di Hall of Fame, Visions yang telah mencapai status hampir mistis dalam budaya pop selama lebih dari dua dekade, bocor di internet dan muncul kembali sebagai bukti warisan abadi Kobe Bryant.
Album ini merupakan harta karun bagi para penggemar, menawarkan sekilas sisi yang kurang dikenal dari superstar bola basket yang meninggal dunia dalam usia 41 tahun karena kecelakaan helikopter bersama putrinya Gianna, pada akhir Januari 2020.
Hal ini mengungkap dimensi baru kreativitas dan semangat Kobe Bryant—juara NBA lima kali (2000–2002, 2009, 2010) dan sekali MVP (2008)—yang sebelumnya tersembunyi dari publik.