SKOR.id - Saat MotoGP Jerman 2024 bergulir pekan lalu, muncul kabar bahwa Aleix Espargaro bakal bergabung dengan Honda pada tahun depan.
Namun, Aleix Espargaro tak akan jadi pembalap tim utama maupun satelit Honda di ajang MotoGP melainkan mengemban tugas sebagai test rider.
Aleix Espargaro pun mengaku antusias bisa turut mengembangkan motor RC213V milik Honda yang belakangan menunjukkan performa tak kompetitif.
Honda bahkan jadi pabrikan dengan performa terburuk di MotoGP 2024. LCR Honda dan Repsol Honda pun berada di dua posisi terbawah dalam klasemen kategori tim.
Pada sisi lain, Aleix Espargaro diketahui punya pengalaman mumpuni dalam proses pengembangan motor dalam kompetisi MotoGP.
Hal tersebut dibuktikan Aleix Espargaro kala menjadi pembalap utama tim Aprilia di pentas MotoGP sejak musim 2017.
Rider 34 tahun itu turut berkontribusi dalam peningkatan performa motor RS-GP milik Aprilia sehingga kini mulai bisa bersaing konsisten di papan atas.
“Itulah kenapa saya mengambil peran sebagai test rider. Ini jadi kesempatan bagus dan saya terhormat bisa mendukung HRC (Honda Racing Corporation),” kata Aleix Espargaro.
“Saya sudah bernegosiasi dengan manajemen Honda di Jepang dan mereka sangat percaya saya. Hal itu memperkuat keputusan saya bergabung dengan Honda.”
“Tentu saja, saya ingin meningkatkan level performa motor (Honda) seperti yang saya lakukan di Aprilia dalam delapan tahun terakhir,” ia melanjutkan.
Tak hanya dari segi teknis, Aleix Espargaro mengaku siap dilibatkan dalam hal lain termasuk berinteraksi dengan para pembalap Honda.
Pria asal Spanyol itu siap menghabiskan banyak waktu di garasi untuk mendengarkan keluhan para pembalap dan memberi masukan agar tampil lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Aleix Espargaro juga menyoroti penurunan performa drastis yang membuat Honda berada dalam situasi sulit pada saat ini.
Usai menyapu bersih gelar juara dunia pembalap (via Marc Marquez), tim (via Repsol Honda), dan konstruktor pada MotoGP 2019, performa Honda memang terus menurun.
Mereka seperti kesulitan membendung dominasi Ducati, bahkan mengimbangi KTM dan Aprilia yang terus berprogres.
“Bayangkan, betapa sulitnya situasi HRC saat ini. Beberapa tahun lalu, mereka seperti bisa memenangi setiap balapan,” tutur Espargaro.
”Akan tetapi, sekarang mereka hampir selalu finis di luar zona poin. Itu meruupakan sebuah kejutan yang sangat emosional!”
“Atau bayangkan situasi Joan Mir, seorang juara dunia tetapi saat ini sepertinya hampir tak mampu menyelesaikan balapan,” ujarnya.