SKOR.id – Francesco Bagnaia merasa puas kendati hanya finis ketiga dalam sprint MotoGP Jerman. Rider Ducati Lenovo Team ini mengakui Jorge Martin layak menang karena tampil dengan strategi lebih efektif.
Pecco, sapaan Bagnaia, menyelesaikan balapan singkat 15 lap di Sirkuit Sachsenring dengan gap lebih dari 1 detik di belakang Martin, yang keluar sebagai pemenang, Sabtu (6/7/2024).
Sebenarnya Pecco Bagnaia mengawali sprint dengan sangat baik. Start dari grid keempat, sang juara dunia bertahan MotoGP mampu melesat ke posisi terdepan saat keluar tikungan pertama.
Namun itu tidak berlangsung lama. Pecco kemudian gagal menahan serangan Miguel Oliveira (Trackhouse Racing) dan Jorge Martin (Pramac Racing), yang berhasil menyalipnya dalam momen yang tak berjauhan.
Bagnaia pun melorot ke urutan tiga dan bertahan di posisi tersebut hingga finis. Dengan hasil ini, pembalap Italia tersebut harus menerima fakta selisih poinnya dengan Martinator melebar, dari 10 menjadi 15 poin.
Diakui Pecco, ia melakukan kesalahan strategi. Sang rider justru bersuaha menjaga bannya alih-alih terus mendikte kecepatan saat memimpin. Faktanya, saat kehilangan posisi terdepan, tekanan pada ban depan. Hal tersebut meningkat dan membuatnya tak bisa menyerang.
“Martin lebih pintar daripada saya (dalam sprint). Saya memulai dengan baik, tetapi membuat kesalahan dengan strategi saya. Saya unggul di tikungan pertama, namun jadinya sia-sia,” kata Pecco.
“Lalu saya coba mengelola ban belakang. Martin menyadari itu dan menyalip. Dia punya kecepatan bagus, sebenarnya saya juga memilikinya. Dia paham bahwa menjaga ban belakang tidak ada gunanya kali ini.”
“Mungkin kesalahan saya untuk tidak memanfaatkannya dengan lebih baik karena setelah beberapa lap, ban akan turun dan tidak ada gunanya jika Anda berhasil mengelolanya, sebab bila Anda di belakang, Anda akan kesulitan menyalip akibat tekanan ban depan,” imbuhnya.
Sabtu di Sachsenring bukanlah hari yang perfek bagi Pecco Bagnaia. Ia mengatakan beberapa masalah teknis telah menghalanginya untuk berkendara sesuai keinginan meski enggan menjelaskan secara detail.
Pun demikian, pemilik motor #1 tetap optimistis mampu membalikkan situasi pada balapan utama hari Minggu (7/7/2024). Jika menang, ia akan mencatatkan kemenangan ke-24 di atas Ducati, melewati rekor yang kini dipegangnya bersama legenda MotoGP, Casey Stoner.
“Saya mengalami dua problem mekanis dengan motor, tapi besok (balapan Minggu) akan berbeda. Dengan ban medium saya merasa lebih baik, dan dalam race panjang saya bisa mengeluarkan versi terbaik saya.”