- Massage gun kerap digunakan atlet saat sebelum maupun sesudah menjalani pertandingan untuk merilekskan otot.
- Belakangan, massage gun mulai mudah didapatkan dan lebih terjangkau oleh masyarakat umum.
- Menggunakan massage gun tak bisa sembarangan karena ada beberapa kondisi tertentu yang tetap membutuhkan saran dari ahli.
SKOR.id - Salah satu piranti yang kerap digunakan atlet saat menjalani masa recovery setelah bertanding adalah massage gun.
Awalnya, massage gun terkesan eksklusif karena hanya atlet atau tim profesional yang mampu mendapatkannya. Namun, semua itu tampaknya sudah berubah.
Dalam beberapa tahun terakhir, alat ini sudah lebih mudah didapatkan. Bahkan, ada beberapa tipe yang dibanderol dengan harga relatif terjangkau.
Lalu, apa manfaat massage gun untuk tubuh? bagaimana cara menggunakannya? dan bagaimana cara memilih massage gun yang benar? Skortips kali ini akan menjawabnya.
Manfaat Massage Gun
Sesuai namanya, massage gun memiliki manfaat seperti pijat meskipun "gerakan" yang dilakukan terlihat berbeda.
Sebelum berolahraga, pijat biasa dilakukan untuk meningkatkan peredaran darah dan melenturkan otot sehingga bakal membantu proses pemanasan.
Sedangkan setelah berolahraga, pijat berfungsi untuk mengurangi ketegangan, melepaskan lactic acid, hingga mengurangi rasa sakit maupun kaku pada otot.
View this post on Instagram
"Massage gun melakukan hal yang mirip dengan pijat tetapi cara menggunakannya berbeda," kata Leada Malek, ahli terapi olahraga dari San Francisco.
"Pijat dapat mengurangi ketegangan pada otot yang berdampak pada kelenturan, mengurangi otot kaku, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi nyeri otot."
Pada sisi lain, massage gun menawarkan kepraktisan karena bisa digunakan sendiri setiap saat tanpa menggantungkan diri terhadap penyedia jasa pijat.
Cara Menggunakan Massage Gun
Seperti yang sudah disebutkan di atas, massage gun bisa digunakan sebelum maupun sesudah berolahraga.
Untuk menggunakan piranti ini secara efektif, hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan bagian tubuh yang terasa tegang.
Lalu, arahkan massage gun ke area tersebut dan menyetel tingkat tekanan yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh tetapi tidak terlalu agresif.
Arahkan "pijatan" di satu titik selama 15 detik atau dengan gerakan menyapu selama dua menit di area yang lebih luas.
Jauhkan arah pijatan dari area tulang maupun bagian yang cedera. Jika ada bagian yang cedera maka dianjurkan meminta bantuan terapis sebelum menggunakan massage gun.
Selain cedera, kondisi lain yang disarankan untuk meminta saran ahli sebelum menggunakan massage gun adalah orang yang punya sensitivitas saraf, trombosis vena dalam, atau hamil.
Terakhir, jika Skorer justru merasa lebih nyeri setelah menggunakan massage gun berarti Skorer menggunakan setelan yang terlalu kuat atau lama.
"Ingat, tujuan menggunakan massage gun adalah agar merasa relax dan lebih bak, bukan kesakitan," kata Malek.
View this post on Instagram
Tips Memilih Massage Gun
Banyak massage gun yang tersedia di pasaran dengan harga, merk, bentuk, fitur, hingga kualitas yang beragam.
Massage gun memiliki ukuran yang berbeda. Pertimbangkan kenyamanan terkait bobot piranti tersebut dan seberapa sering bakal dipakai.
Beberapa massage gun bisa diatur kepala pijat dan pegangannya sehingga lebih fleksibel untuk menjangkau area tubuh yang ingin diterapi.
Pikirkan juga aspek kepraktisan. Massage gun yang kecil lebih mudah dibawa dan disimpan dalam tas olahraga.
Selain itu, perhatikan juga fitur yang dimiliki massage gun mulai dari setelan waktu hingga tingkat tekanan yang diberikan.
Jika disimpulkan, tips memilih massage gun adalah sesuaikan dengan kebutuhan dan lebih mengutamakan fungsi atau fitur ketimbang "gaya".
Skortips Lainnya:
Skortips: Proyek Popeye, Program Sehat ala Jacksen F Tiago
Skortips: Mengenal Tarikan dalam Raket Bulu Tangkis, Pilih Sesuai Karakter Bermain