SKOR.id – Panitia Olimpiade dan otoritas Prancis sudah mengeluarkan pesan berbeda terkait persiapan Paris 2024 sehingga memicu keraguan apakah ibu kota akan berhasil menyelenggarakannya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakui pada Desember 2023 bahwa pemerintah mempersiapkan rencana cadangan, plan B dan C, untuk upacara pembukaan, seandainya rencana ambisius menggelarnya di Sungai Seine tidak bisa dilakukan.
Tetapi Direktur Perencanaan dan Koordinasi Paris 2024 Lambis Konstantinidis mengatakan jika persiapan opening ceremony atau upacara pembukaan di Sungai Seine bisa dilakukan walau ada logistik yang rumit.
“Sangat jelas, apa yang kami coba lakukan untuk Olimpiade Paris adalah proyek yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan memerlukan banyak penelitian dan banyak orang yang terlibat. Tentu saja, semua akan siap ketika waktunya tiba, tapi tidak sebelumnya,” katanya kepada France 24.
Kostantinidis menambahkan bila rencana darurat yang dibuat bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Prancis memberi keyakinan pada penyelenggara bahwa mereka akan mampu menggelar opening ceremony serta Olimpiade ‘Impian’.
Enam bulan jelang Paris 2024, sejumlah isu bermunculan. Pertama mengenai keamanan. Kepolisian Paris bakal ditingkatkan dari 35 ribu menjadi 73 ribu personel untuk memastikan kelancaran Olimpiade.
Tetapi, Serikat Polisi Prancis telah melakukan protes ‘Black Thursday’, mengecam kondisi di mana mereka akan bekerja serta kurangnya bonus. Mereka juga mengeluhkan minimnya koordinasi dan juga informasi mengenai langkah-langkah keamanan untuk Olimpiade 2024 dari Kemendagri.
“Tinggal enam bulan lagi menuju Olimpiade dan petugas polisi bahkan tidak tahu apa yang bakal mereka lakukan, bagaimana mereka akan melakukannya, atau ke mana arahnya. Sudah waktunya pemerintah (Macron) jadi lebih terorganisasi,” kata Sekretaris Jenderal Aliansi Polisi Nasional Fabien Vanhemelryck.
Sementara itu, sekitar 4,4 miliar euro (Rp75,2 triliun) telah dialokasikan untuk membangun perumahan, stadion, dan venue-venue olahraga baru lainnya demi menyukseskan Paris 2024.
Perusahaan yang bertanggung jawab atas seluruh konstruksi Olimpiade tahun ini, SOLIDEO, mengatakan sudah merampungkan 84 persen pekerjaan pada 31 Desember. Dengan 59 dari 62 lokasi Pembangunan berjalan sesuai rencana dan tenggat waktu dipenuhi serta anggaran tetap terjaga.
Pada Paris 2024 yang dijadwalkan bergulir 26 Juli-11 Agustus mendatang, 15 juta penonton diperkirakan akan hadir langsung. Ini tentu memberi tekanan besar para jaringan metro dan kereta api di sana.
Wali Kota Paris Anne Hidalgo telah memperingatkan bahwa sistem transportasi tak akan siap dan jumlah kereta api tidak bakal mencukupi. Hal tersebut diungkapkannya pada bulan November 2023 lalu.
Pasalnya, infrastruktur di ibu kota sudah berada di bawah tekanan besar, di mana para penumpang dan juga wisatawan mengeluhkan terbatasnya frekuensi transportasi, kepadatan berlebih, dan kebersihan yang buruk.
Meski hanya satu dari enam jalur metro baru yang akan siap pada Juli, otoritas transportasi wilayah Paris akan menyediakan aplikasi navigasi untuk membantu pengunjung menemukan rute terbaik dan mengelola peningkatan arus di setiap jalur.