Rahasia Mengapa Cina Mampu Bersaing di Olimpiade

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Cina memiliki sejumlah trik dan kiat agar para atlet mereka mampu bersaing di ajang sebesar Olimpiade seperti di Paris 2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Cina memiliki sejumlah trik dan kiat agar para atlet mereka mampu bersaing di ajang sebesar Olimpiade seperti di Paris 2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Pertandingan Olimpiade Paris 2024 sudah berakhir pada hari Minggu (11/8/2024) lalu, dengan Tim Cina berada di peringkat kedua klasemen medali setelah meraih 40 medali emas, 27 perak, dan 24 perunggu. 

Hanya kalah jumlah perak dan perunggu dari juara umum Amerika Serikat (AS), hasil tersebut menandai penampilan terbaik Tim Cina di Olimpiade yang diadakan di luar negara mereka. 

Pada analis Cina mengatakan hal ini membuktikan bahwa keberhasilan modernisasi Negeri Tirai Bambu tidak hanya membawa pertumbuhan ekonomi, namun juga bermanfaat bagi perkembangan kesehatan masyarakat, serta lingkungan industri olahraga, sehingga secara efektif menyemangati “olahraga untuk semua.”

Inilah alasan utama mengapa begitu banyak atlet muda berbakat dapat terus bermunculan dari 1,4 miliar penduduk Cina dalam beberapa dekade terakhir. Para atlet Cina juga dapat memecahkan banyak rekor dunia dalam olahraga yang telah lama didominasi oleh AS dan negara-negara Barat lainnya.

Membuat Sejarah 

Terhitung dari perolehan medali emas Olimpiade pertama di Los Angeles tahun 1984 berkat kepiawaian menembak Xu Haifeng, Cina sukses melampaui angka 300 medali emas di Paris 2024. 

Selama 40 tahun terakhir, olahraga Cina telah berevolusi dari pencapaian penampilan yang menonjol menjadi kekuatan olahraga global yang tak terbantahkan.

“Delegasi olahraga Cina mencapai performa dan memecahkan rekor, memenangi 40 medali emas, 27 perak, dan 24 perunggu,” ucap Zhou Jinqiang, Wakil Ketua Kontingen Cina, pada konferensi pers di Paris pada Minggu. 

“Ini menandai hasil terbaik bagi Cina di Olimpiade yang diadakan di luar negeri sejak mereka mulai berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas pada tahun 1984.” 

Di Olimpiade Paris 2024, Cina turun di 23 cabang olahraga (cabor) dengan total 91 medali. Ke 40 medali emas Cina datang dari 14 cabor, yang berarti 12,2 persen dari total medali emas yang diperebutkan di Paris 2024 (329). 

Persentase ini naik dibanding tiga tahun lalu saat Olimpiade Tokyo 2020 digelar, saat para atlet Cina mampu naik podium utama 11,2 persen dari total nomor yang dilombakan. 

Zhou juga mencatat bahwa para atlet Cina, baik selama kompetisi atau ketika berinteraksi dengan media, menunjukkan keanggunan, keramahan alami, dan kecintaan yang nyata terhadap negara mereka serta kebanggaan menjadi orang Cina.

Terobosan bersejarah dilakukan oleh para atlet Cina di Olimpiade Paris dalam sejumlah cabang olahraga seperti tenis, renang artistik, senam ritmik, dan balap sepeda nomor BMX. 

Para perenang Cina, yang menunjukkan penampilan memukau di bawah bayang-bayang tes doping yang berlebihan setelah AS terkesan “menekan” badan-badan antidoping internasional, mengumpulkan total dua medali emas, tiga perak, dan tujuh perunggu di Olimpiade Paris. 

Salah satu yang menarik dalam renang adalah estafet gaya ganti 4x100m pria ketika tim Cina meruntuhkan dominasi AS dalam disiplin ini selama 40 tahun. Kemenangan ini sekaligus menjadi jawaban yang brilian terhadap keraguan dan pengabaian yang membayangi tim renang Cina di Paris. 

Peraih medali emas tunggal tenis wanita Olimpiade Paris 2024, Zheng Qinwen, menyarankan masyarakat untuk berani bermimpi karena hal itu dapat mendorong seseorang untuk berjuang meraih kesuksesan di masa depan setelah kemenangan epiknya di Roland Garros. 

Petenis yang baru berusia 21 tahun itu adalah atlet Asia pertama yang memenangi medali emas nomor tunggal tenis di Olimpiade. 

Pembalap sepeda BMX gaya bebas berusia 18 tahun, Deng Yawen, menyatakan bahwa kebanggaan dan kepercayaan dirinya semakin kuat ketika dia mendengar lagu kebangsaan pada upacara penghargaan, setelah dia mengklaim medali emas pertama Cina di nomor BMX. 

Atlet gen-Z Cina seperti bintang tenis meja wanita Sun Yingsha dan peraih medali perak bulu tangkis wanita He Bingjiao juga turut menyumbang momen sportivitas yang menawan, seperti berswafoto bersama atlet asal Korea Utara dan Korea Selatan, serta membawa pin Spanyol ke atas podium, menunjukkan rasa hormat kepada pemain bulu tangkis Spanyol yang cedera. 

Data medali Cina di Olimpiade - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif
Grafik perolehan medali Tim Cina, utamanya emas, di Olimpiade terus menanjak di setiap gelaran. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Keberhasilan Modernisasi

Ming Jinwei, mantan jurnalis dan komentator media, menjelaskan bahwa dengan menonton Olimpiade Paris 2024, masyarakat Cina menjadi lebih rasional dan dewasa dalam memahami kinerja atlet-atlet negara tersebut di kompetisi Olimpiade. 

Publik Cina merasakan kebanggaan dan kegembiraan saat atlet meraih medali emas. Di sisi lain, mereka juga menyemangati semua atlet yang sudah berusaha semaksimal mungkin namun gagal meraih medali emas.  

Yang lebih penting lagi, semakin banyak masyarakat Cina yang mengetahui bahwa beberapa negara Barat, terutama AS, sangat peduli dengan perolehan medali dan mereka akan menggunakan segala cara yang mereka miliki untuk memenanginya, termasuk melepas isu doping. 

Para ahli menuturkan, AS juga akan menggunakan pengaruhnya di media dan organisasi internasional untuk memberikan stigmatisasi dan menambah hambatan untuk menekan negara-negara yang mampu menantang AS dalam perolehan medali. 

Hal ini membuat masyarakat Cina memahami dengan jelas sifat olahraga internasional, yang merupakan kompetisi kekuatan nasional komprehensif negara-negara di masa damai. 

Karenanya, masyarakat Cina tidak akan hanya duduk dan menonton beberapa negara memanipulasi Olimpiade secara tidak adil. 

Para analis mengungkapkan, masyarakat akan mendukung Cina untuk tidak hanya bersaing di arena tetapi juga bersaing di bidang dan bidang lain yang relevan untuk memastikan peraturan Olimpiade dan olahraga internasional lainnya tetap adil dan bersih. 

Ming mengatakan, meraih medali emas Olimpiade bukan hanya menjadi kebanggaan seorang atlet atau tim, tetapi juga bukti kekuatan nasional suatu negara secara menyeluruh dan kemampuan olahraga suatu bangsa. 

Hal ini akan sangat meningkatkan citra internasional suatu negara dan mengaktifkan patriotisme serta rasa hormat di kalangan masyarakat negara tersebut. Karena sangat berharga, semua negara akan memperjuangkannya. 

Li Xiang, seorang jurnalis olahraga dan komentator asal Cina yang meliput Paris 2024 mengatakan bahwa beberapa negara juga memiliki populasi yang besar dan merupakan negara dengan perekonomian global yang besar. 

Namun, mereka hanya mampu memenangkan sedikit medali emas di Olimpiade karena ukuran ekonomi dan populasinya tidak sama dengan modernisasi. Kinerja Tim Cina dalam beberapa dekade terakhir adalah bukti keberhasilan modernisasi di negara itu. 

“Modernisasi telah memungkinkan 1,4 miliar masyarakat Cina untuk berpartisipasi dalam olahraga di semua jenis infrastruktur, menonton olahraga melalui jaringan 5G di mana dan kapan saja, dan juga mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan menemukan kepentingan bisnis melalui olahraga. Seperti inilah modernisasi yang sukses,” kata Li. 

RELATED STORIES

Cara Menjadi Wasit Bulu Tangkis Resmi BWF

Cara Menjadi Wasit Bulu Tangkis Resmi BWF

Menjadi wasit bulu tangkis memerlukan pelatihan dan sertifikasi dalam berbagai tingkatan.

Mengapa Petenis Kidal Lebih Merepotkan dan Tidak Disukai Lawan

Mengapa Petenis Kidal Lebih Merepotkan dan Tidak Disukai Lawan

Petenis kidal juga tidak suka menghadapi sesama kidal.

Paris 2024 Tandai Prestasi Terbaik Cina dalam Olimpiade di Luar Negeri

Meski gagal memutus dominasi AS, Cina mampu torehkan pencapaian terbaiknya dalam Olimpiade yang berlangsung di luar negeri.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

tim voli putra u-21 indo

Other Sports

Timnas Voli Putra U-21 Indonesia Gagal ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia 2025

Selanjutnya, Timnas Voli Putra U-21 Indonesia akan melakoni perempat final playoff peringkat 17-24 melawan Puerto Riko.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 16:58

Cover IBL All Indonesian 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Jungkalkan Juara Bertahan, Dewa United Tantang Satria Muda di Final IBL All Indonesian 2025

Duel Satria Muda Pertamina Bandung kontra Dewa United Banten bakal tersaji di final IBL All Indonesian 2025.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 16:11

Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Panpel NCFS 2025. (Foto: Dok. NCFS 2025/Grafis: Skor.id)

National

Riset Sepak Bola di NCFS 2025 Makin Variatif, Bakal Direkomendasikan ke PSSI

NCFS 2025 sukses digelar di ITB, Bandung, pada 25-26 Agustus 2025.

Rais Adnan | 26 Aug, 15:42

ibl all indonesian 2025

Basketball

IBL All Indonesian 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen IBL All Indonesian 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 15:30

Anthony Sinisuka Ginting, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Kiprah Anthony Ginting di Kejuaraan Dunia BWF 2025 Berakhir, Ini Masalah yang Dihadapi

Ginting akhirnya kalah tipis dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-25 dari Toma Junior Popov.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 14:54

Woodball, salah satu cabang yang dikembangkan di Indonesia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Prestasi Woodball Indonesia Melonjak di Gelaran AICE 7th Indonesia Open 2025

Tim Woodball Indonesia sukses mencetak sejarah pada gelaran 13th Asian Cup Woodball Championship 2025.

Sumargo Pangestu | 26 Aug, 14:14

Liga 1

Achmad Maulana Syarif Akhiri Musim Super League Lebih Cepat

Achmad Maulana Syarif mengalami insiden nahas itu ketika Arema FC menjamu Bhayangkara Presisi Lampung FC.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 13:46

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. (Andreas Jovi Arnanda/Skor.id)

Badminton

Jonatan Christie Perhatikan Faktor Non Teknis di Kejuaraan Dunia BWF 2025

Jonatan Christie, membuka perjalanannya di Kejuaraan Dunia BWF 2025 dengan kemenangan atas wakil Jerman.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 11:23

IESF World Esports Championship. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Timnas MLBB Putra Indonesia Melangkah Mulus di Penyisihan Grup IESF Regional Qualifier

Timnas MLBB Putra Indonesia mengantongi dua kemenangan dari dua laga awal IESF Regional Qualifier.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 11:05

Timnas putri U-16 Indonesia vs Timnas putri U-16 Australia (Indonesia vs Australia) di semifinal Piala AFF Wanita U-16 2025 atau ASEAN U-16 Girls Championship 2025 pada 27 Agustus 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri U-16 Indonesia vs Australia di Piala AFF Wanita U-16 2025

Semifinal ASEAN U-16 Girls Championship 2025 mempertemukan Indonesia vs Australia di Stadion Manahan, Rabu (27/8/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 26 Aug, 10:31

Load More Articles