SKOR.id – Walau gagal keluar sebagai juara umum, Kontingen Cina telah menorehkan pencapaian impresif pada Paris 2024, menandai prestasi terbaiknya dalam Olimpiade di luar negeri.
Skuad Tiongkok finis sebagai runner up Olimpiade 2024 dengan raihan total 91 medali, masing-masing 40 emas, 27 perak, dan 24 perunggu.
Koleksi Cina hanya kalah dari Amerika Serikat yang kembali menyabet status juara umum Olimpiade untuk kali keempat beruntun (quat-trick).
AS berhasil memborong 126 medali, dengan total emas sama seperti Cina, yakni 40 keping. Mereka cuma unggul dalam raihan perak (44) serta perunggu (42).
Pun demikian, capaian tersebut tetap merupakan sebuah prestasi bagi Tim Negeri Tirai Bambu. Pasalnya, Paris 2024 menandai prestasi terbaik Cina dalam gelaran Olimpiade di luar negeri.
Sejak berpartisipasi penuh dalam Olimpiade sejak edisi 1984 di Los Angeles, raihan medali emas terbanyak mereka dapatkan pada Paris 2024.
Di Olimpiade kali ini, delegasi Cina terdiri dari total 404 atlet yang berkompetisi pada 232 event dalam 30 cabang olahraga. Mereka akan pulang dari Paris, Prancis dengan membawa sebanyak 91 medali.
Dan raihan 40 emas di Olimpiade 2024 telah melampaui torehan terbaik Cina sebelumnya, yakni 39 keping dalam edisi London 2012, di mana kala itu mereka juga finis di bawah Tim Amerika.
Wakil Chef de Mission (CdM) Cina Zhou Jinqiang mengatakan bahwa Paris 2024 menandai rekor baru untuk partisipasi mereka pada Olimpiade yang digelar di luar negeri.
“Jika ada satu kata untuk merangkum kinerja (atlet), itu adalah ‘terobosan’,” kata Zhou menyoroti bahwa Cina telah berpartisipasi di lebih banyak cabor dan memenangi lebih banyak emas dalam kompetisi yang lebih ketat di berbagai event.
“Meraih 40 medali emas, 27 perak, dan 24 perunggu di 11 cabor utama dan 14 cabang tambahan, dengan total 91 medali. Ini menandai hasil terbaik Cina dalam Olimpiade yang diadakan di luar negeri sejak mulai berpartisipasi di tahun 1984.”
Lebih lanjut Zhou Jinqiang mengatakan enam cabor andalan Cina, termasuk diving, tenis meja, dan angkat besi, menyumbangkan total 27 emas. Ini mencakup 67,5 persen dari 40 yang diraih.
Zhou juga mengakui progres signifikan dan potensi besar yang terlihat dari beberapa cabang olahraga yang mana Cina terlambat memulainya.
Seperti diungkapkan Zhou, keberhasilan tersebut bisa dikaitkan dengan pendekatan pelatihan berbasis klub dan berorientasi pasar yang mengidentifikasi serta memelihara talenta-talenta muda melalui program yang terarah dan dipersonalisasi.
Sepanjang penampilannya di Olimpiade, Cina pernah sukses menjadi juara umum, yakni 16 tahun yang lalu, pada edisi Beijing 2008, ketika bertindak sebagai tuan rumah. Namun, mereka belum mampu melakukannya di negeri orang.