SKOR.id – Bulu tangkis Indonesia tengah jadi sorotan jelang Olimpiade Paris 2024 yang sudah di depan mata. Ada kekhawatiran soal peluang cabang olahraga unggulan ini meraih medali Juli-Agustus nanti.
Performa para pemain yang dirasa belum maksimal plus minimnya prestasi dalam beberapa turnamen terakhir adalah alasan munculnya keraguan bulu tangkis akan bisa menjaga tradisi medali di Olimpiade.
Pun demikian, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tetap pede (percaya diri) tradisi itu dapat dijaga. Federasi optimistis cabornya bisa menyumbang medali bagi Kontingen Merah Putih di Paris 2024.
Ini seperti dipaparkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI Mohammad Fadil Imran dalam Seminar Nasional Olahraga bertajuk ‘Menjaga Tradisi Medali Emas Olimpiade’ yang digelar SIWO dan PWI, Sabtu (17/2/2024).
Menurut Fadil, PBSI telah melakukan segala perhitungan yang diharapkan dapat mengantar bulu tangkis Indonesia meneruskan tradisi medali emas yang sudah berjalan semenjak Olimpiade 1992 di Barcelona.
“Masih ada potensi di ganda putra, tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, sepanjang mindset tetap terjaga, kami yakin ada peluang dari empat sektor itu,” kata Fadil.
Namun, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 itu enggan merinci berapa jumlah emas yang ditargetkan musim panas nanti.
“Jadi, soal berapa medali yang diperoleh, saya tak bisa memberikan secara kuantitatif. Tapi sebagai Ketua Tim Ad Hoc yang dipercaya mengemban tugas agar tradisi emas tetap berjalan, saya akan berbuat semaksimal mungkin,” ia menuturkan.
Atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang kini berjuang mengumpulkan poin kualifikasi menuju Olimpiade 2024 setidaknya masih memiliki enam turnamen hingga akhir April untuk mengamankan peringkat dan lolos ke Paris.
Hanya saja kendala dengan cedera masih membayangi. Seperti misalnya ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang tengah menjalani proses pemulihan.
Mereka diharapkan sudah fit untuk mengikuti turnamen bergengsi yang juga termasuk perhitungan poin kualifikasi, BWF Super 750 French Open (5-10 Maret) serta BWF Super 1000 All England (12-17 Maret).
“Sekarang kami betul-betul menghitung atlet mana saja yang akan ikut di Road to Olympics. Kayak Apriyani/Fadia (ganda putri), gak mungkin kami sertakan mereka di enam ternamen tersisa. Sebab itu ada prioritas, mungkin French Open dan All England,” ujar Fadil.
“Kalau Anthony Ginting dan Jonatan (Christie) sudah aman. Oleh karena itu, perlakuan Jojo dan Ginting akan berbeda dengan ganda. Peak performance mereka diharapkan akan tiba Juni besok.”