SKOR.id - Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, meminta maaf dan mengaku bertanggung jawab penuh soal kegagalan di SEA Games 2025.

Hal ini disampaikan Indra Sjafri saat kembali ke tanah air usai Timnas U-22 Indonesia gugur di babak grup SEA Games 2025.

"Pertama saya mengucapkan terima kasih banyak kepada NOC, sama seperti tahun 2023 dilakukan penyambutan, sekarang juga dilakukan penyambutan," ujar Indra Sjafri.

"Terima kasih juga kepada PSSI yang telah menunjuk saya lagi menjadi pelatih Timnas SEA Games 2025 dan hasilnya memang tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Oleh sebab itu kemarin saya juga sudah meminta maaf dan jika ditanya siapa yang paling bertanggung jawab terhadap tim secara teknis, itu adalah saya."

"Oleh sebab itu sekali lagi saya berterima kasih kepada PSSI dan kepada pemain yang sudah berjuang semaksimal mungkin di pertandingan pertama dan kedua."

Indra Sjafri juga sempat mengonfirmasi soal kondisi ruang ganti pemain dan juga tidak adanya konferensi pers setelah laga lawan Myanmar.

"Suasana ruang ganti biasa saja. Kami melakukan evaluasi. Jadi soal isu ruang ganti, kami baik-baik saja, dan di ruang ganti, seperti biasa di ruang ganti manapun, ada evaluasi, ada komunikasi antara pemain, komunikasi pemain dengan pelatih, dan berjalan baik-baik saja," katanya.

"Tidak ada konferensi pers karena tidak diminta untuk konferensi pers, jadi bukan kami yang salah."

Ia juga tak lupa memberi pesan kepada para pemain sebelum kembali ke klub dan memberi tahu rencananya ke depan.

"Mereka ini adalah pemain-pemain profesional yang memiliki klub, SEA Games bukan akhir segalanya bagi mereka, mereka kembali ke klub dan saya berharap mereka menempa diri lagi untuk bisa terus menjadi pemain yang semakin bagus," kata Indra Sjafri.

"Rencana ke depan, saya ingin ke Padang terlebih dahulu. Kalau soal rapat, silakan tanyakan ke PSSI. Soal rapat evaluasi pasti ada, mau menang mau kalah kita di PSSI selalu ada evaluasi, tidak ada hal yang aneh soal hal tersebut."

Terakhir, Indra Sjafri kembali mengatakan bahwa target yang sudah dicanangkan tidak tercapai, tetapi tetap meminta masyarakat Indonesia tak berhenti mendukung Timnas Indonesia.

"Benar tidak sesuai target dan saya sudah bilang saya bertanggung jawab karena tidak sesuai target," katanya.

"Tim nasional ini milik masyarakat Indonesia yang harus didukung terus, jika ada kegagalan harus ada kebersamaan, saling mendukung, saling mengingatkan untuk bisa tim nasional kita jadi lebih baik dan dilakukan evaluasi di mana salahnya."