- Mick Doohan menilai Joan Mir dan Suzuki melakukan pekerjaan sangat impresif musim ini.
- Kemampuan tyre management Joan Mir masih yang terbaik di grid MotoGP saat ini.
- Dengan nada bercanda, Doohan menyebut Joan Mir mungkin akan meminta Suzuki menambah tenaga 20 hp lagi untuk GSX-RR.
SKOR.id - Mantan juara dunia balap motor kelas 500cc, Michael "Mick" Doohan, menempatkan pembalap Tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, dalam posisi terdepan favorit juara dunia MotoGP 2020.
Mir, pria kelahiran Palma de Mallorca, Spanyol, menjadi pembalap paling konsisten di grid MotoGP musim ini. Total poinnya dalam lima lomba terakhir (dari delapan lomba yang sudah digelar) tidak bisa ditandingi pembalap lain.
Kini, dengan enam lomba MotoGP yang tersisa, Mir berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan 100 poin. Mir terpaut 8 poin dari Fabio Quartararo, pembalap Petronas Yamaha SRT.
Dengan usia yang masih terbilang muda, 23 tahun, Mir mampu mengangkat performa Suzuki menjadi calon juara dunia MotoGP. Mir pun diyakini memiliki semua yang dibutuhkan untuk merebut gelar, dari ambisi, mentalitas, teknik, hingga motor yang kompetitif.
"Apa yang sudah Mir lakukan sangat impresif dan menunjukkan betapa hebatnya kerja para teknisi Suzuki," ujar Doohan, juara dunia kelas 500cc (kelas utama sebelum digantikan MotoGP pada 2002) lima kali beruntun pada 1994-1998.
"Sudah jelas, Mir menjadi salah satu kandidat juara dunia (MotoGP) musim ini. Akan sangat menyenangkan melihat Suzuki merebut gelar juara dunia MotoGP," tutur pria asal Australia, 55 tahun, tersebut.
Kinerja Suzuki serta para pembalapnya, Joan Mir dan Alex Rins, memang mengejutkan musim ini. Suzuki melakukan banyak perubahan pada sasis dan lengan ayun (swing arm) pada GSX-RR.
Hebatnya, Mir tahu bagaimana mengatur level keausan ban (tyre management) dengan sangat baik. Inilah yang belum mampu dilakukan para rivalnya menyusul ban belakang baru lansiran Michelin musim ini yang disebut-sebut memiliki daya cengkeram (grip) lebih besar.
Berkaca dari hasil sejauh musim ini di MotoGP, Doohan percaya Suzuki sudah menemukan solusi sejumlah masalah yang membuat mereka tidak kompetitif dalam beberapa tahun sebelumnya.
Selain sasis dan swing arm, Suzuki juga sudah meningkatkan tenaga mesin empat silinder segaris (inline-4) mereka hingga lebih bertenaga. Meskipun, dari sisi tenaga, Suzuki masih kalah jika dibandingkan Ducati dan Honda.
"Namun, saya yakin Joan Mir masih akan meminta Suzuki untuk menambah tenaga motor 20 horsepower (hp) lagi," tutur Mick Doohan, yang merebut semua gelar juara dunianya bersama Honda, dengan nada bercanda.
Suzuki baru enam kali merebut juara dunia balap motor di kelas tertinggi yang semua direbut di era kelas 500cc.
Barry Sheene juara pada 1976 dan 1977 diikuti Marco Lucchinelli (1981) dan Franco Uncini (1982). Kevin Schwantz lalu juara pada 1993 dan terakhir Kenny Roberts Jr pada 2000.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Suzuki di MotoGP Lainnya:
Joan Mir Yakin Jadi Juara Dunia MotoGP bila Suzuki Terus Tingkatkan Performa
Double Podium di MotoGP Catalunya 2020, Joan Mir Tegaskan Ingin Menjadi Bagian Sejarah Suzuki
Hasil MotoGP Catalunya 2020: Fabio Quartararo Bangkit, Suzuki Sabet Dua Podium