Valentino Rossi Menganggap MotoGP Modern Lebih Baik daripada Era 1980 dan 1990-an

Muhamad Fadli Ramadan

Editor:

  • Valentino Rossi menjadi satu-satunya pembalap aktif yang pernah merasakan era mesin 2-tak (2-langkah) dan 4-tak di kelas tertinggi.
  • Valentino Rossi mengatakan motor MotoGP di era modern lebih mudah dikendarai.
  • Valentino Rossi menegaskan para pembalap di era modern lebih baik dalam hal profesionalisme dan persiapan.

SKOR.id - Pembalap veteran Valentino Rossi mengungkapkan pandangannya sendiri mengenai kejuaraan di era terdahulu dan di era modern.

Sebagai pembalap yang pernah merasakan balapan di dua era yang berbeda, Valentino Rossi dianggap menjadi sosok yang paling tepat dalam memberikan penilaian.

Seperti diketahui, Valentino Rossi memulai karier di kejuaraan dunia pada 1996 di kelas 125cc, yang mana pada saat itu masih menggunakan mesin 2-tak (2-langkah).

Bahkan, saat naik ke kelas tertinggi pada 2000, yang saat itu masih bertajuk 500cc, Valentino Rossi masih menggunakan motor Honda NSR500 yang bermesin 2-tak.

Namun, di era tersebut seluruh tim bebas menggunakan perangkat apa pun pada motornya selama tidak melanggar aturan teknis Dorna Sports.

Seperti diketahui, di era MotoGP, khususnya sejak 2016, Dorna Sports membuat aturan dengan menyeragamkan penggunakan perangkat kontrol elektronik (ECU).

Sejak saat itu, sebagian besar kinerja motor dikendalikan oleh perangkat elektronik. Hal tersebut dianggap menjadi sebuah kemajuan di MotoGP.

Namun, beberapa orang beranggapan bahwa para pembalap di era modern terbantu teknologi. Berbeda dengan era 1980-an dan 1990-an, ketika seorang pembalap dituntut harus bisa mengendalikan motor dengan baik.

“Ada banyak orang yang senang bernostalgia soal masa lalu yang lebih baik dengan mesin 2-tak, di era 1980-an,” kata Rossi seperti dikutip Skor.id dari Speedweek.com.

“Menurut saya, sekarang kami memiliki era yang paling indah di MotoGP. Motor yang kami gunakan juga yang terbaik sepanjang masa dalam hal berkendara.” 

Meski begitu, Valentino Rossi tak pernah bisa melupakan momen di era 2000-an saat masih mengendarai motor 2-tak.

“Saya sangat menyukai era 2000-an, karena saya memenangi banyak balapan pada saat itu,” kata Rossi yang mampu 13 kali menang dalam 32 lomba selama dua musim (2000, 2001) menggunakan Honda NSR500 bermesin 2-tak 500cc.

MotoGP di era modern menuntut seluruh tim untuk menerapkan setelan terbaik pada motornya dan yang terbaik akan menjadi yang terkuat di trek.

Hal tersebut dilakukan oleh Honda yang berhasil mendominasi kejuaraan sejak Dorna Sports memutuskan untuk menyeragamkan ECU.

Valentino Rossi mengatakan bahwa ada dua hal yang dianggap menjadi perbedaan besar dan membuat persaingan saat ini begitu ketat.

“Anda harus memahami mengapa sekarang kami begitu dekat. Entah itu karena teknis motor seperti ECU dan ban yang sama atau tidak,” ujar Rossi.

“Di masa lalu, para pembalap tim pabrikan yang berada di posisi lima besar memiliki perbedaan yang mencolok.” 

Menurut Valentino Rossi, para pembalap di era modern memiliki pendekatan yang lebih baik daripada di masa lalu.

“Mungkin yang membedakan adalah tingkat profesionalisme, dan persiapan para pembalap yang lebih baik,” ujar Rossi.

“Menurut saya, hal tersebut sangat berbeda dibangding 15 tahun lalu. Itu menjadi salah satu perbedaan terbesar.”

“Jika Anda ingin tampil cepat, maka Anda harus bekerja pada setiap detail dan Anda tidak boleh tampil lambat di tikungan,” tutur juara dunia kelas utama (500cc/MotoGP) tujuh kali (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009) tersebut.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita MotoGP Lainnya:

Valentino Rossi Lebih Rela Jadwal Padat daripada Tidak Ada Balapan

Franco Morbidelli Sudah Tidak Sabar Bersaing dengan Valentino Rossi di MotoGP 2021

Source: speedweek.com

RELATED STORIES

Bos Suzuki Belum Sepenuhnya Puas dengan Kinerja GSX-RR 2020

Bos Suzuki Belum Sepenuhnya Puas dengan Kinerja GSX-RR 2020

Shinichi Sahara menegaskan Suzuki terus bekerja keras untuk meningkatkan kecepatan motor di sesi kualifikasi untuk mendapatkan posisi start yang lebih baik.

Jalan Panjang Andrea Dovizioso Bisa Konsisten di Klasemen Atas MotoGP

Jalan Panjang Andrea Dovizioso Bisa Konsisten di Klasemen Atas MotoGP

Andrea Dovizioso mengatakan seorang pembalap tak boleh merasa dirinya bintang di paddock dan harus terbuka dengan semua masukan.

MotoGP Prancis 2020: Pembalap Khawatirkan Hujan dan Suhu Rendah Sirkuit Le Mans

MotoGP Prancis 2020: Pembalap Khawatirkan Hujan dan Suhu Rendah Sirkuit Le Mans

MotoGP sudah lama tak menggelar balapan di trek basah. Kali terakhir adalah GP Valencia 2018, yang dimenangi Andrea Dovizioso.

Alex Criville Yakin Hanya Marc Marquez yang Bisa Lampaui Rekor Giacomo Agostini

Alex Criville menyakini satu-satunya pembalap yang bisa melewati rekor gelar Giacomo Agostini hanya Marc Marquez.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Christopher Nkunku, bintang Chelsea. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea dan Palmeiras ke 8 Besar

Chelsea dan Palmeiras mampu mengalahkan lawan-lawan mereka dan melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 29 Jun, 00:51

Satria Muda Pertamina Jakarta (Hendy AS/Skor.id)

Basketball

Satria Muda Pertamina Bakal Terapkan Strategi Khusus untuk Redam Brandis Raley-Ross

Satria Muda Pertamina siap bangkit pada Game 3 putaran pertama Playoff IBL 2025 versus Prawira Bandung.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 23:59

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:37

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

PMHI 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMHI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:03

Liga Jerman (Bundesliga). (Hendy AS/Skor.id)

Liga Inggris

Perjalanan Karier dan Statistik Jamie Gittens

Jamie Gittens selangkah lagi bergabung dengan Chelsea, ini adalah perjalanan karier dan statistiknya.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:02

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Menpora Dito Ariotedjo bersama peserta Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge. (PR Megapro)

Other Sports

Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge 2025 Resmi Dibuka Menpora di Kudus

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 akan berlangsung pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 14:12

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persija Akui Ingin Thom Haye dan Jordi Amat Bergabung untuk Liga 1 2025-2026

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza: Thom Haye dan Jordi Amat buat Macan Kemayoran kian kuat di Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 13:00

Load More Articles