- Valentino Rossi menjadi satu-satunya pembalap aktif yang pernah merasakan era mesin 2-tak (2-langkah) dan 4-tak di kelas tertinggi.
- Valentino Rossi mengatakan motor MotoGP di era modern lebih mudah dikendarai.
- Valentino Rossi menegaskan para pembalap di era modern lebih baik dalam hal profesionalisme dan persiapan.
SKOR.id - Pembalap veteran Valentino Rossi mengungkapkan pandangannya sendiri mengenai kejuaraan di era terdahulu dan di era modern.
Sebagai pembalap yang pernah merasakan balapan di dua era yang berbeda, Valentino Rossi dianggap menjadi sosok yang paling tepat dalam memberikan penilaian.
Seperti diketahui, Valentino Rossi memulai karier di kejuaraan dunia pada 1996 di kelas 125cc, yang mana pada saat itu masih menggunakan mesin 2-tak (2-langkah).
Bahkan, saat naik ke kelas tertinggi pada 2000, yang saat itu masih bertajuk 500cc, Valentino Rossi masih menggunakan motor Honda NSR500 yang bermesin 2-tak.
Namun, di era tersebut seluruh tim bebas menggunakan perangkat apa pun pada motornya selama tidak melanggar aturan teknis Dorna Sports.
Seperti diketahui, di era MotoGP, khususnya sejak 2016, Dorna Sports membuat aturan dengan menyeragamkan penggunakan perangkat kontrol elektronik (ECU).
Sejak saat itu, sebagian besar kinerja motor dikendalikan oleh perangkat elektronik. Hal tersebut dianggap menjadi sebuah kemajuan di MotoGP.
Namun, beberapa orang beranggapan bahwa para pembalap di era modern terbantu teknologi. Berbeda dengan era 1980-an dan 1990-an, ketika seorang pembalap dituntut harus bisa mengendalikan motor dengan baik.
“Ada banyak orang yang senang bernostalgia soal masa lalu yang lebih baik dengan mesin 2-tak, di era 1980-an,” kata Rossi seperti dikutip Skor.id dari Speedweek.com.
“Menurut saya, sekarang kami memiliki era yang paling indah di MotoGP. Motor yang kami gunakan juga yang terbaik sepanjang masa dalam hal berkendara.”
Meski begitu, Valentino Rossi tak pernah bisa melupakan momen di era 2000-an saat masih mengendarai motor 2-tak.
“Saya sangat menyukai era 2000-an, karena saya memenangi banyak balapan pada saat itu,” kata Rossi yang mampu 13 kali menang dalam 32 lomba selama dua musim (2000, 2001) menggunakan Honda NSR500 bermesin 2-tak 500cc.
MotoGP di era modern menuntut seluruh tim untuk menerapkan setelan terbaik pada motornya dan yang terbaik akan menjadi yang terkuat di trek.
Hal tersebut dilakukan oleh Honda yang berhasil mendominasi kejuaraan sejak Dorna Sports memutuskan untuk menyeragamkan ECU.
Valentino Rossi mengatakan bahwa ada dua hal yang dianggap menjadi perbedaan besar dan membuat persaingan saat ini begitu ketat.
“Anda harus memahami mengapa sekarang kami begitu dekat. Entah itu karena teknis motor seperti ECU dan ban yang sama atau tidak,” ujar Rossi.
“Di masa lalu, para pembalap tim pabrikan yang berada di posisi lima besar memiliki perbedaan yang mencolok.”
Menurut Valentino Rossi, para pembalap di era modern memiliki pendekatan yang lebih baik daripada di masa lalu.
“Mungkin yang membedakan adalah tingkat profesionalisme, dan persiapan para pembalap yang lebih baik,” ujar Rossi.
“Menurut saya, hal tersebut sangat berbeda dibangding 15 tahun lalu. Itu menjadi salah satu perbedaan terbesar.”
“Jika Anda ingin tampil cepat, maka Anda harus bekerja pada setiap detail dan Anda tidak boleh tampil lambat di tikungan,” tutur juara dunia kelas utama (500cc/MotoGP) tujuh kali (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009) tersebut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
Valentino Rossi Lebih Rela Jadwal Padat daripada Tidak Ada Balapan
Franco Morbidelli Sudah Tidak Sabar Bersaing dengan Valentino Rossi di MotoGP 2021