SKOR.id – Bagi para pemain tenis profesional di seluruh dunia yang ingin dikenal sebagai salah satu talenta terhebat dalam olahraga ini, berkompetisi di Grand Slam saja sudah mimpi yang menjadi kenyataan, apalagi hingga memenangi gelar.
Bukan berita baru bila empat turnamen Grand Slam hadir setiap tahun dengan hadiah uang tunai yang besar, belum lagi potensi besar dalam kesepakatan dan dukungan merek yang menguntungkan yang menyertai kesuksesan tersebut.
Hadiah uang tunai yang dibagikan dalam kompetisi ini mungkin tampak berlebihan. Namun, kenyataannya tenis adalah olahraga bergengsi, kaya akan sejarah dan sudah lama dikaitkan dengan kemewahan.
Sementara, jika para petenis di Australian Open (Australia Terbuka), French Open (Prancis Terbuka), Wimbledon, dan US Open (Amerika Serikat Terbuka), mengalami peningkatan saldo bank setiap kali mereka lolos ke babak berikutnya, memenangi gelar akan membawa hasil yang jauh lebih baik.
Namun, meskipun dengan hadiah uang yang sangat besar, banyak juara tenis kelas dunia berpendapat bahwa yang sebenarnya mereka perjuangkan adalah trofi dan pengakuan, dan bukan uang sama sekali.
Trofi, khususnya karena bersifat simbolis dari memenangkan gelar yang didambakan, adalah tujuan akhir bagi banyak pemain profesional. Meskipun tidak dapat disangkal bahwa hadiah uang tunai tentu saja merupakan bonus tambahan yang cukup bagus.
Trofi-trofi Grand Slam selalu menjadi bahan diskusi di kalangan penggemar tenis – mereka yang menyukai artefak akan mendiskusikan desain dan keahlian uniknya. Sementara penggemar sejarah akan mendiskusikan asal usul trofi.
Setiap turnamen Grand Slam menghadirkan trofi dengan makna uniknya masing-masing. Berikut arti dari trofi-trofi turnamen Grand Slam tenis dunia.
Di Australian Open yang tahun ini sudah berlangsung pada 14-28 Januari lalu, dua trofi ikonik diperebutkan. Semua tahu, petenis tunggal putra asal Italia Jannik Sinner berhasil merebut Norman Brookes Challenge Cup selain hadiah uang fantastis, 2,08 juta dolar Amerika (sekira Rp32,42 miliar)!
Di tunggal putri, Aryna Sabalenka berhasil merebut trofi Daphne Akhurst Memorial Cup keduanya secara beruntun. Petenis asal Belarus itu juga berhak atas hadiah uang yang lebih besar, yakni 3,15 juta dolar Amerika (Rp49,11 miliar).
Kedua trofi tersebut diberi nama berdasarkan nama petenis Australia terkenal, yang telah tercatat dalam sejarah tenis berkat pencapaian dan kehidupan mereka yang luar biasa.
Sir Norman Brookes adalah salah satu pemain tenis terhebat di negaranya dan pria non-Inggris pertama yang memenangi Wimbledon, serta menjadi presiden Asosiasi Tenis Lawn selama hampir 30 tahun.
Daphne Akhurst adalah juara tunggal putri Australian Open lima kali ((1925, 1926, 1928, 1929, 1930), yang membuat tenis dapat diakses oleh wanita dengan cara yang belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya.
Sedihnya, Akhurst meninggal dunia pada usia 29 tahun karena kehamilan ektopik, meninggalkan kariernya yang belum selesai dan sangat merugikan dunia tenis. Namun ia tetap dikenang selama bertahun-tahun dalam penghormatan bergengsi atas prestasinya.
Tahun ini, lapangan tanah liat outdoor di kompleks Stade Roland Garros, Paris akan menjadi tuan rumah French Open pada 27 Mei sampai 3 Juni mendatang. Tahun ini, juara tunggal putra dan putri masing-masing akan pulang dengan membawa hadiah uang 2,3 juta euro (sekira Rp38,80 miliar).
Di Prancis Terbuka, pemenang tunggal putra dianugerahi trofi La Coupe des Mousquetaires (Piala Musketeers), yang dirancang oleh Mellerio dits Meller, salah satu rumah perhiasan tertua dan paling terkenal di dunia.
Trofi tersebut merupakan penghormatan kepada empat petenis hebat Prancis (yang lalu dijuluki The Four Musketeers) – Rene Lacoste, Jacques Brugnon, Jean Borotra dan Henri Cochet – yang semuanya meraih prestasi mengesankan dalam olahraga tersebut dan dianggap sangat layak mendapat pengakuan.
Juara tunggal putri dianugerahi trofi Coupe Suzanne Lenglen, yang juga dirancang oleh Mellerio dits Meller. Trofi ini diberi nama setelah Suzanne Lenglen, juara French Open enam kali (tunggal dan ganda putri serta ganda campuran semuanya pada 1925 dan 1926) kali, yang memberikan dampak besar pada budaya tenis wanita di negara tersebut.
Kompleks All England Lawn Tennis and Croquet Club di London, Inggris, akan kembali menjadi tuan rumah Grand Slam Wimbledon tahun ini pada 1-8 Juli 2024 nanti. Tahun ini, kampiun tunggal putra dan putri masing-masing berhak mengantongi hadiah uang 2,35 juta poundsterling (sekira Rp46,23 miliar).
Wimbledon – yang selalu diadakan di lapangan rumput setiap musim panas di London – juga terkenal dengan piala-pialanya yang didambakan. Pemenang gelar tunggal putra akan mengangkat Gentlemen’s Singles Trophy yang dirancang dan dibuat oleh Elkington pada akhir abad ke-19.
Meskipun tidak memiliki sejarah yang sama seperti beberapa trofi lain yang telah disebutkan di atas, piala ini tetap dipandang sebagai hadiah yang sangat berharga bagi para pemenang. Kemungkinan besar karena piala tersebut merupakan pencapaian dalam Grand Prix paling ikonik dibanding lainnya.
Juara tunggal putri menerima trofi Venus Rosewater Dish, yang merupakan salinan artefak yang dipajang di museum Louvre di Paris, Prancis. Meskipun agak berbeda dengan trofi tenis yang biasa Anda lihat, trofi ini sangat dihargai oleh semua orang di dunia tenis, dan menonjol berkat bentuk dan tampilannya yang unik.
USTA Billie Jean King National Tennis Center di Flushing Meadows–Corona Park di Queens, New York, Amerika Serikat, akan kembali menjadi tuan rumah US Open pada 26 Agustus sampai 2 September 2024.
Pemenang nomor tunggal – putra dan putri – US Open ini masing-masing akan mengantongi hadiah uang 3 juta dolar AS (Rp46,79 miliar).
Baik juara putra maupun putri di turnamen tunggal AS Terbuka diberikan piala berbahan perak yang dirancang oleh rumah perhiasan dan peralatan perak legendaris Tiffany & Co.
Piala tersebut tidak disertai dengan cerita besar atau karakter simbolis apa pun. Kendati begitu, trofi-trofi itu sangat berharga bagi setiap pemenang. Lagi pula, tidak ada pencapaian yang lebih baik daripada memenangi gelar terhormat, apa pun trofi yang diterima pemain.