SKOR.id – Ketika tampaknya Daniil Medvedev akan mengakhiri penantiannya untuk menjuarai Australian Open, Jannik Sinner mampu menggagalkannya pada partai final di Rod Laver Arena, Minggu (28/1/2024).
Laga perebutan gelar tunggal putra Australian Open 2024 antara kedua petenis itu berlangsung menarik. Medvedev mampu unggul dua set lebih dulu sebelum Sinner bangkit dan merebut tiga set berikutnya.
Ini situasi berbeda yang dialami oleh petenis Rusia tersebut di semifinal saat melawan Alexander Zverez. Medvedev tertinggal dua set untuk kemudian comeback meraih kemenangan lima set.
Sebaliknya, bagi Sinner, lawan Medvedev adalah kali pertama ia kehilangan dua set awal. Bahkan, ketika menang empat set atas juara bertahan Novak Djokovic di semifinal bintang muda Italia unggul lebih dulu
Minimya pengalaman tampil di partai puncak Grand Slam seperti memengaruhi performa Sinner di dua set awal. Kontras dengan Medvedev, finalis 2021 dan 2022, yang sangat klinis selama periode tersebut.
Namun masuk set ketiga, perlahan Sinner memulai kebangkitan terbesar sepanjang karier tenisnya untuk memaksa Medvedev bermain 3 jam 44 menit dan mengalahkannya dengan skor 3-6, 3-6, 6-4, 6-4, 6-3.
“Butuh waktu untuk memproses semuanya. Saya sangat senang dengan cara saya menangani berbagai hal hari ini. Situasi di lapangan sangat, sangat sulit,” ujar Sinner setelah pertandingan.
“Saya pikir bagian terpenting adalah dukungan yang saya dapatkan selama dua minggu ini. Saya merasa ada banyak sekali orang yang juga menonton dari rumah melalu TV, jadi saya mencoba yang terbaik.”
“Saya mendapatkan cukup banyak masalah hari ini dengan tertinggal dua set lebih dulu dan dalam waktu satu jam lebih sedikit. Karena itu, saya mencoba untuk tetap positif,” ia menambahkan.
Dengan kemenangan luar biasanya, Jannik Sinner menjadi petenis putra Italia ketiga yang sukses meraih gelar Grand Slam dan yang pertama sejak Adriano Panatta menjuarai French Open pada 1976 silam.
Di sisi lain, hasil ini membuat Daniil Medvedev untuk kali ketiga gagal merengkuh trofi Australian Open pertamanya atau Grand Slam keduanya setelah US Open 2021. Tentu sebuah fakta yang mengecewakan.
Kekalahan dari Sinner juga menjadi deja vu bagi Medvedev. Pada final di Rod Laver Arena, Melbourne Park 2022 lalu, ia unggul dua set lebih dulu atas Rafael Nadal di final sebelum akhirnya kalah lima set.
Kendati kembali mengalami kekalahan telak, petenis 27 tahun tersebut, seperti biasanya, tetap berpikir positif dan optimistis. Ia akan terus mencoba untuk merengkuh titel mayor berikutnya.
“Benar-benar berat ketika Anda punya mentalitas, saya tidak mau bilang juara, tetapi mentalitas bagus, mentalitas olahraga, berat sekali rasanya kalah di final,” Medvedev menuturkan.
“Mungkin ini lebih menyakitkan dibandingkan kalah di semifinal atau perempat final. Namun Anda harus mencari sisi positifnya, dan sisi positifnya, final lebih baik daripada semfinal dan perempat final. Hanya itu yang bisa saya katakan.”