<p><strong>SKOR.id -</strong> Petenis peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, menambah koleksi gelar <i>hard-court</i>-nya dengan menjuarai Miami Open 2025.&nbsp;</p><p>Petenis asal Belarusia itu menjadi juara usai menaklukkan Jessica Pegula dengan skor 7-5, 6-2 pada partai final di Hard Rock Stadium, Miami Garden, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (30/3/2025).</p><p>Bisa dibilang, ini menjadi pertandingan ulang final US Open tahun lalu. Pada final kali ini, Sabalenka hanya butuh 1 jam 28 menit untuk menaklukkan Pegula dan membawa pulang trofi Miami Open pertamanya. Kemenangan ini juga memperpanjang rekor pertemuan Sabalenka atas Pegula menjadi 7-2.</p><p>Kemenangan tersebut sangat berarti bagi Sabalenka, yang sebelumnya harus menelan kekalahan di dua final terakhirnya, yakni Australian Open 2025 (kalah dari Madison Keys) dan Indian Wells (kalah dari Mirra Andreeva).</p><p>"Akhirnya saya bisa bermain tenis terbaik saya di final, dan saya sangat senang dengan hasil serta performa saya," ujar Sabalenka usai kemenangan dikutip dari <i>WTA Tennis</i>.</p><p>Sebelum kemenangan ini, Sabalenka belum pernah menjuarai salah satu dari dua turnamen bergengsi dalam <i>Sunshine Double</i>. Ia dua kali menjadi <i>runner-up</i> di Indian Wells (termasuk bulan ini) dan belum pernah mencapai final Miami Open sebelumnya. Namun, tahun ini, ia akhirnya berhasil menjadi juara di Miami Open untuk pertama kalinya.</p><p>"Jujur, saya tidak ingin kalah lagi di final," kata Sabalenka.&nbsp;</p><p>"Sangat sulit jika harus kalah di final. Jadi, jika ada yang mengatakan ini akan menjadi pertarungan sengit, saya siap untuk itu," tegasnya.</p><p>Dengan kemenangan ini, Sabalenka semakin menegaskan dominasinya di tenis lapangan keras dan memperkuat posisinya sebagai petenis nomor satu dunia.</p><p><strong>Samai Rekor Maria Sharapova</strong></p><p>Dengan kemenangan ini, Sabalenka kini mengoleksi delapan gelar WTA 1000 dalam kariernya, menyamai rekor Maria Sharapova.&nbsp;</p><p>Dalam daftar peraih gelar WTA 1000 terbanyak sejak kategori ini diperkenalkan pada 2009, Sabalenka kini hanya tertinggal dari Serena Williams (13 gelar), Victoria Azarenka (10 gelar), Iga Swiatek (10 gelar), Simona Halep (9 gelar), dan Petra Kvitova (9 gelar).</p><p>Secara keseluruhan, gelar Miami Open ini menjadi gelar ke-19 Sabalenka di ajang WTA Tour. Sebanyak 17 dari 19 gelar tersebut diraihnya di lapangan keras, termasuk tiga gelar Grand Slam: Australian Open 2023, Australian Open 2024, dan US Open 2024.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=H8dR-Eq9H7qf0tWf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div><p>&nbsp;</p>

Aryna Sabalenka menjuarai Miami Open 2025 usai menaklukkan Jessica Pegula di partai final, Sabtu (30/3/2025).

Tennis

Juara Miami Open 2025, Aryna Sabalenka Samai Rekor Maria Sharapova

<p><strong>SKOR.id -</strong> Semifinal Miami Open 2025 kedatangan tamu istimewa. Adalah megabintang sepak bola asal Argentina, Lionel Messi, yang menjadi tamu istimewa tersebut dengan menyaksikan langsung pertandingan Novak Djokovic melawan Grigor Dimitrov di Miami Garden, Florida, Amerika Serikat, pada Jumat (28/3/2025) waktu setempat.</p><p>Ya, pemain Timnas Argentina itu menyaksikan langsung Novak Djokovic mengalahkan Grigor Dimitrov, 6-2 dan 6-3, dalam pertandingan yang berlangsung di turnamen ATP Masters 1000 tersebut. Petenis asal Serbia itu pun melaju ke final.</p><p>Messi, yang saat ini membela Inter Miami di Major League Soccer (MLS), memanfaatkan waktunya untuk menikmati pertandingan tenis setelah sebelumnya membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022. Kehadirannya di pinggir lapangan menarik perhatian para penonton dan pemain, termasuk Djokovic sendiri.</p><p>Setelah memastikan tempat di final, Djokovic mengungkapkan kebanggaannya bisa bermain di depan Messi.</p><p>"Luar biasa memiliki dia di sini. Ini adalah kehormatan besar bagi saya bisa bermain di hadapannya secara langsung, mungkin untuk pertama kalinya," ujar Djokovic, dikutip situs resmi ATP Tour.</p><p>"Saya sangat bersyukur dia datang bersama keluarganya. Saya mengagumi dia, seperti kebanyakan orang di dunia, sepanjang kariernya, dan luar biasa melihatnya terus bermain di level tertinggi," tambah Djokovic.</p><p>Novak Djokovic juga menyadari bahwa ia dan Messi memiliki kesamaan dalam usia dan pencapaian mereka.</p><p>"Kami sebenarnya seumuran, lahir pada tahun 1987, jadi menyenangkan bisa berbagi momen ini,” tuturnya.</p><p>Baik Messi maupun Djokovic terus membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Messi, yang kini berusia 36 tahun, berhasil mengangkat trofi Piala Dunia 2022 dan memenangkan Ballon d'Or kedelapan, rekor terbanyak dalam sejarah.</p><p>Sementara Djokovic, di usia 37 tahun, menjadi finalis tertua dalam sejarah ATP Masters 1000 dan telah mencapai final di setiap musim selama 20 tahun berturut-turut (2006-2025).</p><p><strong>Catat Rekor Baru</strong></p><p>Selain itu, pertandingan final Miami Open 2025 akan mencatatkan sejarah baru dengan selisih usia terbesar dalam pertandingan final ATP Masters 1000. Djokovic (37 tahun) akan menghadapi Jakub Mensik (19 tahun), dengan perbedaan usia 18 tahun 102 hari, memecahkan rekor sebelumnya antara Andre Agassi dan Rafael Nadal (16 tahun 35 hari) di Montreal 2005.</p><p>Jakub Mensik berhasil melaju ke final Miami Open 2025 setelah menaklukkan Taylor Fritz dengan 7(7)-(4)6, 4-6, 7(7)-(4)6.</p><p>Partai final Miami Open 2025 akan digelar di venue yang sama, Sabtu (29/3/2025) waktu setempat atau Minggu (28/3/2025) WIB.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=l7uE1da37C37i2rL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lionel Messi menghadiri laga semifinal Miami Open 2025 antara Novak Djokovic vs Grigor Dimitrov.

Ditonton Lionel Messi, Novak Djokovic Bikin Rekor Baru di Miami Open 2025

<p><strong>SKOR.id -</strong> Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, mencatatkan diri sebagai semifinalis tertua di Miami Open 2025. Novak Djokovic, yang kini berusia 37 tahun berhasil menang atas petenis Amerika Serikat, Sebastian Korda, pada babak perempat final dengan 6-3, 7-6 (7/4), Jumat (28/3/2025) pagi WIB.</p><p>Kemenangan itu, menjadikannya petenis tertua yang berhasil mencapai semifinal ATP Masters 1000 sepanjang sejarah, sejak series itu digelar pada 1990, dalam usia 37 tahun 10 bulan. Dia melewati rekor yang &nbsp;pernah dibuat Roger Federer di Indian Wells dan Miami Open pada 2019 lalu dalam usia 37 tahun, tujuh bulan.</p><p>Tiga petenis lainnya yang berhasil lolos ke empat besar Miami Open 2025, usianya juga masih di bawah Novak Djokovic. Ketiga petenis itu adalah Jakub Mensik (19 tahun), Taylor Fritz (27), dan Grigor Dimitrov (33).</p><p>Pada babak semifinal, Novak Djokovic akan menghadapi petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, Sabtu (29/3/2025) pagi WIB.</p><p>Kemenangan di Miami ini bisa menjadi tonggak bersejarah bagi Novak Djokovic yang telah mengoleksi 24 juara Grand Slam. Pasalnya, dia berpeluang untuk meraih gelar ke-100 dalam kejuaraan tenis kategori tunggal putra.</p><p>"Saya jelas sedang performa terbaik yang pernah saya mainkan dalam beberapa waktu terakhir. Sangat menyenangkan ketika saya merasakan turnamen seperti ini dan performa seperti ini. Hal itu memotivasi dan mendorong saya untuk terus maju meraih lebih banyak," kata Novak Djokovic, selepas mengalahkan Sebastian Korda.</p><p>Dia pun menyatakan kunci kesuksesannya adalah performa servisnya yang luar biasa, di mana ia memenangkan 84% poin pada servis pertama.&nbsp;</p><p>"Satu kata, servis. Saya servis dengan sangat baik, mungkin performa servis terbaik saya, tidak hanya di sini, tapi dalam waktu yang cukup lama," ujarnya kepada wartawan.&nbsp;</p><p>"Sebelas <i>ace</i>, ketika saya sangat membutuhkan servis pertama. Hal itu memudahkan permainan di lapangan ketika Anda merasa servis Anda sedang berada pada performa terbaik. Saya sangat membutuhkannya di set kedua ketika saya merasa Korda bermain <i>groundstrokes</i>-nya jauh lebih baik,” jelasnya.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=ss2ZyW36YCb3D-8D" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Novak Djokovic berhasil melaju ke semifinal Miami Open 2025.

Novak Djokovic Pecahkan Rekor Petenis Tertua yang Tembus Semifinal ATP Masters 1000

<p><strong>SKOR.id</strong> – Mantan petenis putri nomor 1 dunia dan dua kali juara Grand Slam Simona Halep memutuskan mengakhiri karier profesionalnya di usia 33 tahun.</p><p>Pengumuman pensiun tersebut disampaikan Halep setelah kalah dari Lucia Bronzetti, 1-6, 1-6, pada babak pertama Transylvania Open di Cluj , Rumania, Selasa (4/2/2025).&nbsp;</p><p>Juara Grand Slam French Open 2018 dan Wimbledon 2019 itu mengatakan dirinya merasa damai dengan keputusan untuk gantung raket setelah menjadi petenis profesional sejak 2006 silam.&nbsp;</p><p>“Saya benar-benar tenang mengambil keputusan ini. Saya seorang yang realistis dan saya tahu apa yang dibutuhkan untuk mencapai puncak,” ujar Halep.&nbsp;</p><p>“Pikiran dan tubuh saya tidak sanggup lagi menahan usaha sebesar itu. Saya realistis dan sekarang saatnya menutup bab ini. Untuk sementara, saya hanya ingin beristirahat.”</p><p>Simona Halep menjalani perjuangan panjang usai tersandung kasus doping pada Oktober 2022. Ia dijatuhi suspensi empat tahun, namun kembali bermain pada 2024 setelah bandingnya sukses.</p><p>Masalah ini sangat menguras energi dan pikirannya. Diakui Halep hal tersebut memengaruhi performanya, membuat sang atlet kesulitan balik ke bentuk terbaik.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFqeTvEoEBz"></oembed></figure><p>“Saya seorang petenis profesional yang kelelahan secara emosional. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita, tapi ini adalah perpisahan di sini, di rumah, di lapangan di Cluj,” kata Halep.&nbsp;</p><p>“Saya paham ini adalah keputusan yang tepat karena jika Anda tidak berlatih 100 persen setiap hari, Anda tidak akan mampu untuk melanjutkan,” pungkasnya.</p><p>Simona Halep memiliki karier tenis yang mengesankan selama lebih dari 18 tahun. Ia meraih total 24 gelar, termasuk memenangi trofi di Roland Garros 2018 dan Wimbledon 2019.</p><p>Petenis Rumania ini juga pernah menyandang status sebagai tunggal putri ranking 1 dunia selama total 64 minggu, menempatkannya di antara atlet terhebat dalam olahraga tenis.</p><p>Periode tersulit Halep datang jelang pengujung 2022 saat ia diskorsing sementara akibat skandal doping. Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) lalu menjatuhi sanksi empat tahun pada September 2023.&nbsp;</p><p>Tetapi sang atlet mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Upaya tersebut membuahkan hasil. Hukumannya direduksi jadi hanya sembilan bulan.&nbsp;</p><p>Halep pun dapat bermain lagi. Ia tampil untuk kali pertama setelah kasus doping yang panjang di Miami Open, Maret 2024. Hanya saja, sejak itu, ia tidak pernah mampu membukukan hasil yang signifikan. &nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFqqG_EtjNM"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KSS4vt-reIU?si=OMuJu5gfz_xb8eh3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Juara dua kali Grand Slam Simona Halep beberkan alasannya gantung raket usai kalah di Transylvania Open 2025. 

Lelah Secara Emosional, Eks Petenis No. 1 Dunia Simona Halep Putuskan Pensiun

<p><strong>SKOR.id</strong> – Jannik Sinner memulai musimnya dengan meyakinkan. Petenis muda Italia ini sukses menjadi juara turnamen Grand Slam Australian Open 2025.</p><p>Artinya, ia berhasil mempertahankan gelar yang juga diraihnya pada tahun lalu tersebut. Sinner memang datang ke Negeri Kanguru dengan tujuan kembali keluar sebagai kampiun dan mampu mewujudkannya.</p><p>Atlet 23 tahun asal Italia itu mencatatkan sejarah back to back gelar setelah menang tiga set langsung atas unggulan kedua Alexander Zverev, 6-3, 7-6 (7-4), 6-3, di Rod Laver Arena, Minggu (26/1/2025) malam.&nbsp;</p><p>Sebagai juara bertahan sekaligus petenis putra no 1 dunia, langkah Sinner menapaki tangga juara terbilang meyakinkan. Ia mengalahkan lawan top seperti Holger Rune, Alex de Minaur, Ben Shelton, dan Zverev.</p><p>“Pernampilan luar biasa lagi di sini di Australia. Cara saya menangani setiap situasi di lapangan, tidak hanya di final, tapi secara umum sangat baik,” kata Sinner yang harus tampil empat set lawan Rune di 16 besar. &nbsp;&nbsp;</p><p>“Saya benar-benar senang bisa memilikinya lagi (trofi Australian Open). Ini sangat berarti bagi saya,” imbuh pemain yang membutuhkan waktu 2 jam 27 menit untuk mengalahkan Alexander Zverev di partai final.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSerwlTK0j"></oembed></figure><p>Mendominasi selama set pertama, Sinner dipaksa bekerja lebih keras pada set kedua saat Zverev mencoba bangkit. Ia harus menyelesaikannya lewat <i>tie break</i> sebelum kembali memegang kendali di set penentu.</p><p>Dengan pencapaiannya di Australian Open 2025, Jannik Sinner mencatatkan beberapa sejarah. Ia tunggal putra kelima yang menjuarai tiga turnamen Grand Slam lapangan keras secara beruntun di Open Era.</p><p>Sinner mengikuti jejak sukses Roger Federer (2005-2007), Novak Djokovic (2011-2012, 2015-2016), Ivan Lendl (1985-1987), dan John McEnroe (1979-1981).&nbsp;</p><p>Juara Australia Open 2024 dan 2025 serta US Open 2024 juga akan tercatat sebagai petenis Italia pertama yang mampu memenangkan tiga gelar Grand Slam.</p><p>Tak hanya itu, Sinner juga menjadi pemain tunggal putra termuda yang sukses back to back juara Australian Open setelah Jim Courier yang melakukannya di usia 22 tahun pada 1992 dan 1993.</p><p>Prestasinya makin Istimewa karena Jannik Sinner adalah petenis putra pertama dalam sejarah yang sukses memenangi 10 pertandingan berturut-turut melawan pemain Top 10 tanpa kehilangan satu set pun.&nbsp;</p><p>Setelah juga menjadi tunggal putra pertama yang mampu mempertahankan gelar Grand Slam perdananya sejak Rafael Nadal di Roland Garros 2006, Sinner percaya masih bisa meningkatkan permainannya.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSqhcRT4AB"></oembed></figure><p>Khususnya di turnamen lapangan tanah liat dan rumput. Dengan demikian jelas sudah bahwa sang bintang ingin melengkapi koleksi trofi Grand Slam. Dari empat, dua di antaranya sudah berhasil diamankan.</p><p>Jannik Sinner berharap bisa menjuarai dua turnamen mayor lainnya, Roland Garros atau French Open dan Wimbledon. Untuk itu, ia masih perlu bekerja keras.</p><p>“Itu jelas satu hal yang selalu saya pikirkan. Anda harus menjadi pemain yang lengkap, tak hanya (di) satu jenis permukaan (lapangan keras), tapi juga di dua lainnya (lapangan tanah liat dan rumput),” ucap Sinner.</p><p>“Jelas di lapangan permukaan keras saya merasa lebih nyaman. Saya menganggap itu sesuatu yang baik karena di permukaan lainnya saya masih harus meningkatkan permainan.”&nbsp;</p><p>Tentu Jannis Sinner diyakini akan bisa menyempurnakan gaya bermainnya di lapangan tanah liat juga rumput. Ia masih muda dan punya banyak waktu untuk menyesuaikan diri.&nbsp;</p><p>“Saya bakal mengerahkan banyak energi untuk itu, mencoba mencari cara yang benar dan mudah-mudahan saja juga bisa melangkah jauh di Grand Slam lain yang tidak dimainkan di lapangan keras,” pungkas Sinner.&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/CM8fqoP2b6Q?si=gB4gCn94tWPi2qNa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Jannik Sinner sukses pertahankan gelar Australian Open dengan mengatasi perlawanan Alexander Zverev di final, Minggu (26/1/2025).  

Jannik Sinner Ingin Lengkapi Gelar Grand Slam Usai Back to Back Juara Australian Open

<p><strong>SKOR.id</strong> – Setelah 45 partisipasi, baru pada penampilannya yang ke-46 di turnamen Grand Slam Madison Keys berhasil juara. Sebuah penantian panjang yang akhirnya mampu diwujudkan di Melbourne Park. &nbsp;</p><p>Petenis putri Amerika Serikat tersebut merengkuh gelar Australian Open 2025 setelah sukses mengalahkan dua kali juara bertahan Aryna Sabalenka dalam final di Rod Laver Arena, Sabtu (25/1/2025).&nbsp;</p><p>Ia menang melalui pertarungan tiga set yang sengit selama lebih dari 2 jam. Pada akhirnya Keys berhasil menaklukkan unggulan nomor satu dengan skor 6-3, 2-6, 7-5.</p><p>Kesuksesan Madison Keys di Australian Open 2025 sungguh inspiratif. Mendapat undian yang sulit, pemain 30 tahun ini melewatinya secara meyakinkan. Tidak ada yang lebih pantas menjadi juara selain dirinya.</p><p>Dalam perjalanannya, Keys mengalahkan nama-nama top sekaligus unggulan. Mulai dari Danielle Collins di babak ketiga, Elena Rybakina pada ronde keempat, serta Elena Svitolina di perempat final.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFRfCTsthvc"></oembed></figure><p>Kemudian, dalam semifinal, ia menyingkirkan pemilik lima gelar Grand Slam Iga Swiatek. Puncaknya, Keys menggagalkan ambisi besar Aryna Sabalenka untuk mencetak sejarah <i>hat-trick</i> juara Australian Open.</p><p>“Sejak usia muda, saya merasa jika saya tidak pernah memenangi Grand Slam, maka saya tidak akan bisa memenuhi harapan orang lain. Itu adalah beban yang cukup berat untuk dipikul,” ujarnya seusai final seperti dikutip dari <i>Tennis.com</i>.</p><p>“Saya akhirnya sampai pada titik di mana saya baik-baik saja bila hal itu tidak terjadi. Saya tak perlu (gelar Grand Slam) untuk merasa bahwa saya memiliki karier yang bagus atau pantas disebut petenis hebat.” &nbsp;</p><p>Apa yang terjadi selanjutnya telah diketahui bersama, Keys merengkuh titel mayor pertamanya setelah 46 kali tampil dalam turnamen Grand Slam. Dan ia meraihnya secara sensasional.</p><p>“Saya merasa sudah bisa lepas dari pembahasan semacam itu yang memberikan saya kemampuan untuk benar-benar keluar dan bermain tenis yang sangat bagus hingga memenagkan Grand Slam,” imbuhnya.</p><p>Keberhasilan di Melbourne makin terasa Istimewa karena fakta kemenangan terbesar Madison Keys diraih melawan rival yang mungkin telah memberinya kekalahan paling menyakitkan.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFRiUBVNxnf"></oembed></figure><p>Dua tahun lalu di Grand Slam US Open, ia unggul 6-0, 5-3 dan tinggal satu game lagi menuju final. Tetapi situasinya justru berbalik, Keys kalah <i>tie break</i> pada set terakhir dari Sabalenka.</p><p>Tetapi di Australian Open kali ini ia menebusnya. Diakui Keys, kuncinya adalah tidak membebani diri sendiri dan berani mengambil risiko. <i>Mindset</i> itu membuatnya bisa bermain lebih lepas.</p><p>“Saya terus berkata pada diri sendiri, ‘Beranilah, lakukan saja, dan berikan semuanya’. Pada saat itu, tidak peduli apa yang terjadi. Hal tersebut membuat semuanya menjadi lebih mudah,” Keys menuturkan.</p><p>Pada final Grand Slam keduanya, Madison Keys mampu mengakhirinya dengan manis. Sebelum Australian Open 2025, sang atlet tampil di laga puncak US Open 2017. Kala itu ia kalah lawan Sloane Stephens.&nbsp;</p><p>“Saya pikir segala sesuati terjadi karena ada alasannya. Saya harus melalui beberapa hal sulit. Saya rasa itu memaksa saya berusaha mengatasi tekanan internal yang saya berikan pada diri sendiri,” pungkasnya. &nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/CM8fqoP2b6Q?si=4Yq4XcZIdZLuqiyn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri Madison Keys sukses raih gelar Grand Slam pertamanya usai kalahkan juara bertahan Australian Open Aryna Sabalenka di final. 

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Madison Keys Juara Australian Open 2025 Setelah Berdamai dengan Diri Sendiri

<p><strong>SKOR.id</strong> – Jannik Sinner butuh satu kemenangan lagi untuk mempertahankan gelar Grand Slam Australian Open. Petenis Italia ini sukses lolos ke final berkat kemenangan atas Ben Shelton, Jumat (24/1/2025).</p><p>Sinner melenggang ke partai puncak Australian Open 2025 seusai mengandaskan perlawanan Shelton tiga set langsung, 7-6 (7-2), 6-2, 6-2 pada laga semifinal di Rod Laver Arena, Melbourne Park.</p><p>Dalam pertandingan antara dua pemukul bola terhebat tersebut, Sinner yang mampu menemukan ritme, akurasi, dan ketahanan lebih baik untuk membuat perbedaan.</p><p>Hasil positif versus Shelton membuat Sinner mencatat kemenangan ke-20 beruntun di level tur sekaligus memastikan tampil pada final Grand Slam ketiganya setelah Australian Open dan US Open tahun lalu.</p><p>Menghadapi Ben Shelton, Jannik Sinner yang adalah petenis putra nomor 1 dunia harus berjuang keras di set pertama. Ia menyelamatkan dua set poin pada servis sang rival untuk unggul <i>tie-break</i>.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFNN8TRp6iw"></oembed></figure><p>Sinner harus terus mengatasi kekuatan petenis Amerika Serikat tersebut di dua set berikutnya. Tetapi atlet 23 tahun mampu keluar dari tekanan, memperlihatkan pertahanan solid dan menyerang secara efektif.</p><p>“Itu set pertama yang sangat sulit namun krusial. Saya merasa dia tidak melakukan servis terbaiknya hari ini. Persentasenya tak sesuai dengan yang diinginkannya,” ujar Sinner selepas pertandingan. &nbsp;</p><p>“Saya pikir kami berdua melakukan pengembalian yang lebih baik ketimbang saat kami servis. Set pertama selalu sangat penting. Itu memberi Anda banyak kepercayaan diri.”</p><p>“Ada banyak ketegangan (sepanjang pertandingan) yang kami rasakan. Saya sungguh senang dengan cara saya menangani situasi hari ini,” petenis pemilik 2 trofi Grand Slam tersebut menambahkan.</p><p>Lolos ke partai puncak Australian Open 2025 membuat Jannis Sinner menorehkan sejarah sebagai petenis tunggal putra pertama yang mampu mencapai final turnamen tersebut sejak Jim Courier (1992 dan 1993).</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFNPXyNpoEk"></oembed></figure><p>Courier melakukannya ketika berusia 22 tahun. Sinner juga berpeluang menyamai rekor pendahulunya itu yang sukses memenangi dua final Australian Open lebih dari tiga dekade silam.&nbsp;</p><p>Sejauh ini, Jannik Sinner punya rekor 100 persen dalam final turnamen mayor, memenangi Australian Open 2024 versus Daniil Medvedev dan US Open 2024 melawan Taylor Fritz.</p><p>Pada final Australian Open hari Minggu (26/1/2025) nanti, Sinner sudah ditunggu Alexander Zverev, yang lolos usai juara 10 kali Novak Djokovic mundur akibat cedera kaki kaki.</p><p>Di atas kertas, ini adalah final ideal karena mempertemukan unggulan pertama dan kedua Australian Open 2025. Sinner dan Zverev telah bertemu sebanyak enam kali sebelumnya.&nbsp;</p><p>Petenis asal Jerman unggul dengan mengantongi empat kemenangan. Tetapi, pada pertemuan terakhir di Cincinnati Masters 2024, Sinner mampu mengalahkannya. &nbsp;&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-uennCSmOP4?si=52ZQJVbDVa5awUON" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Jannik Sinner berpeluang pertahankan gelar Australian Open setelah kalahkan Ben Shelton straight set di semifinal.

Lolos ke Final, Jannik Sinner Torehkan Rekor di Australian Open 2025

<p><strong>SKOR.id</strong> – Penggemar tenis dunia dibuat terkejut oleh keputusan Novak Djokovic yang mendadak mundur saat menghadapi Alexander Zverev dalam semifinal Grand Slam Australian Open 2025.</p><p>Petenis Serbia 10 kali juara Australian Open itu tengah melawan Zverev, yang mampu merebut set pertama dengan keunggulan 7-6 (7-5) selama 80 menit di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Jumat (24/1/2025).</p><p>Namun kemudian Djokovic berjalan menuju net, memeluk sang rival dan mengonfirmasi tidak bisa melanjutkan pertandingan. Wasit pun mengumumkan atlet Serbia tersebut mengundurkan diri.</p><p>Sontak suara cemoohan bergema di stadion. Penonton kecewa karena pertandingan harus berakhir tidak sesuai harapan. Dalam konferensi pers, Novak Djokovic menjelaskan dirinya menarik diri karena cedera.</p><p>Petenis 37 tahun mengalami cedera kaki kiri bagian atas seusai melalui pertarungan yang melelahkan melawan Carlos Alcaraz di perempat final, Selasa (22/1/2025) lalu.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMsMuGCjel"></oembed></figure><p>“Saya melakukan segala yang saya bisa untuk mengatasi robekan otot yang saya alami. Jelang akhir set pertama, rasa sakitnya bertambah. Itu terlalu berat untuk diatasi,” ujar Djokovic.&nbsp;</p><p>“Jika saya memenangi set pertama, secara fisik itu akan jadi perjuangan berat bagi saya untuk tetap bisa mengimbanginya dalam reli selama dua, tiga, empat jam. Saya tidak punya tenaga sebanyak itu hari ini.”</p><p>Harapan untuk meraih gelar Grand Slam ke-25 pun harus tertunda. Dengan usianya saat ini dan 10 trofi di Australian Open, Novak Djokovic sadar waktunya untuk bermain sudah tidak banyak.</p><p>Bahkan, ia mengisyaratkan kemungkinan tahun ini adalah penampilan terakhirnya dalam Australian Open. Semua akan bergantung pada kondisi fisiknya sepanjang musim 2025.&nbsp;</p><p>“Saya tidak tahu. Ada kemungkinan (ini yang terakhir). Siapa yang tahu? Saya akan lihat bagaimana musim ini berjalan,” Nole, sapaan akrab Djokovic, menambahkan.</p><p>“Saya ingin terus bermain, tetapi apakah jadwal saya akan direvisi atau tidak, kita lihat saja nanti. Jika saya bugar, sehat, dan termotivasi, saya tidak melihat alasan mengapa saya tidak akan datang lagi.”</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMkRTxvj8N"></oembed></figure><p>Novak Djokovic dikenal sebagai petenis dengan fleksibilitas dan daya tahan yang luar biasa. Pun begitu, ia mengakui, seiring pertambahan usia, kini tubuhnya mulai sering sulit diajak berkompromi.&nbsp;</p><p>“Ini bukan seperti saya khawatir menghadapi setiap Grand Slam sekarang, apakah saya bakal cedera atau tidak, namun statistik tidak berpihak pada saya dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Djokovic.</p><p>“Jadi, memang benar (saya) cukup sering mengalami cedera dalam beberapa tahun terakhir. Saya tidak tahu persis apa penyebabnya. Mungkin (ada) beberapa faktor yang berbeda.”</p><p>“Tetapi saya akan terus maju. Saya akan terus berusaha untuk memenangi lebih banyak Grand Slam. Dan selama saya merasa ingin dan mampu bertahan dengan semua ini, maka saya akan bertahan.”</p><p>Dengan mundurnya Djokovic, Alexander Zverev memastikan diri lolos ke final Australian Open 2025. Calon lawannya adalah pemenang laga semifinal lainnya antara juara bertahan Jannik Sinner versus Ben Shelton.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMliiYOSwR"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-uennCSmOP4?si=0OMhjDJGp16HG5Wx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Novak Djokovic terpaksa mundur dari Australian Open 2025 akibat cedera saat melawan Alexander Zverev di semifinal.

Novak Djokovic Mundur dari Australian Open 2025, Gelar Grand Slam Ke-25 Tertunda

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Anastasia Pavlyuchenkova menjadi pemain terbaru dalam dunia tenis untuk hal fesyen. Petenis Rusia berusia 33 tahun ini telah memastikan tempat di babak keempat tunggal wanita turnamen Grand Slam Australian Open 2025.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Ada yang berbeda pada keikutsertaan Pavlyuchenkova yang ke-19 di Australian Open ini. Ia tampil beda dengan pakaian yang semuanya orisinal yang ia rancang dan ciptakan sendiri.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pavlyuchenkova menggunakan media sosial untuk memamerkan pakaian baru, gaun tenis dan jaket bomber satin untuk turnamen di Negeri Kanguru, saat ia mengumumkan “uji coba” proyek barunya tersebut.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Musim ini saya akan bermain dengan seragam baru saya. Saya telah memainkan satu turnamen di Adelaide dan sekarang saya akan bermain di Melbourne,” katanya di Instagram. “Ini adalah uji coba, saya sudah memiliki beberapa set gaun dan rok dengan atasan.”</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Setelah sebelumnya disponsori oleh Lacoste, Pavlyuchenkova sempat tidak memiliki sponsor <i>apparel</i> selama kurang lebih satu tahun sebelum meluncurkan seragam barunya.</span></p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/DExJEkOgXol/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/DExJEkOgXol/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/DExJEkOgXol/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh «БОЛЬШЕ!» (@bolshe_tennis)</a></p></div></blockquote>
<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Untuk awal musim 2025 di Australia, Pavlyuchenkova memilih gaun tenis lavender yang “cukup terbuka” dengan garis leher v (<i>V-neck</i>) dan belahan samping yang tinggi.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Warna kuning-emas yang kontras dapat ditemukan pada aksesori yang dikenakannya, mulai dari pelindung kepala hingga gelang dan celana pendek yang mengintip, dengan detail pita yang menambahkan sentuhan unik.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Gaun-gaunnya cukup terbuka dengan beberapa potongan terbuka (<i>open cuts</i>) dalam warna-warna yang lembut,” kata peringkat ke-28 dunia tersebut.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Lavender adalah salah satu favorit saya, (dan) saya menambahkan beberapa warna kuning karena ini adalah awal musim di Australia. Australia sangat cerah, sangat kuning.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Ada elemen pita kecil karena menurut saya pita adalah sesuatu yang feminin dan trendi saat ini,” tutur petenis yang di Australian Open paling tinggi melangkah ke perempaat final (2017, 2019, 2020) itu.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pavlyuchenkova melengkapi penampilannya di lapangan dengan jaket pemanasan yang besar, dan saat ini bertanding dengan sepatu tenis Lacoste dan raket Wilson.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Tidak terlalu banyak detail yang tersedia tentang pakaian baru Pavlyuchenkova ini. Namun jika gaya pribadi Pavlyuchenkova yang keren di luar lapangan bisa menjadi indikator, maka Anda akan mendapatkan beberapa perlengkapan tenis yang keren.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya menyukai gaya dan fesyen secara umum. Dan saya memiliki gaya saya sendiri. Saya suka mengekspresikan diri saya dengan cara ini. Saya sedikit bereksperimen dan banyak bereksperimen,” tutur finalis Grand Slam French Open 2021 itu.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Saya berharap semua orang di tahun baru ini juga bereksperimen, menjadi diri sendiri, menemukan makna dan diri Anda sendiri.”&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Di babak keempat, Pavlyuchenkova yang menempati unggulan 27 akan menghadapi petenis Kroasia unggulan 18 Donna Vekic yang dijadwalkan berlangsung di John Cain Arena, Melbourne, Australia, pada Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 pagi WIB.</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nim6VSBuhKg?si=hNivkwm_cLYOt2Pk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sebelumnya disponsori oleh Lacoste, Anastasia Pavlyuchenkova sempat tidak memiliki sponsor apparel sekira setahun sebelum meluncurkan seragam barunya.

Culture

Anastasia Pavlyuchenkova Desain Sendiri Outfit untuk Australian Open

<p><strong>SKOR.id </strong>- Pemain tunggal putri Jerman, Eva Lys, jadi sorotan tersendiri usai berhasil menembus babak 16 besar turnamen tenis Grand Slam Australian Open 2025.</p><p>Bagaimana tidak, Eva Lys mampu melaju jauh dalam ajang Australian Open 2025 meski dirinya sudah menelan kekalahan di babak kualifikasi.</p><p>Petenis peringkat 128 dunia itu memulai perjuangannya di Australian Open 2025 dengan mengalahkan Hanne Vandewinkel (Belgia) pada babak kualifikasi yang digelar Selasa (7/1/2025).</p><p>Sehari kemudian, Eva Lys kembali turun ke lapangan untuk menghadapi Arina Rodionova (Australia). Ia pun belum menemui rintangan dan menang dua set langsung.</p><p>Pada Kamis (9/1/2025), Eva Lys menjalani duel kontra Destanee Aiava (Australia) untuk memperebutkan tiket ke babak utama Australian Open 2025. Hasilnya, ia kalah 1-6, 6-2, 4-6.</p><p>Meski sudah menelan kekalahan, Lys memutuskan bertahan di Melbourne dengan harapan mendapat limpahan kuota <i>lucky loser </i>sehingga bisa bermain di babak utama Australian Open 2025.</p><p>Kuota <i>lucky loser </i>diberikan kepada empat petenis terbaik berdasar ranking dunia yang kalah di fase terakhir babak kualifikasi untuk menggantikan petenis yang mundur dari babak utama.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DEzoApnSKeP"></oembed></figure><p>Eva Lys sendiri merupakan petenis tunggal putri ketiga yang mendapat kuota <i>lucky loser </i>di Australian Open 2025, setelah Harriet Dart (Inggris) dan Petra Martic (Kroasia).</p><p>Petenis 23 tahun itu menggantikan posisi unggulan ke-13, Anna Kalinskaya (Rusia) yang memutuskan mundur secara mendadak pada Selasa (14/1/2025).</p><p>Mendengar kabar tersebut, Eva Lys yang tengah menjalani sesi fisioterapi pun bergegas menyiapkan diri karena ia hanya punya waktu 10 menit sebelum laga kontra Kimberly Birrell (Australia).</p><p>Walau begitu, Eva Lys berhasil memetik kemenangan dengan skor 6-2, 6-2 atas Kimberly Birrell yang sebelumnya juga berjuang dari babak kualifikasi.</p><p>Dua hari kemudian, ia menang 6-2, 3-6, 6-4 atas Varvara Gracheva (Prancis) yang membuatnya lolos ke babak ketiga Australian Open 2025 alias pencapaian terbaiknya di turnamen tenis Grand Slam.</p><p>Perempuan kelahiran Kiev, Ukraina itu pun melanjutkan tren positifnya dengan mengalahkan atas Jaqueline Cristian (Rumania) dengan skor 4-6, 6-3, 6-3 pada Sabtu (18/1/2025).</p><p>Berkat kemenangan itu, Eva Lys berhak melaju ke babak 16 besar Australian Open 2025 dan mengukir sejarah sebagai <i>lucky loser </i>paling impresif sejak turnamen ini pindah ke Melbourne Park pada 1988.</p><p>Eva Lys pun tercatat sebagai <i>lucky loser </i>keenam yang mampu menembus babak 16 besar turnamen Grand Slam sektor tunggal putri sejak tenis memasuki era terbuka pada 1968.</p><p>Ia menyusul jejak Hana Strachonova di French Open 1980, Dana Gilbert (French Open 1982), Nicole Muns-Jagerman (French Open 1988), Maria Jose Gaidano (US Open 1993), dan Alina Avanesyan (Roland Garros 2023).</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DE91VV6SLc1"></oembed></figure><p>Eva Lys tentu tak menyangka bisa melaju jauh di Australian Open 2025. Hasil ini diakui membuatnya makin percaya diri setelah selama ini merasa kesulitan menembus jajaran top 100 dunia.</p><p>“Tentu saja ini adalah kisha yang gila, bagaimana semuanya terjadi begitu cepat. Semua ini hanya berlangsung beberapa hari,” katanya.</p><p>“Hari itu mengubah hidup saya. Saya merasa posisi lucky loser ini telah membantu saya, terkadang Anda hanya membutuhkan kesempatan kedua.”</p><p>“Saya selalu kesulitan saat mulai mendekati ranking 100 besar atau tampil di sebuah turnamen besar. Pada akhirnya, saya tahu bahwa saya berada di level yang kompetitif,” ia melanjutkan.</p><p>“Saya selalu menaruh banyak beban untuk diri sendiri, saya tahu apa yang dipertaruhkan, saya selalu menginginkannya, dan itu juga alasan kenapa saya tak pernah benar-benar tampil bagus dan menang.”</p><p>Selanjutnya, Eva Lys dijadwalkan menantang Iga Swiatek (Polandia) yang berstatus unggulan kedua pada babak keempat Australian Open 2205 yang dijadwalkan berlangsung Minggu (19/1/2025).</p><p>Eva Lys pernah sekali menghadapi Iga Swiatek di babak pertama Stuttgart Open 2022 yang berakhir dengan kekalahan telak 1-6, 1-6.</p><p>Walau berakhir dengan kekalahan, ia mengaku terkesan dengan pertemuan pertama yang terjadi di Jerman dan sudah tak sabar kembali menantang tunggal putri nomor satu dunia itu.</p><p>“Saya menjalani sejumlah <i>rally </i>bagus meski akhirnya kalah dengan hanya meraih satu <i>game </i>di setiap set. Sedangkan ia terus melaju (hingga jadi juara), dia bermain sangat baik dan intens,” ujarnya.</p><p>“Tentu saya sangat antusias bermain dengannya, dia pemain hebat. Saya tentu saja menantikan laga seperti ini yang merupakan alasan saya bermain tenis.”</p><p>“Saya melihat bahwa saya punya kesempatan. Saya akan mencoba untuk menunjukkan yang terbaik dan saya rasa dia akan bekerja sedikit lebih keras untuk mendapat kemenangan,” Eva Lys memungkasi.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/avT_doBLLqA?si=4UJ_z4XuB_iWvMk4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Eva Lys mampu menembus babak 16 besar turnamen tenis Grand Slam Australian Open 2025 meski kalah di akhir kualifikasi.

Latest Articles - Tenis