Kutukan Dukun Afrika Membuat Timnas Australia Absen 32 Tahun di Piala Dunia

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Timnas Rhodesia menjadi awal mimpi buruk Australia dalam sejarah mereka di Piala Dunia (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Timnas Rhodesia jadi awal mimpi buruk Australia dalam sejarah mereka di Piala Dunia (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id – Sepak bola sejak dulu kerap dikaitkan dengan dunia mistis. Itu bukan hanya terjadi dalam event-event kelas bawah, melainkan hingga pentas dunia macam Piala Dunia.

Salah satunya terjadi pada tahun 1969, ketika berlangsung babak kualifikasi Piala Dunia 1970.  

Saat berada di Mozambik, Afrika, pada 1969 untuk kualifikasi Piala Dunia 1970, Tim Nasional Sepak Bola Putra Australia, yang dijuluki The Socceroos, difavoritkan untuk mengalahkan Rhodesia (sekarang Zimbabwe).

Skuat Socceroos bertekad melakukan apa pun untuk mengamankan kemenangan. Bahkan, mereka dilaporkan meminta bantuan dukun setempat, serta memintanya untuk mengutuk lawan mereka. 

Singkat cerita, Timnas Australia berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3-1, tetapi ternyata dukun Australia mangkir untuk membayar jasa sang dukun.

Dan menurut cerita, kutukan itu berbalik dan menimpa Australia. "Sejak saat kutukan itu dijatuhkan, semuanya menjadi buruk bagi tim," kata Johnny Warren, kapten tim Australia saat itu.

Kutukan yang berbalik tersebut dipercaya membuat Socceroos mengalami kesulitan untuk lolos ke Piala Dunia pada edisi-edisi berikutnya.

Tercatat, Negeri Kanguru hanya sekali lolos ke Piala Dunia dalam 32 tahun berikutnya dan kerap menderita serangkaian kekalahan telak.

Australia hanya lolos pada Piala Dunia 1974 di Jerman (Barat) dan kemudian baru kembali berlaga di Piala Dunia pada edisi 2006, juga di Jerman.

Menariknya, kembalinya Australia ke pentas Piala Dunia pada 2006, konon juga tidak lepas dari urusan perdukunan. 

Pada 2004, tokoh televisi Australia, John Safran, berinisiatif melakukan upaya untuk memutuskan kutukan tersebut dengan mengundang dukun sebagai bagian dari serial televisinya.

Bersama dengan dua orang dukun, kelompok tersebut kembali ke lapangan tempat kutukan pertama kali dijatuhkan.

Mereka melakukan berbagai ritual dengan harapan dapat mematahkan kutukan tersebut.

Dan akhirnya, Timnas Australia lolos ke Piala Dunia 2006. Mantan pemain yang menjadi penyiar televisi, Craig Foster, berterima kasih kepada Safran atas keberhasilan tersebut. 

Socceroos mencapai babak 16 besar Piala Dunia 2006, yang hingga kini masih menjadi hasil terbaik mereka dalam turnamen empat tahunan itu (yang kembali diulangi di Qatar 2022).

Meski demikian, kisah asal usul kutukan ini masih diperdebatkan di kalangan warga Australia sendiri. 

Beberapa orang percaya kutukan macam itu tidak pernah dijatuhkan kepada Australia. Namun yang jelas, Warren dan banyak pemain lainnya benar-benar memercayainya.

Phillips Stevens Jr., profesor antropologi dari University at Buffalo, New York, Amerika Serikat, yang juga pakar takhayul dan pemikiran magis, menanggapi fenomena ini.

Menurutnya, kepercayaan pada kutukan tersebut dan popularitasnya berasal dari sesuatu yang menjadi inti semua pemikiran manusia.

“Jika tiap pemain di tim memercayai hal itu, atau setidaknya khawatir tentang hal itu dan sedikit cemas tentang hal itu, mereka tidak akan bermain sebaik mungkin,” kata Stevens. 

“Itu adalah masalah bagi semua orang, entah Anda percaya atau tidak,” ia menambahkan. 

“Sama seperti takhayul tertentu pada hari pertandingan, kepercayaan atau upaya untuk membalikkan kutukan.” 

“Itu semua adalah bagian dari upaya yang Anda lakukan untuk mendapatkan gambaran apakah Anda benar-benar mengendalikan sesuatu,” Stevens menambahkan.

“Sehingga, memberikan diri Anda gambaran kendali dalam dunia yang berpotensi kacau yang besar dan impersonal,” ucap Stevens.

Source: espndeportes

RELATED STORIES

Kutukan Kambing Bikin Chicago Cubs Paceklik Gelar Selama 108 Tahun

Kutukan Kambing Bikin Chicago Cubs Paceklik Gelar Selama 108 Tahun

Kutukan Kambing menjadi salah satu kutukan paling terkenal dalam dunia olahraga.

Kutukan Bambino Membuat Red Sox Paceklik Juara Selama 86 Tahun

Kutukan Bambino Membuat Red Sox Paceklik Juara Selama 86 Tahun

Kutukan dimulai sejak Babe Ruth pindah dari Red Sox ke New York Yankees pada 1918 dan baru berakhir 2004.

Misteri ‘Kutukan’ Pemenang Kontes The Masters Par 3

Misteri ‘Kutukan’ Pemenang Kontes The Masters Par 3

Tidak ada pemenang Par 3 yang kemudian juara turnamen golf The Masters.

11 Ritual Unik dalam Sepak Bola, Cium Kepala hingga Ngopi Sebelum Tanding

Pemain yang melakukan ritual-ritual unik tersebut merupakan nama-nama tenar.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Liga Champions 2025/2026. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Statistik Menarik Jelang Matchday 2 Liga Champions 2025-2026

Jelang Matchday 2 Fase Liga Liga Champions 2025-2026, berikut ini statistik menarik beberapa laga besar pekan ini.

Thoriq Az Zuhri | 29 Sep, 23:22

Kylian Mbappe memakai nomor punggung 10 di Real Madrid. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Kairat vs Real Madrid di Liga Champions 2025-2026

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Kairat vs Real Madrid dalam laga Liga Champions.

Thoriq Az Zuhri | 29 Sep, 23:03

Penyerang Liverpool, Hugo Ekitike. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Prediksi dan Link Live Streaming Galatasaray vs Liverpool di Liga Champions 2025-2026

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Galatasaray vs Liverpool dalam laga Liga Champions.

Thoriq Az Zuhri | 29 Sep, 23:00

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 16: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 16 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 29 Sep, 22:32

MDL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

MDL Indonesia Season 12: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MDL Indonesia Season 12 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen kasta kedua Mobile Legends Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 29 Sep, 22:30

Ilustrasi Valorant. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Valorant Champions 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran Valorant Champions 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Valorant tingkat dunia ini.

Thoriq Az Zuhri | 29 Sep, 22:21

Kompetisi Liga Champions 2025-2026. (Grafis: Kevin Baggus Prinusa/Skor.id).

World

Liga Champions 2025-2026: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal, hasil dan klasemen Liga Champions 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 29 Sep, 17:21

ASEAN Para Games

Other Sports

Persiapan Atlet 75 Persen, Target CdM Indonesia Pertahankan Gelar di ASEAN Para Games 2025

CdM Indonesia untuk ASEAN Para Games 2025, Reda Manthovani, ungkapkan para atlet sedang jalani pemusatan latihan untuk capai hasil maksimal.

Nizar Galang | 29 Sep, 16:09

Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

MotoGP

Menpora Erick Thohir Pastikan MotoGP Indonesia 2025 Jadi Branding Sport Tourism Tanah Air

Menpora RI, Erick Thohir, bicara soal pelaksanaan MotoGP Indonesia 2025 yang akan digelar pada 3-5 Oktober 2025.

Taufani Rahmanda | 29 Sep, 15:36

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 29 Sep, 15:34

Load More Articles