SKOR.id – Dalam Game 4 World Series Major League Baseball (MLB) tahun 1945 silam antara Chicago Cubs dan Detroit Tigers, pengusaha lokal William Sianis dilarang masuk Wrigley Field.
Alasannya penonton lainnya mulai mengeluh tentang bau kambing yang dibawanya ke dalam stadion tersebut.
Saat Sianis yang marah pergi, dia mengutuk Chicago Cubs tidak akan menjadi juara World Series setelah terakhir juara pada 1908.
Kutukan itu terbukti manjur, menghancurkan peluang Cubs untuk memenangkan gelar opada 1945. Setelah itu, kutukan yang dijuluki “Kutukan Kambing” itu pun berlanjut.
Tapi benarkah? Apakah kutukan itu nyata atau hanya aksi publisitas yang menjadi populer karena kemalangan tim selama puluhan tahun? Jawabannya mungkin merupakan keduanya.
Sianis yang merupakan pemilik restoran Billy Goat Tavern membawa Murphy, kambingnya, ke permainan dengan tanda yang mengiklankan restoran tersebut.
Ketika diminta meninggalkan kursinya, Sianis tahu itu adalah kesempatan untuk menarik lebih banyak perhatian pada pendiriannya.
Selama bertahun-tahun, Sianis membagikan kisahnya kepada siapa pun yang mau mendengarkan dan melakukan yang terbaik untuk menjadikannya abadi.
“Dia (Sianis) dikenal sebagai promotor diri yang luar biasa dan pemain sandiwara yang hebat,” kata Mickey Bradley, salah satu penulis buku “Haunted Baseball.”
“Dia melakukan semua yang dia bisa untuk mempromosikan bisnisnya,” Bradley menambahkan.
Pada 1969, Chicago Cubs mengalami tahun yang sangat baik dan Sianis berkata dia akan menghilangkan kutukannya itu.
Kemudian semuanya berantakan dan keponakannya juga mempertahankan kutukan itu untuk waktu yang lama.
“Mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk mengobarkan api kutukan ini dan hal itu dipasarkan dengan gila-gilaan,” kata Bradley.
Tentu saja, agar kutukan itu terus berlanjut, tim harus mengalami kekalahan beruntun, dan itu memang terjadi.
The Cubs belum pernah memenangkan World Series MLB sejak 1908, atau 37 tahun sebelum kutukan Sianis diumumkan.
Tetapi seiring berjalannya waktu, kutukan tersebut terus berkembang.
Dan karena Cubs gagal menang pada post-season, kutukan itu tampaknya menjadi lebih sah dan menarik lebih banyak orang yang percaya.
Ada banyak upaya untuk membalikkan kutukan tersebut selama bertahun-tahun, termasuk yang dilakukan Sianis sendiri sebelum kematiannya pada tahun 1970.
Sementara itu, “Kutukan Kambing” menjadi rujukan di mana-mana, mulai dari berita utama surat kabar hingga siaran olahraga.
Bagi Phillips Stevens Jr., pensiunan profesor antropologi di Universitas Buffalo, pakar takhayul dan pemikiran magis, kepercayaan akan kutukan semacam itu dan popularitasnya berasal dari inti pemikiran manusia.
“Apa yang disebut takhayul sebenarnya adalah contoh pemikiran magis, dan pada dasarnya merupakan kepercayaan manusia,” kata Stevens.
“Bahkan jika Anda, atau seseorang dalam tim secara pribadi mengatakan hal tersebut tidak masuk akal dan dunia tidak berjalan seperti ini, Anda mungkin akan menyetujuinya.”
“Anda akan melakukan yang terbaik untuk mendukung gagasan tersebut karena Anda tahu orang lain juga memercayainya secara mendalam dan Anda tidak ingin jadi orang yang tidak melakukannya.”
Chicago Cubs akhirnya berhasil mengakhiri kutukan tersebut pada tahun 2016 dengan meraih gelar World Series setelah menanti 108 tahun.
Meskipun “Kutukan Kambing” telah dicabut, kutukan tersebut tetap menjadi salah satu contoh kutukan paling terkenal dalam dunia olahraga.