- Operator Liga Malaysia, MFL tidak terburu-buru menentukan nasib kompetisi Negeri Jiran.
- MFL selaku operator Liga Malaysia juga tak memaksakan klub memulai latihan lagi sekarang.
- Nasib Liga Malaysia 2020 belum dipastikan kapan kembali dilanjutkan, walau ada lampu hijau dari pemerintah negara itu.
SKOR.id - Malaysian Football League (MFL) selaku operator Liga Malaysia mengatakan mereka tidak akan memaksa klub-klub untuk melanjutkan pelatihan mereka pada bulan ini.
Menurut operator Liga Malaysia itu, baru beberapa klub yang menyerahkan dokumen yang diperlukan sesuai dengan standar operaional prosedur (SOP) untuk kembali latihan bersama.
Pemerintah Malaysia telah memutuskan bahwa 24 tim dari Liga Malaysia baik dari Liga Super Malaysia dan Liga Premier Malaysia, mereka dapat segera memulai pelatihan non-kontak.
Lakukan Persiapan Liga 1 di Brasil, Striker PSM Ganti Muay Thai dengan Bersepedahttps://t.co/bGxPvPCle7— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 19, 2020
Namun, klub-klub Liga Malaysia itu menyerahkan dokumen yang sesuai dengan langkah-langkah pencegahan Covid-19.
Chief Eksekutif MFL Datuk Ab Ghani Hassan mengatakan, hanya Johor Darul Takzim (JDT), Selangor, Selangor II, UiTM FC, dan Negeri Sembilan telah menyerahkan dokumen sesuai dengan SOP.
Dia mengatakan, Terengganu FC dan TFC II menyerahkan dokumen mereka pada Jumat (19/6/2020) dan belum mendapatkan izin latihan.
"Kantor kami sedang mengevaluasi pengiriman SOP mereka (Terengganu FC) dan setelah selesai dilihat, tim itu dapat melanjutkan pelatihan," kata Ghani.
Dari klub Liga Premier Malaysia, Negeri Sembilan FA, mereka menjadi tim pertama yang melanjutkan latihan Selasa (16/6/2020), setelah Liga Malaysia ditangguhkan tiga bulan lalu.
"Kami masih menunggu pengajuan tim lain. Tetapi, tidak ada batas waktu bagi mereka untuk menyerahkan dokumen mereka," kata Ghani.
"Jika tim mengirimkannya lebih awal, maka kami bisa pergi ke fase dua. Kami berusaha untuk menyelesaikan sebanyak mungkin evaluasi pada Juni sekarang ini."
"Kami sedang berupaya mengajukan permintaan kami kepada pihak berwenang. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami harus dapat melanjutkan Liga Malaysia," tuturnya.
Ghani senang mencatat bahwa tidak ada kasus Covid-19 pada tim Liga Malaysia. Dia mengatakan ini adalah karena respons awal MFL dalam menunda Liga Malaysia.
"Semua orang sehat dan bisa jadi karena kami menutup pintu lebih awal dengan pertandingan terakhir dimainkan tanpa penggemar pada 15 Maret 2020," tutur Ghani.
"Pemerintah mengimplementasikan semua melalui MCO pada 18 Maret 2020," kata menambahkan.
"Jika kami mempertahankan ini (standar mereka) untuk memastikan semuanya terkendali, siapa tahu, mungkin kompetisi dimulai lebih dini per Agustus 2020, meskipun telah meminta waktu mulai pada September."
Menurut Ghani, itu semua tergantung pada klub dan bagaimana mereka mematuhi pedoman yang diberikan.
"Jika mereka patuh, kami bisa mulai berbicara dengan orang-orang yang terlibat untuk melanjutkan ke fase selanjutnya yang mencakup pelatihan kontak tubuh," ujar Ghani.
Pekan lalu, MFL menguraikan empat aspek utama yang perlu dipatuhi tim sebelum mereka dapat melanjutkan pelatihan.
Mereka diberitahu bahwa wajib punya area lapangan tertutup untuk pelatihan dan tempat yang akan dipakai didaftarkan pada Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI).
Semua pemain harus menjalani swab test, lalu setiap tim harus menunjuk koordinator untuk memantau pelaksanaan SOP.
Berita Liga Malaysia Lainnya:
Eks-Bintang Manchester United Diutus La Liga ''Tolong'' Liga Malaysia
Klub Banyak Utang, Liga Malaysia Siap Kurangi Kuota Pemain Asing
Liga Malaysia Belum Diizinkan, Klubnya Diperbolehkan Mulai Latihan