- Mantan striker timnas Malaysia, Safee Sali, masih menyimpan kekaguman pada suporter Indonesia.
- Menurut Safee Sali ada perbedaan antara suporter Indonesia dan Malaysia.
- Safee Sali menyebut, suporter Indonesia identik dengan fanatisme yang luar biasa.
SKOR.id - Eks-penyerang timnas Malaysia, Safee Sali, mengaku masih kagum pada fanatisme suporter Indonesia.
Safee sempat merasakan atmosfer pertandingan yang penuh gairah ketika berkarier di Indonesia. Apa yang dirasakan Safee berbeda dengan suasana di Malaysia.
Menurut Safee, stadion di Negeri Jiran hanya dipenuhi suporter jika tim mendapatkan rentetan kemenangan.
Serial Netflix Jadi Pelarian Max Verstappen Saat Masa Karantinahttps://t.co/j6FxJtLJlv— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 20, 2020
Sementara di Indonesia, setiap tim rata-rata memiliki basis suporter yang fanatik. Bahkan, fan selalu memberi dukungan sejak dalam sesi latihan.
"Yang paling membuat saya terpesona ialah bagaimana suporter di Indonesia mendukung tim kesayangannya," ujar Safee dikutip dari Goal Malaysia.
"Di Malaysia, tim besar mendapatkan dukungan besar jika mereka meraih kemenangan. Namun di Indonesia, setiap laga pasti dipenuhi suporter."
"Bahkan, ketika kami menjalani sesi latihan, pasti ada dukungan dari suporter, baik yang berusia muda atau tua," ia menambahkan.
Kekaguman penyerang 36 tahun itu tak hanya sampai di situ. Safee pun merasakan gairah itu setiap kali melangkah ke lapangan.
Bahkan karena kerumunan suporter sebanyak itu, Safee kerap kali kesulitan menjalin komunikasi lantaran suara bising.
"Mereka adalah tipe suporter yang bergairah dan beberapa orang menyebut mereka fanatik. Mereka sangat tergila-gila dalam mendukung tim," katanya
"Ketika Anda adalah pemain idola mereka, rasanya sangat menyenangkan saat melangkah ke stadion dengan kerumunan sebanyak itu, walau akan menyulitkan komunikasi."
Mantan kapten Pelita Jaya itu juga menyebut Persipura Jayapura adalah lawan terberatnya selama di Indonesia.
Sebab, kata Safee, tim berjulukan Mutiara Hitam itu diperkuat oleh salah satu legenda timnas Indonesia, yakni Boaz Solossa.
"Saya tidak bisa menyebut siapa lawan terberat yang pernah saya hadapi selama berkarier di Indonesia," ujarnya.
"Namun, tim paling kuat yang pernah saya hadapi tentu saja Persipura Jayapura, yang diperkuat Boaz Solossa," ia menambahkan.
Safee memiliki karier cukup cemerlang selama merumput di Indonesia.
Ketertarikan klub Indonesia untuk mendatangkan Safee Sali berawal saat ia tampil impresif bersama timnas Malaysia pada Piala AFF 2010.
Saat itu, Safee menjadi pemupus harapan pendukung skuad Merah Putih pada partai final.
Penyerang yang meraih gelar pencetak gol terbanyak Piala AFF 2010 itu menggelontorkan tiga gol ke gawang timnas Indonesia dalam partai final.
Dua gol ia cetak pada leg pertama saat Malaysia menang 3-0 di Stadion Bukit Jalil. Sementara satu gol lain dihasilkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada leg kedua.
Setelah itu, ia mendapat sejumlah tawaran dari klub Indonesia. Akhirnya, ia menerima pinangan Pelita Jaya.
Safee mampu mencetak tujuh gol pada musim perdananya bersama Pelita Jaya. Ini menjadi momen adaptasi Safee di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Sementara pada musim kedua, Safee yang saat itu dipercaya sebagai kapten tim mampu menyumbang total 20 gol pada musim 2012.
Namun demikian, kisah sukses pemain kelahiran Selangor itu tak membuat pemain Malaysia tergerak mengiktui jejaknya merumput di Indonesia.
Sampai saat ini, belum ada pemain lainnya asal Malaysia atau dari timnas Malaysia yang berani menginjakkan kaki di kompetisi Indonesia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Valorant Akan Hadirkan Opsi ''Menyerah'' di Update Selanjutnyahttps://t.co/UYuhGksqlt— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 20, 2020
Berita Lain Timnas Malaysia:
Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Ini Buat Patah Hati Banyak Perempuan
Safee Sali Bongkar Alasan Pemain Malaysia Tidak Berani Berkarier di Indonesia