- FAM menegaskan klub Liga Malaysia yang masih berstatus FA harus segera jadi FC.
- Problem status FA dan harus jadi FC merupakan masalah pelik dari Liga Malaysia.
- Sebab, klub harusnya berstatus FC bukan FA yang merupakan asosiasi sepak bola.
SKOR.id - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menekankan bahwa semua klub Liga Malaysia wajib mengubah status mereka dari asosiasi sepak bola atau FA menjadi klub sepak bola FC.
Kebijakan FAM terhadap klub-klub Liga Malaysia ini tidak hanya wajib untuk tim yang "berhati besar" serta telah mengganti status mereka dari FA ke FA.
Namun, kebijakan untuk klub-klub Liga Malaysia ini agar mereka bisa bermain pada kompetisi tingkat Asia.
Sekretaris Jenderal FAM, Stuart Ramalingam menjelaskan bahwa pertukaran status harus dilakukan oleh semua tim yang berkompetisi pada Liga Malaysia (Liga M).
Perubahan ini tentunya dengan inisiatif yang sesuai keputusan serta arahan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Stuart mengatakan, perubahan status masing-masing tim dari FA ke FC terlihat membantu meningkatkan peringkat Liga Malaysia ke level yang lebih tinggi.
Semua itu seperti yang telah dicapai oleh beberapa kompetisi utama di benua ini seperti pada Liga Jepang, Liga Korea Selatan, dan Liga Australia.
"Jika kami tidak memindahkan proyek ini maka kompetisi dan posisi kami di peringkat Asia akan terpengaruh," ujar Stuart.
"Itu seharusnya juga sudah dipindahkan beberapa tahun yang lalu, tetapi ada masalah kompleks pada saat itu. Perubahan itu mungkin tidak layak ketika itu."
"Jadi tahun ini adalah tahun terakhir dan kami perlu bekerja dengan semua orang untuk memastikan itu berhasil," ucapnya.
Penegasan Stuart, bahwa kompetisi Liga Malaysia harus bergabung dengan peserta dengan kontestan berstatus FC dan bukan FA lagi.
"Itu (FA ke FC) adalah wajib untuk semua tim dan bukan hanya untuk tim yang bercita-cita untuk memasuki Liga Champions Asia saja," kata Stuart tegas.
Dengan demikian, Stuart memberi tahu bahwa akhir September 2020 akan menjadi momen yang menentukan bagi setiap tim dalam memastikan status baru mereka.
Semua itu juga akan memiliki pengaruh bahwa tiap tim dapat melakukan perubahan atau justru kegagalan untuk menjalankan keputusan.
Sehingga, kemauan tim ini memengaruhi peluang mereka untuk mendapatkan lisensi bermain pada Liga Malaysia musim depan.
"Pandemi Covid-19 telah memperumit situasi, tetapi dari FAM, kami tidak menganggap situasi ini sebagai alasan untuk tidak melaksanakan inisiatif perubahan ini," ujar Stuart.
Menurut Stuart, batas waktu perubahan ini sampai akhir September 2020 dan itu tak bisa diganggu gugat.
"Setiap tim harus sepenuhnya mematuhi apa yang diperlukan dan kami tidak dapat memindahkan batas waktu ini," tutur Stuart.
"Karena ini adalah arahan dari AFC. Periode waktunya bukan untuk menekan afiliasi tetapi kami ingin membantu mengoordinasikan dokumentasi yang diperlukan dan instruksi yang diterima dari AFC harus kami lakukan."
"Jika tim tidak mendapatkan status FC, sangat mungkin bahwa mereka tak akan mendapatkan lisensi untuk bersaing musim depan pada Liga Malaysia," kata mengakhiri.
Perkembangan Bagus dari Liga Malaysia 2020 di Tengah Pandemi Covid-19https://t.co/Ul5syhts9q— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 3, 2020
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Malaysia lainnya:
Perkembangan Bagus dari Liga Malaysia 2020 di Tengah Pandemi Covid-19
Renan Alves, Eks-bek Borneo FC Ingin Main Bersemangat Palsu pada Liga Malaysia 2020