Kebiasaan Sehat yang Mengurangi Angka Kematian hingga 34%

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Hasil riset terkini menunjukkan bila risiko kematian berkurang sebesar 2% dengan setiap tambahan tahun pendidikan. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Hasil riset terkini menunjukkan bila risiko kematian berkurang sebesar 2% dengan setiap tambahan tahun pendidikan. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Belajar selalu menyenangkan. Kini, sekarang sains bisa membuktikannya. Sebuah studi penting menyoroti peran penting pendidikan dalam memperpanjang harapan hidup, dengan setiap tambahan tahun sekolah mengurangi risiko kematian sebesar 2%.

Oleh karena itu, mereka menetapkan bahwa pendidikan meningkatkan kesehatan dan umur panjang orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan asal sosiodemografis. Demikian menurut penelitian teranyar dan terbesar yang baru-baru ini diterbitkan di The Lancet Public Health. 

Para peneliti mengetahui bahwa mereka yang mencapai tingkat pendidikan lebih tinggi akan hidup lebih lama dibandingkan dengan orang lain (yang berpendidikan lebih rendah). Namun, mereka tidak mengetahui sejauh mana hingga saat ini. 

Apa yang mereka temukan adalah bahwa risiko kematian berkurang sebesar 2% dengan setiap tambahan tahun pendidikan. Artinya, mereka yang menyelesaikan sekolah dasar selama 6 tahun memiliki risiko kematian yang lebih rendah, rata-rata sebesar 13%.

Setelah lulus SMA, risiko kematian berkurang hampir 25%, dan pendidikan 18 tahun mengurangi risiko sebesar 34%.

Untuk memperluas penelitian, para ilmuwan juga membandingkan dampak pendidikan dengan faktor risiko lain, seperti pola makan yang sehat, merokok, dan minum terlalu banyak alkohol, dan menemukan bahwa hasil kesehatannya serupa. 

Misalnya, manfaat pendidikan selama 18 tahun dapat dibandingkan dengan manfaat makan sayur dalam jumlah yang ideal, daripada tidak makan sayur sama sekali. Tidak bersekolah sama buruknya dengan meminum lima atau lebih minuman beralkohol sehari atau merokok 10 batang sehari selama 10 tahun. 

“Pendidikan memang penting, tidak hanya karena manfaat kesehatannya. Namun kini kemampuan untuk mengukur besarnya manfaat ini merupakan sebuah kemajuan yang signifikan,” kata Dr. Terje Andreas Eikemo, salah satu penulis dan Direktur Center for Global Studies. Penelitian Ketimpangan Kesehatan (CHAIN) di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU).

Studi ini mengidentifikasi data dari 59 negara dan mencakup lebih dari 10 ribu titik data yang dikumpulkan dari lebih dari 600 artikel yang diterbitkan. 

Mayoritas studi yang ditinjau untuk studi ini berasal dari negara-negara berpendapatan tinggi, sehingga menyoroti perlunya lebih banyak penelitian di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. 

Meskipun manfaat pendidikan paling besar dirasakan oleh kaum muda, mereka yang berusia di atas 50 dan bahkan 70 tahun masih mendapatkan manfaat dari dampak perlindungan pendidikan

Salah satu hal yang perlu ditonjolkan adalah bidang pendidikan di mana seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan. 

Para peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan dalam dampak pendidikan antarnegara yang telah mencapai tahap pembangunan berbeda. Ini berarti bahwa pendidikan yang lebih lama sama efektifnya di negara-negara kaya dan di negara-negara miskin.

“Semua pihak perlu meningkatkan investasi sosial untuk memungkinkan akses terhadap pendidikan yang lebih baik dan lebih banyak di seluruh dunia guna menghentikan kesenjangan yang terus-menerus memakan korban jiwa,” ucap Mirza Balaj, salah satu penulis utama dan rekan pascadoktoral di Departemen Sosiologi dan Ilmu Politik NTNU.

Balaj menambahkan, pendidikan yang lebih tinggi akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi, akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan membantu orang menjaga kesehatannya sendiri. 

“Orang yang berpendidikan tinggi juga cenderung mengembangkan sumber daya sosial dan psikologis yang lebih luas yang berkontribusi terhadap kesehatan dan umur mereka,” ucapnya. 

“Menutup kesenjangan pendidikan berarti menutup kesenjangan angka kematian. Kita semua perlu memutus siklus kemiskinan dan kematian yang dapat dihindari dengan bantuan komitmen internasional,” tutur Dr. Claire Henson, salah satu penulis utama dan peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di School of Medicine University of Washington. 

“Untuk mengurangi kesenjangan angka kematian, penting untuk berinvestasi pada bidang-bidang yang mendorong peluang masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan masyarakat di semua negara.” 

Prof. Dr. Emmanuela Gakidou dari IHME menjelaskan bila perhatian saat ini harus terfokus pada wilayah di mana semua tahu bahwa akses terhadap pendidikan masih rendah dan penelitian mengenai pendidikan sebagai faktor penentu kesehatan masih terbatas.  

RELATED STORIES

Menurut Riset, Orang yang Tinggal Sendiri Lebih Mungkin Merasakan Depresi

Menurut Riset, Orang yang Tinggal Sendiri Lebih Mungkin Merasakan Depresi

Pada 2023 WHO menyatakan kesepian sebagai “masalah kesehatan masyarakat global”.

Kimchi Diyakini Bisa Kurangi Risiko Obesitas

Kimchi Diyakini Bisa Kurangi Risiko Obesitas

Selama beberapa tahun terakhir, kimchi telah menjadi salah satu makanan kesehatan yang paling trendi.

10 Makanan yang Mampu Memperkuat Daya Ingat

Pelajari sejumlah makanan yang bagus untuk kesehatan otak dan meningkatkan daya ingat.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Thomas Tuchel, saat menangani Bayern Munchen. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

World

Di Kandang Real Madrid, Pelatih Bayern Munchen Siapkan 3 Perubahan

Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel telah berlatih serius bersama Matthijs de Ligt, Aleksandar Pavlovic, dan Serge Gnabry sebelum berangkat ke kandang Real Madrid.

Tri Cahyo Nugroho | 07 May, 18:37

Nike Kobe 9 Elite Protro "Masterpiece" akan muncul lagi tahun depan. (Dede S Mauladi/Skor.id)

Culture

Nike Kobe 9 Elite Protro ‘Masterpiece’ Dirilis Musim Semi 2025

Nike Kobe 9 Elite Protro “Masterpiece” siap memikat para penggemar bola basket.

Tri Cahyo Nugroho | 07 May, 16:46

Mantan petenis wanita dunia Maria Sharapova tampak anggun dalam gaun karya Prabal Gurung di acara Met Gala 2024. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Culture

Prabal Gurung Wujudkan Mimpi Dongeng Maria Sharapova di Met Gala 2024

Prabal Gurung menemukan inspirasi untuk gaun kuning daffodil dramatis yang dikenakan Maria Sharapova dalam “kelembutan bunga yang mekar”.

Tri Cahyo Nugroho | 07 May, 15:54

alfeandra dewangga - timnas indonesia

Timnas Indonesia

Sampai di Paris, Alfeandra Dewangga Siap Bantu Timnas U-23 Indonesia Lolos Olimpiade

Kehadiran Alfeandra Dewangga dibutuhkan untuk menambah kedalaman lini belakang Timnas U-23 Indonesia jelang lawan Guinea U-23.

Teguh Kurniawan | 07 May, 15:50

PMSL SEA (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

PMSL SEA Summer 2023: Daftar Lengkap Roster Tim Indonesia

Sejumlah tim melakukan perombakan, namun ada beberapa juga yang mempertahankan roster lama.

Gangga Basudewa | 07 May, 14:33

Semifinal Liga Champions 2023-2024. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

World

4 Hal Menarik dari Semifinal Kedua Liga Champions 2023-2024

Ada 4 hal yang menarik yang dinantikan dari dua laga semifinal kedua antara Paris Saint-Germain vs Borussia Dortmund dan Real Madrid vs Bayern Munchen.

Irfan Sudrajat | 07 May, 13:47

Booth Mazda di GIIAS 2023 (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Automotive

GIIAS 2024 Akan Jadi Penyelenggaraan Pameran GIIAS Terbesar

GIIAS 2024 penuhi 11 hall ICE BSD, dan bakal diramaikan merek-merek baru.

Kunta Bayu Waskita | 07 May, 13:33

Marco Reus. (Hendy AS/Skor.id)

World

10 Sisi Menarik Legenda Borussia Dortmund Marco Reus

Selama 12 tahun membela Borussia Dortmund, banyak hal menarik yang ditorehkan Marco Reus.

Tri Cahyo Nugroho | 07 May, 13:05

Liga 3 Nasional atau putaran nasional Liga 3. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Liga 3 Nasional 2023-2024: Persaingan Grup L Ketat, PSHW UMY Jalani Partai Penentu di Laga Terakhir

PSHW UMY akan menjalani laga penentu melawan Putra Angkasa Kapal FC pada pertandingan keempat Grup L Liga 3 Nasional 2023-2024.

Nizar Galang | 07 May, 13:02

claudia scheunemann timnas u-17

Timnas Indonesia

Claudia Scheunemann Ingin Timnas Putri U-17 Indonesia Lebih Kompak Saat Hadapi Korsel

Striker Timnas Putri U-17 Indonesia, Claudia Scheunemann, bertekad tampil lebih baik pada laga kedua Piala Asia Wanita U-17 2024.

Teguh Kurniawan | 07 May, 12:54

Load More Articles