SKOR.id – Ada banyak strategi yang berkaitan dengan peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh Anda. Dari mengonsumsi makanan sehat, minum cukup air, hingga berolahraga secara konsisten.
Namun ada satu lagi yang harus masuk dalam daftar trik untuk menjaga sistem imunitas Anda, yakni menjadikan tidur sebagai prioritas.
Hubungan antara tidur dan fungsi kekebalan tubuh sudah terdokumentasi dengan baik, dan terkait secara biologis. Artinya, jika sistem kekebalan tubuh melemah, kemungkinan besar Anda akan mengalami kurang tidur.
Namun, hal ini juga berlaku pada arah yang lain. Sebuah penelitian mengamati sampel darah dari saudara kembar identik dan menemukan bahwa mereka yang durasi tidurnya lebih pendek memiliki sistem kekebalan yang lebih rendah dibandingkan dengan saudara kandung yang tidur lebih nyenyak.
Hal ini dapat membuat Anda berisiko lebih besar sakit jika terpapar virus. Demikian penjelasan Dr. W. Christopher Winter, Presiden Charlottesville Neurology and Sleep Medicine, dan penulis The Sleep Solution.
Selain itu, jika Anda akhirnya jatuh sakit, kualitas tidur yang buruk dan efeknya yang menekan kekebalan tubuh, dapat menyebabkan Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
“Fungsi sistem kekebalan tubuh dan kualitas tidur sangat terhubung sehingga Anda dapat melakukan semua hal dengan benar seperti makan, berolahraga, dan menghilangkan stres,” kata Winter.
“Namun jika Anda tidak mendapatkan tidur yang nyenyak, Anda tetap berisiko. Tidur yang nyenyak tidak hanya menyenangkan tetapi juga penting untuk kesehatan Anda.”
Mekanisme Imunitas dan Tidur
Mengapa tidur dapat meningkatkan kekebalan tubuh? Ini ada hubungannya dengan jenis protein yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh Anda, yang disebut sitokin.
Bayangkan sitokin ini sebagai tentara andalan tubuh Anda yang melawan penjajah dan selalu siap tempur setiap kali infeksi terdeteksi. Hal ini juga merupakan respons terhadap cedera, dan menyebabkan peradangan sebagai cara untuk memulai penyembuhan luka.
Ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup, produksi sitokin ini akan menurun, seiring dengan berkembangnya antibodi yang melawan infeksi. Kondisi ini memberikan Anda lebih sedikit pertahanan terhadap virus.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa kurang tidur bahkan dapat meningkatkan risiko cedera saat berolahraga. Winter menjelaskan, ini terjadi karena selama tidur nyenyak, Anda mengeluarkan hormon yang penting untuk pemulihan otot, memodulasi respons peradangan, bahkan seberapa baik Anda mensintesis protein.
Winter menambahkan, sama seperti jatuh sakit dan waktu pemulihan lebih lambat karena kurang tidur, Anda juga bisa menderita efek cedera lebih lama karena kurang tidur.
Tidur Lebih Bagus, Kesehatan Lebih Baik
Meskipun saat ini Anda tidur cukup nyenyak, ada baiknya memeriksa kebiasaan tidur untuk mengetahui apakah kebiasaan tersebut dapat dibuat lebih efisien. Beberapa orang mungkin mendapatkan jumlah tidur yang cukup — jumlah yang disarankan adalah 7–9 jam per malam — namun kualitasnya yang kurang.
Misalnya, Anda mungkin sering terbangun di malam hari. Atau, Anda tidur sepanjang malam tetapi kemudian merasa lelah sepanjang hari. Ini pertanda Anda mungkin kurang tidur.
Dr. Mia Finkelston, seorang dokter praktik keluarga menyarankan, kebiasaan kuat pertama yang harus diterapkan adalah mengatur waktu tidur dan waktu bangun yang teratur — bahkan di akhir pekan, dan bahkan jika Anda bekerja dari rumah.
“Kami bisa menangani beberapa perubahan pada rutinitas kami yang biasa, tapi tidak sebanyak yang Anda bayangkan,” katanya.
“Jika Anda pergi tidur hanya ketika lelah, Anda memasukkan terlalu banyak ketidakpastian ke dalam jadwal tidur Anda.”
Selain itu, Winter menambahkan, cobalah untuk mengurangi “waktu layar” seperti menonton TV dan menggulir ponsel cerdas setidaknya satu jam sebelum tidur.
Satu pengecualian mungkin terjadi pada penggunaan aplikasi seperti Calm atau Headspace, yang memiliki sejumlah suara dan cerita yang dirancang untuk membantu Anda tertidur.
Semakin Anda menetapkan rutinitas, kian banyak pikiran Anda mengantisipasi tidur secara teratur, dan itu dapat membantu Anda tertidur lebih cepat.
Jika Anda sulit tidur, hindari godaan untuk bangun dan melakukan hal lain, seperti membaca surat elektronik atau membaca berita. Hal ini tidak hanya meningkatkan kewaspadaan Anda, tetapi juga dapat menimbulkan unsur stres yang membuat Anda sulit tidur kembali.
“Jika Anda terbangun, jangan gelisah karena tidak tertidur. Selama tubuh dalam keadaan rileks dan Anda beristirahat, hal itu dapat memberikan efek menguntungkan pada sistem kekebalan tubuh Anda,” kata Winter.