SKOR.id – Persija Jakarta kembali dihadapkan kepada situasi sulit terkait stadion kandangnya untuk menatap lanjutan Super League 2025-2026.
Macan Kemayoran terancam tidak dapat memakai Jakarta International Stadium (JIS), Sunter, Jakarta Utara, sebagai markas di sisa laga kandang, khususnya pada pertandingan sisa putaran pertama musim ini.
Masalah klasik soal kualitas rumput JIS menjadi penyebab utama. Kondisi ini membuat manajemen Persija harus segera mencari alternatif stadion untuk menggelar pertandingan kandang.
Diketahui, Persija menyisakan dua laga kandang pada putaran pertama Super League 2025-2026, yaitu menghadapi Bhayangkara FC (29 Desember) dan Persijap Jepara (3 Januari).
Ketua Panpel Persija, Ferry Indrasjarief, menegaskan bahwa persoalan rumput di JIS tidak kunjung menemukan solusi sejak pertama kali muncul.
Padahal, saat proses pembangunan, JIS sudah memakai jenis rumput dan media tanam yang dinilai sesuai standar.
Namun saat Piala Dunia U-17 2023, FIFA melalui PSSI meminta agar rumput JIS diganti. Sejak saat itu, masalah yang sama terus berulang.
“Ketika kami sudah tidak bisa pakai dengan normal, ya harus dipikirkan lagi bagaimana. Apakah harus diganti atau perawatan diubah atau sisi perawatannya yang harus dipelajari lagi,” kata pria yang akrab disapa Bung Ferry tersebut.
Menurutnya, pihak JakPro kerap menyampaikan bahwa permasalahan utama terletak pada kurangnya paparan sinar matahari.
Meski begitu, Bung Ferry menilai persoalan JIS tidak sebatas pencahayaan, melainkan juga jenis rumput dan media tanam yang digunakan.

Ia menyarankan adanya evaluasi menyeluruh dari pihak independen yang benar-benar ahli dan tidak memiliki kepentingan politik.
“Pihak itu harus memberikan pernyataan apa yang harus dilakukan agar semua tim yang bermain di sana bisa dengan mudah memakai tanpa ada kerusakan apa pun,” ucap Bung Ferry.
Bung Ferry juga menolak anggapan bahwa kerusakan rumput JIS semata-mata disebabkan oleh penggunaan stadion untuk konser.
Ia mencontohkan bagaimana SUGBK bisa kembali pulih dengan cepat meski dipakai acara serupa.
Contoh lain terlihat ketika Persija menjalani dua laga berdekatan melawan Arema FC dan Persita Tangerang.
Saat itu kondisi rumput JIS masih bagus, namun ketika menghadapi Malut United, kondisinya sudah menurun.
“Berarti, tanpa konser musik pun ternyata dua kali dipakai pertandingan Persija langsung rusak. Jadi ada hal yang harus diperhatikan untuk perawatan ke depannya," kata Bung Ferry.
Bung Ferry berharap JIS ataupun pihak pengelola benar-benar fokus menyelesaikan masalah dari akarnya agar tidak merugikan Macan Kemayoran.
“Kalau menurut saya, putaran pertama ini habiskan saja untuk perbaikan total. Apakah mau ganti media tanam atau rumput. Baru Persija masuk ke sana dalam kondisi yang benar-benar bisa digunakan,” dia memungkasi.
Tentu bagi Persija bermain di Jakarta dan didukung langsung The Jakmania akan sangat membantu meningkatkan mental dan motivasi para pemain.
Terlebih, Rizky Ridho dan kolega sedang mengejar posisi puncak klasemen Super League 2025-2026.
Kini, Macan Kemayoran yang menduduki posisi kedua hanya terpaut empat poin saja dengan Borneo FC.




























































































































































































































































































































































































































