SKOR.id – Fakta bahwa tidur yang cukup mampu untuk menjaga pikiran dan ingatan tetap bagus, sudah lama diketahui banyak orang. Namun, tidur siang yang berkualitas terbukti lebih dari sekadar istirahat, dan itu sudah divalidasi oleh sains.
Istirahat berupa tidur siang sejenak ini telah mendapat pengakuan ilmiah atas manfaat kognitifnya. Melalui beberapa penelitian, tidur siang telah terbukti menjadi alat yang ampuh untuk merevitalisasi pikiran, meningkatkan daya ingat, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Kebiasaan yang Didukung Ilmiah
Otak manusia adalah mesin yang sangat kompleks yang memerlukan istirahat untuk mendapatkan fungsi yang optimal. Hasil studi Harvard Medical School yang dipublikasikan di jurnal Nature melaporkan bila tidur sebentar sekira 60 menit bisa seefisien tidur selama 8 jam.
Lebih jauh, performa sangatlah krusial dalam kegiatan seseorang. Inilah mengapa tidur sebentar sangatlah bermanfaat.
Sebuah studi dari NASA (National Aeronautics and Space Administration) menunjukkan bahwa tidur siang selama 30 menit meningkatkan kinerja sebesar 30% dan rentang perhatian sebesar 100% pada para astronot.
Dengan kata lain, istirahat otak ini memungkinkan Anda menghadapi paruh kedua hari dengan pikiran yang lebih jernih dan segar, yang berarti efisiensi yang lebih besar dalam pekerjaan dan tugas intelektual.
Tidur siang juga dikaitkan dengan peningkatan kreativitas, seperti yang ditemukan dalam penelitian Universitas Georgetown. Saat tidur, belahan otak kanan yang berhubungan dengan kreativitas dan pemecahan masalah diaktifkan.
Dengan cara ini, orang yang berlatih tidur siang secara teratur menunjukkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih besar dan kejernihan yang lebih besar, sehingga memungkinkan mereka memecahkan tantangan dengan lebih efektif.
Selain itu, manfaat tidur siang melampaui peningkatan kognitif. Telah diamati bahwa ini membantu mengontrol tekanan darah dan tingkat stres, faktor kunci dalam pencegahan penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Di sisi lain, saat tidur siang, peningkatan kortisol, hormon yang berhubungan dengan stres, melambat, yang dalam jangka panjang berkontribusi pada peningkatan kesehatan.
Durasi Tidur Siang yang Baik
Namun, tidur siang yang bermanfaat juga harus memperhitungkan durasi. Istirahat yang terlalu lama dapat menimbulkan apa yang disebut dengan inersia tidur, yaitu perasaan disorientasi dan kantuk yang dapat berlangsung setelah bangun tidur.
Sebaliknya, tidur siang singkat akan menghindari efek buruk ini dan berfokus pada penyediaan energi yang cepat dan efektif untuk otak.
Durasi optimal, menurut sebagian besar penelitian, berkisar antara 20 dan 30 menit. Durasi tersebut cukup untuk revitalisasi tanpa jatuh ke fase tidur terdalam yang dapat menjadi kontraproduktif.
Jika jangka waktu tersebut tercapai maka memori jangka pendek, kreativitas, dan efektivitas tugas intelektual dianggap dapat ditingkatkan. Demikian pula, istirahat antara ini bertindak sebagai penyetelan ulang otak, memungkinkan konsolidasi memori yang lebih baik dan kewaspadaan yang lebih besar.
Namun, tidak selalu mungkin untuk mengikuti waktu-waktu ini. Dalam hal ini, dalam rentang 10 hingga 20 menit, umumnya bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kinerja kognitif tanpa efek negatif berupa rasa pening atau mengganggu tidur malam.
Dalam hal harus melewati waktu, waktu maksimum tidur siang agar tetap sehat tampaknya berkisar antara 45 hingga 90 menit.