- Timnas Indonesia asuhan pelatih Peter Withe membawa 22 pemain pada Piala Tiger 2004.
- Timnas Indonesia kala itu dihuni banyak pemain muda, Boaz Solossa jadi yang paling paling belia dengan usia 18 tahun.
- Rata-rata usia pemain timnas Indonesia di ajang Piala Tiger 2004 saat itu berkisar 24 tahun.
SKOR.id - Piala Tiger 2004 menjadi debut Peter Withe menangani timnas Indonesia. Dua kali juara Piala Tiger (2000 dan 2002) bersama Thailand membuat Indonesia kepincut memboyong pelatih asal Inggris tersebut.
Revolusi dilakukan Peter Withe di timnas Indonesia. Sejumlah pemain muda dibawa untuk bertarung di Piala Tiger 2004.
Masuknya nama Boaz Solossa yang saat itu baru berusia 18 tahun dan belum memperkuat klub profesional adalah yang paling mengejutkan.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kilas Balik Piala Tiger 2004 : Singapura buat Timnas Indonesia Runner-Up Tiga Kali Beruntun
Selain Boaz yang masih memperkuat PON Papua, sejumlah pemain muda seperti Agus Indra Kurniawan (22 tahun), Syamsul Chaeruddin (21), Hamka Hamzah (20) juga diberikan jam terbang.
Skor.id mencatat, rata-rata usia pemain di skuad timnas saat itu sekitar 24 tahun. Penjaga gawang Hendro Kartiko menjadi pemain paling senior dengan usia 31 tahun.
Insting Peter Withe membawa banyak pemain muda terbukti tepat. Selama fase penyisihan, timnas tampil digdaya dengan menceploskan 17 gol tanpa kebobolan.
Timnas bahkan mempermalukan tuan rumah Vietnam dengan skor 3-0.
Kisah heroik kemudian dicatat timnas di semifinal. Kalah 1-2 dari Malaysia pada leg pertama di Jakarta, timnas tampil menggila dengan membalikkan kedudukan pada leg kedua usai menghajar Malaysia 4-1.
Trio striker Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jaya Kesuma, dan Boaz memimpin pesta.
Sayang performa timnas antiklimaks di partai puncak setelah dua kali kalah dari Singapura yang saat itu banyak dihuni pemain naturalisasi.
Berikut ulasan Skor.id terkait aktivitas terkini anggota skuad timnas pada Piala Tiger 2004:
1. Hendro Kartiko
Piala Tiger 2004 merupakan partisipasi ketiga penjaga gawang kelahiran 24 April 1973 tersebut. Kala itu, sulit bagi penjaga gawang lainnya untuk menggeser posisi Hendro dari pilihan utama.
Hendro memutuskan pensiun pada 2012 di tim Mitra Kukar. Kini ia tengah merintis karier sebagai pelatih kiper di PSM Makassar setelah menjadi pelatih kiper timnas U-23 pada ajang SEA Games 2019.
2. Ismed Sofyan
Ismed Sofyan mulai mendapatkan tempat utama di timnas pada Piala Tiger 2004 asuhan pelatih Peter Withe.
Bersama Hamka Hamzah, Boaz Solossa, dan Agus Indra Kurniawan, keempatnya merupakan alumni Piala Tiger 2004 yang masih aktif bermain hingga saat ini.
Pada usianya yang sudah menginjak 40 tahun, Ismed masih memperkuat Persija --tim yang dibelanya sejak 2003.
Belum ada tanda-tanda lelaki asal Aceh tersebut bakal pensiun. Namun, Ismed sudah mengantongi lisensi kepelatihan B AFC.
3. Ortizan Solossa
Peter Withe adalah sosok pelatih yang menyukai talenta dari Papua. Tercatat ada empat pemain asal Papua dalam skuadnya saat itu. Salah satunya adalah Ortizan Solossa, kakak kandung Boaz Solossa.
Konsistensi Ortizan bersama klubnya, PSM Makassar, kala itu menarik perhatian pelatih asal Inggris tersebut.
Ortizan kerap jadi pilihan utama di sektor kiri pertahanan. Usai pensiun pada 2014, Ortizan kini menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua.
4. Kamasan Jack Komboy
Lugas dan tanpa kompromi jadi karakter yang saat itu melekat dalam diri Jack Komboy. Dalam kariernya, ia pernah ikut mengantarkan Persipura Jayapura juara Liga Indonesia.
Saat ini, Jack Komboy satu dari sedikit eks-pesepak bola yang terjun ke dunia politik. Lelaki dengan nama lengkap Kamasan Jack Komboy itu saat ini bertugas sebagai wakil rakyat dan menjabat sebagai anggota DPR Papua untuk periode kedua.
5. Charis Yulianto
Piala Tiger 2004 jadi edisi pertama yang diikuti oleh Charis Yulianto. Namun begitu, lelaki kelahiran Blitar 41 tahun silam tersebut merupakan andalan di jantung pertahanan.
Saat ini Charis tengah merintis karier kepelatihannya. Mengantongi lisensi kepelatihan A AFC, Charis menjadi asisten pelatih Mario Gomez di Arema FC.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kilas Balik Piala Tiger 2004: Timnas Indonesia Pesta Gol dan Juara Grup
6. Muhammad Mauly Lessy
Perfoma Muhammad Mauly Lessy di ajang Piala Tiger 2004 cukup menjanjikan. Pemanggilan pemain asal Ambon ini juga mengejutkan. Kala itu, Mauly Lessy hanya memperkuat tim medioker Persikota Tangerang.
Sayang, sepanjang kariernya, Mauly Lessy lebih sering dihantam cedera. Pada musim 2009-2010 ia sempat memperkuat Sriwijaya FC asuhan Rahmad Darmawan meski lebih sering menghuni bangku cadangan.
7. Boaz Solossa
Boaz Solossa menjadi bagian penting dari revolusi yang dilakukan Peter Withe di skuad timnas. Pasalnya, pada Piala Tiger 2004 Boaz baru berusia 18 tahun dan belum memperkuat tim profesional.
Boaz kala itu dipanggil usai tampil memukau bersama tim PON Papua. Saat ini Boaz masih cukup tangguh untuk bersaing di level tertinggi kompetisi Tanah Air bersama Persipura Jayapura.
8. Elie Aiboy
Elie Aiboy bisa dibilang sebagai salah satu winger terbaik yang pernah dimiliki timnas Indonesia. Ia memiliki 48 caps dan menyumbang delapan gol untuk timnas Garuda.
Elie pensiun sebagai pemain pada 2015 dan tengah merintis karier sebagai pelatih. Pada 2017 dan 2018, Elie pernah menukangi tim Liga 3 Lampung FC.
9. Ilham Jaya Kesuma
Ilham Jaya Kesuma adalah salah satu striker top Tanah Air sejak era 2000-an. Piala Tiger 2004 adalah kali kedua ia dinobatkan sebagai top scorer kejuaraan dengan tujuh gol.
Selepas membela Sriwijaya FC pada 2011-2012, Ilham yang melejit bersama Persita Tangerang memutuskan pensiun sebagai pemain profesional pada usia yang terbilang belum terlalu tua yakni 33 tahun.
10. Kurniawan Dwi Yulianto
Piala Tiger 2004 adalah partisipasi keempat bagi Kurniawan Dwi Yulianto. Itu menjadikannya pemain kedua dengan partisipasi terbanyak setelah Nur'alim.
Sejauh ini, Kurniawan masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak untuk Indonesia di Piala Tiger/AFF dengan 13 gol.
Karier kepelatihannya pun bisa dibilang berjalan lancar. Setelah menjadi asisten pelatih timnas, Kurniawan yang menetap di Malaysia saat ini tengah menukangi tim kasta tertinggi Liga Super Malaysia, Sabah FA.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kilas Balik Piala Tiger 2004 : Timnas Indonesia Gugurkan Harimau Malaya di Malaysia
11. Ponaryo Astaman
Debut di ajang Piala Tiger 2004, Ponaryo Astaman langsung dipercaya sebagai kapten utama timnas meski ada sejumlah pemain senior lain seperti Hendro Kartiko dan Ortizan Solossa. Dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Indonesia 2004 jadi salah satu pertimbangan.
Usai pensiun, Ponaryo sudah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC. Saat ini selain menjadi direktur Teknik Borneo FC, Ponaryo menjabat sebagai General Manager Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).