Kabar Terkini Para Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 (Bagian 2)

Sumargo Pangestu

Editor:

  • Timnas Indonesia diperkuat 23 pemain ketika mengikuti Piala AFF 2010.
  • Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl memadukan pemain muda dan senior plus pesepak bola naturalisasi dalam pasukannya untuk Piala AFF 2010.
  • Timnas Indonesia gagal juara di Piala AFF 2010, pada partai final kalah dari timnas Malaysia.

SKOR.id - Timnas Indonesia gagal menggelar pesta juara Piala AFF 2010 di hadapan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Semua itu terjadi pada setelah pada final, timnas Indonesia kalah dari Malaysia dengan skor 2-4.

Sebagai tuan rumah, pelatih timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Alfred Riedl memanggil 23 pemain yang kualitasnya cukup mumpuni.

Pemain muda hingga senior ada di dalam skuad Garuda. Bahkan ada satu pemain naturalisasi, kolaborasi dipadukan Alfred Riedl cukup berhasil.

Berita Timnas Indonesia Lainnya: Bambang Pamungkas Bicara Kemungkinan Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Hanya saja, keberuntungan belum berpihak kepada timnas Indonesia, sehingga mereka hanya meraih runner-up.

Berikut adalah kabar terkini 23 pemain yang memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2010.

12. Kurnia Meiga

Kiper Kurnia Meiga Hermansyah merupakan salah satu penjaga gawang terbaik yang dimiliki timnas Indonesia.

Sayang, Kurnia Meiga menderita cedera serius yang tidak terungkap ke publik. Kurnia Meiga tiba-tiba menghilang dari dunia sepak bola Indonesia sejak 2017.

Kiper kelahiran Jakarta itu sangat setia dengan salah satu klub asal Jawa Timur, Arema Malang.

Seperti diketahui dari Kurnia Meiga meniti karier sebagai pesepak bola profesional sejak 2008, hingga dirinya menghilang dari peredaran tetap berseragam Arema.

Baca Juga: Mengingat Kembali Kurnia Meiga, Kiper Fenomenal Arema FC dan Timnas

Masih menjadi kisah misterius, apakah Kurnia Meiga akan kembali ke lapangan hijau atau memutuskan gantung sepatu.

13. Ferry Rotinsulu

Selain Kurnia Meiga, timnas Indonesia juga pernah memilki penjaga gawang yang hebat. Siapa lagi kalau bukan Ferry Rotinsulu.

Dalam catatan karier Ferry bersama timnas Indonesia level senior tidak lama. Dimulai 2008 hingga 2011. Kiper kelahiran Palu, Sulawesi Tengah itu dikenal sebagai legenda Sriwijaya FC.

Ia banyak memperkuat tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut. Bahkan, dia tampil luar biasa bersama Sriwijaya dengan meraih juara Liga Indonesia musim 2007.

Bukan hanya itu saja, masih ada beberapa prestasi yang diraih Ferry bersama Sriwijaya FC.

Kecintaannya dengan Sriwijaya FC berlanjut hingga saat ini. Ferry Rotinsulu dipercaya menjadi pelatih kiper Sriwijaya FC sejak musim 2019.

Baca Juga: Sragen United, Kisah Tragis Klub Liga 2 dengan Mimpi Besar Lalu Hilang

14. Yesaya Desnam

Yesaya Desnam muncul sebagai pemain timnas Indonesia ketika dirinya memperkuat Persiwa Wamena.

Piala AFF 2010 merupakan kali pertama dan terakhir bek jangkung asal Papua tersebut membela timnas Indonesia.

Hingga saat ini, belum ada kabar yang pasti mengenai Yesaya Desnam. Pada 2017, dia tercatat masih menjadi bagian dari Persiwa Wamena.

15. Tony Sucipto

Bisa bermain di beberapa posisi yang berbeda itu kelebihan Tony Sucipto. Tak cuma gelandang bertahan, Tony bisa dimainkan sebagai bek tengah dan juga bek sayap.

Selain itu, pemain asal Surabaya itu juga memiliki kegigihan yang luar biasa saat berada di lapangan.

Disinyalir, hal tersebut yang membuat Alfred Riedl, pelatih yang memegang kendali timnas Indonesia pada Piala AFF 2010, tertarik memanggilnya, kala itu.

Baca Juga: Bonita Sekaligus Perawat Covid-19 Ini Ingin Liga 1 Kembali Bergulir

Bisa dibilang, karier Tony Sucipto untuk membela timnas Indonesia sangat lengkap. Tercatat, ia pernah tampil dalam skuad Garuda Muda, mulai dari timnas Indonesia U-17, U-19, dan U-23.

Untuk timnas Indonesia level senior, ia memulainya pada 2010 hingga 2015. Kabar terkini untuknya, sejak musim 2019, Tony Sucipto berseragam Persija Jakarta.

16. Beny Wahyudi

Salah satu pemain muda yang mendapatkan kesempatan bermain pada Piala AFF 2010 adalah Beny Wahyudi.

Kala itu, Beny berusia 24 tahun dan klub yang dihuni adalah Arema Indonesia. Pemain berposisi bek sayap itu pernah hampir dua kali membawa timnas Indonesia juara.

Pertama pada Piala AFF 2010 dan terakhir Piala AFF 2016, semuanya berakhir sebagai runner-up.

Bek asli Malang, Jawa Timur itu juga pernah membawa Arema juara pada Indonesia Super League 2009-2010.

Selain itu, Benny juga berhasil mengharumkan PSM Makassar dengan menjadi juara Piala Indonesia 2018. Kini, dia berseragam PSIM Yogyakarta yang tampil di Liga 2 2020.

Baca Juga: Timnas Laos Bisa Segera ''Mengungguli'' Timnas Indonesia

17. Muhammad Roby

Berkat penampilan apiknya bersama Persisam Samarind (saat ini Bali United), bek tangguh asli Depok itu masuk skuad timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.

Saat bermain pada Piala AFF 2010, usia Muhammad Roby baru menginjak 25 tahun.

Muhammad Roby baru saja membawa Persita Tangerang promosi ke Liga 1 2020. Namun sayang, ia tidak diperpanjang kontraknya oleh tim berjulukan Pendekar Cisadane itu.

Tercatat pada musim 2020, Robby memperkuat klub Liga 2 2020, Persekat Tegal. Ia sudah tampil satu pertandingan sebelum kompetisi disetop karena wabah virus corona.

18. Eka Ramdani

Anggota timnas Indonesia edisi Piala AFF 2007 adalah pengalaman berharga Eka Ramdani.

Saat tampil pada turnamen tersebut, Eka Ramdani baru berusia 22 tahun. Bisa dikatakan, itu merupakan penampilan pertama pada Piala AFF bersama timnas Indonesia senior.

Eka Ramdani memutuskan pensiun setelah Liga 1 2018 berakhir. Persib Bandung menjadi klub terakhir yang dibela.

Baca Juga: Suporter Pembuat Onar di Liga Vietnam Dijatuhi Hukuman Penjara Empat Tahun

Kabarnya saat ini, Eka menjadi salah satu pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Al Faruq yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya.

19. Muhammad Ridwan

Penyerang sayap andalan timnas Indonesia yang memiliki kecepatan dan skill luar biasa. Waktu tampil di Piala AFF 2010, usia Muhammad Ridwan 30 tahun, tetapi penampilannya sangat mengesankan.

Pemain asli Semarang, Jawa Tengah itu dapat menciptakan tiga gol selama Piala AFF 2010.

Bicara karier, Ridwan punya prestasi yang cukup membanggakan. Tak lain, dia sukses membawa Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014.

Sebelum memberi kado Persib juara, Ridwan juga berhasil mengantarkan Sriwijaya FC menjuarai ISL 2011-2012.

Saat ini, Muhammad Ridwan ditunjuk sebagai Direktur Teknik tim usia muda serta menjadi pelatih kepala PSIS U-20.

Baca Juga: Tiga Pemain PSIS Ikuti TC Virtual Timnas Indonesia U-19, Ada Pesan dari CEO Klubnya

20. Irfan Bachdim

Pemain ini merupakan pesepak bola keturunan Belanda-Indonesia. Pemilik nama lengkap Irfan Haarys Bachdim itu memulai perjalanan dengan timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.

Usia Irfan Bachdim saat tampil pada Piala AFF 2010 masih cukup muda, 22 tahun. Penampilannya sangat mengesankan dengan menyumbang dua gol.

Dari penampilannya itu, nama Irfan Bachdim langsung melejit di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.

Di Indonesia, Irfan Bachdim baru berpindah klub dua kali. Pada 2017, dia direkrut Bali United. Pada awal Liga 1 2020, ia hengkang untuk memperkuat PSS Sleman.

Klub Indonesia pertama Irfan adalah Persema Malang. Lalu dia pindah ke Thailand gabung Chonburi FC dan dipinjamkan ke Sriracha FC.

Suami Jennifer Kurniawan ini melanjutkan karier di Jepang bersama Ventforet Kofu dan Consadole Sapporo.

Baca Juga: 40 gol dan 30 Assist: Bintang Muda Jerman Ini Layak Diburu Barcelona

21. Arif Suyono

Pemain kelahiran Batu, Malang, Jawa Timur pada 3 Januari 1984 ini biasa disapa Keceng, karena badannya yang terbilang kurus. 

Keceng memulai kariernya bersama Persema Malang pada 2003. Setelah itu, Arif Suyono hengkang ke Arema mulai 2006.

Bersama tim berjuluk Singo Edan itu, penampilan Keceng sangat memukau, sehingga pelatih Alfred Riedl tak berpikir panjang untuk memanggilnya ke timnas Indonesia.

Dia memulai karier internasional dengan menjadi pemain timnas Indonesia U-17, lalu kembali dipanggil untuk masuk skuad Garuda U-23 pada 2007.

Setelah itu, dia kembali dipercaya untuk masuk dalam timnas Indonesia level senior mulai 2008 sampai 2010.

Kini, Arif Suyono memperkuat Putra Sinar Giri (PSG) Gresik yang tampil pada berstatus tim promosi Liga 2 2020. Sebelumnya, dia sempat membela Sriwijaya FC dan Mitra Kukar.

Baca Juga: Bek Asing Barito Putera Kecewa dan Tak Beri Ampun Klub Liga Malaysia

22. Yongki Aribowo

Tampil apik bersama Persik Kediri dan Arema Indonesia pada usianya yang masih muda, bikin Yongki digadang-gadang sebagai penyerang masa depan Indonesia.

Bahkan, ia turut serta tampil pada Piala AFF 2010. Performanya tak cukup memuaskan kala itu.

Sebagai striker muda, dia kalah dengan Cristian Gonzales yang usianya sudah meneyentuh 34 tahun.

Namun, striker kelahiran Tulungagung itu pernah memperkuat tim-tim kuat Liga Indonesia, Arema dan Barito Putera.

Dua musim terakhir, Yongki menjadi bagian klub Liga 2, Sriwijaya FC pada 2019 dan dikontrak Badak Lampung FC pada 2020.

Pada 2017 dan 2018, Yongki sempat membela Aceh United (kini Muba Babel United) serta Perserang Serang.

Baca Juga: Presiden Torino Perkirakan Dua Tanggal Dilanjutkannya Liga Italia

 

 

Source: Skor.id

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Tim Putra Indonesia Segrup Filipina, Tim Putri Bertemu Vietnam

Timnas Voli Putra dan Putri Indonesia sudah mengetahui calon yang akan dihadapi di SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 19:35

Livoli Divisi Utama

Other Sports

Penghargaan Individu Livoli Divisi Utama 2025: Medi Yoku dan Boy Arnez MVP

Bersamaan dengan berakhirnya Livoli Divisi Utama 2025, para pemain terbaik pun diumumkan.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 18:51

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Bakal Diikuti 3000 Pelari, LRT Run 2025 Sajikan Rute Spesial

LRT Run 2025 sekaligus mengajak masyarakat hidup lebih sehat dan produktif.

Sumargo Pangestu | 20 Oct, 18:20

Logo PBSI

Badminton

Diikuti Apri/Fadia, Indonesia Masters 2025 Jilid II Siap Digelar di Deli Serdang

Berlangsung 21-26 Oktober, Indonesia Masters 2025 menyediakan hadiah total sekitar Rp1,8 miliar.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 16:58

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

SEA Games 2025: Timnas Futsal Indonesia Langsung Lawan Empat Negara, Putri Dibagi

SEA Games 2025 di Thailand mempertandingkan futsal putra dan putri, Indonesia mengirimkan tim untuk keduanya.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 16:23

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:50

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:30

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:22

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemenĀ EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Oct, 15:22

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. (Andreas Jovi Arnanda/Skor.id)

Badminton

Arti Gelar Denmark Open 2025 bagi Jonatan Christie

Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, ungkap kunci suksesnya taklukkan Shi Yu Qi di final Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 20 Oct, 15:13

Load More Articles