- Kebahagiaan adalah kondisi yang sangat subjektif dan relatif.
- Tidak semua orang merasa bahagia dengan alasan yang sama.
- Banyak psikolog yang mendefinisikan kunci-kunci di bawah ini sebagai salah satu kunci utama yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
SKOR.id - Laju kehidupan yang cepat atau rutinitas sehari-hari kadang dapat menyebabkan seseorang tidak fokus pada kebahagiaannya sendiri atau berhenti menganalisis hal-hal baik di sekitarnya.
Kebahagiaan adalah kondisi subjektif dan relatif, yang tidak semua orang merasa bahagia dengan alasan yang sama.
Dengan demikian, mendefinisikannya tidak mudah, sangat kompleks untuk mengevaluasinya secara ilmiah, tetapi serangkaian kunci telah ditetapkan sepanjang sejarah yang didasarkan pada fakta bahwa kebahagiaan sebagian besar bergantung pada sikap terhadap kehidupan.
Apa rahasia kebahagiaan?
Ada serangkaian sikap, aktivitas dan perilaku yang dapat membuat seseorang lebih bahagia.
Oleh karena itu, banyak psikolog dan ahli yang mendefinisikan kunci-kunci ini sebagai salah satu kunci utama yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Bersikaplah optimistis
Optimisme adalah sikap terhadap kehidupan, tentang menerjemahkan pikiran positif ke dalam tindakan. Dengan demikian, orang yang optimis menghadapi tantangan dan memecahkan kesulitan. Pesimis, di sisi lain, selalu mengharapkan skenario terburuk dan menghindari tantangan.
Dengan cara ini, Institut Psikologi Positif Eropa (IEPP) memastikan bahwa sikap ini sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan emosional, membantu mencapai tujuan, merupakan bagian dari jalan menuju kesuksesan dan memprediksi kepuasan hidup.
Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic di New York menyimpulkan bahwa orang optimistis hidup hampir 20% lebih lama dibandingkan yang pesimis. Penelitian dilakukan dengan 839 orang di atas 30 tahun.
2. Bermain olahraga
Ini adalah poin yang disetujui banyak ahli, karena tidak hanya berfungsi untuk mengurangi tingkat stres, tetapi praktik latihan fisik membantu melepaskan zat kimia otak seperti endorfin, zat yang dilepaskan ketika melakukan aktivitas yang menghasilkan kesenangan atau kesenangan. yang menghasilkan perasaan sejahtera.
Faktanya, satu penelitian telah mengklaim bahwa berolahraga selama setengah jam dapat mengurangi gejala depresi, setidaknya selama 75 menit setelah latihan fisik dan memperkuat manfaat terapi.
3. Bersyukurlah
Syukur adalah perasaan yang dimiliki orang ketika mereka menghargai bantuan yang telah dilakukan orang lain kepada mereka. Sikap inilah yang memungkinkan kita untuk menghargai dan mensyukuri apa yang kita miliki.
Dalam hal ini, Pusat Medis Cetep menjelaskan bahwa, ketika seseorang mengalami rasa syukur, otak mereka melepaskan dopamin dan serotonin - neurotransmiter yang terkait dengan kesenangan dan kebahagiaan -, yang menghasilkan peningkatan suasana hati.
Juga, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengungkapkan rasa terima kasih ini melalui surat, email, ataupun pesan meningkatkan kebahagiaan orang dan mengurangi gejala depresi.
4. Jangan menunda-nunda
Penundaan berarti menunda atau menunda tugas, kewajiban dan tanggung jawab untuk kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat tetapi tidak relevan.
Dengan kata lain, itulah cara menghindari tanggung jawab atau keputusan menggunakan kegiatan lain sebagai perlindungan atau alasan.
Sangatlah penting untuk belajar untuk tidak menunda-nunda untuk mencapai kebahagiaan, jadi strategi harus digunakan untuk menghentikan kebiasaan ini, seperti membuat daftar tugas yang tertunda, mengklasifikasikannya antara yang mendesak dan penting, memprogram dan merencanakan proyek, menangani tugas-tugas yang sulit pada saat Anda paling efisien atau menetapkan tujuan dengan batas waktu.
5. Meditasi
Pusat Pengobatan Johns Hopkins di AS menunjukkan bahwa hanya 30 menit meditasi sehari dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
Dengan begitu, praktik ini dikaitkan dengan banyak manfaat pada tingkat fisik dan mental; meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dan meningkatkan suasana hati melalui penggabungan pikiran positif.
Dalam waktu meditasi harian ini Anda dapat memperoleh kedamaian dan ketenangan yang diperlukan untuk belajar menjadi bahagia.
Sejalan dengan itu, penelitian lain menunjukkan meditasi meningkatkan kesejahteraan pribadi, mengurangi stres dan menghasilkan perasaan gembira dan bahagia.
6. Melatih ketahanan mental
Institut Ketahanan Spanyol (IER) mendefinisikan ketahanan sebagai "kemampuan untuk menghadapi kesulitan dengan menciptakan sumber daya psikologis untuk muncul lebih kuat dan mencapai keadaan keunggulan profesional dan pribadi".
Menurut mereka, itu merupakan kunci utama untuk mencapai kebahagiaan di semua aspek kehidupan.***
Berita Bugar Lainnya:
3 Alasan Diet Vegan Meningkatkan Kebahagiaan
Picu Produksi Serotonin, 5 Makanan Ini Bisa Membuat Bahagia
Beragam Manfaat dari Olahraga Dayung, Termasuk Membuat Bahagia