Ilmuwan Menemukan Berbagai Jenis Obesitas, BMI Tinggi Tidak Selalu Sinyal Risiko Kesehatan

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Menurut studi baru, obesitas bukan hanya masalah berat badan dalam kaitan dengan BMI, setidaknya ada empat tipe metabolisme tubuh.
  • Orang dengan kategori BMI obesitas mungkin tidak mengembangkan penyakit yang sebelumnya dianggap berkaitan langsung dengan berat badan.
  • Sebaliknya, mereka dengan kisaran BMI normal bisa memiliki kecenderungan genetik untuk penyakit kronis.

SKOR.id - Selama beberapa dekade, indeks massa tubuh (BMI) telah digunakan untuk menentukan apakah seseorang kelebihan berat badan atau obesitas.

BMI membandingkan berat badan dalam kaitannya dengan tinggi badan dan ketika angka itu terbilang tinggi, dokter kemungkinan akan memberi tahu pasien bahwa mereka berisiko mengalami masalah kesehatan dan oleh karena itu, perlu menurunkan berat badan.

Namun, ternyata persamaan ini bukan penanda hasil kesehatan yang dapat diandalkan.

Mereka yang termasuk kategori "obesitas", menurut BMI, mungkin tidak pernah menerima diagnosis penyakit, sementara yang lain dalam kisaran BMI "normal" dapat memiliki kecenderungan genetik untuk penyakit jantung atau penyakit lain, tidak peduli berat badan mereka.

“Sudah lama jelas bagi kami bahwa setidaknya ada tiga jenis orang dalam masalah obesitas: Mereka yang sehat dan obesitas, mereka yang obesitas dan memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes atau penyakit jantung, dan mereka yang mengalami obesitas dan sedang dalam perjalanan untuk mengembangkan penyakit penyerta,” Andrew Pospisilik, Ph.D., ketua Departemen Epigenetika dan anggota pendiri Kelompok Pemrograman Metabolik dan Nutrisi di Institut Van Andel di Grand Rapids, Michigan, kepada Bicycling.

"Kami ingin melihat apakah kami dapat mulai mengidentifikasi variasi genetik dalam 'jenis' obesitas yang berbeda ini."

Untuk meneliti jenis obesitas, Pospisilik dan tim mempelajari anak kembar dan perbedaan berat badan mereka selama bertahun-tahun. Kemudian, mereka mencoba menerapkan temuan mereka tersebut pada tikus.

“Dengan menggunakan pendekatan berbasis data murni, kami melihat untuk pertama kali bahwa setidaknya ada dua subtipe metabolik obesitas yang beda, masing-masing dengan fitur fisiologis dan molekulernya sendiri yang memengaruhi kesehatan,” kata Pospisilik.

“Temuan kami di laboratorium hampir meniru data kembaran manusia. Dan dalam prosesnya kami kembali melihat dua subtipe obesitas yang berbeda.”

Sampai saat ini, para ilmuwan menempatkan orang dalam satu dari tiga jenis metabolisme: endomorph (mudah menyimpan lemak), mesomorph (mudah mendapatkan otot), dan ectomorph (kurus, berjuang untuk mendapatkan lemak atau otot).

Namun, temuan baru-baru ini, yang diterbitkan pada Nature Metabolism bulan ini, membagi orang menjadi empat subtipe metabolik (dua rentan terhadap kurus dan dua rentan terhadap obesitas) yang kelak dapat membantu dokter memberikan perawatan yang lebih tepat untuk pasien, menginformasikan cara yang lebih tepat untuk mendiagnosis dan mengobati obesitas dan gangguan metabolisme terkait, Pospisilik menjelaskan.

Tim juga menemukan bahwa dari dua subtipe metabolik yang rentan terhadap obesitas, satu di antaranya dikaitkan dengan peningkatan peradangan, yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu dan penyakit lain, sementara yang lain tidak.

Tampaknya juga beberapa gen merespons pemicu tertentu —seperti pilihan gaya hidup atau makanan tertentu— yang menyebabkan kenaikan berat badan dan kerentanan terhadap penyakit, sementara yang lain tidak.

Ilmu yang mempelajari bagaimana gen dipengaruhi oleh perilaku serta lingkungan disebut epigenetik.

Pospisilik, seorang ahli epigenetik, tidak mempelajari, misalnya, makanan atau pilihan gaya hidup mana yang dapat mengubah berat badan seseorang, melainkan mencari kecenderungan genetik yang sesuai berat badan dan bagaimana faktor itu dapat berperan dalam penyakit.

Tidak seperti perubahan genetik, perubahan epigenetik bersifat reversibel dan tidak lantas mengubah urutan DNA.

“Saya suka memberi tahu orang bahwa semua lebah dilahirkan dengan DNA sama, tetapi beberapa dari mereka menjadi lebah pekerja dan yang lainnya menjadi lebah ratu. Pada akhirnya, semua ratu lebah secara genetik seperti lebah ratu lainnya. Bagaimana itu terjadi? Epigenetik adalah proses yang dapat memandu DNA lebah yang sama untuk berkembang menjadi ratu atau pekerja, tetapi tidak ada di antaranya,” kata Pospisilak.

Pospisilak dan tim menemukan bahwa ide yang sama ini juga berlaku untuk manusia dengan berat badan serta kesehatannya.

Sementara satu orang lebih rentan terhadap pembentukan otot, yang lainnya mungkin lebih rentan terhadap kenaikan berat badan, dan diet mereka mungkin sangat mirip.

“Antara studi anak kembar dan studi tikus, kami benar-benar dapat menunjukkan bagaimana setiap individu mungkin memiliki beberapa jalur genetik yang telah diprogram sebelumnya, dengan konsekuensi seumur hidup,” Pospisilak menjelaskan lebih lanjut.

Pada akhirnya, penelitian baru menegaskan bahwa ada lebih banyak hal untuk kesehatan dan kebugaran daripada angka pada skala atau pada grafik BMI.***

Berita Entertainment Bugar Lainnya:

Tips Menjaga Kesehatan Kucing di Rumah agar Terhindar Stres dan Obesitas

WHO Terus Peringatkan Kemunculan Pandemi Baru 'Globesitas', Apa Itu?

5 Latihan Menyenangkan untuk Memerangi Obesitas di Masa Kanak-kanak

 

Source: news.yahoo.combicycling.com

RELATED STORIES

Jutaan Remaja Terganggu dengan Masalah Kesehatan Mental, 10 Tanda yang Tidak Boleh Diabaikan

Jutaan Remaja Terganggu dengan Masalah Kesehatan Mental, 10 Tanda yang Tidak Boleh Diabaikan

Di seluruh dunia, masalah kesehatan mental di kalangan anak muda dianggap sebagai salah satu penyebab utama kecacatan, bunuh diri, dan penyakit.

5 Manfaat Makan Buah dan Sayur untuk Tanpa Disadari Membantu Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Makan Buah dan Sayur untuk Tanpa Disadari Membantu Menurunkan Berat Badan

Kaya akan antioksidan, dengan kadar vitamin C yang tinggi dan kandungan serat yang tinggi, buah dan sayiran sangat penting untuk makan makanan yang seimbang dan merasa vital.

Apa yang Harus Dilakukan jika Bayi, Anak, atau Orang Dewasa Tersedak, Rekomendasi Para Ahli

Apa yang Harus Dilakukan jika Bayi, Anak, atau Orang Dewasa Tersedak, Rekomendasi Para Ahli

Apa yang harus Anda lakukan jika bayi, anak, atau orang dewasa tersedak? Inilah yang direkomendasikan para ahli.

Ada Enam Jenis Self-Care dengan Budget Minim, Berikut Cara Mempraktikkannya

Ada Enam Jenis Self-Care dengan Budget Minim, Berikut Cara Mempraktikkannya

"Perawatan diri adalah perawatan yang benar-benar proaktif. Mengambil langkah-langkah untuk mengelola dan menjaga kesehatan Anda. Bukan hanya kesehatan fisik, juga kesehatan mental dan spiritual. Jadi, hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.”

Tren Plester Mulut di TikTok yang Viral Dilabeli Berbahaya, Menurut Pakar Tidur

Tren Mouth Taping TikTok yang Viral sangat berbahaya. Pakar tidur khawatir orang-orang akan mati jika kegilaan tidak berhenti.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas putri Indonesia.

Timnas Indonesia

Siap Debut bersama Timnas Putri Indonesia, Felicia de Zeeuw Punya Ambisi Besar

Gelandang Timnas Putri Indonesia, Felicia de Zeeuw, siap melakoni debut bersama Garuda Pertiwi, akhir pekan ini.

Teguh Kurniawan | 27 Jun, 14:55

Penyerang Real Madrid, Gonzalo Garcia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Gonzalo Garcia Ingatkan Xabi Alonso kepada Pangeran Bernabeu

Gonzalo Garcia membuat Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, teringat kepada sosok Pangeran Bernabeu, Raul Gonzalez.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 12:42

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putri, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Jadwal dan Link Live Streaming Women Pro Futsal League 2024-2025: Pekan 4, 28-29 Juni

Liga Futsal Wanita Indonesia alias Women Pro Futsal League 2024-2025 sudah sampai pada paruh musim.

Teguh Kurniawan | 27 Jun, 12:12

Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Palmeiras vs Botafogo di Piala Dunia Antarklub 2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Palmeiras vs Botafogo di Piala Dunia Antarklub 2025.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 10:20

Timnas Putri Indonesia.

Timnas Indonesia

23 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Satoru Mochizuki telah menetapkan 23 pemain yang dibawanya untuk Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Rais Adnan | 27 Jun, 09:35

Putri Pramesti atau yang lebih dikenal dengan Putri Prames, juara AYESC 2025 kategori eFootball Women's. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Profil: Putri Pramesti Ratu eFootball ASEAN 2025

Putri baru saja mendapatkan gelar juara di ajang AYESC 2025 untuk kategori efootball women's

Gangga Basudewa | 27 Jun, 08:54

PSMS Medan. M Yusuf - Skor.id

Liga 2

PSMS Medan Dapat Kabar Baik Menjelang Liga 2 2025-2026

PSMS Medan mendapatkan dukungan dari Gubernur Sumut dan Wali Kota Medan menjelang Liga 2 2025-2026.

Rais Adnan | 27 Jun, 08:44

Arema FC.jpg

Liga 1

Arema FC Rekrut Pelatih dan Pemain Asing Anyar dari Serie C Brasil

Arema resmi memperkenalkan pelatih dan pemain asing anyar mereka untuk Liga 1 2025-2026.

Rais Adnan | 27 Jun, 08:02

Pemain Alter Ego Ares, Rosemary. (PUBG Mobile)

Esports

Gagal Jadi Juara di PMSL SEA Summer 2025, Ini Pelipur Lara Rosemary

Alter Ego Ares harus puas finis di peringkat kedua pada klasemen akhir PMSL SEA Summer 2025.

Gangga Basudewa | 27 Jun, 07:50

Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Free Fire Kembali Umumkan Kolaborasi dengan Squid Game

Kolaborasi ini sebagai bentuk perayaan ulang tahun kedelapan, Garena Free Fire.

Gangga Basudewa | 27 Jun, 06:35

Load More Articles