SKOR.id – Hari Solidaritas Hijab Internasional diperingati tiap tanggal 4 September, artinya untuk tahun ini jatuh pada Rabu (4/9/2024).
Perayaan Hari Solidaritas Hijab Internasional lahir sebagai respons terhadap diskriminasi yang dialami perempuan muslim di berbagai negara, khususnya di kawasan Eropa.
Perayaan ini pertama kali dideklarasikan pada 2004 melalui sebuah konferensi yang diadakan di Kota London, Inggris.
Hari Solidaritas Hijab Internasional berakar dari berbagai peristiwa diskriminatif terhadap perempuan berhijab.
Salah satu kasus diskriminasi paling menonjol dalam bidang olahraga adalah pelarangan pemakaian hijab dari pemerintah Prancis kepada para atlet wanita muslim Prancis di Olimpiade 2024.
Terkait Hari Solidaritas Hijab Internasional, berikut beberapa atlet wanita berhijab aktif dari luar maupun dalam negeri yang meraih prestasi membanggakan.
1. Sifan Hassan
Sifan Hassan sempat mencuri perhatian jelang penutupan Olimpiade 2024 di Paris.
Hal itu karena pelari maraton wanita asal Belanda tersebut mengenakan hijab saat naik podium untuk menerima medali emas terakhir.
Hassan mendapatkan pujian publik karena mengenakan hijab, mengingat adanya edaran larangan Prancis bagi atlet mereka sendiri untuk mengenakan pakaian muslimah tersebut.
Lepas dari itu, Hassan memang sosok atlet wanita berprestasi. Selain meraih emas, ia memecahkan rekor Olimpiade maraton wanita dengan berlari sejauh 42 km dalam waktu 2:22:55.
Pelari 31 tahun itu juga menjadi wanita pertama dalam sejarah yang meraih medali emas Olimpiade untuk nomor lari 5.000 m, 10.000 m, dan maraton dalam dua Olimpiade.
2. Sarah Chaari
Berikutnya ada atlet taekwondo asal Belgia, Sarah Chaari, yang berhasil mengukir sejarah di Olimpiade Paris 2024.
Chaari menjadi atlet muslimah berhijab pertama dari Eropa yang memenangkan medali Olimpiade.
Gadis 19 tahun ini berhasil meraih medali perunggu cabang taekwondo untuk kategori di bawah 67 kg putri. Ia mengalahkan Ozoda Sobirjonova dari Uzbekistan dengan skor 2-1.
Chaari merupakan atlet blasteran dari ayah Maroko dan ibu Belgia. Ia mulai berlatih taekwondo sejak usia lima tahun dan dengan cepat menunjukkan bakatnya.
Dalam usia masih amat muda, Chaari berhasil meraih banyak prestasi. Salah satunya memenangkan Kejuaraan Taekwondo Dunia pada 2022, saat usianya baru 17 tahun.
3. Rajiah Sallsabillah
Rajiah Sallsabillah lahir 30 April 1999 di Tangerang, Banten. Ia merupakan salah satu pemanjat tebing putri Indonesia yang saat ini sedang naik daun.
Rajiah menjalani kariernya mulai usia 14 tahun. Prestasi terbesarnya termasuk meraih medali perunggu di Asian Games 2022 Hangzhou hingga International Federation of Sport Climbing World Cup Chamonix 2023.
Ia menjadi pusat perhatian publik setelah prestasinya mencapai semifinal Olimpiade 2024 di Paris dan nyaris merebut medali.
Rajiah menembus semifinal nomor Women’s Speed setelah melewati serangkaian babak kualifikasi dan eliminasi yang ketat.
Dalam laga semifinal, perempuan berusia 25 tahun itu kalah dari Deng Lijuan (Cina).
Lijuan mengungguli Rajiah setelah atlet Indonesia itu sempat terselip kala memegang handhold atau crimp sehingga memperlambat lajut panjatannya.
Lijuan pun masuk ke final dengan catatan waktu 6,38 detik, sementara Rajiah membukukan 6,41 detik.
Rajiah sebenarnya memiliki kesempatan meraih medali dalam small final perebutan perunggu melawan Aleksandra Kalucka dari Polandia, namun gagal.
Rajian mengakhiri aksinya dengan waktu 8,24 detik, sedangkan Kalucka melaju mulus dengan 6,53 detik untuk mendapatkan medali perunggu.
Sebelum berlaga di Paris, Rajiah meraih tiket Olimpiade setelah memenangkan babak kualifikasi nomor speed di Budapest, Hungaria.
4. Diananda Choirunnisa
Wanita yang akrab disapa Anis ini merupakan atlet panahan yang sudah meraih banyak prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satu prestasi yang telah ditorehkan Anis yaitu menyumbangkan dua emas dari kategori individu dan mixed curve dalam SEA Games 2017 Malaysia.
Atlet panahan 27 tahun itu meraih dua medali emas dan 1 medali perak pada nomor recurve perorangan putri di ajang tersebut.
Diananda juga meraih medali perak di ajang Asian Games 2018 yang berlangsung di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pada tahun 2020 dirinya mengikuti Olimpiade Tokyo yang mewakili tim panahan Indonesia dan hanya sampai 32 besar.
Pada Olimpiade 2024 di Paris, Diananda mengalami kemajuan pesat dengan mencapai perempat final sebelum dihentikan atlet tuan rumah, Lisa Barbelin.
5. Nurul Akmal
Nurul Akmal tampil mewakili Indonesia pada Olimpiade 2024 dalam cabang angkat besi.
Amel, sapaan akrab Nurul, merupakan atlet angkat besi kelahiran Banda Aceh pada 12 Februari 1993.
Amel memulai kariernya sebagai atlet angkat besi putri pada 2010, ketika itu ia masih duduk di kelas 1 SMA.
Ia ketika itu mengikuti diklat yang diselengarakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Aceh.
Sejak itu, Amel kerap mengikuti berbagai turnamen, dari Kejurnas 2010 di Yogyakarta hingga PON 2016. Mewakili Aceh, Amel berhasil meraih medali emas nomor +75 kg putri PON 2016.
Setelah itu Amel menyabet medali perak nomor +90 kg putri di Islamic Solidarity Games 2017 Baku.
Puncaknya, di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Amel sukses menyabet medali emas nomor +90 kg putri.
Amel kemudian mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade 2024 Paris namun gagal meraih medali.