SKOR.id – Lifter putri Indonesia, Nurul Akmal, mengaku bangga bisa merepresentasikan identitasnya sebagai muslim dengan tampilan hijab di Olimpiade 2024.
Nurul Akmal jadi atlet Merah Putih terakhir yang beraksi di Paris dalam cabang olahraga angkat besi pada hari pamungkas, Minggu (11/8/2024) kemarin.
Atlet 31 tahun itu turun di kelas +81 kg putri dan mengakhiri perjuangannya di posisi terbawah dari 12 peserta. Amel, sapaan akrabnya, mencatatkan total angkatan 245 kg (snatch 105kg, clean and jerk 140kg).
Meski tidak berhasil meraih hasil maksimal, Amel tetap bangga dengan penampilannya. Terlebih karena ia menggunakan hijab saat beraksi di atas panggung pertandingan.
Ia merasa bangga bisa merepresentasikan diri sebagai seorang muslim yang berasal dari Aceh yang mengutamakan syariat islam.
“Ini pertama kali di atas panggung pakai hijab. Bangga banget Amel bisa pakai hijab di sini, karena Amel orang Aceh, jadi mau menunjukkan itu ke semua orang,” ujar Amel.
“Amel mau kasih tahu kalau wanita berhijab itu lebih dihargai. Bahwa wanita muslim berhijab itu juga bisa tampil dan berprestasi di Olimpiade.”
Paris 2024 sendiri jadi penampilan kedua Nurul Akmal di Olimpiade. Sebelumnya, Amel telah melakoni debut pada edisi Tokyo 2020 yang digelar tiga tahun lalu.
Kala itu, Amel yang turun di kelas +87 kg putri, tampil tanpa memakai hijab. Performa sang lifter sejatinya lebih baik saat turun di Tokyo dengan finis di urutan kelima usai mengangkat total angkatan 256 kg (snatch 115k g, clean and jerk 141 kg).
“Beda banget antara Tokyo dengan Paris. Di sini banyak penonton dan semuanya suportif siapapun yang main didukung sama mereka. Hari ini Amel sudah berusaha semaksimal mungkin, mainnya enjoy,” katanya.
“Terima kasih semua yang sudah mendukung Amel. Banyak pelajaran yang bisa diambil, Amel ketemu lawan-lawan kelas dunia. Ke depan Amel harus lebih semangat dan lebih baik lagi," Amel menuturkan.
Olimpiade 2024 awalnya memang sempat menimbulkan kontroversi setelah Prancis melarang atlet putri muslimnya menggunakan hijab atau penutup kepala dalam bentuk apapun selama pesta olahraga tersebut berlangsung.
Pelarangan penggunaan hijab bagi atlet tuan rumah ini ditujukan untuk menghormati prinsip sekularisme Pemerintah Prancis menentang simbol-simbol keagamaan selama Olimpiade 2024 berlangsung dengan dalih memastikan "netralitas mutlak dalam layanan publik".