Hari Pahlawan: 5 Rekomendasi Film Klasik Bertema Perjuangan

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Hari Pahlawan bisa diperingati dengan menonton film-film perjuangan, salah satunya yang klasik. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Hari Pahlawan bisa diperingati dengan menonton film-film perjuangan, salah satunya yang klasik. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.id – Setiap tahunnya, masyarakat Indonesia memperingati 10 November sebagai Hari Pahlawan, untuk mengingat pengorbanan dan keberanian para pejuang dan rakyat Surabaya yang bertempur melawan tentara sekutu (baca: AFNEI Inggris yang diboncengi NICA Belanda) pada 10 November 1945. 

Pertempuran terbesar pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini menyebabkan ribuan tentara dan rakyat Indonesia gugur sehingga tanggal 10 November oleh bangsa Indonesia diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Ada banyak cara memperingati Hari Pahlawan dan mengingat jasa dan perjuangan mereka. Salah satunya dengan menonton film-film inspiratif yang mengangkat kisah kepahlawanan.

Di dunia perfilman Indonesia, terdapat sejumlah karya spektakuler yang berhasil menggambarkan perjuangan para pahlawan. Berikut 5 film klasik Indonesia yang berkisah tentang perjuangan para pahlawan, yang layak ditonton pada Hari Pahlawan.

Bandung Lautan Api (1974)

Film ini mengambil latar belakang kisah nyata peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946 di daerah-daerah dari Cicadas sampai Cimindi di Kota Bandung. Penyebabnya apa lagi jika bukan meningkatnya intensitas perlawanan tentara dan rakyat terhadap sekutu dan NICA Belanda.

Pada tanggal itu, semua bangunan dan rumah penduduk terbakar habis. Koran Soeara Merdeka lantas memberi judul tajuk utama mereka: Bandoeng Djadi Laoetan Api yang kemudian disingkat menjadi Bandoeng Laoetan Api. Judul itu lantas dikenang sebagai nama dari peristiwa tersebut. 

Bandung Lautan Api memberikan apresiasi bagi warga Bandung saat itu yang rela meninggalkan kampung halamannya agar tidak dikuasai Belanda. Caranya yaitu dengan membakar bangunan di seluruh penjuru kota. 

Selain menceritakan tentang peristiwa heroik itu, film Bandung Lautan Api juga mengisahkan konflik asmara yang melingkupi Nani (diperankan oleh Christine Hakim), Hidayat (Dicky Zulkarnaen), dan Priatna (Arman Effendy). 

Janur Kuning (1979)

Janur Kuning adalah sebuah film drama perjuangan Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979. Film yang disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja ini mengambil latar belakang sekitar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, yakni perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu.

Tokoh-tokoh nyata yang dimunculkan dalam film Janur Kuning ini di antaranya adalah Soeharto (Kaharuddin Syah), Jenderal Soedirman (Deddy Sutomo), dan Amir Murtono (Sutopo H.S). 

Judul film ini diambil dari lambang yang dikenakan para pejuang di lengan, sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut.

Nagabonar (1987) 

Nagabonar adalah film komedi situasi yang dirilis pada tahun 1987 yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia ketika sedang melawan kedatangan pasukan Belanda di daerah Sumatra Utara, setelah kemerdekaan Indonesia. 

Dikisahkan Nagabonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara di zaman Jepang, yang bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang (Afrizal Anoda). 

Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah terjadi di Jakarta. Namun di Medan, para pejuang harus memperangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. 

Nagabonar bersama para sahabatnya pun memutuskan angkat senjata melawan Belanda. Film ini juga dibumbui percintaan antara Nagabonar dengan Kirana (Nurul Arifin), putri dokter Zulbi yang sebelumnya diduga mata-mata Belanda. 

Film karya sutradara M.T. Risyaf ini memborong penghargaan pada FFI (Festival Film Indonesia) 1987 untuk: Pemeran Pria Terbaik (Deddy Mizwar), Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Roldiah Matulessy), Skenario Asli Terbaik (Asrul Sani), Cerita Asli Terbaik (Asrul Sani), Tata Suara Terbaik (Hadi Artomo), dan Penata Musik Terbaik (Franki Raden).

Tjoet Nja’ Dhien (1988) 

Tjoet Nja’ Dhien adalah film drama epos biografi sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 1988. Disutradarai oleh Eros Djarot, film ini menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Cut Nyak Dien (Christine Hakim) dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh di kala masa penjajahan Belanda pada zaman Hindia Belanda. 

Perang Aceh (1873 – 1904) ini menjadi perang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda. Film ini tidak hanya menceritakan dilema-dilema yang dialami Cut Nyak Dien sebagai seorang pemimpin, tetapi juga yang dialami oleh pihak tentara Kerajaan Belanda. 

Juga bagaimana Cut Nyak Dien yang terlalu bersikeras pada pendiriannya untuk berperang, akhirnya dikhianati oleh salah satu orang kepercayaannya dan teman setianya, Pang Laot (Pietrajaya Burnama).

Kualitas Tjoet Nja’ Dhien dibuktikan dengan 8 penghargaan yang mereka rebut di FFI 1988: Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Eros Djarot), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Christine Hakim), Skenario Terbaik (Eros Djarot), Cerita Asli Terbaik (Eros Djarot), Tata Sinematografi Terbaik (George Kamarullah), Tata Artistik Terbaik (Benny Benhardi), dan Tata Musik Terbaik (Idris Sardi). 

Tjoet Nja’ Dhien sempat diajukan Indonesia ke Academy Awards (Piala Oscar) ke-62 tahun 1990 untuk penghargaan Film Berbahasa Asing Terbaik, tetapi tidak lolos dalam pencalonan nominasi. Walaupun begitu, Tjoet Nja’ Dhien menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes (tahun 1989). 

Soerabaia ‘45 (1990)

Film yang dirilis pada tahun 1990 garapan sutradara Imam Tantowi dan dibintangi antara lain oleh Nyoman Swadayani, Leo Kristi, dan Usman Effendy, ini mengisahkan tentang perang yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya.

Soerabaia ‘45 (juga kerap disebut dengan judul Merdeka atau Mati dan Surabaya 45) menceritakan kemarahan rakyat Surabaya yang meledak begitu mengetahui bahwa pasukan Sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Perlawanan bersenjata pun dikobarkan hingga terbunuhnya pimpinan tentara Inggris di Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby.

Munculnya sosok Bung Tomo sebagai pembakar semangat rakyat, perobekan bendera Belanda, hingga tertembaknya jenderal Inggris, membuat film ini seolah direkonstruksi ulang sebagai sebuah visual ulang kisah heroik itu dari kacamata rakyat biasa.

Soerabaia ’45 menyabet Piala Citra pada FFI 1991 untuk kategori Sutradara Terbaik (Imam Tantowi) serta Penghargaan Dewan Juri FFI 1991 untuk film yang menggambarkan semangat juang Indonesia.

Soerabaia ’45 juga masuk dalam unggulan FFI 1991 untuk kategori Film, Cerita, Skenario, Fotografi, Editing, Musik, Suara, dan Artistik. 

 

RELATED STORIES

Hari Sumpah Pemuda: 5 Film Rekomendasi untuk Ditonton

Hari Sumpah Pemuda: 5 Film Rekomendasi untuk Ditonton

Sumpah Pemuda paling pas diperingati dengan menonton film-film bertema semangat pemuda.

Spesial Hari TNI: 7 Film Pilihan Bertema Militer Indonesia

Banyak film Indonesia yang dibuat mengacu sejarah dan peran TNI dalam menjaga kedaulatan negara.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Perjamuan Pemprov DKI Jakarta dan Garena Indonesia untuk tim-tim FFWS Global Finals 2025 di Telaga Senayan, Senin (27/10/2025). (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Esports

Pemprov DKI dan Garena Indonesia Jamu Player yang Akan Main di FFWS Global Finals 2025 Jakarta

Perjamuan untuk para player yang akan bertanding tersebut berlangsung di Restoran Telaga Senayan pada Senin (27/10/2025).

Gangga Basudewa | 27 Oct, 13:09

Team Liquid PH juara MPL PH Season 16. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Team Liquid PH dan Aurora Esports Jadi Wakil Filipina di M7

Team Liquid PH memetik kemenangan 4-0 atas Aurora Esports di Grand Final yang berlangsung Minggu (26/10/2025)

Gangga Basudewa | 27 Oct, 12:21

Kings Nation Clash 2025. (Honor of Kings)

Esports

Team Malaysia Juara Honor of Kings Nation Clash 2025, APG Angels Ukir Sejarah di Turnamen Perempuan

Team Malaysia menang telak 4-0, menegaskan dominasi mereka di edisi perdana Nation Clash.

Gangga Basudewa | 27 Oct, 11:41

Penyanyi dan penulis lagu terkenal asal Inggris Ed Sheeran tidak terlalu berambisi tampil di Super Bowl Half Time Show. (Dede Mauladi/Skor.id)

Music

Ed Sheeran Nikmati Nobar El Clasico bersama Carles Puyol di New York

Logo album baru Ed Sheeran dipasang di jersey Barcelona saat menghadapi Real Madrid, Minggu (26/10/2025).

Rais Adnan | 27 Oct, 11:06

Bhayangkara FC vs Persijap Jepara di pekan ke-10 Super League 2025-2026 pada 27 Oktober 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Bhayangkara FC Rebut Posisi Persib, Persijap Perpanjang Rangkaian Kekalahan

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan ke-10 Super League 2025-2026 yang digelar pada Senin (27/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 27 Oct, 10:32

zahaby gholy - indonesia u-17

Timnas Indonesia

Piala Dunia U-17 2025: AFC Soroti Winger Timnas U-17 Indonesia

Zahaby Gholy dinilai bakal menjadi salah satu pemain tumpuan Timnas U-17 Indonesia pada Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 27 Oct, 09:44

Jeong Seok-seo (Jeje), eks penerjemah Shin Tae-yong. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Bicara Tidak Sesuai Fakta, Jeje Eks Penerjemah Shin Tae-yong Tuai Kritik

Jeje pun melakukan klarifikasi terkait dengan pernyataannya mengenai Eliano Reijnders di laga melawan Bahrain.

Rais Adnan | 27 Oct, 09:17

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Fun Run 5K di Empat Kota Indonesia, Immoderma Wellness Day Gaet 1000 Peserta

Fun Run 5K pada kampanye kesehatan kulit dan gaya hidup aktif, Immoderma Wellness Day, diikuti 1000 peserta, Minggu (26/10/2025).

Taufani Rahmanda | 27 Oct, 08:39

Patch Baru Free Fire, Flame Arena, yang akan hadir jelang FFWS Global Finals 2025. (Garena)

Esports

Patch Baru Free Fire Hadir Jelang FFWS Global Finals

FFWS Global Finals akan memulai kompetisinya pada 31 Oktober hingga Grand Final pada 15 November mendatang.

Gangga Basudewa | 27 Oct, 07:52

Hari Nur Yulianto sebagai pemain PSPS Pekanbaru di Championship 2025-2026. (Foto: Instagram Hari Nur Yulianto/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Player of the Week Championship 2025-2026: Hari Nur Yulianto, Supersub Comeback PSPS

Aksi kepala Hari Nur Yulianto bawa PSPS Pekanbaru meraih kemenangan tandang pertamanya di Championship 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 27 Oct, 07:51

Load More Articles