- FIA melarang penggunaan Dual-Axis System (DAS) pada 2021 guna mencegah setiap tim buang-buang anggaran.
- Perubahan regulasi dilakukan untuk mengurangi biaya setiap tim di tengah masa sulit akibat pandemi virus corona.
- Penggunaan mesin dan pengembangan perangkat aerodinamika juga terkena dampaknya.
SKOR.id – Federasi Automobil Internasional (FIA) melarang Mercedes AMG Petronas menggunakan Dual-Axis System (DAS) pada Formula 1 (F1) 2021.
Tapi, FIA mengizinkan tim yang diperkuat Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas itu jika ingin menggunakan mobil 2020 dalam F1 2021.
Mercedes memperkenalkan DAS saat tes pramusim 2020 di Sirkuit Barcelona, Katalunya, Februari lalu. Teknologi itu dalam tahap pengembangan dan belum tentu digunakan.
Cara kerja DAS memberi keleluasaan bagi pembalap untuk mengubah sudut pijakan ban depan saat di trek lurus dan tikungan dengan menarik atau mendorong kemudi.
Baca Juga: Beijing Evaluasi Dampak Penundaan Olimpiade Tokyo 2020
Berdasarkan Artikel baru 10.4.2 dari Regulasi Teknis 2021 yang telah direvisi, FIA telah sepakat untuk melarang penggunaan DAS mulai musim depan.
"Penyelarasan kembali sistem kemudi yang unik harus ditentkan fungsi monoton dari rotasi satu kemudi ke sumbu tunggal," ujar FIA seperti dilansir Autosport.com.
"Selain itu, perangkat bagian suspensi dan terhubung ke sistem kemudi harus tetap pada porosnya, yang mana hanya dapat digerakkan ke arah normal."
Alasan FIA melarang pengunaan DAS pada 2021, semata-mata menghindarkan tim peserta F1 dari over budget. Pasalnya, terbukti hanya Mercedes yang mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Buka Kemungkinan Kembali ke Lintasan MotoGP
Pendapatan tim peserta dipastikan berkurang pada F1 2020 karena plomba yang tak kunjung dimulai karena pandemi virus corona (Covid-19).
"Perubahan Regulasi Olahraga 2020 telah disetujui untuk memberikan fleksibilitas kepada FIA dan Formula 1 bereaksi terhadap krisis (yang sedang terjadi)."
"FIA harus bisa mengatur kalender balap (musim depan) yang dapat menjaga nilai komersial, sekaligus menekan pengeluaran sebanyak mungkin," FIA menambahkan.
Tahun ini, F1 rencananya bakal menggelar 15-18 putaran karena sudah ada dua putaran yang dibatalkan. Sedangkan enam lainnya mengalami penundaan karena Covid-19.
Beberapa lomba yang dijadwalkan Juni 2020 juga terancam ditunda karena kondisi kesehatan dunia yang tak kunjung menentu akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: Bos Red Bull Christian Horner Cemaskan Nasib Tim Kecil
Sempat muncul gagasan agar FIA dan Liberty Media, menggelar dua lomba dalam satu putaran atau melonggarkan durasi balapan F1 2020 hingga Januari 2021.
Untuk itu, FIA juga melakukan perubahan regulasi soal pengambilan suara dalam menentukan keputusan menjadi 60 persen dukungan anggota.
Itu dilakukan untuk mempercepat penyesuaian dengan kondisi saat ini. Perubahan soal batas penggunaan mesin dan pengembangan sistem aerodinamika juga dilakukan FIA.
Terdapat juga ketentuan untuk memperpanjang penutupan pabrik jika masalah kesehatan masyarakat atau pembatasan pemerintah terus berlanjut.