SKOR.id – Fabio Capello mengungkapkan kekhawatirannya atas dua yang akan menangani klub barunya di Liga Italia mulai musim 2024-2025, Antonio Conte di SSC Napoli dan Thiago Motta bersama Juventus FC.
Untuk Conte, Capello menilai sang pelatih dan Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis akan “mengalami kesulitan untuk hidup berdampingan”. Sementara, tekanan berat akan dipikul Motta di Juventus.
Pelatih legendaris tersebut hadir di Festival della Serie A di Parma dan berbicara kepada Tuttomercatoweb tentang skenario yang akan terjadi di Liga Italia musim 2024-2025 nanti, setelah sebagian besar klub sedang mengalami pergantian manajemen dan pelatih.
“Kami akan melihat sesuatu yang berbeda dan kemampuan dari para pelatih baru ini,” kata pria yang pernah menangani klub-klub besar Eropa sekelas AC Milan, Real Madrid CF, dan Juventus FC, tersebut.
Penyesuaian terbesar tampaknya akan terjadi di Napoli. Setelah melalui tiga juru taktik berbeda di era usai Scudetto (2022-2023), mereka telah menunjuk Antonio Conte untuk memimpin skuad di Stadio Diego Armando Maradona.
Sementara itu, Juventus akan menyerahkan kendali kepada mantan bos Bologna FC Thiago Motta setelah tiga tahun di bawah Massimiliano “Max” Allegri.
“Motta harus membawa Juve kembali ke jalur kemenangan. Juve seharusnya klub yang hanya ambil bagian saja tidak cukup. Seperti Milan dan Real Madrid, ketika menang itu dianggap sesuatu yang biasa, bukan prestasi sama sekali,” kata pria yang juga pernah menangani timnas Inggris dan Rusia itu.
Di sisi lain, Conte, menurut Capello, perlu membangunkan para pemain yang sedang berpuas diri dan ini adalah situasi yang paling menarik.
“Conte akan memberi mereka agresi, rasa lapar untuk menang dan menjadi protagonis. Saya pikir Conte adalah orang yang tepat untuk membawa Napoli kembali ke puncak,” ucap pria asal Italia yang kini berusia 77 tahun itu.
“Namun, dia mungkin mengalami kesulitan untuk hidup berdampingan dengan De Laurentiis dan itu adalah masalah terpenting yang mereka hadapi.”
Strategi transfer juga perlu dicermati dan berpengaruh signifikan. Apalagi Napoli gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan dan kesulitan menjual striker Victor Osimhen.
“Anda bisa menjadi pelatih terbaik di dunia. Namun, jika Anda tidak memiliki pemainnya? Percuma saja,” tutur Capello yang lantas mencontohkan apa yang terjadi pada final Liga Champions 202-2024 antara Borussia Dortmund melawan Real Madrid, akhir pekan lalu.
“Dortmund memiliki tiga peluang besar untuk mencetak gol. Pertanyaanya, apakah skor akan tetap 0-0 seandainya Madrid yang mendapatkan peluang-peluang itu? Jadi semua prediksi bergantung pada pemain yang mereka miliki.”