SKOR.id - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, meluruskan disinformasi terkait hukuman yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada Persiraja Banda Aceh.
Dalam amar putusan yang dirilis di situs PSSI, Komdis menyatakan pelanggaran yang dilakukan Persiraja dalam laga melawan Semen Padang, 21 Oktober 2023 adalah lantaran terdapat penonton memasuki area lapangan tanpa izin dengan menampilkan slogan terkait isu politis tertentu. Pada saat itu, ada pengibaran bendera Palestina. Hukumannya berupa denda sebesar Rp10 juta.
Nah, hal inilah yang coba diluruskan oleh Erick Thohir. Karena banyak yang mengkritik jika memang arah tujuan sanksi tersebut lantaran pengibaran bendera Palestina. Mengingat, saat ini Indonesia sangat gencar dalam memberikan dukungan terhadap Palestina yang mendapatkan serangan dari Israel.
Erick pun mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan FIFA agar bendera Palestina diperbolehkan dikibarkan dalam kompetisi di bawah naungan FIFA. Menurutnya, FIFA tidak mempermasalahkan pengibaran bendera Palestina sebagai simbol dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM.
"FIFA menghargai kebebasan berekspresi, apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/11/2023).
"Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan usai peristiwa Kanjuruhan," Erick menegaskan.
Hal senada juga dituturkan Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh. Dia menegaskan. pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI tidak memberi sanksi melainkan aspirasi.
Riyadh mempersilakan suporter untuk menyemarakkan solidaritasnya itu di bangku dan tribun stadion. Layaknya apa yang terjadi di sejumlah liga dunia yang mana suporter sepak bola membentangkan bendera dan spanduk dukungan pada nasib Palestina.
Namun Riyadh meminta agar tidak ada suporter yang melakukan invasi ke lapangan.
"Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi pasca-tragedi Kanjuruhan yang mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan," kata Riyadh.
Riyadh pun menjelaskan selama ini komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. PSSI dan federasi sepak bola Palestina memiliki relasi spesial.
"Soal komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. Seperti yang diucapkan oleh Ketum PSSI, kandang Indonesia adalah kandang Palestina juga!" kata lelaki yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI itu.