SKOR.id - Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, memastikan bakal bertanggung jawab atas kegagalan Garuda Muda di Piala Asia U-20 2025.Perjuangan Timnas U-20 Indonesia terhenti pada fase grup Piala Asia U-20 2025 di Cina, atau gagal lolos ke perempat final setelah tak mampu menang.Garuda Muda hanya finis di peringkat ketiga klasemen Grup C dengan raihan satu poin dari hasil sekali imbang dan dua pertandingan lainnya selalu kalah.Mereka berada di bawah Timnas U-20 Iran dan Uzbekistan U-20 yang lolos dan di atas Yaman U-20 namun dengan poin sama, unggul dalam selisih gol.Diketahui PSSI menargetkan Timnas U-20 Indonesia minimal bisa ke perempat final Piala Asia U-20 2025, meski ada harapan lolos Piala Dunai U-20 2025.Sadar gagal memenuhi target yang dicanangkan, Indra Sjafri memastikan bakal bertanggung jawab atas pencapaian yang didapatkan Timnas U-20 Indonesia.Ia merasa sebagai sosok yang dipercaya pun meminta maaf kepada PSSI dan masyarakat Indonesia karena gagal memenuhi ekspektasi yang diharapkan."Saya mohon maaf kepada PSSI yang sudah men-support semua roadmap dan program latihan saya. Saya bertanggung jawab penuh atas kegagalan ini," ujar Indra Sjafri."Saya mewakili tim dan secara pribadi sebagai pelatih yang dipercaya, ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kami tidak bisa memenuhi harapan untuk lolos ke Piala Dunia U-20," ia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/timnas_u_20_indo_7fe3f7bbd5.jfif" alt="cover timnas u-20 indonesia"><figcaption>Timnas U-20 Indonesia. (Foto: PSSI/Grafis: Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Lebih lanjut Indra Sjafri menjelaskan bahwa dirinya menerima tugas dari PSSI untuk menangani Timnas U-20 Indonesia dengan diberikan tiga target utama.Yakni menjuarai Piala AFF U-19 2024, lolos ke Piala Asia U-20 2025, dan melangkah ke Piala Dunia U-20 2025. Namun, misi terakhir gagal dicapai.Sementara itu sebelumnya Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, memastikan bahwa nasib mantan pelatih Bali United itu belum bisa diputuskan.Sebab kepastian baru bisa didapatkan setelah ada evaluasi dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, atau diputuskan secara bersama berdasarkan laporan."Kami akan evaluasi apa-apa saja yang kurang dan kami akan perbaiki. Untuk posisinya (Indra Sjafri) aman atau tidak, saya tidak bisa memastikan karena harus melalui mekanisme yang ada," kata Sumardji."Kami membiasakan diri melakukan evaluasi melalui rapat Exco. Tidak bisa kami menyatakan berdasarkan satu atau dua orang. Semua pasti akan didasari dari evaluasi, laporan evaluasi, yang dibicarakan bersama-sama.""Hasil di Piala Asia U-20 2025 tentu akan menjadi bahan evaluasi. Pasti. Sama seperti kemarin Shin Tae-yong di U-20, sama kami evaluasi duduk bersama. Jadi apakah hasilnya baik atau buruk, tetap kami akan evaluasi.""Hasil postif, negatif, kami evaluasi dan itu telah menjadi kebiasaan. Terus dilakukan, siapa saja pelatihnya. Mau itu Coach Indra, begitu juga nanti Coach Nova (Arianto, pelatih Timnas U-17 Indonesia)," ia memaparkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/82ioO3po8tM?si=8Yuh_Oku2rj1348O" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, juga meminta maaf kepada PSSI dan seluruh masyarakat Indonesia.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

Timnas U-20 Indonesia Gagal di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Pastikan Tanggung Jawab

SKOR.id - Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, bicara soal nasib pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, usai gagal di Piala Asia U-20 2025.PSSI semula menargetkan Timnas U-20 Indonesia minimal lolos ke perempat final Piala Asia U-20 2025, meski ada harapan untuk lolos ke Piala Dunai U-20 2025.Namun pada praktiknya, Garuda Muda langsung mengalami kegagalan di fase grup setelah mengalami kekalahan beruntun dari Timnas U-20 Iran dan Uzbekistan U-20.Mereka sudah tidak memiliki kesempatan lolos meski masih menyisakan satu pertandingan di Grup C dengan menghadapi Timnas U-20 Yaman, Rabu (19/2/2025) malam.Meskipun diakui hasil pada Piala Asia U-20 2025 mengecewakan, nasib Indra Sjafri dipastikan baru akan ditentukan dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.Itu diakui Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI yang juga anggota Exco PSSI, Sumardji, saat ditemui di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (18/2/2025) malam."Kami akan evaluasi apa-apa saja yang kurang dan kami akan perbaiki. Untuk posisinya (Indra Sjafri) aman atau tidak, saya tidak bisa memastikan karena harus melalui mekanisme yang ada," katanya."Kami membiasakan diri melakukan evaluasi melalui rapat Exco. Tidak bisa kami menyatakan berdasarkan satu atau dua orang. Semua pasti akan didasari dari evaluasi, laporan evaluasi, yang dibicarakan bersama-sama.""Hasil di Piala Asia U-20 2025 tentu akan menjadi bahan evaluasi. Pasti. Sama seperti kemarin Shin Tae-yong di U-20, sama kami evaluasi duduk bersama. Jadi apakah hasilnya baik atau buruk, tetap kami akan evaluasi."<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_02_19_at_13_14_19_f37b961695.jpeg" alt="Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sumardji, di Stadion Pakansari, Bogor, 18 Februari 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sumardji, di Stadion Pakansari, Bogor, 18 Februari 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>"Hasil postif, negatif, kami evaluasi dan itu telah menjadi kebiasaan. Terus dilakukan, siapa saja pelatihnya. Mau itu Coach Indra, begitu juga nanti Coach Nova (Arianto, pelatih Timnas U-17 Indonesia)," Sumardji memaparkan.Adapun ia mengungkapkan kekecewaan selaku BTN karena merasa telah mendukung Timnas U-20 Indonesia melakukan persiapan matang untuk Piala Asia U-20 2025.Pemusatan latihan atau training center (TC) terus dilakukan, yang diketahui Garuda Muda bahkan sempat berlatih di luar negeri, di Italia, Prancis, Korea Selatan dan Jepang.Namun lelaki yang juga COO Bhayangkara FC itu menyadari dalam sepak bola juga ada faktor keberuntungan yang menentukan, termasuk ke Timnas U-20 Indonesia."Jadi kita harus menerima keadaan, kenyataan yang ada. Kita semua tentu merasakan kecewa, kecewa sekali, apalagi kami yang di BTN telah mempersiapkan semua dengan sebaik-baiknya," ujar Sumardji."TC juga sudah cukup panjang, tetapi sepak bola itu tidak bisa lepas dari yang namanya keberuntungan. Terkait kesiapan dan persiapan, kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, untuk U-20 itu kami lakukan TC dimana-mana.""Kami sudah berusaha, berupaya, tetapi sekali lagi, ini yang harus kita hadapi. Saya sudah berbicara dengan Coach Indra, semangat pun tidak ada masalah, apapun alasannya harus kita hadapi," ia menjelaskan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/82ioO3po8tM?si=8Yuh_Oku2rj1348O" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kegagalan pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, di Piala Asia U-20 2025 ditanggapi Ketua BTN PSSI, Sumardji.

Nasib Indra Sjafri Ditentukan di Rapat Exco PSSI Usai Gagal pada Piala Asia U-20 2025

SKOR.id - Kehadiran wasit asing turut mewarnai kompetisi sepak bola Indonesia musim ini, baik di Liga 1 maupun Liga 2.Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ini merupakan langkah positif yang akan membawa sepak bola nasional ke arah lebih baik.Bukan hanya menjadi contoh bagi wasit lokal untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme mereka, adanya wasit asing juga akan mendorong Liga 1 dan Liga 2 makin kompetitif serta bebas dari kontroversi."Sejak awal musim, bekerjasama dengan AFC, kami terus datangkan wasit internasional untuk memimpin Liga 1 dan Liga 2 dengan dua tujuan," kata Erick Thohir.&nbsp;"Pertama, pembelajaran bagi wasit tanah air, saling menimba pengalaman, dan juga peningkatan kualitas. Kedua, dengan kehadiran wasit internasional tersebut, kualitas liga kita juga makin profesional karena wasitnya berkualifikasi FIFA dan dari AFC," dia menambahkan.Erick, yang juga Ketua Komisi Wasit PSSI, mengungkapkan bahwa feedback yang diterima dari pelatih, klub, maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi, sangat bagus."Saya mendapatkan laporan dari para pelatih dan LIB bahwa mereka puas atas kepemimpinan wasit asing. Tanggapannya positif dan sangat baik diteruskan," ujar Erick Thohir."Oleh karena itu, kami terus bekerja sama dengan AFC agar bisa secara bergilir mendatangkan wasit-wasit kualitas internasional supaya kompetisi liga kita juga makin baik," lanjutnya.Pada awal 2025, Liga 1 dan Liga 2 kembali kedatangan dua wasit asing, yakni Ko-Hyung-jin asal Korea Selatan dan Clifford Daypuyat dari Filipina.Ko Hyung-jin memimpin empat pertandingan Liga 1 2024-2025, termasuk duel Persebaya Surabaya versus Dewa United di Stadion Gelora Bung Tomo, 17 Januari lalu.Sementara, Clifford Daypuyat mengawasi empat laga babak lanjutan Liga 2 2024-2025, salah satunya pertarungan 8 besar antara Bhayangkara FC kontra Persela Lamongan pada 7 Februari.Rencananya, akhir bulan ini PSSI akan mendatangkan lagi dua wasit asing untuk bertugas di liga domestik Indonesia.Mereka adalah Muhammad Taqi dan Clarence Leow, yang diketahui sama-sama berasal dari Singapura.Harapannya, wasit-wasit asing ini bisa terus menjaga kualitas sepak bola di tanah air sekaligus berbagi pengalaman dengan pengadil lokal.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/I5zvvmEgoYo?si=thl1CzMEYVDJ7X9R" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai kehadiran wasit asing meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola Indonesia.

National

Erick Thohir: Wasit Asing di Liga 1 dan Liga 2 Bikin Kompetisi Makin Profesional

SKOR.id - Timnas U-20 Indonesia dipastikan gagal memenuhi target yang diberikan PSSI. Itu setelah, langkah mereka dipastikan terhenti di fase Grup C Piala Asia U-20 2025, usai menelan kekalahan 1-3 dari juara bertahan Uzbekistan U-20, Minggu (16/2/2025).Meski masih menyisakan satu laga lagi melawan Yaman U-20, 19 Februari nanti, Timnas U-20 Indonesia tidak bisa mengejar poin yang sudah diraih Iran dan Uzbekistan yang menempati posisi pertama dan kedua dengan enam poin.Sebelumnya pada laga perdana, Timnas U-20 Indonesia juga kalah 0-3 dari Iran U-20, 13 Februari lalu.&nbsp;Tentunya ini menjadi hasil buruk lantaran tim asuhan Indra Sjafri ditargetkan minimal bisa menembus babak semifinal. Itu supaya mereka meraih tiket ke Piala Dunia U-20 2025.&nbsp;Timnas U-20 sendiri sudah dipersiapkan cukup lama, yakni sejak Desember 2023. Pemusatan latihan dan uji coba di luar negeri seperti di Qatar, Prancis, Italia, hingga Korea Selatan juga telah dilakukan.Dalam perjalanan persiapan tersebut, memang mereka berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2024 dan lolos ke Piala Asia U-20 2025 sebagai juara Grup F babak kualifikasi.Namun ketika memasuki Piala Asia U-20 2025, tim Garuda Muda gagal memenuhi target.Ketum PSSI, Erick Thohir, pun memberikan komentarnya terkait kegagalan ini.“Sebuah pelajaran berharga untuk Timnas U-20 dari juara bertahan Piala Asia U-20, Uzbekistan. Sempat bangkit saat Jens Raven mencetak gol penyeimbang, namun Timnas U-20 harus mengakui keunggulan Uzbekistan pada akhir laga dengan skor 3-1,” tulis Erick Thohir, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Minggu (16/2/2025) malam WIB. “Program Timnas U-20 ini akan terus dijaga dan dilanjutkan untuk menjaga regenerasi Timnas Senior,” tegas lelaki yang juga Menteri BUMN itu.Sementara itu, kapten Timnas U-20 Indonesia, Dony Tri Pamungkas, meminta maaf atas kegagalan timnya di Piala Asia U-20 2025."Saya mewakili tim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung kami. Sekali lagi mohon maaf karena perjuangan kami berakhir dan gagal melaju ke babak delapan besar. Untuk pertandingan terakhir melawan Yaman, kami akan berjuang maksimal dan berharap meraih kemenangan," kata Dony Tri Pamungkas, dikutip laman resmi PSSI.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/82ioO3po8tM?si=r7HMtSJt-B8ymtMj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketum PSSI, Erick Thohir, menegaskan program Timnas U-20 Indonesia bakal dilanjutkan meski gagal di Piala Asia U-20 2025. 

Erick Thohir: Program Timnas U-20 Indonesia akan Dilanjutkan

SKOR.id - Seleksi Timnas Putri U-17 dan U-20 Indonesia telah tuntas digelar. Sebelumnya seleksi itu telah berlangsung di Lapangan Unesa-Surabaya, Jawa Timur, 16 Januari-15 Februari 2025.Dari hasil seleksi tersebut, pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, telah memilih 24 pemain untuk melanjutkan training camp (TC/pemusatan latihan) di Jepang pada 29 Februari-9 Maret 2025.Sekadar informasi, pada tahap awal seleksi diikuti 52 pemain yang terdiri dari 28 pemain U-20 dan 24 pemain dari U-17. Setelah sebulan seleksi berjalan, sebanyak 24 pemain dipilih untuk melanjutkan TC ke Jepang. Nantinya, para pemain itu akan berlaga dalam kompetisi antar-universitas di Jepang yang akan dimulai pada 25 Februari mendatang.Berdasarkan pengamatan Satoru Mochizuki, ada enam pemain dari seleksi tersebut yang layak dipromosikan ke Timnas Putri senior untuk mengikuti laga melawan Arab Saudi pada agenda FIFA Match Day di Jeddah, 20 Februari mendatang.Rencananya, ada 18 pemain yang akan dibawa untuk uji coba melawan Arab Saudi. Rinciannya, 12 pemain senior dan enam pemain hasil seleksi U-17 dan U-20."Kami berterima kasih kepada Ketua Umum PSSI karena berkat hubungan baik Pak Erick dengan Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF), semua kegiatan FIFA Match Day ini, hingga keberangkatan tim ke Tokyo dari Jeddah dibiayai SAFF. Bahkan pemain mendapat fasilitas umroh selama 1 hari," kata Vivin Cahyani Sungkono selaku penanggung jawab Timnas Putri Indonesia.&nbsp;Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pun mengapresiasi tuntasnya seleksi ini."Saya apresiasi kerja dari Timmas Putri, baik itu coach Mochi maupun ibu Vivin, sebagai penanggung jawab Timnas Putri yang terus mempercepat transformasi prestasi sepak bola putri kita. Saya berharap, para pemain yang sudah terpilih dari seleksi memanfaatkan kesempatan besar ini untuk bekerja dan berlatih lebih keras lagi," ujar Erick Thohir di Jakarta, Minggu (16/2/2025).Sementara itu, Satoru Mochizuki menuturkan seleksi pemain U-17 dan U-20 berjalan dengan baik. Pemusatan latihan di Jepang diyakininya akan menambah skill karena dirinya sudah menyiapkan program latihan yang sangat intensif."Selain latihan yang padat dan uji coba dengan beberapa tim universitas di Jepang untuk meningkatkan kemampuan skill serta strategi. Usai Timnas Putri berhasil juara Piala AFF lalu, kami harus terus menyiapkan para pemain muda agar kualitas Timnas ini tetap terjaga dan bisa terus ditingkatkan," jelas pelatih asal Jepang itu.Menurut rencana, TC di Jepang akan mengundang dua calon pemain diaspora yang sama-sama berusia 19 tahun, yakni Djenna de Jong, striker yang bermain di klub Liga 2 NAC Breda Women dan ⁠Felicia de Zeuuw yang bermain di posisi gelandang dari ADO Den Haag. Program TC di Jepang ini merupakan bagian dari persiapan mengikuti ASEAN Women's Championship 2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7iWSE-Win7Y?si=AZ4I5nOyRyjw6Bgb" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sebanyak 24 pemain telah terpilih untuk menjalani TC di Jepang pada 22 Februari-9 Maret 2025.

Seleksi Timnas Putri U-17 dan U-20 Indonesia Tuntas, 6 Pemain Layak ke Senior

SKOR.id - PSSI terus menggelar program pengembangan pelatih di berbagai daerah. Teranyar, mereka menggelar kursus coach educator di Medan Sumatera Utara.Kegiatan yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora melalui melalui FIFA World Cup U17 Indonesia 2023 Legacy Programme diselenggarakan pada 3-9 Februari 2025.Ada 20 peserta yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara dan Aceh mengikuti kegiatan tersebut. Salah satunya adalah eks bek Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Ismed Sofyan.Ismed Sofyan pun bersyukur bisa mengikuti kursus ini. Apalagi dipandu langsung oleh Coach Educator Developer FIFA, Sean Douglas.“Sebagai head coach, saya mendapatkan banyak wawasan baru untuk beralih ke peran sebagai coach educator. Selama lima hari pelatihan, saya belajar dari instruktur asal Australia, dan materi yang paling berkesan bagi saya adalah teori kepelatihan yang sangat mendalam. Dengan metode ini, student coach dapat memahami konsep yang kami ajarkan dengan lebih baik," kata Ismed Sofyan, seperti dikutip laman resmi PSSI.Hal senada juga dituturkan peserta lainnya, Ardi Nusri."Banyak sekali ilmu yang saya peroleh. Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan sangat berharga. Sistem pengajaran dalam kursus ini benar-benar mengubah pola pikir lama dan sangat efektif untuk diaplikasikan di lapangan. Harapan saya, ilmu ini bisa segera diterapkan agar memberikan manfaat nyata," ujar Ardi.Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya percepatan kepelatihan yang telah diadakan di berbagai daerah.&nbsp;"Dengan arahan dari Ketua Umum Pak Erick Thohir, kami melaksanakan Coach Educator Course Lisensi D PSSI di Medan, Sumatera Utara, dipandu langsung oleh Coach Educator Developer FIFA, Sean Douglas," ujarnya.Dalam kursus ini, PSSI memperkenalkan metode pembelajaran terbaru bernama Learns (Learn, Environment, Actively Involved, Reflection, New Information, Stretch), yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pendidikan kepelatihan."Kami juga memperbarui kurikulum berbasis Filanesia (Filosofi Sepakbola Indonesia) yang telah dikembangkan dengan pendekatan sepak bola modern dalam beberapa tahun terakhir. Dengan inovasi ini, diharapkan lahir para coach educator yang lebih kompeten dan para pelatih berkualitas sehingga mampu membimbing talenta muda sejak usia dini," tambah Ratu Tisha.Coach Educator Developer FIFA, Sean Douglas, juga memberikan pandangannya mengenai kursus ini.&nbsp;"Kita punya legenda dan beberapa peserta dari universitas di daerah Sumatera Utara, jadi ini adalah beragam latar belakang yang bagus untuk masa depan sepak bola Indonesia melalui Coach Educator Course yang kita lakukan saat ini di Medan," ujarnya.Berikut daftar peserta PSSI kursus coach educator di Medan, Sumatera Utara: - Sulaiman (Aceh) - Ismed Sofyan (Aceh) - Ridwan Salam (Aceh) - Muklhlis Rasyid (Aceh) - Septi Hariansyah (Aceh) - Safrizani (Aceh) - Ajuran (Aceh) - Muhammad Azhar (Aceh) - Rizki Zulfitri (Aceh) - Ardi Nusri (Sumatera Utara) - Donny Siregar (Sumatera Utara) - Edi Sahputra (Sumatera Utara) - Azhari Marpaung (Sumatera Utara) - Syahrial Efendi (Sumatera Utara) - Irwansyah Panjaitan (Sumatera Utara) - Wijay (Sumatera Utara) - Sugianto (Sumatera Utara) - A. Riyandi (Sumatera Utara) - Tengku Putra Nusantara (Sumatera Utara) - Suganda Lubis (Sumatera Utara)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/1KihcntCLAk?si=mnEzRy2HSULzlywq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ismed Sofyan menjadi peserta kursus coach educator yang digelar PSSI di Medan, Sumatera Utara, 3-9 Februari lalu.

Ikuti Kursus Coach Educator, Ismed Sofyan Dapat Banyak Wawasan Baru

SKOR.id - Tiga pemain keturunan Indonesia yaitu Ole&nbsp; Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Itu setelah ketiga pemain terebut menjalani sumpah setia WNI di London pada Sabtu (8/2/2025).London dipilih menjadi lokasi pengambilan sumpah, karena Olen Romeny kini masih aktif bermain bersama klubnya, Oxford United.Ketua umum PSSI Erick Thohir bersyukur atas lancarnya proses naturalisasi Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens. Khusus untuk Ole Romeny, diharapkan bisa menjadi solusi di lini depan Timnas Indonesia."Semoga dengan kehadiran Ole Romeny di Timnas Indonesia, daya gedor Skuad Garuda semakin tajam. Dan bisa memberikan dampak yang positif bagi Timnas Indonesia," kata Erick Thohir dalam rilis resmi PSSI, Sabtu (8/2/2025).Erick juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga proses naturalisasi ini berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan."Terima kasih kepada DPR RI, Presiden Republik Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementrian Hukum dan HAM dan semua pihak yang sudah membantu terlaksananya naturalisasi ini," ujarnya.Setelah resmi menjadi WNI, Ole Romeny diharapkan bisa membela Timnas Indonesia dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Perjalanan skuad Garuda akan berlanjut pada Maret 2025 dengan melawan Australia (20/3/2025 dan Bahrain (25/3/2025).Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 lewat jalur posisi dua besar. Mengingat, tim yang kini dilatih Patrick Kluivert itu sementara menempati posisi ketiga dengan enam poin dari enam laga.Mereka hanya terpaut satu poin dari Australia yang ada di posisi kedua, serta 10 poin dengan Jepang yang menempati puncak klasemen Grup C.Pada sisi lain, Dion Markx maupun Tim Geypens diharapkan bisa menambah kekuatan Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025 di Thailand.&nbsp;Sebelumnya, kedua pemain itu diproyeksikan bisa memperkuat Timnas U-20 Indonesia pada Piala Asia U-20 2025. Sayang, proses naturalisasi mereka masih belum rampung saat tenggat pendaftaran pemain untuk ajang tersebut sudah ditutup beberapa waktu lalu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/1KihcntCLAk?si=JfuLfUYHNCD08V2h" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketiga pemain itu telah resmi disumpah WNI di London, Sabtu (8/2/2025).

Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx Resmi Jadi WNI

SKOR.id - PSSI memastikan akan memutar putaran nasional Piala Soeratin U-13 2024. Itu setelah putaran provinsi telah tuntas digelar oleh para Asprov PSSI.Rencananya, putaran nasional Piala Soeratin U-13 2024 akan digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 12-26 Februari 2025. Ada 33 tim yang berpartisipasi dan terbagi dalam sembilan grup.PSSI pun telah menyiapkan sejumlah lapangan di Yogyakarta. Di antaranya lapangan Pakembinangun Sleman, lapangan Universitas Islam Indonesia Sleman, dan lapangan Yogyakarta Indenpendent School (YIS) Sleman. Untuk laga final akan diadakan di Stadion Sultan Agung, Bantul.Proses undian pembagian grup sudah dilaksanakan pada Selasa (4/2/2025) melalui sarana virtual yakni kanal Youtube PSSI.“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Asprov yang terus menjalankan program-program dari PSSI. Apalagi program ini menyangkut pengembangan sepak bola usia dini. Semoga penyelenggaraan Piala Soeratin U-13 2024 putaran nasional nanti berlangsung aman, lancar dan tidak ada kendala,” kata Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI.Sebelumnya saat Piala Soeratin U-15 putaran nasional yang meraih juara dari Sumatera Barat, lalu kelompok usia U-17 dari Banten. Selain itu, saat Piala Pertiwi U-17 2024 putaran nasional yang meraih juara tim Jawa Barat dan Piala Pertiwi senior dari Papua Pegunungan.Berikut pembagian grup putaran nasional Piala Soeratin U-13 2024:Grup A Sumatera Barat&nbsp; Kalimantan Timur&nbsp; D.I. Yogyakarta&nbsp; Papua Barat DayaGrup B NTB Bali Sulawesi Utara&nbsp; Sulawesi SelatanGrup C Papua Barat Jambi Jawa Timur Sulawesi TenggaraGrup D Banten Kalimantan Barat Lampung&nbsp; RiauGrup E Aceh Papua Tengah Jawa Barat JakartaGrup F Bengkulu&nbsp; Gorontalo Maluku Utara&nbsp; Bangka BelitungGrup G Sulawesi Tengah Sumatera Selatan&nbsp; NTTGrup H Kalimantan Tengah&nbsp; Jawa Tengah Kalimantan SelatanGrup I&nbsp; Sulawesi Barat Maluku Sumatera Utara<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KSS4vt-reIU?si=em1RN1M7ufRg1suB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp; &nbsp; &nbsp;

Putaran nasional Piala Soeratin U-13 2024 akan digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 12-26 Februari 2025.

Digelar di Yogyakarta, Ini Pembagian Grup Putaran Nasional Piala Soeratin U-13 2024

SKOR.id - DPR RI telah resmi menyetujui permohonan kewarganegaraan tiga pemain keturunan Indonesia untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ketiga pemain itu adalah Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens.Hal itu disetujui DPR RI melalui Rapat Paripurna yang digelar di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Sebelumnya, ketiga pemain itu juga telah disetujui oleh Komisi X dan XIII DPR RI, kemarin, dalam agenda rapat kerja dengan Kemenpora RI dan PSSI.Setelah disetujui di Sidang Paripurna DPR RI, dokumen naturalisasi ketiga calon pemain Timnas Indonesia itu akan diajukan kepada Presiden RI untuk penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) sebagai syarat pengambilan sumpah WNI.&nbsp;Direncanakan, ketiga pemain tersebut bakal menjalani sumpah WNI di luar negeri pada Sabtu (8/2/2025).Ketiga pemain itu dibutuhkan untuk Timnas Indonesia. Ole Romeny yang baru bergabung dengan Oxford United diharapkan bisa menambah alternatif lini depan Timnas Indonesia pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.Kemungkinan, Ole Romeny sudah bisa menjalani debutnya bersama skuad Merah Putih saat dijamu Australia di Sydney, 20 Maret nanti.Kemudian, Dion Markx dan Tim Geypens diharapkan menambah kedalaman skuad Timnas U-20 Indonesia yang akan berlaga di Piala Asia U-20 2025 di Cina, 12 Februari-1 Maret 2025.Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi keputusan dari DPR RI terkait penyetujuan naturalisasi ketiga pemain tersebut.“Alhamdulillah, saya berterima kasih dan apresiasi atas keputusan cepat anggota dewan yang terhormat di Komisi X dan XII yang memungkinkan proses naturalisasi Ole dan dua pemain muda untuk U-20 kita berjalan dengan segera. Terlebih para pemain tersebut sangat dibutuhkan untuk menambah amunisi Timnas yang akan menjalani laga-laga krusial,” ujar Erick Thohir dalam rilis resmi PSSI, Selasa (4/2/2025).“Skill Ole sangat mumpuni. Apalagi sejak perkuat Oxford, dia sudah dua kali membela klub itu. Meski belum mencetak gol, tapi menurut pelatih Oxford, Gary Rowett, penampilannya di dua laga tersebut dinilai baik, walaupun baru bergabung dalam tim. Saya harap, ia bisa menjadi andalan baru Timnas untuk cetak gol ke gawang lawan,” lanjut Erick Thohir.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KSS4vt-reIU?si=8Bgax5DzlWiNIMKA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi keputusan Rapat Paripurna DPR RI, yang menyetujui naturalisasi ketiga pemain tersebut.

Direstui DPR RI, Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens Jalani Sumpah WNI pada 8 Februari

SKOR.id - Founder Football Institute, Budi Setiawan, mengatakan anggapan adanya buzzer di belakang mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) terbukti.&nbsp;Itu berdasarkan sebuah riset dari Drone Emprit yang menunjukan bahwa memang ada akun bot yang terorganisir menyuarakan dukungan kepada STY. &nbsp;"Dari riset ini membuktikan tagar #STYstay itu menggunakan buzzer. Hasil riset ini hampir sama dengan riset Football institute yang menyebutkan ada kepentingan lain di luar sepak bola," kata Budi dalam diskusi paparan hasil riset Drone Emprit tentang Analisis Percakapan Sepak Bola di Media Sosial, di Jakarta, Kamis (30/1).Budi menjelaskan, ada motif tertentu di balik ramainya cuitan dukungan STY yang dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia, 6 Januari lalu.&nbsp;"Padahal sudah dijelaskan, ini soal pertimbangan (pemecatan) tapi masih ramai, itu patut dicurigai ada yang create (di media sosial)," kata BudiMenurutnya, iklim sepak bola di Indonesia sudah tidak sehat dari perdebatan pemecatan STY sehingga muncul buzzer.&nbsp;Selama ini, kata Budi, banyak pendukung Timnas Indonesia yang terbawa arus dari citra yang selama ini dibangun pelatih asal Korea Selatan itu."Ini efek dari proses pencitraan yang telah dibangun sekian tahun. Walaupun STY sudah enggak ada masih tetap ramai. Apakah ini di-create secara alamiah atau rekayasa, yang jelas sudah terbukti ada buzzer," ujarnya.Untuk itu, Budi menilai langkah PSSI sudah tepat memutus kontrak STY.&nbsp;Terlepas dari berbagai pertimbangan teknis soal kepemimpinan sang juru taktik di Timnas Indonesia, Budi mengatakan iklim sepak bola di Indonesia diharapkan bisa kembali sehat."PSSI mengambil kebijakan tepat dan berani atau tidak populis menghentikan kontrak STY di tengah jalan. Terlepas dari berbagai pertimbangan, dan ini diharapkan mengembalikan iklim suporter sepak bola sejati," kata dia.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/budi_setiawan_ddc8fa67bc.jpg" alt="budi setiawan - football institute"><figcaption>Pendiri Football Institute, Budi Setiawan (dua dari kanan), berbicara hasil riset Drone Emprit tentang Analisis Percakapan Sepak Bola di Media Sosial, di Jakarta, 30 Januari 2025. (Teguh Kurniawan/Skor.id)</figcaption></figure>Analisis Drone EmpritSementara itu, Analis Medsos Drone Emprit, Slovenia Istiani, mengatakan bahwa pembicaraan media sosial terbagi tiga kategori menanggapi pemecatan Shin Tae-yong.&nbsp;Pertama kategori dengan narasi pro Shin Tae-yong, kedua kontra Shin Tae-yong, dan ketiga narasi media dan akun info.Dia menjelaskan, isu STY diberitakan dalam 6.090 artikel dan 18.156 mention, dan dibicarakan di media sosial sebanyak 14.478 mention.Sentimen positif terhadap STY di media sosial dan media online, kata Slovenia, didorong oleh pengakuan atas perubahan signifikan yang dibawa STY dalam performa Timnas Indonesia, dedikasi STY dalam membangun tim, serta pencapaian STY seperti membawa pasukan Garuda ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan performa di Kualifikasi Piala Dunia 2026.Namun, Slovenia menyoroti ada tagar #STYstay yang cukup masif di media sosial twitter.&nbsp;Selain dicuitkan akun organik dan publik, tagar ini dicuitkan akun bot. Drone Emprit mencurigai akun bot ini digerakkan terorganisir dengan narasi yang sama."Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di Twitter, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di Instagram. Akun ini tidak bicara konteks tapi lebih ke ampifikasi cuitan atau postingan, dia retweet atau komen untuk menaikkan engagement," kata Slovenia.Dia menjelaskan, biasanya akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola. Akun ini secara khusus membicarakan isu sepak bola ketika ada pemberitaan STY dipecat."Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer," jelasnya.Sementara itu, untuk kategori kontra STY menarasikan soal kegagalan Timnas Indonesia mencapai semifinal di Piala AFF 2024 yang dianggap berujung pada pemecatannya.&nbsp;Kemudian, kritik kurangnya kemampuan komunikasi STY dengan pemain, strategi STY yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan timnas, serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan STY yang dianggap memanfaatkan buzzer."Untuk tagar #STYout itu, itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja STY tidak cukup memuaskan. Jadi mereka setuju dengan pendapat Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara STY dengan para pemain, seperti itu," Slovenia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/XkZ5BtErJc8?si=a_VwQVxyfeAM9xLk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Founder Football Institute, Budi Setiawan, mengatakan anggapan adanya buzzer di belakang mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong terbukti.

Latest Articles - PSSI