SKOR.id – Tim basket putra Yunani melaju ke final FIBA Olympic Qualifying Tournament (OQT) atau Turnamen Kualifikasi Olimpiade 2024 berkat kemenangan meyakinkan atas Slovenia.
Tampil di hadapan publik sendiri yang memadati Peace and Friendship Stadium, Piraeus, Yunani, Sabtu (6/7/2024), Giannis Antetokounmpo dan kawan-kawan menundukkan Slovenia dengan skor akhir 96-68.
Thomas Walkup menjadi top skorer bagi Yunani dengan torehan 19 poin. Sedangkan Antetokounmpo ikut menyumbang 13 poin, 4 rebound, serta 2 assist meski bermain kurang dari 21 menit.
Sementara di kubu Slovenia, Luka Doncic membukukan 21 poin, 7 rebound, dan 5 assist. Namun, upaya bintang Dallas Mavericks tidak cukup untuk menghindarkan timnya dari kekalahan.
Dengan hasil negatif tersebut, maka Doncic dan kolega dipastikan tidak akan tampil di Paris 2024 setelah debut mereka di Olimpiade pada edisi sebelumnya, Tokyo 2020.
“Pertama-tama, mereka memiliki Giannis (Antetokounmpo), yang tentu sangat berarti. Tetapi mereka juga punya pemain lainnya seperti Nick Calathes dan Walkup, yang mengatur tim dengan sangat baik” ujar Luka Doncic.
“Mereka tim yang sangat berpengalaman. Mereka tahu cara bermain bola basket, dan juga dilatih dengan sangat baik. Saya pikir mereka tim yang hebat. Saya doakan semoga mereka beruntung.”
Hellas Yunani tampil solid sejak kuarter awal, membuat mereka terus mampu memimpin hingga paruh pertama, 47-33. Momentum itu dijaga skuad asuhan Vasilis Spanoulis sampai menutup laga dengan unggul 28 poin.
Pada final di Piraeus, Minggu (7/7/2024) malam waktu setempat, Yunani akan menjamu Kroasia, yang lolos setelah menggulingkan perlawanan Republik Dominika dengan skor tipis, 80-77.
Giannis Antetokounmpo tentu bakal diandalkan untuk memimpin Yunani menghadapi Kroasia. Walau di QOT 2024 pemain Milwaukee Bucks sekaligus dua kali MVP NBA ini diberi batasan menit bermain, kehadirannya krusial bagi tim.
Terbukti pebasket berjuluk Greek Freak tetap dominan di dalam lapangan. Ia mencetak rata-rata 22,5 poin dari 73,9 persen tembakan hanya dalam 19,5 per game.
Bukan tanpa alasan Spanoulis membatasi waktu bermain Antetokounmpo. Ia tidak ingin ambil risiko untuk memaksakan bintang andalan tim tampil penuh setelah absen tiga bulan akibat cedera.
Namun, seiring turnamen bergulir, menit tampilnya terus bertambah. Hal itu diyakini terjadi lagi saat bertemu Kroasia, dengan tiket ke Paris 2024 dipertaruhkan.
Untuk diketahui, Hellas Yunani kali terakhir tampil di Olimpiade pada edisi 2008 silam di Beijing, Cina. Pastinya, mereka tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini.
Dan, jelang pertandingan final versus Kroasia, yang diperkuat center LA Clippers Ivica Zubac, Yunani sudah memiliki rencana guna mengamankan satu slot di Paris.
“Kami punya rencana, dan yang terpenting ketika Anda memiliki rencana, para pemain memahaminya. Kami dipenuhi pemain dengan IQ tinggi dan kemauan besar membela tim nasional,” kata Spanoulis dilansir dari laman FIBA.
“Mereka tampil luar biasa, terutama saat bertahan, dan itu membuat segalanya lebih mudah. Kami menjalani game hebat (lawan Slovenia). Namun kami harus melupakannya dan beralih ke pertandingan berikutnya.”
Pada final lainnya, tuan rumah Spanyol akan ditantang Bahamas. Lalu Latvia dijadwalkan berjumpa dengan Brasil, dan Lituania mesti meladeni Puerto Rico dalam perebutan tiket ke Paris 2024.