- Virus corona membuat agenda Daud Yordan menjadi berantakan.
- Petinju 32 tahun itu sejatinya dijadwalkan naik ring di Singapura pada 16 April 2020.
- Padahal laga tersebut adalah salah satu langkah Daud Yordan untuk meraih titel dunia yang lebih tinggi.
SKOR.id – Pandemi virus corona (Covid-19) telah mengacaukan rencana Daud Yordan untuk meraih titel dunia yang lebih tinggi.
Kepada Skor.id, Jumat (19/4/2020), petinju kebanggan Indonesia itu mengatakan bahwa seharusnya ia tampil di Singapura pada 16 April 2020.
Duel itu mempertaruhkan gelar juara bergengsi dari badan tinju WBO untuk divisi welter junior (63,5 kg). Sayang, agenda batal karena virus corona makin meluas penyebarannya.
Baca Juga: Petinju DKI Tetap Persiapkan Diri Hadapi PON Papua
“Semuanya sudah dipersiapkan mulai dari tempat, lawan, dan tanggal. Semuanya sudah fix ketika itu,” kata Daud Yordan.
"Namun kondisi ini (virus corona) membuat laga harus tertunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.”
“Saya tetap akan mempertahankan gelar tetapi saya juga bakal memperebutkan titel WBO lain yang lebih tinggi dan sudah mendekati (tingkat) dunia,” ia menuturkan.
Sebagai informasi Skorer, Daud Yordan saat ini menyandang juara dunia kelas welter junior untuk IBA dan WBO Oriental.
Dua titel tersebut diraih petinju asal Sukadana, Kalimantan Barat ini, seusai memenangi pertandingan terakhir di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019.
Ketika itu, Daud sukses mengalahkan petinju asal Afrika Selatan, Michael Mokoena, dengan hasil technical knockout (TKO) pada ronde delapan.
Secara keseluruhan, hasil itu menambah rekor kemenangan Daud Yordan menjadi 40 dari total 44 pertandingan tunju yang sudah dilakoninya.
Sementara itu, adanya virus corona membuat mimpi Daud untuk meraih gelar juara dunia harus sedikit terhambat.
Baca Juga: Mike Tyson: MMA Memang Menggoda tapi Tinju Lebih Sejahtera
Namun, petinju berjuluk Cino tersebut berharap pandemi segera mereda, sehingga ia dapat kembali naik ring untuk meraih gelar yang lebih tinggi.
“Saya kira persoalan seperti ini bukan hanya terjadi pada saya. Tetapi semua stakeholder olahraga di dunia,” Daud menuturkan.