- Gelaran tinju di Nikaragua pada akhir pekan lalu menjadi sorotan karena dipadati penonton.
- Event tinju itu berlangsung di tengah pandemi virus corona yang juga telah melanda Nikaragua.
- Gelaran tinju lokal tersebut mendapatkan izin pemerintah Nikaragua.
SKOR.id – Gelaran tinju hampir di seluruh dunia masih belum digelar karena pandemi virus corona (Covid-19). Namun hal itu rupanya tidak terjadi di Nikaragua.
Negara di Amerika Tengah tersebut telah melangsungkan ajang tinju pada akhir pekan lalu. Tentu saja hal ini mengundang kontroversi, terutama bagi publik tinju dunia.
Delapan duel tinju digelar di Alexis Arguello Sports Center, Managua, ibu kota Nikaragua. Bahkan, ajang itu diliput media dan disaksikan banyak penggemar.
Berita Tinju Lain: Promotor Yakin Duel Manny Pacquiao vs Terence Crawford Bisa Diwujudkan
Kendati demikian, protokol keamanan tetap dilakukan. Seluruh petinju, staf pelatih, wasit, juri, awak media, hingga penonton diwajibkan menggunakan masker selama event bergulir.
Petinju hanya diizinkan melepasnya saat bertarung. Sebelum naik ke atas ring, sekujur tubuh para petarung juga disemprot disinfektan.
Sementara komposisi tempat duduk para penonton di venue yang memiliki kapasitas 8.097 orang itu pun telah diatur, yakni dengan mengosongkan sebagian besar kursi.
Kendati telah menerapkan protokol keamanan, namun tetap saja melanggar regulasi umum di mana seharusnya dilarang membuat kerumunan di satu tempat.
Partai utama dalam gelaran tinju tersebut adalah duel kelas ringan (59,0 kg) antara Ramiro Blanco versus Robin Zamora. Pertarungan akhirnya dimenangkan Blanco.
Promotor pertandingan sekaligus mantan juara dunia Rosendo Alvarez mengatakan dirinya menggelar ajang tersebut untuk membantu para petinju di Nikaragua.
Berita Tinju Lain: Ingin Bertarung pada September 2020, Canelo Alvarez Kesulitan Tentukan Lawan
“Nikaragua adalah negara miskin dan petinju-petinju di sini perlu makan. Mereka tidak bisa hanya berdiam diri di rumah dan di sini tidak ada karantina,” ujar Alvarez.
Event ini mendapatkan izin dari pemerintah Nikaragua, yang beranggapan negaranya masih kondusif. Hanya ada 11 kasus positif Covid-19 dengan tiga korban jiwa per Sabtu (26/4/2020).
“Pemerintah dan tenaga medis Nikaragua telah melakukan upaya luar biasa untuk mencegah agar pandemi tidak melanda negara ini,” Rosendo Alvarez menambahkan.
Namun berdasarkan data Worldometers hingga Senin (27/4/2020) siang WIB, terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 13 yang terkonfirmasi.