- Danica Patrick membagikan kisah tentang pengangkatan implan payudara.
- Mantan pembalap NASCAR itu terpaksa melakukannya setelah menderita masalah medis.
- Pada dasarnya dia mengalami apa yang disebut penyakit implan payudara.
SKOR.id - Danica Patrick menjadikan dirinya selebritas terbaru yang membagikan kisahnya tentang pengangkatan implan payudara setelah menderita masalah medis.
Dalam postingan baru-baru ini di Instagram-nya, mantan pembalap NASCAR itu menjelaskan sejarahnya dengan implan payudara, yang awalnya dia lakukan pada November 2014.
“Saya mendapatkannya karena saya ingin memiliki semua. Saya benar-benar bugar, tetapi saya tidak punya payudara," tulisnya. "Jadi saya mendapatkannya. Semuanya berjalan dengan baik, dan saya senang dengan hasilnya."
Di postingan yang sama itu, Patrick merinci gejala fisik yang kemudian ia alami yang katanya dimulai pada 2018 dan terus berkembang pada 2020 ketika "rodanya lepas".
View this post on Instagram
“Saya mengalami ketidakteraturan siklus, bertambah berat badan, rambut saya tidak terlihat sehat sama sekali dan wajah saya memiliki bentuk yang berbeda (aneh yang saya tahu),” katanya, menambahkan bahwa dia terperosok ke dalam “lubang kelinci” ketika mencari tahu apa masalahnya. "Saya melakukan setiap tes yang bisa dilakukan."
Patrick bukan satu-satunya selebritas yang terbuka tentang pengangkatan implan payudara.
Pada Agustus 2021, mantan bintang "Bachelorette", Clare Crawley, mengungkapkan bahwa dia juga telah menjalani prosedur eksplan - pengambilan implan - setelah menderita problem autoimun, pembengkakan kelenjar getah bening, serta ruam aneh di tubuhnya.
Dalam pesannya itu, Patrick mengatakan gejala kesehatannya berkaitan dengan kondisi yang disebut breast implant illness (penyakit implan payudara/BII), menambahkan bahwa dia mengalami masalah yang "tidak dapat Anda selesaikan."
Dr. Stephen Nicolaidis, seorang ahli bedah plastik di Contour Clinic di Montreal, tidak terlibat dalam kasus Patrick, tetapi mengatakan bahwa dia menerima kunjungan orang-orang dari seluruh Kanada, bahkan jauh0jauh dari Brasil, yang ingin melepas implan payudara mereka karena penyakit implan payudara tersebut.
Apa itu penyakit implan payudara?
Penyakit implan payudara adalah istilah yang digunakan oleh para dokter dan wanita untuk "mengacu pada berbagai gejala yang dapat berkembang setelah menjalani rekonstruksi ataupun pembesaran kosmetik dengan implan payudara."
Gejala dapat terjadi dengan berbagai jenis implan, termasuk yang diisi silikon dan isii garam.
Penyakit implan payudara saat ini memang bukan diagnosis medis resmi, dan beberapa ahli menggambarkannya sebagai "diagnosis dengan pengecualian."
"Diagnosis dengan pengecualian berarti tidak ada tes untuk itu, tetapi ada tes untuk hal-hal lain yang memiliki gejala yang sama atau gejala serupa," demikian Diana Zuckerman, presiden dari Pusat Penelitian Kesehatan Nasional AS mengatakan kepada ABC News.
View this post on Instagram
“Jika tidak ada alasan lain untuk gejala susunan ini, jika ada dokter yang akan menyebutnya penyakit implan payudara.”
Penyakit implan payudara jauh lebih dikenal daripada sebelumnya, tapi banyak cerita online soal wanita dengan masalah medis yang pergi ke dokter dan penyakitnya disembuhkan.
Nicolaidis mengatakan kepada Yahoo Canada bahwa dia memiliki rekan kerja yang sangat terkejut bahwa dia percaya pada penyakit implan payudara.
Namun, dalam pengalamannya, pasien yang implannya dilepas "kembali dan mengatakan bahwa mereka merasa lebih baik."
Dokter setuju bahwa media sosial adalah bagian besar dari kesadaran dan juga menawarkan dukungan kepada wanita yang mengalami masalah kesehatan serupa.
Salah satu grup Facebook terbesar, Breast Implant Illness and Healing by Nicole, yang dibuat beberapa tahun lalu oleh seorang wanita yang mengatakan bahwa dia juga menderita penyakit implan payudara. Sekarang memiliki lebih dari 160.000 anggota.
Patrick sendiri beralih ke internet selama cobaan medisnya, mengatakan bahwa dia telah menonton lebih dari 100 cerita di YouTube.
Semua perhatian ini telah menyebabkan lebih banyak diskusi di komunitas medis.
“(Masalah) sudah cukup diakui bahwa FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat sekarang membicarakannya,” kata Nicolaidis.
Pada Oktober 2021, FDA memperbarui persyaratan keamanannya terkait implan payudara, termasuk peringatan label baru yang ditambahkan pada kemasan implan dan membuat daftar periksa keputusan pasien untuk pasien sehingga mereka bisa memahami risiko pra-operasi.
Apa saja tanda dan gejala penyakit implan payudara?
Gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang. American Society of Plastic Surgeons mendaftar yang lebih umum sebagai berikut:
- Kelelahan
- Nyeri otot dan sendi
- Masalah memori dan konsentrasi
- Penipisan/kerontokan rambut
- Ruam kulit
- Depresi
- Migrain
Adapun kapan seseorang akan mengalami gejala tersebut, itu juga tergantung orangnya.
Do you know someone, or are you suffering from weird symptoms that nobody can seem to find a cause for? If you or someone you know has silicone or saline implants, it could be BII. YES, it’s NOT just silicone filled implants as ALL implants have a silicone shell. #BII #Awarwness pic.twitter.com/2OIPllspT5— Breast Implant Illness (@IllnessBreast) May 15, 2019
“Saya memiliki pasien yang datang dan bertanya kepada saya, itu menghancurkan hati saya karena ini benar-benar dua bulan setelah pembesaran payudara mereka, dan mereka merasa sangat sakit sehingga mereka ingin implannya dikeluarkan,” kata Nicolaidis. "Dan itu terjadi paling cepat, dalam satu atau dua bulan."
Namun, Nicolaidis menambahkan bahwa sebagian besar pasien tidak akan mengalami gejala setidaknya selama beberapa tahun, jika tidak lebih lama.
Siapa yang berisiko terkena penyakit implan payudara?
Nicolaidis memperkirakan bahwa satu sampai 10 persen pasien implan payudara mungkin akan menderita BII.
Ketika ditanya siapa sebenarnya yang berisiko sakit, spesialis Kanada mengatakan bahwa "tidak 100 persen jelas."
Umumnya, dokter mengatakan wanita memiliki risiko lebih besar terkena BII jika mereka memiliki riwayat penyakit autoimun secara pribadi ataupun keluarga, menderita kondisi kronis seperti fibromyalgia, memiliki beberapa alergi, atau didiagnosis dengan sindrom iritasi usus besar.
Nicolaidis melakukan operasi pembesaran payudara hingga satu tahun lalu karena dia ingin belajar lebih banyak tentang faktor risiko yang menyebabkan penyakit itu.
“Kemudian saya mulai menemui pasien yang tidak memiliki faktor risiko tersebut, tapi masih mengembangkan penyakit implan payudara,” jelasnya. "Saat itulah saya memutuskan 'OK lupakan saja, saya tidak akan melakukan implantasi lagi'."
Seperti apa perawatannya?
Pilihan pengobatan umum untuk orang yang menderita penyakit implan payudara adalah pengangkatan implan dan jaringan parut di sekitarnya.
Patrick mengatakan dia merasa lebih baik segera setelah operasi, mencatatkan wajahnya "memiliki lebih banyak warna dan lingkaran hitam lebih sedikit", wajahnya mulai memproduksi minyak lagi, dia bisa mengambil napas lebih dalam. Dia juga memiliki lebih banyak energi.
Sementara beberapa efek terasa lebih cepat, masalah lainnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.
“(Pasien) yang telah mengembangkan penyakit autoimun yang parah dari implan mereka, akan lebih lambat untuk menjadi lebih baik,” Nicolaidis menjelaskan. “Mereka sering membutuhkan tidak hanya pengangkatan implan dan kapsul, tetapi juga membutuhkan perawatan medis untuk memperbaikinya.”
Terkait nasihat yang dia tawarkan kepada pasiennya, Nicolaidis percaya risiko operasi implan payudara tak boleh diremehkan, mengatakan keputusan itu tidak boleh dibuat "ringan".
“Ada banyak komplikasi yang bisa muncul,” saran sang dokter. “Untuk pasien yang memiliki jaringan payudara cukup, Anda mungkin lebih baik melakukan pengangkatan daripada penyebab augmentasi, sehingga Anda memiliki jaringan sendiri dan tidak perlu menjalani operasi lain.”
Adapun pada Danica Patrick sendiri, pembalap wanita legendaris itu mengatakan bahwa dia akan terus membagikan kemajuan kesehatannya.
“Jika postingan ini hanya membantu satu orang untuk mengetahui akar masalahnya, maka itu sudah sangat memuaskan,” katanya.***
Berita Bugar Lainnya:
5 Tips dan Trik Kesehatan Payudara yang Perlu Anda Ketahui
Kerokan Punya Banyak Manfaat, Salah Satunya Obati Pembengkakan Payudara