SKOR.id – Dengan risiko tinggi dengan nyawa sebagai taruhan, tidak heran bila para pembalap Formula 1 menerima bayaran besar. Namun, ada beberapa faktor lain yang membuat gaji ataupun pendapatan mereka tidak sama.
Selain gaji pokok dari tim yang diperkuat, pembalap juga menerima bonus performa, kemenangan, dan banyak lagi, yang dimasukkan ke penghasilan keseluruhan mereka untuk satu musim.
Baru-baru ini majalah bisnis terkemuka Forbes merilis daftar Top 10 pilot jet darat dengan bayaran tertinggi pada F1 musim 2024.
Berdasarkan data dan kalkulasi mereka, gaji di antara 10 pembalap tersebut mengalami kenaikan sebesar 23 persen tahun ini.
Perhitungan Forbes didasarkan sejumlah hal termasuk dokumen finansial dan informasi dari orang-orang dalam yang terlibat di industri Formula 1. Jadi sponsor pribadi dan endorsement tidak termasuk.
Posisi teratas mungkin sudah bisa ditebak menjadi milik bintang Red Bull Racing Max Verstappen, karena logikanya, sebagai juara dunia empat musim terakhir, bayarannya tentu adalah yang tertinggi.
Pun demikian, besaran pendapatan pembalap F1 tetaplah mencengangkan. Cari tahu berapa banyak uang yang dikantongi oleh 10 nama pilot jet darat dalam daftar di bawah ini:
10) Pierre Gasly (Alpine) – Rp194,0 miliar
Pembalap Alpine Pierre Gasly mendapatkan kenaikan gaji pada 2024 sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Musim ini gaji pokoknya adalah 10 juta dolar AS (setara Rp161,7 miliar).
Namun, berkat performanya yang dinilai memuaskan, pria asal Prancis ini menerima bonus 2 juta dolar AS (Rp32,3 miliar) pada akhir musim. Ia menutup kejuaraan di urutan ke-10 klasemen pembalap.
Pencapaian terbaik Gasly pada F1 2024 adalah podium ketiga dalam GP Sao Paulo di Brasil, awal November lalu. Ia juga turut berandil membawa Alpine finis di peringkat keenam klasemen konstruktor.
9) Carlos Sainz (Ferrari) – Rp307,3 miliar
Tak seperti tahun sebelumnya, Carlos Sainz turun dua tingkat ke posisi sembilan daftar pembalap dengan gaji tertinggi. Pun begitu, pemasukannya justru melonjak musim ini dibandingkan 2023.
Seperti diketahui F1 2024 jadi tahun terakhir Spaniard dengan Ferrari. Ia akan membalap untuk Williams mulai 2025. Sainz menyelesaikan kejuaraan di peringkat kelima, dengan dua kemenangan GP.
Dari segi pencapaian, 2024 adalah periode terbaiknya selama empat musim di Ferrari. Ini membuat pundi Sainz naik, dengan gaji pokok 10 juta dolar AS (Rp161,7 miliar) dan bonus 9 juta dolar AS (Rp145,6 miliar).
8) Sergio Perez (Red Bull) – Rp315,4 miliar
Kendati performanya mengecewakan yang berujung terdepak dari Red Bull Racing, Sergio Perez tetaplah salah satu pembalap dengan bayaran tertinggi di F1 musim ini.
Ia memiliki gaji pokok 12 juta dolar AS (Rp194,1 miliar). Tetapi pada 2024 bonus yang dikantongi pembalap Meksiko ini terbilang sedikit daripada musim 2023, hanya 7,5 juta dolar (Rp121,3 miliar).
Checo, sapaan akrab Perez, mengakhiri musim di urutan kedelapan klasemen pembalap. Ia juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Red Bull mempertahankan gelar juara dunia konstruktor.
7) Oscar Piastri (McLaren) – Rp355,8 miliar
Oscar Piastri hanya butuh dua musim untuk masuk jajaran pembalap dengan pendapatan tertinggi di F1. Tak hanya itu, ia juga terus memperlihatkan progres luar biasa, meraih dua kemenangan GP pada 2024.
Piastri menyelesaikan musim di peringkat keempat. Pembalap Australia ini juga turut membantu McLaren menjadi juara dunia konstruktor Formula 2024.
Ia tergolong baru di F1, karena itu gaji pokoknya masih terbilang kecil untuk ukuran pembalap jet darat, 5 juta dolar (Rp80,9 miliar). Tapi prestasinya membuat Piastri banjir bonus, 17 juta dolar (Rp275,3 miliar).
6) George Russell (Mercedes) – Rp372,0 miliar
Pada musim ketiganya bersama Mercedes, George Russell mendapat kenaikan gaji pokok menjadi 15 juta dolar (Rp242,9 miliar), naik Rp64,8 miliar dibanding musim 2023.
Ia terus berprogres sejak bergabung dari Williams pada 2022. Russell sukses mencetak dua kemenangan di 2024 dan mampu menyelesaikan musim di atas senior sekaligus rekan setimnya, Lewis Hamilton.
Itu membuatnya diganjar bonus 8 juta dolar (Rp129,6 miliar). Tahun depan, dengan Hamilton merapat ke Ferrari, Russell akan memimpin tim bersama rookie Andrea Kimi Antonelli. Tantangannya tentu lebih berat.
5) Charles Leclerc (Ferrari) – Rp435,7 miliar
Charles Leclerc masih belum bisa meraih mimpinya menjadi juara dunia F1. Namun, pada 2024 ia mampu membantu Ferrari bertarung memperebutkan titel konstruktor dengan McLaren hingga race terakhir.
Leclerc menampilkan sejumlah performa monumental musim ini, termasuk memenanti home race-nya GP Monako, balapan kandang Ferrari di Monza, dan podium utama di Austin.
Besaran gaji pokok Leclerc adalah 15 juta dolar (Rp242,9 miliar). Dengan tiga kemenangan dan 15 podium, dua di antaranya sprint race, ia diguyur bonus 12 juta dolar (Rp194,5 milliar).
4) Fernando Alonso (Aston Martin) – Rp444,8 miliar
F1 2024 tidak berjalan sesuai harapan Fernando Alonso setelah musim luar biasa pada 2023. Dua kali juara dunia ini kesulitan mengulang pencapaiannya dengan Aston Martin tahun lalu, meraih delapan podium.
Sepanjang 2024, Alonso gagal finis di Top 3. Hasil terbaiknya posisi kelima di GP Arab Saudi. Dengan status pembalap berpengalaman dan dua kali juara dunia, gajinya terbilang tinggi, 24 juta dolar (Rp489,1 miliar).
Ia juga masih mendapat tambahan bonus 3,5 juta dolar (Rp56,7 miliar). Kendati total pemasukannya turun, Alonso masih menempati posisi keempat pembalap dengan bayaran tertinggi.
3) Lando Norris (McLaren) – Rp566,1 miliar
Selain dapat kenaikan gaji mencapai 12 juta dolar (Rp194,5 miliar), Lando Norris menjadi pembalap yang paling banyak menerima bonus, yakni hingga 23 juta dolar (Rp372,8 miliar).
Tak heran ia melesat ke posisi tiga daftar ini. Norris memang layak dibanjiri bonus setelah tampil luar biasa sepanjang 2024. Ia adalah penantang serius Max Verstappen dalam perburuan titel musim 2024.
Norris membukukan empat kemenangan dengan total 17 podium (4 sprint race). Pembalap Inggris ini juga memimpin McLaren meraih gelar juara dunia konstruktor pertamanya sejak F1 1998.
2) Lewis Hamilton (Mercedes) – Rp921,8 miliar
Lewis Hamilton telah lama berada dalam daftar pembalap dengan penghasilan tertinggi. Namun, dengan kesulitan meraih hasil bagus yang telah menjadi standarnya, bintang Mercedes tak meraup banyak bonus.
Sepanjang F1 2024, juara dunia tujuh kali ini meraih dua kemenangan. Hamilton hanya menerima bonus 2 juta dolar (Rp32,4 miliar). Namun, gaji pokoknya masih sangat tinggi, 55 juta dolar (Rp891,4 miliar).
Hamilton akan membuka lembar baru kariernya pada 2025. Ia meninggalkan Mercedes yang sudah dibela sejak 2013. Mulai musim depan, pembalap 39 tahun ini dipastikan berseragam Ferrari.
1) Max Verstappen (Red Bull) – Rp1,2 triliun
Max Verstappen menempati urutan tertinggi pada daftar ini. Gaji pokoknya di Red Bull menembus 60 juta dolar (Rp972,3 miliar). Ia dapat tambahan bonus 15 juta dolar (Rp243,1 miliar) untuk performa dan gelar.
Super Max tampaknya akan lama berada di posisi puncak pembalap dengan pendapatan tertinggi. Seperti diketahui, ia telah meneken megakontrak hingga 2028 dengan Red Bull.
Kendati gajinya musim ini naik cukup 15 persen dari tahun lalu, bonus yang dikantongi oleh Verstappen menurun dibanding musim 2023. Ini karena performa juara dunia empat kali tak sedominan sebelumnnya.