SKOR.id - Pembalap McLaren, Lando Norris, berhasil meraih kemenangan keduanya di F1 2025.&nbsp;Itu terjadi di F1 GP Monako 2025, Minggu (25/5/2025), mengungguli pujaan tuan rumah, Charles Leclerc dari Ferrari.Ini merupakan kemenangan perdana Lando Norris di Sirkuit Monako sepanjang kariernya, juga yang pertama bagi McLaren sejak Lewis Hamilton merebutnya pada 2008.Lando tampil solid sepanjang balapan, tak pernah kehilangan P1 sebagai pole sitter - kecuali saat dua kali masuk pit.Dia sempat mengalami masalah pada ban depan sesaat setelah start, namun tetap mampu menahan para pesaing di belakang.Namun, bukan berarti perjuangannya ke podium pertama mulus saja. Pada pengujung balapan, terutama lima lap terakhir, Lando mendapat tekanan hebat dari Charles Leclerc.Hebatnya, driver asal Inggris itu tetap bisa menjaga fokus dan ketenangan untuk unggul tiga detik di depan Leclerc.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DKFL81sM5vx"></oembed></figure>"Rasanya luar biasa. Ini adalah balapan panjang yang melelahkan, tapi tetap menyenangkan," ujar Lando Norris setelah meraih kemenangan GP keenam sepanjang kariernya."Saya sempat gugup karena Charles menempel di belakang, sementara Max (Verstappen) masih di depan. Tapi akhirnya bisa menang. Ini hal yang saya impikan sejak kecil," tambahnya.Lando memang sempat tertahan sampai satu lap jelang akhir karena Max Verstappen (Red Bull) tak kunjung masuk pit dan menjaga jarak di posisi terdepan.Namun, mengingat adanya kewajiban dua kali pit stop di F1 GP Monako 2025, Vestappen - yang saat itu baru sekali masuk pit - pada akhirnya menepi.Sang juara bertahan finis di P4, di belakang Oscar Piastri (McLaren) yang naik podium ketiga.Hasil di Monako kembali memanaskan persaingan di klasemen pembalap F1 2025, dengan Lando Norris kini hanya berjarak tiga poin saja dari rekannya Piastri di puncak.Verstappen sedikit tercecer di peringkat ketiga, gagal melanjutkan momentum kemenangannya di GP Emilia Romagna, pekan lalu.Charles Leclerc, yang masuk podium lagi sejak P3 di Arab Saudi, mulai membayangi George Russell (Mercedes) di tangga keempat. Pembalap asal Inggris itu finis di P11, gagal menambah pundi-pundi.Adapun Lewis Hamilton (Ferrari) pelan-pelan mengekor di peringkat keenam setelah finis P5 di Monako.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UTybK4XmBio?si=8qidWusrxFA2tYRP" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap McLaren, Lando Norris, menjadi yang terbaik di F1 GP Monako 2025, Minggu (25/5/2025).

Berita terkini balap mobil, pemain dan update terkini

Formula 1

Hasil F1 GP Monako 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc, Raih Kemenangan Kedua Musim Ini

SKOR.id - Pembalap McLaren, Oscar Piastri, meraih kemenangan ketiganya dalam lima balapan pembuka F1 2025 dengan finis terdepan di GP Arab Saudi, Minggu (20/4/2025).Memulai dari P2 di Sirkuit Jeddah Corniche, pemuda 24 tahun itu berhasil menyalip pemegang pole position Max Verstappen dan menyelesaikan lomba dalam waktu 1:21:06,758.Sang juara bertahan dari tim Red Bull Racing finis di tempat kedua dengan selisih waktu 2,8 detik, diikuti jagoan Ferrari, Chales Leclerc, di peringkat ketiga.Oscar Piastri langsung tampil agresif sejak awal, memepet Verstappen sejak tikungan pertama sehingga pembalap asal Belanda itu terpaksa keluar jalur.Inilah momen yang menentukan kemenangan Piastri karena Verstappen harus rela diganjar penalti lima detik.Setelah mengambil alih pimpinan pada lap ke-35, Piastri tak lagi terbendung oleh para rivalnya. Pembalap asal Australia itu pun kembali keluar sebagai pemenang untuk kali kedua beruntun, menyusul hasil serupa di GP Bahrain, pekan lalu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DIrfIuuo6iy"></oembed></figure>"Sangat senang dengan apa yang kami lakukan pada awal balapan, dan saya rasa itu yang membuat kami menang," ujar Oscar Piastri."Balapan yang hebat. Kami melakukan apa yang kami perlukan dengan baik, tapi seharusnya bisa lebih. Max masih terlalu dekat, tapi selebihnya balapan ini hebat dan akhir pekan yang hebat," dia menambahkan.Kemenangan di GP Arab Saudi juga membawa Oscar Piastri ke puncak klasemen pembalap F1 2025, menyalip rekan setimnya di McLaren, Lando Norris.Ini adalah kali pertama seorang pembalap asal Australia menjadi pemuncak sejak Mark Webber melakukannya usai F1 GP Jepang 2010.&nbsp;Sementara, Max Verstappen masih tertahan di peringkat ketiga meski kembali naik podium pasca gagal di GP Bahrain.Bicara podium, Charles Leclrec akhirnya membawa Ferrari masuk tiga besar untuk kali pertama musim ini. Pembalap asal Monaco itu memenangi pertarungan ketat dengan Lando Norris."Saya sebenarnya tak menyangka bisa finis di sini (P3), targetnya cuma bertahan dari kejaran mobil di belakang, terutama Kimi (Antonelli, Mercedes). Jadi, ini hasil yang sangat baik," kata Leclrec."Namun, kami harus terus bekerja maksimal. Harapannya akan ada peningkatan dalam waktu dekat sehingga mobil kami juga lebih baik," lanjutnya.Sayangnya, Lewis Hamilton, rekan setim Charles Leclerc di Ferrari, tak mendapat keberuntungan yang sama. Dia masih kesulitan beradaptasi dan kembali tercecer di P7.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kYvuCjd8xJM?si=uiuhDR7MwXCH1gN8" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Memenangi tiga dari lima balapan pembuka, pembalap McLaren, Oscar Piastri, kini memimpin klasemen F1 2025.

F1 GP Arab Saudi 2025: Oscar Piastri Back to Back, Charles Leclerc Podium Perdana

SKOR.id - Dua pembalap Ferrari, Lewis Hamilton dan Charles Leclerc dipastikan kehilangan hasil mereka di Formula 1 (F1) Grand Prix (GP) Cina 2025 yang digelar, Minggu (23/3/2025).&nbsp;Menyusul, Lewis Hamilton telah didiskualifikasi setelah skid block belakang pada mobil Ferrarinya ditemukan di bawah ketebalan minimum yang dipersyaratkan dalam regulasi teknis. Pun Charles Leclerc didiskualifikasi akibat pelanggaran berat mobil.Setelah kemenangannya dalam Sprint Race pada Sabtu (22/3/2025), Hamilton mengalami hari yang lebih sulit di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu (23/3/2025). Juara dunia tujuh kali itu bertabrakan dengan Leclerc di Lap 1 sebelum kesulitan menyamai kecepatan rival-rivalnya dan akhirnya finis di posisi keenam.Namun, setelah balapan, laporan dari Delegasi Teknis menyatakan bahwa skid belakang mobil Hamilton ditemukan di bawah ketebalan minimum 9mm yang disyaratkan. Kasus ini pun dirujuk ke stewards.Hamilton dan perwakilan timnya kemudian dipanggil ke hadapan stewards, dan setelah sidang berlangsung, diumumkan bahwa Hamilton didiskualifikasi dari hasil balapan pada hari Minggu.Dokumen yang dirilis setelah sidang berbunyi:“Perakitan plank pada Mobil 44 diukur dan ditemukan memiliki ketebalan 8.6mm (kiri), 8.6mm (garis tengah), dan 8.5mm (kanan). Ini berada di bawah ketebalan minimum 9mm yang ditetapkan dalam Pasal 3.5.9 dari Regulasi Teknis.Selama sidang, perwakilan tim mengonfirmasi bahwa pengukuran tersebut benar dan semua prosedur telah dilakukan dengan benar. Tim juga mengakui bahwa tidak ada keadaan yang meringankan, dan ini merupakan kesalahan murni dari pihak tim.Stewards menentukan bahwa Pasal 3.5.9 dari Regulasi Teknis FIA Formula 1 telah dilanggar, sehingga hukuman standar berupa diskualifikasi harus diterapkan untuk pelanggaran ini.”Keputusan ini menjadi mimpi buruk bagi Ferrari, karena Leclerc juga menerima diskualifikasi pasca-balapan dari P5, setelah mobilnya ditemukan beratnya kurang dari batas minimum yang dipersyaratkan oleh regulasi teknis.Sama seperti Hamilton, Leclerc dan perwakilan tim Ferrari dipanggil ke stewards setelah laporan Delegasi Teknis menemukan bahwa SF-25 miliknya 1kg lebih ringan dari batas minimum. Tidak lama kemudian, diumumkan bahwa Leclerc juga didiskualifikasi.Selain Ferrari, Pierre Gasly dari Alpine juga terkena diskualifikasi karena pelanggaran yang sama dengan Leclerc. Dengan demikian, Alpine menjadi satu-satunya tim yang belum mencetak poin di musim 2025.Akibat diskualifikasi ganda Ferrari, beberapa pembalap mengalami kenaikan posisi, di antaranya Esteban Ocon, Kimi Antonelli, Alex Albon, dan Ollie Bearman, yang sebelumnya finis di P7 hingga P10, naik dua posisi.Kemudian Lance Stroll dan Carlos Sainz kini mendapatkan poin setelah masuk ke posisi 10 besar, mengingat Gasly yang finis P11 juga didiskualifikasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ucqp1YSMLps?si=1Ki1FVprcrXwemaS" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tiga pembalap F1 didiskualifikasi dari GP Cina 2025, termasuk duo Ferrari, Lewis Hamilton dan Charles Leclerc.

Penyebab Lewis Hamilton dan Charles Leclerc Didiskualifikasi dari GP Cina 2025

SKOR.id - Lewis Hamilton dan Charles Leclerc bercerita soal proses adaptasi sebagai rekan setim di Ferrari jelang kompetisi F1 2025.Seperti diketahui, Ferrari membuat gebrakan dengan merekrut sosok Lewis Hamilton yang sebelumnya telah menghabiskan 12 musim (2013–2024) bersama tim Mercedes.Kedatangan pembalap dengan tujuh gelar juara dunia F1 tersebut jelas menimbulkan antusiasme tersendiri bagi kubu Ferrari beserta tifosi-nya.Akan tetapi, ada pula pihak yang khawatir kehadiran Lewis Hamilton justru menimbulkan masalah terutama soal perebutan status "pembalap utama" Ferrari dengan Charles Leclerc.Charles Leclerc sendiri sudah menjadi pembalap Ferrari sejak 2019 dengan pencapaian terbaik finis sebagai runner up dalam klasemen akhir F1 2022.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DGOtsWsiIQq"></oembed></figure>Hamilton pun tak membantah ada potensi timbulnya masalah dalam hubungannya sebagai rekan satu tim Leclerc di Ferrari.Namun, pembalap asal Inggris itu merasa proses adaptasinya sejauh ini berjalan lancar tanpa drama. Musik dan fesyen pun disebut sebagai topik di luar balapan yang mendekatkannya dengan Leclerc.Hal tersebut diungkapkan oleh Hamilton di tengah acara peluncuran mobil SF-25 yang digelar di Maranello, Italia pada Rabu (19/2/2025).“Sebelum datang ke sini (Ferrari), Charles dan saya selalu berbincang saat balapan di akhir pekan dan menurut saya selalu ada rasa saling hormat di antara kami,” kata Hamilton.“Ada beberapa hal yang kami sukai. Dia suka bermain piano dan dia jelas bermain lebih baik ketimbang saya. Kami berdua suka musik dan sama-sama tertarik dengan fesyen.”“Jadi, kami punya beberapa hal yang bisa didiskusikan di luar arena balap dan kami telah melakukannya dengan sangat baik,” pria 40 tahun itu menambahkan.“Tahun lalu, kami menghabiskan beberapa malam bersama di sejumlah balapan dan tertawa bersama. Jadi, saya tahu kami akan mendapati masalah tetapi juga bersenang-senang bersama.”Dalam kesempatan terpisah, Leclerc mengamini pernyataan rekan setimnya dan mengaku sudah beberapa kali menghabiskan waktu bersama selama di Maranello.Pembalap asal Monako itu pun mengaku siap memetik pelajaran dari kedatangan Hamilton yang sudah menunjukkan performa impresif dalam tes tertutup.“Saya sudah memperkirakan Lewis bakal melakukan banyak hal dengan baik yang memvalidasi semua kesuksesan dalam kariernya. Tentu saja ada banyak hal yang bisa saya pelajari darinya,” tutur Leclerc.“Tes ini merupakan momen yang sangat menarik karena untuk pertama kali saya bisa menyaksikan bagaimana dia bekerja di balik layar dan itu amat sangat menarik bagi saya.”“Saya akan coba untuk belajar sebanyak mungkin dan saya tak sabar segera beraksi dengannya untuk Ferrari dan semoga kami bisa memenangi gelar juara bersama,” ia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QBEs2IplZQM?si=tiT7TMwp74MveLK6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lewis Hamilton dan Charles Leclerc saling beradaptasi sebelum turun ke lintasan memperkuat Ferrari dalam kompetisi F1 2025.

Lewis Hamilton dan Charles Leclerc Saling Beradaptasi di Ferrari, Musik dan Fesyen Jadi Perantara

SKOR.id - Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, mengaku siap mengambil risiko seperti Max Verstappen yang tampil agresif hingga mampu jadi juara dunia F1 2024.Dalam kompetisi F1 2024, Max Verstappen yang tak sedominan musim lalu beberapa kali jadi sorotan karena penampilan agresifnya di atas lintasan.&nbsp;Pembalap Red Bull Racing tersebut bahkan tak segan berduel wheel-to-wheel dengan Lando Norris (McLaren) yang jadi pesaing utamanya dalam perebutan gelar juara dunia F1 2024.Meski kerap tampil agresif, Max Verstappen beberapa kali lepas dari hukuman karena manuvernya dinilai tak melanggar aturan FIA.Belajar dari Max Verstappen, Charles Leclerc mengaku siap tampil lebih agresif dalam kompetisi F1 2025 jika diperlukan walaupun pendekatan tersebut dinilai cukup berisiko.Leclerc pun menilai Verstappen sebagai pembalap yang cerdas karena mampu 'bermain dengan aturan', terutama saat kondisinya kian terdesak.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DDXQ2hmSArU"></oembed></figure>“Anda harus memilih petarungan Anda dan saya merasa Max tahu caranya untuk beradaptasi di situasi yang berbeda-beda dan kita semua telah melihatnya,” kata Leclerc kepada RN365.“Ada kalanya dia tak terlalu agresif tetapi saat akhir musim tiba dan Lando mulai mengejar, Anda bisa melihat dia lebih banyak 'bermain dengan aturan'. Saya pun merasa memiliki kemampuan itu.”“Saya tahu ketiga sesuatu yang besar jadi taruhannya, itulah momen untuk mengambil risiko dengan orang yang tepat dan saya akan melakukannya,” pembalap asal Monako itu melanjutkan.Dalam kesempatan tersebut, Leclerc mengaku jika dirinya menikmati duel dengan Verstappen di atas lintasan balap.Meski pernah beberapa kali jadi korban yang dirugikan dari manuver agresif Verstappen, Leclerc tak terlalu mempermasalahkannya karena itu adalah bagian balapan.“Itulah kenapa saya menyukai balapan dengan Max, mentalitas pembalap adalah bagian besar dari balapan. Kami sudah lama saling kenal dan selalu menyenangkan saat kami bertarung bersama,” katanya.“Sayang, dia punya mobil yang dominan pada awal musim sehingga kami tak bisa bertarung dengannya. Dia pun tak punya alasan untuk tampil agresif terhadap kami.”“Saat kami mulai kompetitif, Lando muncul di tengah-tengah sehingga dia tak pernah melihat kami sebagai pesaing langsung. Jadi, tak ada duel yang terjadi,” Leclerc memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gMWbqLtnf48?si=rN1N9Zni3EUldaxB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Charles Leclerc melihat Max Verstappen beberapa kali tampil agresif yang menentukan keberhasilan jadi juara dunia F1 2024.

Belajar dari Max Verstappen, Charles Leclerc Siap Tampil Lebih Agresif di F1 2025

SKOR.id – Dengan risiko tinggi dengan nyawa sebagai taruhan, tidak heran bila para pembalap Formula 1 menerima bayaran besar. Namun, ada beberapa faktor lain yang membuat gaji ataupun pendapatan mereka tidak sama.Selain gaji pokok dari tim yang diperkuat, pembalap juga menerima bonus performa, kemenangan, dan banyak lagi, yang dimasukkan ke penghasilan keseluruhan mereka untuk satu musim.Baru-baru ini majalah bisnis terkemuka Forbes merilis daftar Top 10 pilot jet darat dengan bayaran tertinggi pada F1 musim 2024.&nbsp;Berdasarkan data dan kalkulasi mereka, gaji di antara 10 pembalap tersebut mengalami kenaikan sebesar 23 persen tahun ini.Perhitungan Forbes didasarkan sejumlah hal termasuk dokumen finansial dan informasi dari orang-orang dalam yang terlibat di industri Formula 1. Jadi sponsor pribadi dan endorsement tidak termasuk.Posisi teratas mungkin sudah bisa ditebak menjadi milik bintang Red Bull Racing Max Verstappen, karena logikanya, sebagai juara dunia empat musim terakhir, bayarannya tentu adalah yang tertinggi.&nbsp;Pun demikian, besaran pendapatan pembalap F1 tetaplah mencengangkan. Cari tahu berapa banyak uang yang dikantongi oleh 10 nama pilot jet darat dalam daftar di bawah ini: &nbsp;&nbsp;10) Pierre Gasly (Alpine) – Rp194,0 miliarPembalap Alpine Pierre Gasly mendapatkan kenaikan gaji pada 2024 sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Musim ini gaji pokoknya adalah 10 juta dolar AS (setara Rp161,7 miliar).&nbsp;Namun, berkat performanya yang dinilai memuaskan, pria asal Prancis ini menerima bonus 2 juta dolar AS (Rp32,3 miliar) pada akhir musim. Ia menutup kejuaraan di urutan ke-10 klasemen pembalap.Pencapaian terbaik Gasly pada F1 2024 adalah podium ketiga dalam GP Sao Paulo di Brasil, awal November lalu. Ia juga turut berandil membawa Alpine finis di peringkat keenam klasemen konstruktor. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;9) Carlos Sainz (Ferrari) – Rp307,3 miliarTak seperti tahun sebelumnya, Carlos Sainz turun dua tingkat ke posisi sembilan daftar pembalap dengan gaji tertinggi. Pun begitu, pemasukannya justru melonjak musim ini dibandingkan 2023.&nbsp;Seperti diketahui F1 2024 jadi tahun terakhir Spaniard dengan Ferrari. Ia akan membalap untuk Williams mulai 2025. Sainz menyelesaikan kejuaraan di peringkat kelima, dengan dua kemenangan GP.&nbsp;Dari segi pencapaian, 2024 adalah periode terbaiknya selama empat musim di Ferrari. Ini membuat pundi Sainz naik, dengan gaji pokok 10 juta dolar AS (Rp161,7 miliar) dan bonus 9 juta dolar AS (Rp145,6 miliar). &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;8) Sergio Perez (Red Bull) – Rp315,4 miliarKendati performanya mengecewakan yang berujung terdepak dari Red Bull Racing, Sergio Perez tetaplah salah satu pembalap dengan bayaran tertinggi di F1 musim ini.Ia memiliki gaji pokok 12 juta dolar AS (Rp194,1 miliar). Tetapi pada 2024 bonus yang dikantongi pembalap Meksiko ini terbilang sedikit daripada musim 2023, hanya 7,5 juta dolar (Rp121,3 miliar).Checo, sapaan akrab Perez, mengakhiri musim di urutan kedelapan klasemen pembalap. Ia juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Red Bull mempertahankan gelar juara dunia konstruktor. &nbsp;&nbsp;&nbsp;7) Oscar Piastri (McLaren) – Rp355,8 miliarOscar Piastri hanya butuh dua musim untuk masuk jajaran pembalap dengan pendapatan tertinggi di F1. Tak hanya itu, ia juga terus memperlihatkan progres luar biasa, meraih dua kemenangan GP pada 2024.Piastri menyelesaikan musim di peringkat keempat. Pembalap Australia ini juga turut membantu McLaren menjadi juara dunia konstruktor Formula 2024.&nbsp;Ia tergolong baru di F1, karena itu gaji pokoknya masih terbilang kecil untuk ukuran pembalap jet darat, 5 juta dolar (Rp80,9 miliar). Tapi prestasinya membuat Piastri banjir bonus, 17 juta dolar (Rp275,3 miliar). &nbsp;&nbsp;&nbsp;6) George Russell (Mercedes) – Rp372,0 miliarPada musim ketiganya bersama Mercedes, George Russell mendapat kenaikan gaji pokok menjadi 15 juta dolar (Rp242,9 miliar), naik Rp64,8 miliar dibanding musim 2023.&nbsp;Ia terus berprogres sejak bergabung dari Williams pada 2022. Russell sukses mencetak dua kemenangan di 2024 dan mampu menyelesaikan musim di atas senior sekaligus rekan setimnya, Lewis Hamilton.&nbsp;Itu membuatnya diganjar bonus 8 juta dolar (Rp129,6 miliar). Tahun depan, dengan Hamilton merapat ke Ferrari, Russell akan memimpin tim bersama rookie Andrea Kimi Antonelli. Tantangannya tentu lebih berat.&nbsp;5) Charles Leclerc (Ferrari) – Rp435,7 miliarCharles Leclerc masih belum bisa meraih mimpinya menjadi juara dunia F1. Namun, pada 2024 ia mampu membantu Ferrari bertarung memperebutkan titel konstruktor dengan McLaren hingga race terakhir.&nbsp;Leclerc menampilkan sejumlah performa monumental musim ini, termasuk memenanti home race-nya GP Monako, balapan kandang Ferrari di Monza, dan podium utama di Austin.&nbsp;Besaran gaji pokok Leclerc adalah 15 juta dolar (Rp242,9 miliar). Dengan tiga kemenangan dan 15 podium, dua di antaranya sprint race, ia diguyur bonus 12 juta dolar (Rp194,5 milliar). &nbsp;4) Fernando Alonso (Aston Martin) – Rp444,8 miliarF1 2024 tidak berjalan sesuai harapan Fernando Alonso setelah musim luar biasa pada 2023. Dua kali juara dunia ini kesulitan mengulang pencapaiannya dengan Aston Martin tahun lalu, meraih delapan podium.Sepanjang 2024, Alonso gagal finis di Top 3. Hasil terbaiknya posisi kelima di GP Arab Saudi. Dengan status pembalap berpengalaman dan dua kali juara dunia, gajinya terbilang tinggi, 24 juta dolar (Rp489,1 miliar).Ia juga masih mendapat tambahan bonus 3,5 juta dolar (Rp56,7 miliar). Kendati total pemasukannya turun, Alonso masih menempati posisi keempat pembalap dengan bayaran tertinggi. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;3) Lando Norris (McLaren) – Rp566,1 miliarSelain dapat kenaikan gaji mencapai 12 juta dolar (Rp194,5 miliar), Lando Norris menjadi pembalap yang paling banyak menerima bonus, yakni hingga 23 juta dolar (Rp372,8 miliar).&nbsp;Tak heran ia melesat ke posisi tiga daftar ini. Norris memang layak dibanjiri bonus setelah tampil luar biasa sepanjang 2024. Ia adalah penantang serius Max Verstappen dalam perburuan titel musim 2024.Norris membukukan empat kemenangan dengan total 17 podium (4 sprint race). Pembalap Inggris ini juga memimpin McLaren meraih gelar juara dunia konstruktor pertamanya sejak F1 1998. &nbsp;&nbsp;2) Lewis Hamilton (Mercedes) – Rp921,8 miliarLewis Hamilton telah lama berada dalam daftar pembalap dengan penghasilan tertinggi. Namun, dengan kesulitan meraih hasil bagus yang telah menjadi standarnya, bintang Mercedes tak meraup banyak bonus.Sepanjang F1 2024, juara dunia tujuh kali ini meraih dua kemenangan. Hamilton hanya menerima bonus 2 juta dolar (Rp32,4 miliar). Namun, gaji pokoknya masih sangat tinggi, 55 juta dolar (Rp891,4 miliar).&nbsp;Hamilton akan membuka lembar baru kariernya pada 2025. Ia meninggalkan Mercedes yang sudah dibela sejak 2013. Mulai musim depan, pembalap 39 tahun ini dipastikan berseragam Ferrari. &nbsp;&nbsp;1) Max Verstappen (Red Bull) – Rp1,2 triliunMax Verstappen menempati urutan tertinggi pada daftar ini. Gaji pokoknya di Red Bull menembus 60 juta dolar (Rp972,3 miliar). Ia dapat tambahan bonus 15 juta dolar (Rp243,1 miliar) untuk performa dan gelar.Super Max tampaknya akan lama berada di posisi puncak pembalap dengan pendapatan tertinggi. Seperti diketahui, ia telah meneken megakontrak hingga 2028 dengan Red Bull.&nbsp;Kendati gajinya musim ini naik cukup 15 persen dari tahun lalu, bonus yang dikantongi oleh Verstappen menurun dibanding musim 2023. Ini karena performa juara dunia empat kali tak sedominan sebelumnnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/riZifOt14IM?si=Avq0DxGID8t_7ktz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Beberapa pembalap Formula 1 menerima bonus yang lebih besar dibandingkan gaji pokok mereka sepanjang musim ini.

Daftar 10 Pembalap F1 dengan Bayaran Tertinggi pada 2024

SKOR.id – Tes F1 Abu Dhabi 2024 menandai transisi beberapa pembalap ke tim anyar. Di antaranya adalah Carlos Sainz bersama Williams Racing dan Esteban Ocon dengan Haas.Selain itu, ada Nico Hulkenberg yang beralih ke Sauber. Sementara Yuki Tsunoda dalam pengujian kali ini mengemudi untuk Red Bull Racing, didampingi runner up F2 2024 Isack Hadjar. &nbsp;Tampil pula para rookie yang akan melakoni musim debut penuhnya di Formula 1 pada 2025, yakni Andrea Kimi Antonelli (Mercedes), Gabriel Bortoleto (Sauber), dan Jack Doohan (Alpine).&nbsp;Sebagian besar tim menurunkan pembalap juniornya untuk F1 Test Abu Dhabi, Selasa (10/12/2024). Hanya McLaren dan Sauber yang tampil dengan dua pembalap regulernya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DDZM-NQuVbX"></oembed></figure>Dari kubu McLaren Lando Norris dan Oscar Piastri yang mengaspal di Sirkuit Yas Marina, sementara Sauber langsung dengan komposisi baru, Hulkenberg dan Bortoleto. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Dalam pengujian yang berlangsung selama sembilan jam tersebut, bintang Ferrari Charles Leclerc berhasil mencatatkan waktu lap tercepat, yakni 1 menit 23,510 detik.Leclerc, yang melahap total 134 putaran di Yas Marina, unggul atas mantan rekan setimnya, Carlos Sainz, dengan selisih 0,125 detik. Di urutan ketiga ada George Russell (Mercedes), terpaut 0,279 detik.Nama-nama seperti Max Verstappen, Sergio Perez, Lewis Hamilton, dan Fernando Alonso ambil bagian dalam tes di Abu Dhabi, di mana para pembalap juga menguji kompon ban Pirelli untuk F1 2025.Meski tampil solid pada penampilan perdananya dengan Williams, Sainz merasa masih terlalu dini untuk mengatakan dirinya akan mampu bersaing di barisan depan F1 2025.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DDZYHU-O97S"></oembed></figure>“Sejujurnya, saya tentu ingin membantu tim legendaris seperti Williams bisa menjadi tim papan atas lagi di F1. Itu sangat memotivasi saya,” ujar Sainz dikutip dari DAZN.“Saya sadar saya mungkin tidak akan bersaing untuk menang dan naik podium dalam beberapa tahun ke depan, tetapi saya tak khawatir tentang itu.”“Saya sudah meraihnya, saya melakukannya dengan Ferrari. Apa yang akan saya jaga adalah waktu yang saya miliki dan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu tim.”Pada sisi lain, Yuki Tsunoda menggambarkan jet darat Red Bull yang diujinya di Yas Marina sangat berbeda dari mobil RB yang digunakannya musim ini.&nbsp;Pembalap Jepang tersebut sangat senang mendapatkan kesempatan menjalani tes F1 dengan RB20 yang biasa dikemudikan oleh Verstappen dan Perez.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DDZdFNKu47d"></oembed></figure>“Anda dapat merasakan secara fisik mengapa RB20 telah bersaing untuk gelar juara musim ini, rasanya seperti mobil yang benar-benar berbeda untuk dikemudikan,” ujarnya.“Saya sangat senang. Saya merasa mobil ini sesuai dengan gaya mengemudi saya dan saya tidak mengalami banyak kesulitan untuk beradaptasi. Bahkan dalam long run saya mampu melaju secara konsisten.”“Saya benar-benar senang dan memastikan tim mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari setiap sesi adalah hal terpenting yang bisa didapatkan (dalam tes) hari ini,” pungkas Tsunoda.Red Bull saat ini tengah menimbang opsi untuk mengubah komposisi pembalapnya musim 2025, dengan memutus kontrak Sergio Perez. Yuki Tsunoda adalah salah satu nama yang ada dalam daftar calon pengganti. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/79yHpPHhwuo?si=f7fY4wGf2IIQvTUg" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Ferrari Charles Leclerc jadi yang tercepat dalam Tes F1 Abu Dhabi 2024, mengungguli eks rekan setimnya, Carlos Sainz.

Tes F1 Abu Dhabi Tandai Transisi Sejumlah Pembalap dengan Tim Baru

SKOR.id&nbsp;– Tujuh musim berkarier di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula 1, Charles Marc Herve Perceval Leclerc bisa dibilang sudah meraih hampir segalanya.&nbsp;Membela tim kecil Alfa Romeo Sauber F1 Team pada musim pertamanya di Formula 1, 2018, Leclerc lalu ditarik tim paling ikonik di F1, Scuderia Ferrari, sejak 2019. Posisinya di tim asal Maranello, Italia, itu tidak tergoyahkan hingga kini.&nbsp;Belum lama ini, media olahraga Italia La Gazzetta dello Sport&nbsp;mengunggah video singkat berupa tanya-jawab cepat dengan pemenang delapan Grand Prix (termasuk sudah tiga pada musim ini) itu.&nbsp;Sejumlah pertanyaan yang selama ini jarang atau bahkan tidak pernah ditanyakan kepada Leclerc pun muncul, dan dijawab dengan tenang oleh pembalap asal Monako tersebut.&nbsp;“Nama saya Charles Leclerc. Julukan? Tergantung siapa dan di mana saya berada, di Italia atau Prancis,” tutur runner-up Formula 1 2022 itu, saat ditanya nama lengkap dan julukannya.&nbsp;“Di Italia, saya dijuluki ‘Predestinato’ (sudah ditakdirkan, dalam bahasa Indonesia). Di Prancis, keluarga memanggil saya ‘Pins A Roulettes’. Julukan ini memiliki arti tersendiri.&nbsp;“Secara umum, ini bisa berarti kuat, tangguh. Pin itu lencana mini yang biasa Anda pasang di baju bagian atas. Roulettes artinya berputar, roda. Ini semua ada sejarahnya, sudah sangat lama memang.&nbsp;“Saat masih kecil, saya tampak sangat kecil saat berlomba di atas gokar. Saat itu orang-orang hanya bisa melihat helm saya. Jadi, karena sangat kecil, orang melihat saya seperti sebuah ‘Pin di Atas Roda’.” &nbsp;Leclerc juga mengaku bila dirinya termasuk murid yang bagus saat duduk di bangku sekolah. “Cukup baik, saya pernah membolos. Tetapi saat berada di dalam kelas, saya cukup pandai,” katanya.&nbsp;Saat diminta mendeskripsikan dirinya dengan satu kata, di dalam dan luar sirkuit, Leclerc mengaku agresif ketika berada di lintasan. “Di luar lintasan, saya hanya orang normal,” tuturnya.Sepanjang turun di Formula 1, Leclerc sudah delapan kali memenangi Grand Prix. Namun, momen terbaiknya sepanjang karier bukanlah GP Belgia 2019, kemenangan pertamanya. “Monza 2019 atau Monako 2024,” kata Leclerc dengan cepat.&nbsp;GP Italia 2019 di Sirkuit Monza adalah kemenangan kedua Leclerc di F1. Istimewa mungkin karena Grand Prix tersebut merupakan balapan kandang Ferrari.&nbsp;Adapun kemenangan di GP Monako 2024, 26 Mei lalu, memiliki banyak arti bagi Leclerc. Itulah kemenangan pertamanya sejak GP Austria 2022. Itu juga podium utama Leclerc di rumahnya sendiri. Leclerc juga menjadi pembalap asal Monako pertama sejak Louis Chiron pada 1931 yang berhasil menang di Grand Prix kandangnya.Leclerc juga menyebut Circuit de Monaco sebagai trek favoritnya, sedangkan olahragawan idolanya adalah Ayrton Senna.&nbsp;Leclerc juga menyebut juara dunia F1 tiga kali (1988, 1990, 1991) itu sebagai salah satu dari tiga pembalap terbaik sepanjang masa pilihannya. Dua lainnya adalah para juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) dan Michael Schumacher (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004). &nbsp;&nbsp;&nbsp;Padel menjadi salah satu hobi Leclerc. Padel sendiri merupakan cabang olahraga baru, kombinasi antara tenis dan squash yang berkembang pesat di Spanyol.Penuh semangat dan pantang menyerah adalah jawaban yang diberikan Leclerc saat ditanya kualitas yang dimilikinya. “Untuk kelemahan, saya termasuk agak tidak sabaran,” ucap Leclerc.Formula 1 menjadi video game favorit Leclerc sedangkan untuk makanan kesukaan, pembalap berusia 27 tahun itu menyebut pasta dan piza.&nbsp;Selain andal di balik kemudi mobil Formula 1, Leclerc juga dikenal tertarik memainkan piano. Ia juga sudah membuat beberapa lagu yang diakuinya sebagai lagu favoritnya. “Saya tidak cukup berbakat,” demikian jawaban Leclerc saat ditanya mengapa ia tidak mau menjadi pianis.Jawaban Leclerc bahwa dirinya cukup pandai saat bersekolah, sepertinya memang benar. Pasalnya, ia memilih menjadi arsitek atau insinyur (teknisi) jika tidak menjadi pembalap F1. “Mungkin, saya lebih suka arsitek,” ucapnya.Terakhir, Leclerc mengungkapkan impian terbesarnya yang belum kesampaian hingga saat ini, yakni menjadi juara dunia Formula 1.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zNlgMyqTnRw?si=xoNvREgf6pz-zIm7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Dalam tanya-jawab cepat dengan La Gazzetta dello Sport, Charles Leclerc mengungkapkan semua tentang dirinya.

All Culture

Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Charles Leclerc

SKOR.id&nbsp;– Dua pembalap Formula 1 dari Tim Scuderia Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr terlihat berada di antara tamu undangan elite dalam world premiere&nbsp;film Gladiator II&nbsp;di Leicester Square, London, Inggris, Kamis (14/11/2024) malam.Film epik Hollywood itu merupakan sekuel dari film pemenang Piala Oscar (Academy Award) yang dirilis pada tahun 2000, Gladiator, yang menggambarkan kehidupan para gladiator di masa Kekaisaran Romawi.Kehadiran Leclerc dan Sainz tak lepas dari kerja sama Tim Ferrari dengan distributor dan pembuat film Gladiator II, Paramount Pictures. Kedua pembalap Ferrari itu datang ke world premier&nbsp;film tersebut dengan setelan khusus yang dibuat oleh Ferrari sendiri.&nbsp;Kepada sejumlah media, Leclerc mengakui belum lama berselang menyaksikan film orisinal Gladiator. Sebaliknya, Sainz justru mengungkapkan pengalamannya menyaksikan film yang dibintangi Russell Crowe tersebut.“Jujur, saya baru menyaksikan film Gladiator itu sekira sepekan lalu. Saya menyempatkan diri untuk menontonnya sebelum menyaksikan sekuelnya. Kini saya sudah menontonnya (Gladiator) dua kali,” tutur Leclerc seraya tertawa.“Saya benar-benar menikmatinya. Film yang sungguh keren. Kini, saya sudah tidak sabar ingin mengetahui kisah bagian keduanya,” tutur pemenang delapan Grand Prix dan runner-up&nbsp;F1 2022 itu.Di sisi lain, Sainz menambahkan: “Gladiator pertama film legendaris. Saya menyaksikannya saat masih kecil dan bahkan beberapa kali menontonnya. Dari situ saya tahu betapa bagusnya film itu. Jadi, saya memang sudah tak sabar untuk menyaksikan apa yang terjadi pada sekuelnya.”Sainz belum pernah menghadiri world premier&nbsp;sebuah film sejak terakhir pada 2022, ketika menghadiri penayangan perdana Avatar: The Way of Water. Leclerc lebih parah lagi. Ia mengklaim belum pernah melakukannya sejak Rush keluar pada tahun 2013.Dalam film Gladiator&nbsp;dan Gladiator II, ada sejumlah adegan yang pacuan kereta kuda untuk menaklukkan lawan. Saat ditanya apakah Leclerc dan Sainz mau menjadi pembalap kereta kuda jika hidup di zaman Kekaisaran Romawi, jawaban keduanya sangat menarik.“Hah? Saya rasa tidak. Tapi saya akan mencobanya untuk bersenang-senang. Tapi saat itu cara mengemudinya berbeda dan saya rasa saya tidak akan cocok dengan itu,” kata Leclerc.Sainz menjelaskan: “Kami, pembalap F1, sudah pasti pemberani. Sama beraninya dengan pembalap kereta kuda. Tapi saya tidak begitu yakin. Orang-orang itu terbuat dari sesuatu yang lain.&nbsp;“Beberapa orang menyebut pembalap F1 dan pembalap MotoGP sebagai gladiator masa kini, karena kami mempertaruhkan nyawa untuk balapan. Tapi, saat itu saya rasa mereka (pembalap kereta kuda) mengambil risiko dengan tepat.”&nbsp;Saat disinggung soal perbandingan di trek balap dengan di tengah koloseum, Leclerc dan Sainz memiliki pandangan agak berbeda.“Keriuhan dan keceriaan penontonnya saya kira sama seperti yang kami alami,” ucap Leclerc. “Sesi di dalam stadion pada Grand Prix Meksiko mengingatkan saya akan hal ini. Jumlah penonton di Meksiko saya rasa hampir sama dengan koloseum,” kata Sainz.Baik Leclerc maupun Sainz saat ini merupakan bintang di Formula 1. Lantas, bila ada yang menawari film tentang kehidupan mereka, siapa aktor yang mereka inginkan untuk menjadi sosok Leclerc ataupun Sainz?&nbsp;“Saya sudah bertemu Paul (Mescal). Sebenarnya, kami sangat akrab, jadi mungkin Paul,” kata Leclerc.“Saya selalu berkata, Will Smith. Tapi saya pasti menyukai Paul, saya bertemu dengannya beberapa hari yang lalu di Austin dan saya tak sabar untuk bertemu dengannya lagi malam ini. Dan sebenarnya, dalam banyak wawancara, mereka mengatakan saya mirip Pedro Pascal. Saya ingin Ridley Scott atau Christopher Nolan mengarahkannya,” ucap Sainz.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Paul Mescal, Charles Leclerc and Carlos Sainz at the ‘Gladiator ll’ global premiere. (via <a href="https://twitter.com/SkySportsF1?ref_src=twsrc%5Etfw">@SkySportsF1</a>) <a href="https://t.co/Tsp8z87Ewv">pic.twitter.com/Tsp8z87Ewv</a>— Film Updates (@FilmUpdates) <a href="https://twitter.com/FilmUpdates/status/1856782635072459240?ref_src=twsrc%5Etfw">November 13, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Dalam sejumlah video singkat di berbagai media sosial tampak kedua pembalap Ferrari itu didampingi aktor utama Gladiator II, Paul Mescal. Aktor asal Irlandia itu pun menceritakan persiapannya memerankan karakter Lucius, putra dari Maximus (karakter utama di Gladiator&nbsp;pertama dan Lucilla.&nbsp;“Saya banyak bermain Gaelic football (sepak bola Gaelik, olahraga asal Irlandia yang dimainkan 15 orang per tim dan mencetak gol dengan menendang atau meninju bola) saat remaja sehingga tubuh sudah terlatih,” ucap Mescal.&nbsp;“Saya juga senang bisa berada di paddock seperti di Austin dan berharap bisa mengejutkan para pembalap dengan pengetahuan yang saya miliki. Saya sering bertanya kepada mereka dan berharap para pembalap itu gugup saat menjawab.“Namun, untuk bisa dekat dengan satu jenis olahraga, saya biasanya mendekati mereka yang terbaik. Dan, kedua pembalap ini (Leclerc dan Sainz) saya kira termasuk beberapa yang terbaik dalam olahraga ini (Formula 1).” &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zNlgMyqTnRw?si=xoNvREgf6pz-zIm7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Charles Leclerc dan Carlos Sainz menghadiri world premiere film Gladiator II di London, Inggris.

Culture

Duet Pembalap Ferrari Bicara soal Film Gladiator II

SKOR.id – Carlos Sainz Jr. tampil gemilang saat berhasil mengonversi pole position menjadi kemenangan dalam Formula 1 Grand Prix Meksiko. Pembalap Ferrari ini mengungguli Lando Norris dari McLaren.&nbsp;Ini menandai kali kedua Sainz finis terdepan dalam balapan F1 2024 sejak GP Australia, Maret lalu atau setelah tujuh bulan. Spaniard menanti cukup lama untuk bisa kembali merasakan kemenangan.&nbsp;Carlos Sainz harus kehilangan posisi terdepan di tikungan awal lap pembuka dari Max Verstappen. Tetapi, ia merebutnya lagi setelah menyalip usai fase safety car akibat insiden antara Alex Albon dan Yuki Tsunoda. &nbsp;“Tak terlukiskan, saya kesulitan untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Saya bisa mendengarkan fans dari dalam mobil. Saya tidak dapat cukup menekankan betapa saya menginginkan kemenangan ini,” ujar Sainz usai balapan.“Saya sudah bekerja keras untuk Ferrari, jadi saya bertekad untuk bisa menang satu atau dua kali sebelum akhir musim. Saya sukses di sini, dan ingin meraihnya lagi,” lanjut Sainz yang akan hengkang dari Tim Kuda Jingkrak pada 2025. &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBpKUrytD4y"></oembed></figure>Bagi Ferrari, hasil balapan di Autodromo Hermanos Rodriguez, Mexico City Minggu (27/10/2024) sore atau Senin (28/10/2024) pagi WIB melanjutkan kesuksesan mereka dalam GP Amerika serikat pekan lalu.Ketika itu, di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Charles Leclerc yang menang, sedangkan Sainz finis di urutan kedua. Sebenarnya, Ferrari kembali mampu memborong dua podium di ibu kota Meksiko.Sayangnya Leclerc melakukan kesalahan di pengujung lomba saat Norris menekannya untuk mencuri posisi runner up. Pembalap asal Monako melebar pada lap ke-63 dan pun harus puas finis di urutan ketiga.Sementara bintang Red Bull Racing sekaligus juara dunia bertahan F1 Max Verstappen menyelesaikan race di posisi enam. Ia sempat terlibat duel sengit lagi dengan Lando Norris seperti di COTA pekan lalu.Namun, kali ini Verstappen yang diganjar penalti 20 detik untuk dua insiden yang terjadi pada awal perlombaan. Alhasil, ia finis di belakang duo Mercedes, Lewis Hamilton (P4) dan George Russell (P5). &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBpSIvwtjVw"></oembed></figure>“Sejujurnya, (penalti) 20 detik itu lama, tetapi saya tak mau mengeluh tentang hal itu dan saya tidak akan mengatakan apa yang sebenarnya saya pikirkan di sini,” kata Verstappen.“Bagi saya, yang lebih penting dari penalti adalah bahwa ini hari buruk bagi kami dalam hal race pace. Pada akhirnya tak masalah apakah orang setuju atau tidak dengan saya. Itu tak akan mengubah penaltinya.” &nbsp;Dengan hasil di Autodromo Hermanos Rodriguez, duel perebutan gelar juara dunia F1 2024 kembali hidup, baik titel pembalap maupun konstruktor, dengan empat Grand Prix tersisa musim ini.&nbsp;Pada kategori pembalap, Norris memangkas ketertinggalannya dari Verstappen. Setelah GP Amerika selisih poin mereka adalah 57. Kini usai GP Meksiko, gap kedua pembalap menjadi 47 angka.Dalam klasemen konstruktor, Ferrari menggeser Red Bull dari peringkat kedua. Dan, Pabrikan Maranello &nbsp;perlahan mulai mendekati McLaren di posisi puncak dengan defisit 29 poin.Berikut Hasil Lengkap Balapan F1 GP Meksiko 2024:<figure class="table"><table style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);"><tbody><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NO</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PEMBALAP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">TIM</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">WAKTU/GAP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">POIN</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Carlos&nbsp;Sainz</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Ferrari</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1:40:55.800</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">25</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Lando&nbsp;Norris</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">McLaren Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+4.705s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">18</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Charles&nbsp;Leclerc</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull Racing Honda RBPT</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+34.387s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Lewis Hamilton</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+44.780s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">George&nbsp;Russell</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+48.356s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Max&nbsp;Verstappen</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull Racing Honda RBPT</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+59.558s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kevin Magnussen</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Haas Ferrari</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1:03.642s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Oscar Piastri</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">McLaren Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1:04.928s</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Nico Hulkenberg</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Haas Ferrari</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pierre Gasly</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alpine Renault</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Lance Stroll</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aston Martin Aramco Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Franco Colapinto</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Williams Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Esteban Ocon</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alpine Renault</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Valtteri Bottas</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Williams Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Guanyu Zhou</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Williams Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Liam Lawson</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">RB Honda RBPT</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">17</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sergio Perez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull Racing Honda RBPT</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1 lap</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NC</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Fernando Alonso</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alpine Renault</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">DNF</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NC</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alex Albon</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Williams Mercedes</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">DNF</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NC</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Yuki Tsunoda</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">RB Honda RBPT</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">DNF</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr></tbody></table></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/rPJ_pQ_NUQM?si=8n0to4MfgxLZwjbQ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hasil balapan Grand Prix Meksiko membuat persaingan gelar pembalap dan konstruktor F1 2024 kembali hidup. 

Latest Articles - Charles Leclerc