SKOR.id&nbsp;– Tujuh musim berkarier di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula 1, Charles Marc Herve Perceval Leclerc bisa dibilang sudah meraih hampir segalanya.&nbsp;Membela tim kecil Alfa Romeo Sauber F1 Team pada musim pertamanya di Formula 1, 2018, Leclerc lalu ditarik tim paling ikonik di F1, Scuderia Ferrari, sejak 2019. Posisinya di tim asal Maranello, Italia, itu tidak tergoyahkan hingga kini.&nbsp;Belum lama ini, media olahraga Italia La Gazzetta dello Sport&nbsp;mengunggah video singkat berupa tanya-jawab cepat dengan pemenang delapan Grand Prix (termasuk sudah tiga pada musim ini) itu.&nbsp;Sejumlah pertanyaan yang selama ini jarang atau bahkan tidak pernah ditanyakan kepada Leclerc pun muncul, dan dijawab dengan tenang oleh pembalap asal Monako tersebut.&nbsp;“Nama saya Charles Leclerc. Julukan? Tergantung siapa dan di mana saya berada, di Italia atau Prancis,” tutur runner-up Formula 1 2022 itu, saat ditanya nama lengkap dan julukannya.&nbsp;“Di Italia, saya dijuluki ‘Predestinato’ (sudah ditakdirkan, dalam bahasa Indonesia). Di Prancis, keluarga memanggil saya ‘Pins A Roulettes’. Julukan ini memiliki arti tersendiri.&nbsp;“Secara umum, ini bisa berarti kuat, tangguh. Pin itu lencana mini yang biasa Anda pasang di baju bagian atas. Roulettes artinya berputar, roda. Ini semua ada sejarahnya, sudah sangat lama memang.&nbsp;“Saat masih kecil, saya tampak sangat kecil saat berlomba di atas gokar. Saat itu orang-orang hanya bisa melihat helm saya. Jadi, karena sangat kecil, orang melihat saya seperti sebuah ‘Pin di Atas Roda’.” &nbsp;Leclerc juga mengaku bila dirinya termasuk murid yang bagus saat duduk di bangku sekolah. “Cukup baik, saya pernah membolos. Tetapi saat berada di dalam kelas, saya cukup pandai,” katanya.&nbsp;Saat diminta mendeskripsikan dirinya dengan satu kata, di dalam dan luar sirkuit, Leclerc mengaku agresif ketika berada di lintasan. “Di luar lintasan, saya hanya orang normal,” tuturnya.Sepanjang turun di Formula 1, Leclerc sudah delapan kali memenangi Grand Prix. Namun, momen terbaiknya sepanjang karier bukanlah GP Belgia 2019, kemenangan pertamanya. “Monza 2019 atau Monako 2024,” kata Leclerc dengan cepat.&nbsp;GP Italia 2019 di Sirkuit Monza adalah kemenangan kedua Leclerc di F1. Istimewa mungkin karena Grand Prix tersebut merupakan balapan kandang Ferrari.&nbsp;Adapun kemenangan di GP Monako 2024, 26 Mei lalu, memiliki banyak arti bagi Leclerc. Itulah kemenangan pertamanya sejak GP Austria 2022. Itu juga podium utama Leclerc di rumahnya sendiri. Leclerc juga menjadi pembalap asal Monako pertama sejak Louis Chiron pada 1931 yang berhasil menang di Grand Prix kandangnya.Leclerc juga menyebut Circuit de Monaco sebagai trek favoritnya, sedangkan olahragawan idolanya adalah Ayrton Senna.&nbsp;Leclerc juga menyebut juara dunia F1 tiga kali (1988, 1990, 1991) itu sebagai salah satu dari tiga pembalap terbaik sepanjang masa pilihannya. Dua lainnya adalah para juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) dan Michael Schumacher (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004). &nbsp;&nbsp;&nbsp;Padel menjadi salah satu hobi Leclerc. Padel sendiri merupakan cabang olahraga baru, kombinasi antara tenis dan squash yang berkembang pesat di Spanyol.Penuh semangat dan pantang menyerah adalah jawaban yang diberikan Leclerc saat ditanya kualitas yang dimilikinya. “Untuk kelemahan, saya termasuk agak tidak sabaran,” ucap Leclerc.Formula 1 menjadi video game favorit Leclerc sedangkan untuk makanan kesukaan, pembalap berusia 27 tahun itu menyebut pasta dan piza.&nbsp;Selain andal di balik kemudi mobil Formula 1, Leclerc juga dikenal tertarik memainkan piano. Ia juga sudah membuat beberapa lagu yang diakuinya sebagai lagu favoritnya. “Saya tidak cukup berbakat,” demikian jawaban Leclerc saat ditanya mengapa ia tidak mau menjadi pianis.Jawaban Leclerc bahwa dirinya cukup pandai saat bersekolah, sepertinya memang benar. Pasalnya, ia memilih menjadi arsitek atau insinyur (teknisi) jika tidak menjadi pembalap F1. “Mungkin, saya lebih suka arsitek,” ucapnya.Terakhir, Leclerc mengungkapkan impian terbesarnya yang belum kesampaian hingga saat ini, yakni menjadi juara dunia Formula 1.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zNlgMyqTnRw?si=xoNvREgf6pz-zIm7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Dalam tanya-jawab cepat dengan La Gazzetta dello Sport, Charles Leclerc mengungkapkan semua tentang dirinya.

All Culture

Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Charles Leclerc

SKOR.id – Kerja sama yang dilakukan Valtteri Bottas dengan <a href="https://www.hyland.com/en/resources/articles/flight-valtteri">Hyland</a> yang dimulai sejak tahun 2022, tampaknya makin dalam saja. Lihat saja inovasi hasil kolaborasi terkini antara pembalap Formula 1 dari Stake F1 Team Kick Sauber itu dengan <a href="https://www.hyland.com/en/resources/articles/flight-valtteri">Hyland</a>.&nbsp;Perusahaan perangkat lunak komputer yang berbasis di Westlake, Ohio, Amerika Serikat (AS), itu mengklaim produk hasil kemitraan mereka dengan Tim Sauber F1 dan Valtteri Bottas itu selalu mampu mendorong solusi inovatif untuk kinerja yang lebih baik.&nbsp;Orang awam mungkin akan bingung saat membayangkan seperti apa suara dan rasanya ketika seseorang mengendalikan mobil dengan kecepatan 200 mil per jam (321,86 km/jam).&nbsp;<a href="https://www.hyland.com/en/resources/articles/flight-valtteri">Hyland</a> bekerja sama dengan Bottas memakai data biometrik untuk menciptakan musik epik untuk mengajak penikmat musik merasakan pengalaman dan hentakan adrenalin dari kecepatan mobil yang digeber pembalap asal Finlandia itu.&nbsp;Dengan peranti lunak komputer nan canggih, <a href="https://www.hyland.com/en/resources/articles/flight-valtteri">Hyland</a> melacak data di belakang kemudi&nbsp;dan menerjemahkannya menjadi trek musik yang mendebarkan.“Saat pertama kali mendengar soal proyek ini, saya berpikir balap mobil hanyalah soal adrenalin dan tempo. Sulit untuk menggambarkan saat Anda merasakan energi,” ucap Bottas, yang juga pernah membela Tim Williams (2013-2016) dan Tim Mercedes (2017-2021) itu.&nbsp;“Saat balapan di Formula 1, para pembalap mampu melesatkan mobil yang membuat mereka harus menahan napas. Jantung bisa berdetak hingga 200 kali per menit dan pembalap bisa kehilangan berat badan hingga 7 pon&nbsp;(3,1 kg)&nbsp;karena keringat.“Terinspirasi dari kekuatan dan stamina manusia&nbsp;saat mengemudi dalam kecepatan ekstrem&nbsp;inilah, <a href="https://www.hyland.com/en/resources/articles/flight-valtteri">Hyland</a> ingin memakai poin-poin dari data ini untuk membuat trek musik balapan&nbsp;jenis baru.&nbsp;“Sesuatu yang tidak bisa Anda kendarai tetapi bisa Anda dengar. Kami menyebutnya Flight of the Valtteri,” tutur pemenang 10 Grand Prix, 67 finis podium, dan 20 pole position&nbsp;itu.Bagi Bottas,&nbsp;inovasi adalah berpikir&nbsp;dengan cara yang tidak konvensional, di luar kebiasaan (out of the box). Namun, butuh keberanian untuk melakukan itu (berpikir outside the box).&nbsp;“Anda mungkin takut akan diberi tahu,&nbsp;‘Tidak, itu bukan ide yang bagus’.&nbsp;Namun, Anda tidak boleh takut. Karena jika tidak,&nbsp;Anda tidak akan pernah berinovasi dan kemudian menemukan sesuatu yang baru,” ucap Bottas.&nbsp;“Jadi bagi saya, inovasi sebagai sebuah kata sangat penting dalam olahraga dan kehidupan,” kata runner-up&nbsp;F1 musim 2019 dan 2020 itu.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fylOVwCGX9M?si=LbadmURF-9HOAv-A" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap F1 Valtter Bottas berkolaborasi dengan Hyland menciptakan musik dari data biometrik dari kokpit mobil balap.

Culture

Flight of the Valtteri, Merasakan Sensasi dan Adrenalin Balap lewat Musik 

SKOR.id – WhatsApp, sebuah aplikasi layanan pesan singkat terkemuka di dunia, bekerja sama dengan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas untuk merilis sebuah film pendek terbaru belum lama ini.Film pendek tersebut berjudul Push Push, yang merayakan sukses pembalap Mercedes-AMG Petronas, Lewis Hamilton, menjadi juara Formula 1 tujuh kali.Disutradarai oleh JM Harper, film berdurasi 11 menit ini menangkap esensi perjalanan pembalap asal Inggris tersebut.Push Push menyatukan momen-momen jujur ​​dengan para remaja yang sedang mencari jati dirinya dalam mengatasi tantangan hidup.Berlatar di garasi, film ini menawarkan pandangan pribadi tentang pasang surut karier Hamilton, dari perjuangannya di sekolah hingga kemenangannya di lintasan balap.Sepanjang percakapan, Hamilton menekankan pentingnya dukungan, khususnya peran penting yang dimainkan oleh keluarga, teman, dan rekan satu timnya dalam membantunya bertahan.&nbsp;Seperti yang ia katakan kepada para remaja, "Ke mana pun kita berusaha pergi, kita akan sampai di sana jika kita bersama-sama."Elemen utama Push Push adalah bagaimana Hamilton menggunakan aplikasi WhatsApp untuk tetap terhubung dengan sistem pendukungnya.Pembalap 39 tahun itu membagikan pesan-pesan penyemangat yang sering disampaikan melalui obrolan grup dan pesan suara, yang membantunya melewati masa-masa sulit.Termasuk saat Hamilton kembali ke podium dengan kemenangan di Sirkuit Silverstone pada awal tahun ini.Pesan yang tidak tergoyahkan dari seorang teman sebelum balapan berbunyi "Semoga beruntung, saudaraku" disorot sebagai sumber penghiburan yang kecil namun kuat selama mengalami masa-masa sulit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/K3Do67MKXzg?si=KUchOJt06-7OLM36" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Film pendek ini merupakan bagian dari kemitraan WhatsApp yang sedang berlangsung dengan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas.Keduanya menjalin kolaborasi yang menggarisbawahi ketergantungan tim pada platform tersebut untuk tetap terhubung dan terkoordinasi sepanjang musim F1.&nbsp;Kemitraan ini juga mencakup konten eksklusif yang tersedia melalui kanal WhatsApp Mercedes-AMG, yang telah menarik lebih dari 6,5 juta followers (pengikut).Film tersebut ditayangkan perdana pada 18 Oktober 2024 di Stubb's BBQ di Austin, Texas, menjelang Grand Prix AS.&nbsp;Setelah pemutaran, Hamilton bergabung dengan presenter F1, Naomi Schiff, untuk membahas dampak konektifitas dalam olahraga dan kehidupan.Push Push mengikuti tradisi WhatsApp dalam menyoroti kisah-kisah inspiratif melalui konten aslinya.&nbsp;Awal tahun ini, merek tersebut merilis Happiness and Love: A True Story on WhatsApp.Film tersebut menceritakan kisah Layla Faraj, seorang pengungsi asal Suriah berusia 20 tahun, yang beralih ke platform tersebut selama masa sulit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=6GCMrmX2m0dX353g" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film "Push Push" ceritakan sukses Lewis Hamilton juara Formula 1 tujuh kali.

Films

Kisah Sukses Lewis Hamilton di Formula 1 Diungkap dalam Film Pendek

SKOR.id – Terletak jauh di dalam hutan Monza Park, terdapat peninggalan bersejarah, namun sejarah yang tragis.&nbsp;Sirkuit Monza di Italia ini begitu terkenal sehingga hampir tiap penggemar balap di planet ini pasti berfantasi untuk mengunjunginya.&nbsp;Dan kali ini kita akan berbicara tentang Pista di Alta Velocita, salah satu sisa terakhir dari era balap yang berbahaya yang kini hanya menjadi kenangan yang samar.Pada Grand Prix Italia 1961, dunia balap dikejutkan dengan sebuah peristiwa tragis yang terjadi di tempat tersebut.&nbsp;Berada di ambang kemenangan pertamanya dalam Formula 1, pembalap Wolfgang von Trips mengalami kecelakaan fatal saat Ferrari-nya melayang setelah bertabrakan dengan pembalap lainnya, Jim Clark.Hal yang menambah tragedi itu adalah fakta bahwa mobil balap Ferrari 156 “Sharknose” yang dikendarai Wolfgang juga menewaskan 15 penonton saat menabrak kerumunan pada sore bulan September yang menentukan itu.Gambar-gambar dari lokasi kecelakaan itu mengejutkan, sehingga insiden tersebut mendapat perhatian internasional, yang menyoroti bahayanya ajang Formula 1.&nbsp;Ada banyak seruan agar balapan dilarang, hingga kemudian bos sekaligus inventor Ferrari saat itu, Enzo Ferrari, menarik mobilnya dari acara terakhir Formula 1 1961, sebagai tanggapan atas kecelakaan yang mengerikan itu.Dengan sisi-sisinya yang sangat curam yang membantu meningkatkan kecepatan yang sudah tinggi sejak awal, Pista di Alta Velocita dipandang oleh banyak orang terlalu berbahaya untuk balapan dengan mobil Formula 1.&nbsp;Faktanya, pada tahun 1960 sekelompok tim Inggris, termasuk Cooper, Lotus, dan B.R.M., memboikot Grand Prix Italia karena alasan ini.Meskipun kecelakaan Wolfgang von Trips terjadi di sepanjang jalan menuju tikungan Parabolica dan bukan di tepian itu sendiri, balapan Formula 1 tidak pernah menggunakan bagian sirkuit itu lagi setelah tahun 1961.Pada tahun-tahun berikutnya, tepian itu dibiarkan rusak dan tidak pernah digunakan lagi sejak tahun 1969.&nbsp;Tempat itu kini telah jadi tujuan terkenal bagi penggemar olahraga otomotif yang ingin memvisualisasikan jenis keberanian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk jadi seorang pembalap lebih dari 50 tahun lalu.Para penggemar fanatik Formula 1 biasanya menempatkan Pista di Alta Velocita selalu berada pada urutan teratas daftar tempat yang ingin dikunjungi di Italia.&nbsp;Reporter Carcoops sempat mengunjungi Autodromo di Monza beberapa waktu lalu.Ia menyambangi tempat terbaik untuk mencapai tepian sirkuit yang terletak tepat di samping salah satu tribune modern sirkuit.Menghadap tikungan pertama, tribune yang diberi nama "Alta Velocita" terletak tepat di atas tepian bersejarah.“Saat saya berjalan ke sirkuit lama di bawah, saya dapat melihat Pista di Alta Velocita menjulang di kejauhan,” kata reporter tersebut.“Hal yang langsung mengejutkan saya adalah seberapa tinggi tepian sebenarnya.”&nbsp;Foto dan film tidak benar-benar menggambarkannya dengan baik dan sebenarnya sangat curam di beberapa tempat sehingga tampak hampir vertikal.Kemudian, ditambahkan sang reporter, di beberapa titik semua pernah menonton dokumenter balap di mana banyak presenter berjuang untuk memanjat tepian.“Kemudian diam-diam berkata pada diri sendiri, bahwa kita dapat mencapai puncak dengan mudah.”&nbsp;​​“Asumsi saya terbukti salah, karena saya hanya mampu mencapai lebih dari setengah jalan ke puncak dan saya melakukannya sebagian besar dengan menyeret pantat saya dengan canggung,” katanya.“Pada suatu saat, saya kebetulan melepaskan dompet sejenak dan terkejut sekaligus geli saat melihatnya terguling dan meluncur turun di sepanjang sisi lintasan.”“Saya tidak tahu bagaimana mobil Formula 1 klasik bisa melaju di lintasan ini dengan kecepatan balap dan tidak mengherankan jika kehancuran Pista di Alta Velocita disebabkan oleh sifatnya yang berbahaya.”&nbsp;“Melihat permukaannya yang lapuk membangkitkan gambaran orang-orang hebat yang kehilangan nyawa di Autodromo di Monza dan pemandangan di tepi lintasan itu seperti hantu.”“Mungkin satu-satunya alasan untuk ini adalah karena area itu sunyi dan sepi, tapi secara pribadi saya pikir sejarah tragedi sirkuit itulah yang memberi makna pada kesunyiannya.”“Saat saya berjalan di sepanjang tepi lintasan, pembatas logam berkarat berderit dari waktu ke waktu tertiup angin dan saya tidak bisa menahan perasaan meluap-luap.”Enzo Ferrari pernah menyebut balap mobil sebagai kesenangannya yang mengerikan karena mobil balap adalah gairah terbesarnya.Tetapi pada saat yang sama, mobil balap juga merenggut nyawa banyak orang yang dicintainya.&nbsp;Jika Anda cukup beruntung untuk berada di Italia, pastikan Anda melakukan perjalanan ke Autodromo di Monza dan melihat sendiri keajaiban ini dari dekat.&nbsp;Anda tidak akan kecewa.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=3urReYZaXMecChCH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pada 1961, dunia balap dikejutkan dengan sebuah peristiwa tragis di Pista di Alta Velocita.

Pista di Alta Velocita, Trek Mematikan di Sirkuit Monza

SKOR.id&nbsp;– Jika Skorer merupakan penggemar balapan Formula 1, Skorer pastinya memiliki pembalap dan tim favorit masing-masing.&nbsp;Alasan di balik menjadikan seseorang sebagai pembalap atau tim favorit biasanya merujuk pada mobil balap yang dibawanya.Dengan spesifikasi yang dahsyat, mobil balap Formula 1 bisa meluncur hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Wajar bila mobil ini dijuluki sebagai “jet darat”.Namun, di balik kekaguman terhadap performa mobil balap F1, Skorer mungkin bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya proses pembuatan mobil tersebut?&nbsp;Perlu berapa tahapan hingga membuatnya menjadi mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi? Simak Skor Special edisi kali ini yang akan membahas mengenai hal tersebut.(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Target sebuah mobil yang dibuat dalam tiap event balapan Formula 1 adalah peningkatan yang konstan ketika akhir pekan balapan maupun tiap putaran di lintasan.Penjumlahan keseluruhan dari kemajuan tersebut pada tiap departemen dalam tim difokuskan pada peningkatan kinerja di sirkuit.&nbsp;Secara langsung atau tidak, tiap pekerjaan yang diselesaikan di pabrik mobil balap akan membuat perbedaan.Mengembangkan mobil F1, dan akhirnya membawa kinerja itu ke lintasan, merupakan proses yang rumit.&nbsp;Namun, dalam Skor Special kali ini Skor.id akan menguraikannya dan membuatnya lebih mudah dipahami dalam tujuh langkah berikut, yang dilakukan Mercedes-AMG Petronas F1 Team.1. EvaluasiSepanjang musim, mobil F1 beserta pemahaman kita tentangnya terus berkembang. Ini berkat pekerjaan yang dilakukan, baik di pabrik maupun lintasan.&nbsp;Ini adalah proses yang berkelanjutan dan berulang. Dimulai dari mengevaluasi berbagai cara untuk meningkatkan performa mobil, dengan data dan alat yang dimiliki pabrikan.&nbsp;Sederhananya, ini dapat dilakukan melalui dua rute yang berbeda.Bagian pertama adalah melihat aerodinamika, yang berarti permukaan mobil yang “basah” yang dapat Anda lihat dari luar, rangka luar, dan bagian mobil yang menghasilkan gaya tekan.Bagian kedua adalah pengembangan sasis, yang merupakan bagian-bagian yang mendasari di bawah rangka seperti suspensi, kemudi, pendinginan, dan rem.&nbsp;Pengembangan sasis dan aerodinamika juga saling memengaruhi, dengan kompromi yang diperlukan untuk mengoptimalkan keduanya.Bersamaan dengan laju pengembangan mobil yang mendasarinya, terlihat peningkatan khusus untuk sayap belakang dengan gaya tekan rendah untuk lintasan seperti di Sirkuit Spa-Francorchamps dan Monza.&nbsp;Arah pengembangan mobil juga dapat berubah, tetapi selalu berusaha untuk mencapai performa yang maksimal.Pabrikan juga harus bekerja di tengah dua kendala penting: waktu dan anggaran. Mereka perlu mengoptimalkan sumber daya untuk memastikan fokus pada area yang akan memberikan keuntungan paling efisien.&nbsp;Dengan batasan biaya, pabrikan juga tidak mampu mengeksplorasi tiap jalan atau item yang menunjukkan bahwa hal itu dapat memberikan kinerja.&nbsp;Untuk tujuan artikel ini, pabrikan akan memilih fokus pada seperti apa jadinya saat menghadirkan pembaruan aerodinamis melalui proses tersebut.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_a7be76c3cc.jpeg" alt=" Inilah spesifikasi mesin pada mobil F1 (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>&nbsp;Inilah spesifikasi mesin pada mobil F1 (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>2. AerodinamikaUntuk departemen Aero, langkah pertama adalah mengidentifikasi bagaimana meningkatkan aliran udara di sekitar mobil.&nbsp;Setelah memutuskan area mana yang ingin dijelajahi, tim menyelidiki cara-cara untuk memberikan peningkatan tersebut dalam peraturan yang dimiliki.Kemudian semuanya tentang menguji berbagai opsi untuk memahami apakah dapat memanipulasi medan aliran dengan cara yang diinginkan.&nbsp;Jika berhasil dari pengujian Computational Fluid Dynamics (CFD), mobil tersebut akan dibawa ke Terowongan Angin, di mana mobil tersebut akan ditambahkan ke mobil model skala 60% dan diuji.&nbsp;Nah, di sinilah kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apakah mobil tersebut telah memberikan peningkatan kinerja atau tidak.&nbsp;Sebagai bagian dari upaya untuk mendekatkan delta kinerja di seluruh grid, ada skala geser waktu terowongan angin yang dapat digunakan tim berdasarkan keberhasilan mereka di lintasan terkini.&nbsp;Di sinilah langkah selanjutnya berguna.3. SimulasiArea pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir: simulasi komputer.Kita dapat memodelkan dampak pembaruan yang kita bawa ke mobil, karena perubahan baik secara internal maupun eksternal memiliki pengaruh pada kinerjanya.&nbsp;Pihak Mercedes-AMG Petronas F1 Team tidak ingin membocorkan terlalu banyak rahasia pada tahap ini, tetapi ada banyak cara untuk melakukannya dan banyak titik data yang dapat kita evaluasi.Beberapa perubahan yang paling penting atau menjanjikan juga akan diuji dalam simulator Driver-in-Loop untuk memperoleh lebih banyak umpan balik waktu nyata.Dan juga, mempelajari data untuk melihat apakah peningkatan tersebut berfungsi seperti yang diharapkan.&nbsp;Anda mungkin telah melihat video dari dalam simulator, dengan pengemudi yang bekerja keras melakukan putaran virtual untuk menambah pemahaman tentang pembaruan sebelum menuju ke tahap berikutnya dari proses tersebut.4. Penandatanganan dan PembuatanBanyak komponen pada mobil F1 dari Mercedes-AMG Petronas F1 Team dibuat di dalam negeri (Inggris). Pekerjaan untuk memproduksi ini sangat luas.&nbsp;Beberapa dapat diselesaikan secara cepat, dalam sehari dalam beberapa kasus, sementara yang lain dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan.Untuk komponen aerodinamis, data yang telah dikumpulkan menunjukkan bahwa itu akan menghasilkan peningkatan kinerja.Juga, bahwa itu adalah cara yang efisien untuk menambah waktu putaran, maka itu akan ditandatangani.&nbsp;Permukaan dilepaskan dari Aero ke tim Desain, yang kemudian menghasilkan model atau gambar yang dapat dikirim ke departemen manufaktur.&nbsp;Pola dan cetakan kemudian dibuat untuk bagian tersebut sebelum dipindahkan ke Komposit.Mereka kemudian melaminasi komponen serat karbon, mengeringkannya dalam autoklaf, membentuknya menjadi bentuk akhir, dan mengujinya melalui Test and Development&nbsp;(Uji dan Pengembangan) atau Pengujian Non-Destruktif, tergantung pada bagiannya.&nbsp;Komponen tersebut dipangkas, dirakit (jika terbuat dari beberapa komponen), dibawa ke inspeksi untuk persetujuan akhir.Kemudian dari sana, komponen tersebut diserahkan ke Departemen Perakitan untuk dipersiapkan untuk lintasan.Untuk komponen non-serat karbon, komponen tersebut melalui tahap desain, pembuatan (misalnya di bengkel mesin), pengujian, dan perakitan akhir yang serupa.&nbsp;Semua diperiksa dengan toleransi sangat kecil dan akurasi luar biasa untuk memastikan komponen tersebut memberikan kinerja dan daya tahan yang dibutuhkan.Ini merupakan upaya tim yang besar di seluruh departemen untuk membawa komponen tersebut ke lintasan.&nbsp;Kami dapat bereaksi jika komponen rusak atau kami perlu mengajukan barang dengan kinerja tinggi.Dengan durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan komponen tersebut tergantung pada ukuran dan kompleksitasnya.Namun, untuk pembaruan yang lebih besar, diperlukan waktu berbulan-bulan untuk merancang, menguji, membuat dan membangun paket peningkatan tersebut sebelum benar-benar terbang ke tujuannya: lintasan balap. Namun, pekerjaan tidak berhenti di situ.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_c3b927a94a.jpeg" alt="FIA bocorkan rencana spesifikasi untuk mobil balap F1 2026 (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>FIA bocorkan rencana spesifikasi untuk mobil balap F1 2026 (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>5. Analisis di Lintasan: DataSetelah pembaruan tersebut sampai di lintasan balap, pabrikan perlu memahami apakah kinerjanya sesuai dengan yang mereka harapkan.&nbsp;Terdapat ratusan sensor di seluruh mobil untuk membantu hal tersebut.Sekelompok teknisi aerodinamis yang bertugas di lintasan balap dan di Race Support Room (Ruang Dukungan Balapan) di Brackley akan meneliti data secara langsung saat mobil berada di lintasan balap, meninjau apakah kinerjanya sebagaimana mestinya.&nbsp;Terutama untuk komponen yang lebih kecil atau satu bagian baru.Saat mengerjakan paket peningkatan yang lebih besar, menganalisis kinerjanya dalam satu akhir pekan balapan menjadi lebih menantang.&nbsp;Pabrikan juga perlu memastikan bahwa mereka mengumpulkan data pada balapan sebelumnya agar dapat dibandingkan kembali.Perubahan karakteristik juga diamati seperti peningkatan di tikungan tertentu atau fase tikungan.&nbsp;Para teknisi juga membandingkan hasil dengan data Terowongan Angin untuk melihat apakah hasilnya cocok.6. Analisis di Lintasan: PembalapSering digambarkan sebagai sensor terpenting dalam mobil, para pengemudi memainkan peran penting dalam membantu kita memahami mobil dan pembaruan apa pun yang dibawa.Para teknisi di lintasan bekerja sama erat dengan mereka untuk mengoptimalkan pengaturan mobil, yang dipengaruhi oleh peningkatan baru.&nbsp;Namun, mungkin yang lebih penting untuk paket peningkatan besar, umpan balik pengemudi sangat penting dalam memahami perubahan perilaku mobil dan apakah mobil memberikan karakteristik performa dan handling yang diharapkan.Pengemudi perlu menentukan kejadian tertentu di sekitar putaran yang menunjukkan bagaimana mobil berperilaku dan akan memberikan pengamatan tersebut kembali kepada para teknisi selama dan setelah sesi.&nbsp;7. Debrief dan KemajuanFaktor-faktor yang ditemukan oleh para pembalap dan teknisi kemudian didebrief sepanjang akhir pekan untuk menentukan apakah peningkatan tersebut berhasil.Pekerjaan ini berlanjut di pabrik-pabrik baik sepanjang akhir pekan maupun hari-hari berikutnya.&nbsp;Diperlukan banyak departemen untuk menganalisis data, menyampaikan temuan, dan menentukan cara untuk maju dari sana.Dan kita kembali ke langkah pertama. Proses ini berlanjut sepanjang musim saat kita berjuang baik di trek maupun pangkalan untuk mengungguli pesaing.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=2Df6idRXCR2trevb" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mobil balap Formula 1 bisa meluncur hingga kecepatan 350 kilometer per jam.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengenal Tujuh Tahapan Pembuatan Mobil F1

SKOR.id – Ada yang berbeda dan menarik dengan majalah L'Officiel Hommes edisi terbaru. Maklum, yang menjadi cover majalah fesyen mewah dan gaya hidup pria itu tak lain adalah George Russell. Ia menjadi cover untuk L’Officiel Hommes edisi bulan Oktober 2024 ini.&nbsp;Selama ini, pembalap F1 dari Mercedes-AMG Petronas Formula One Team itu juga dikenal sebagai duta merek Tommy Hilfiger.&nbsp;Jadi, tidak mengherankan bila Russell juga memamerkan Fall '24 Runway and Menswear Collections dari Tommy Hilfiger. Pembalap asal Inggris itu pun mampu menggambarkan semangat keanggunan modern dan gaya abadi lewat setelan busana dari Tommy Hilfiger.Dalam wawancara dengan L'Officiel Hommes, Russell membagikan kisah perjalanannya menuju Formula 1, kekuatan ketekunan, dan hubungan uniknya dengan merek Tommy Hilfiger.&nbsp;Di usianya yang ke-26, Russell juga sedang meremajakan podium tim Mercedes. Sementara, Formula 1 sedang menjalani transformasi generasi. Russell dinilai sosok pembalap yang bersemangat dengan pikiran yang kuat dan fisik seorang bintang muda.Russell mulai turun di balapan pada usia 8 tahun di karting. Menurutnya, memulai sejak dini sangat penting bagi calon pembalap Formula 1 di masa depan.&nbsp;“Formula 1 adalah olahraga yang sangat kompetitif. Angka-angka tersebut tidak menguntungkan Anda, namun ketahanan, kepercayaan diri, dan fokus memungkinkan Anda mengembangkan keterampilan mental dan fisik dengan cepat, sejak usia muda,” katanya.&nbsp;“Formula 1 juga merupakan olahraga yang unik dalam hal laju kehidupan. Balapan dan posisi di kejuaraan sepanjang tahun memberikan pengalaman berharga.”Russell juga mengungkapkan bila Formula 1 saat ini – utamanya dalam beberapa tahun terakhir – adalah kenyataan sesuai dengan impian masa kecilnya.&nbsp;“Dalam beberapa tahun terakhir, Formula 1 mengalami peningkatan popularitas yang fenomenal dengan basis penggemar yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ucap Russell.&nbsp;“Melihat lautan suporter yang hadir di setiap balapan di kalender resmi merupakan perasaan yang luar biasa. Dan menemukan diri Anda bersaing bersama para juara dunia terhebat, dengan tim Mercedes yang menginspirasi, adalah sesuatu yang selalu saya impikan.&nbsp;“Namun, memenangi Kejuaraan Dunia Formula 1 tetap menjadi impian utama saya dan saya akan terus memperjuangkan gelar tersebut.” &nbsp; &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBJlZ8qt8-3"></oembed></figure>Russell menambahkan bila Formula 1 adalah olahraga yang sangat menginspirasi, baik di dalam maupun di luar lintasan, baik melalui performanya maupun gaya hidupnya. Interaksi dan komitmen penggemar terhadap tim dan pembalap menjadikan mereka sangat populer.&nbsp;Saat ditanya soal tantangan pribadinya di Formula 1, Russell menjelaskan&nbsp; di F1 tantangannya lebih banyak dibanding olahraga lainnya. Jika tidak ada tantangan, berarti ada masalah. F1 adalah salah satu olahraga paling intens, baik secara alami maupun karena tantangan.&nbsp;“Semua orang, baik tim maupun pembalap, hanya memikirkan satu hal: memenangi Kejuaraan Dunia. Dan persaingannya sangat ketat. Oleh karena itu, dan menurut pendapat saya, tantangan saat ini adalah mencari peluang untuk maju satu tempat di setiap balapan, setiap akhir pekan. Tetapi, Anda tidak mendapatkan apa pun secara cuma-cuma,” ucapnya.Lantas, bagaimana Russell bisa menjadi brand ambassador&nbsp;Tommy Hilfiger? Russell menjelaskan bila desainer top asal Amerika Serikat itu adalah penggemar berat Formula 1, dan dia salah satu legenda di paddock!&nbsp;“Mereknya telah menjadi mitra tim Mercedes-AMG F1 sejak 2019, dan ia memiliki bakat dalam memadukan mode dan motorsport,” ujar Russell.&nbsp;“Saya juga suka memberi sentuhan unik pada karya klasik, dan kami berdua langsung cocok saat membicarakannya. Saya sekarang menjadi bagian dari keluarga, seperti yang dia rasakan, dan pacar saya Carmen juga bekerja bersamanya.”Dalam kesempatan itu, Russell juga mengisahkan pengalamannya mengenakan pakaian rancangan Tommy Hilfiger dan jenis setelan apa yang digemarinya.&nbsp;“Hampir setiap balapan akhir pekan, saya datang dengan mengenakan Tommy Hilfiger. Paddock telah menjadi tempat yang sangat prestisius, sangat terlihat dari waktu ke waktu, dan saya suka mengekspresikan gaya saya di sana dengan mengenakan pakaian terbaru,” katanya.&nbsp;“Utamanya setelan bergaya soft dari koleksi kolaborasi ‘Tommy x Mercedes-AMG F1 x Clarence Ruth’. Tidak lupa dua barang wajib saya: celana chino klasik dan kaus polo rugby.“Untuk gaya di luar paddock, saya menyukai model-model yang kontemporer, klasik dan abadi. Pokoknya yang sangat Tommy Hilfiger!”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=mvCISbEmGALeq9bx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Formula 1 George Russell baru-baru ini dipercaya menjadi cover majalah Prancis, L’Officiel Hommes.

George Russell Suka Ekspresikan Gaya Berpakaian di Paddock F1 

SKOR.id – Selama bertahun-tahun, Toyota telah berulang kali menyatakan bahwa kembali ke Formula 1 (F1) bukanlah suatu pilihan. Namun akhir pekan lalu, pabrikan otomotif raksasa asal Jepang itu mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Haas F1.Tidak tanggung-tanggung, tulisan dan logo Toyota Gazoo Racing (TGR) akan langsung ada di kedua mobil Haas VF-24 saat turun di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, tuan rumah F1 GP Amerika Serikat, akhir pekan ini (17-20/10/2024).&nbsp;GP Amerika Serikat menjadi putaran ke-19 (dari total 24 grand prix/GP) di Kejuaraan Dunia Formula 1 2024.&nbsp;Memang benar, keputusan untuk menggandeng Haas ini tidak ada hubungannya dengan keterlibatan pembuatan power unit (mesin) maupun sasis. Namun anehnya, Toyota memulai kemitraan teknis dengan cabang motorsport mereka, TGR.&nbsp;Lalu, apa maksud Toyota terlibat di F1? Mengapa mereka tidak mau membuat tim sendiri seperti yang dilakukan pada 2002 silam, atau membuat power unit&nbsp;untuk tim-tim F1 lain?Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Kiprah Toyota Sebelumnya di F1Kesepakatan Toyota – melalui divisi motorsportnya TGR – untuk menjadi mitra teknis resmi tim Formula 1 Haas, di sisa musim ini dan seterusnya sebagai bagian dari kesepakatan multi-tahun kedua pihak, mengesankan mereka menjilat kembali ludahnya.Maklum, inilah untuk kali pertama Toyota secara resmi kembali terlibat di F1 setelah menutup programnya di ajang balap jet darat itu sebagai tim dan pemasok mesin, 15 tahun lalu – tepatnya 4 November 2009.&nbsp;Toyota turun perdana sebagai sebuah tim di F1 pada 2002. Namun, hingga 139 start yang diikuti (sampai akhir musim 2009), para pembalap Tim Panasonic Toyota Racing tidak pernah memenangi balapan. Hasil finis terbaik Toyota adalah kedua, yang dibuat empat kali.&nbsp;Total, selama delapan musim turun sebagai tim di F1, Toyota mengoleksi 13 finis podium, tiga pole position, dan tiga fastest lap.&nbsp;Hasil finis klasemen konstruktor hanya keempat pada 2005 dan keenam untuk pembalap (lewat Ralf Schumacher) pada musim yang sama.Selain turun sebagai tim, Toyota juga memasok mesin untuk beberapa tim. Jordan menggunakan mesin Toyota pada tahun 2005 dan ketika tim tersebut diubah namanya menjadi Midland F1 pada tahun 2006, Toyota terus memasok mesinnya. Tim Williams F1 juga menggunakan mesin Toyota dari tahun 2007 hingga 2009.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/boks_Skor_Special_Torehan_Toyota_di_Formula_1_sebagai_Tim_Pembuat_Sasis_Konstruktor_Dede_S_Mauladi_Skor_id_4475d5317a.jfif" alt="boks Skor Special - Torehan Toyota di Formula 1 sebagai Tim, Pembuat Sasis Konstruktor - Dede S. Mauladi Skor.id.jfif"><figcaption>Torehan Tim Panasonic Toyota Racing selama delapan musim di Formula 1, antara 2002 sampai 2009, tidak memuaskan. (Dede S. Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Mengapa Toyota Kembali Terlibat di F1 Menjelang Akhir Musim 2024&nbsp;Landasan pertama kolaborasi ini telah diletakkan pada awal tahun ini, menurut Ayao Komatsu, Prinsipal Tim Haas F1: “Saya sempat kontak dengan Kaji (Masaya Kaji, General Manager TGR) berkata di awal tahun. Hampir setengah tahun yang lalu.”&nbsp;“Jadi sebenarnya kami belum ada rencana untuk memiliki tim di Formula 1. Saat ini, pilihan terbaik adalah berkolaborasi dengan Haas,” kata Kaji.Seperti dikutip GPblog awal tahun ini, TGR mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk kembali ke F1 karena mereka senang di World Endurance Championship (WEC) dan World Rally Championship (WRC). Namun, pada titik tertentu, mereka berpikir bekerja sama dengan Haas adalah ide yang bagus.&nbsp;Presiden TGR Tomoya Takahashi bahkan menggambarkan hal ini sebagai persaingan bersama Haas di F1 – yang menunjukkan bahwa Toyota hampir bisa kembali ke F1 tanpa memiliki tim atau memproduksi power unit.“Dengan berkompetisi bersama Haas di puncak olahraga balap, kami bermaksud membina para pembalap, insinyur, dan mekanik,” tutur Takahashi.TGR adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota. Berbasis di Eropa di Koln, Jerman, TGR kini menampung tim Toyota World Endurance Championship dan merupakan tempat lahirnya mesin Toyota World Rally Championship, sekaligus fasilitas teknis tingkat tinggi yang merupakan markas asli Toyota F1 pada tahun 2000-an.Berdasarkan perjanjian ini, TGR akan menyediakan “layanan desain, teknis dan manufaktur” dan mendapatkan “keahlian teknis dan keuntungan komersial” sebagai imbalan dari Haas.&nbsp;Hal ini memberikan peningkatan sumber daya yang sangat dibutuhkan bagi Haas, yang merupakan tim terkecil di F1, dan memberi Toyota tempat di F1 serta memberikan divisi motorsport sebagian besar program F1 tingkat tinggi lagi.&nbsp;“Memiliki pemimpin dunia di sektor otomotif yang mendukung dan bekerja sama dengan organisasi kami, sambil berusaha mengembangkan dan mempercepat keahlian teknis dan teknik mereka – ini hanyalah sebuah kemitraan dengan manfaat nyata bagi kedua belah pihak,” kata Komatsu.“Kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya dan basis pengetahuan yang tersedia di Toyota Gazoo Racing, sambil memanfaatkan proses teknis dan manufaktur mereka, akan berperan penting dalam pengembangan kami dan keinginan jelas kami untuk lebih meningkatkan daya saing kami di Formula 1.&nbsp;“Sebagai imbalannya, kami menawarkan platform bagi Toyota Gazoo Racing untuk sepenuhnya memanfaatkan dan kemudian meningkatkan kemampuan teknik internal mereka.”Pengumuman versi Toyota dengan tegas mengisyaratkan bahwa para pembalap TGR akan mendapatkan kesempatan untuk mengendarai mobil Haas F1 di masa depan, sebagai permulaan dari pengujian.&nbsp;“Secara khusus, perjanjian tersebut mencakup partisipasi dalam test drive Tim Haas F1 oleh pembalap, insinyur, dan mekanik pelatihan TGR,” demikian pernyataan Toyota.“Hal ini akan memungkinkan para pembalap untuk mendapatkan pengalaman berkendara di F1, dan ini akan memungkinkan para insinyur dan mekanik untuk belajar bagaimana menganalisis sejumlah besar data, seperti data mengemudi, untuk secara efektif mengoperasikannya di TGR.”Singkatnya, kerja sama baru Haas dengan Toyota tidak akan mengubah kesepakatan skuad terkecil di F1 itu dengan Ferrari selaku pemasok power unit.&nbsp;Markas besar Haas tetap di Kannapolis, Carolina Utara, Amerika Serikat, dengan basis operasi di Banbury, Inggris. Dari Maranello, pasokan suku cadang dari Ferrari akan dikirim sementara pekerjaan manufaktur dilakukan oleh perusahaan Italia lainnya, Dallara.&nbsp;Tidak Ada Rencana Kembali ke Formula 1 Secara Total&nbsp;Usai pengumuman kerja sama dengan Haas, Toyota menegaskan “tidak memiliki rencana” untuk membeli atau membentuk tim Formula 1 atau membangun power unit.&nbsp;Akio Toyoda, Ketua Toyota Motor Corporation, menegaskan: “Saya tidak ingin berita utamanya adalah ‘Toyota akhirnya kembali ke F1’. Sebaliknya, kami ingin melihat berita utama yang menginspirasi anak-anak Jepang untuk memimpikan kemungkinan bahwa suatu hari nanti mereka juga bisa mengendarai mobil tercepat di dunia.”Toyoda, cucu pendiri Toyota Kiichiro Toyoda, mengaku dialah yang mengambil keputusan untuk menarik tim pabrikan mobil yang berbasis di Koln itu keluar dari F1 pada akhir 2009.&nbsp;“Saya kini telah mencapai usia tertentu dan akhirnya menjadi manusia biasa yang kembali menyukai mobil balap,” ucap pria berusia 68 tahun itu tersenyum.&nbsp;“Saya pikir jauh di lubuk hati, orang ini selalu menyesali karena penarikan kami dari Formula 1, pembalap muda Jepang kehilangan kesempatan.”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=IME4P8iwaM8ibPQm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Toyota dan Haas F1 hanya akan bekerja sama seputar alih teknologi dan analisis data di Formula 1.

Mengapa Toyota Tidak Mau Disebut Kembali ke Formula 1

SKOR.id – Fernando Alonso baru-baru ini bicara tentang kompleksitas yang dihadapi pembalap Formula 1. Ia mengatakan 20 pilot jet darat pasti mengalami tekanan dan tuntutan sepanjang musim. &nbsp;&nbsp;Alonso adalah sosok paling senior di grid F1. Jadi, pembalap Aston Martin ini tahu betul tantangan yang menanti para racing driver setiap musimnya.Formula 1 bisa dibilang dunia yang sangat rumit untuk dijalani. Dengan hanya 20 orang saja yang dapat berkompetisi setiap tahun, maka tekanan dan bebannya berat, entah mereka menang atau kalah.Namun, Fernando Alonso membantah bahwa tekanan yang ditanggung pembalap berasal dari penggemar. Bagi pembalap, fans bukanlah sebuah beban.&nbsp;“Tidak, tekanan berasal dari tim, dari sponsor, atau dari hasil yang didapatkan pada (balapan) hari Minggu. Apa yang dibawa penggemar kepada pembalap bukan itu,” tutur Alonso dikutip dari Motorsport.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Support like this... 💚<a href="https://twitter.com/hashtag/SingaporeGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#SingaporeGP</a> <a href="https://t.co/mShLHDOYU3">pic.twitter.com/mShLHDOYU3</a>— Aston Martin Aramco F1 Team (@AstonMartinF1) <a href="https://twitter.com/AstonMartinF1/status/1837105423272349810?ref_src=twsrc%5Etfw">September 20, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Menurut saya, kehadiran fans bagi pembalap atau atlet secara umum lebih merupakan tanggung jawab yang besar karena Anda adalah anutan bagi banyak orang,” ia menambahkan.Lebih lanjut, juara dunia F1 2005 dan 2006 itu menjelaskan bahwa tanggung jawab yang dimiliki pembalap terhadap fans bukan tugas mudah mengingat mereka contoh bagi banyak orang di seluruh dunia.“Anda harus berperilaku baik dan Anda harus siap menjadi role model, baik saat Anda ingin melakukannya atau tidak. Anda harus tetap melakukannya,” kata Alonso.“Saat Anda ingin mengatakan hal yang tak elok, Anda harus menahan diri dan bersikap benar secara politis karena Anda punya tanggung jawab (moral) kepada fans dan orang-orang yang percaya kepada Anda.”Pun demikian, secara umum, Fernando Alonso percaya bahwa dampak penggemar terhadap pembalap, setidaknya yang dirasakannya selama ini, selalu lebih positif ketimbang negatif.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">ALONSOOOOOO! 🎶 <a href="https://twitter.com/hashtag/SpanishGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#SpanishGP</a> <a href="https://t.co/FXcGUi9eaJ">pic.twitter.com/FXcGUi9eaJ</a>— Aston Martin Aramco F1 Team (@AstonMartinF1) <a href="https://twitter.com/AstonMartinF1/status/1804151577348821451?ref_src=twsrc%5Etfw">June 21, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Saya tahu banyak fans di seluruh dunia yang mengikuti Formula 1, dengan cara tertentu mereka selalu berkata kepada saya: ‘Anda adalah inspirasi saya, Anda tidak pernah menyerah, seorang pejuang’,” ujarnya.“Hal-hal semacam itu selalu mengingatkan Anda bahwa ada banyak orang yang memperhatikan karena cara Anda melakukan sesuatu. Ini menempatkan Anda dalam sorotan, jadi Anda harus berperilaku benar.” &nbsp;“Ya, para penggemar memberi Anda banyak cinta dan motivasi, namun di saat yang sama juga merupakan tanggung jawab besar untuk memenuhi semua yang mereka harapkan dari Anda.” &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fooeKLYn1OY?si=I4O39vlH6thJpugz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Meski tidak menganggapnya beban, Fernando Alonso menjelaskan pembalap F1 punya tanggung jawab besar terhadap penggemar. 

Berita terkini balap mobil, pemain dan update terkini

Formula 1

Fernando Alonso soal Tanggung Jawab Moral Pembalap F1 terhadap Fans

SKOR.id –Musisi rap ASAP Rocky turun ke jalanan New York pekan lalu untuk merayakan koleksi terbarunya yang terinspirasi dari motorsport (olahraga otomotif) berupa sepatu, pakaian, dan aksesori Puma.Untuk peluncuran tersebut, sang rapper mengundang sekelompok rekanan dari Puma untuk melihat koleksi pribadi itu.Setelah itu, Rocky memimpin kerumunan melalui jalan-jalan di New York menuju The Blond untuk menikmati koktail perayaan.&nbsp;Sepanjang jalan-jalannya pada malam itu, Rocky menghentikan lalu lintas di Canal Street untuk mengambil beberapa foto bagi para penggemar dan berpose di depan sebuah iklan untuk kolaborasi terbarunya.Sejak Rocky bergabung dengan Puma akhir tahun lalu sebagai direktur kreatif untuk kemitraan Formula 1 dari Puma, Rocky telah memasukkan elemen desain motorsport dalam semua produknya. Dan peluncuran kali ini tidak berbeda.“(Dengan Puma), kami akan memadukan motorcross dan motorsport menjadi satu,” kata Rocky.&nbsp;“Saya rasa saya adalah katalisatornya. Jadi, kisah asal-usul ini dimulai seperti itu,” pria bernama asli Rakim Athelaston Mayers itu menambahkan.&nbsp;“Saat ini, Anda melihat koleksi yang sepertinya telah dipakai seorang pria yang telah bekerja keras memperbaiki mobilnya sepanjang hari. Anda dapat melihat noda oli dan detailnya, terutama pada Inhales baru,” ucapnya.Rocky kemudian mengkritik merek olahraga lain (tanpa menyebut nama) karena terlalu bergantung pada kolaborasi selebritas.&nbsp;“Apa yang mereka lakukan adalah memenuhi pasar dengan hal-hal yang tidak perlu. Itu tidak menarik bagi siapa pun, dan itu tidak memberi makan jiwa atau roh saya,” ujarnya.&nbsp;“Saat ini, saya hanya mencoba melakukan hal-hal yang terasa benar bagi saya, dan saya berharap kalian semua memahaminya dan itu terwujud pada kalian juga, dan kalian memahami visi saya,” katanya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DAikZcTv2JU"></oembed></figure>Rocky mengatakan niatnya adalah untuk mendorong batasan desain alas kaki, dan ia melakukannya dengan Mostro 3D, yang awalnya menjalani debut di landasan pacu NYFW Puma, Februari lalu.&nbsp;Untuk menciptakan siluet, ASAP Rocky x Puma Mostro 3D yang baru menggunakan Carbon Digital Light Synthesis (Carbon DLS).Itu merupakan proses cetak 3D berbasis resin yang menggunakan proyeksi cahaya digital, optik yang dapat ditembus oksigen, dan material tingkat rekayasa.Proses pencetakan 3D Puma dan Carbon menata ulang sepatu kets lama yang baru-baru ini dihidupkan kembali sebagai sepatu slip-on alien.&nbsp;Paku dengan berbagai ukuran menonjol pada seluruh sepatu berlubang, dengan pola sarang lebah yang lebih lebar digunakan di sekitar pergelangan kaki.&nbsp;Sol berpaku yang lebih tebal meninggalkan rongga pada bagian tengah kaki, dan lapisan seperti cat semprot memberikan Mostro 3D tampilan hitam dan merahnya.Selain gaya cetak 3D yang sangat dinanti-nantikan ini, Rocky juga memperkenalkan sepatu kets Puma Inhale miliknya.Sepatu ini telah direkayasa ulang dengan sulaman khusus yang terinspirasi oleh mekanik mobil di garasi, yang menghabiskan hari-hari mereka dengan noda minyak dan kotoran di seluruh pakaian mereka.&nbsp;Baik koleksi Inhale maupun koleksi lengkap menampilkan perawatan yang usang, detail desain balap yang autentik, dan merek dagang ASAP Rocky x Puma.Koleksi ini sekarang tersedia di Puma.com&nbsp;selama persediaan masih ada, serta pengecer tertentu di seluruh dunia termasuk Kith, Dover Street Market, Maxfield, Sneakersnstuff, SlamJam, Nubian, dan banyak lagi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sfV15yOWsI8?si=Xtps1LHTAcxGMt1L" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Peluncuran koleksi baru ASAP Rocky x Puma sempat hentikan lalu lintas Kota New York.

Latest Articles - Formula 1