Berjalan 4.000 Langkah Sehari Dapat Mengurangi Risiko Kematian

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Berjalan kaki tiap hari selain bermanfaat bagi tubuh juga bisa memperpanjang usia (Jovi Arnanda/Skor.id).
Berjalan kaki tiap hari selain bermanfaat bagi tubuh juga bisa memperpanjang usia (Jovi Arnanda/Skor.id).

SKOR.id – Berjalan kaki minimal 4.000 langkah sehari secara signifikan mengurangi risiko kematian dini.

Sementara 2.337 langkah sehari akan mengurangi risiko kematian khususnya akibat penyakit kardiovaskular.

Tetapi, lebih banyak langkah akan lebih baik, demikian setidaknya menurut meta-analisis studi baru.

Hal itu disampaikan dr. Maciej Banach, Wakil Pemimpin Redaksi dari Masyarakat Kardiologi Eropa.

Banach juga menjabat sebagai asisten profesor kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat.

“Makin banyak langkah yang Anda jalani, makin baik dampaknya terhadap kesehatan Anda," kata Banach.

"Dan tiap peningkatan langkah sebesar 500-1.000 langkah per hari dapat dikaitkan dengan penurunan angka kematian yang signifikan,” Banach menambahkan.

Menurut penelitian, aktivitas yang dilakukan di bawah 5.000 langkah sehari dianggap sebagai lifestyle yang praktis.

“Kami menunjukkan bahwa tiap peningkatan langkah sebanyak 1.000 langkah per hari dikaitkan dengan penurunan 15% risiko kematian akibat sebab apa pun."

"Dan setiap peningkatan 500 langkah per hari dikaitkan dengan penurunan kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 7%,” Banach menuturkan.

Fakta bahwa diperlukan lebih sedikit langkah untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular tidaklah mengejutkan.

Hal itu disampaikan dr. David Katz, spesialis pengobatan, pencegahan, dan gaya hidup yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

“Olahraga secara langsung mempengaruhi sistem kardiovaskular, sedangkan manfaatnya bagi sistem atau kondisi lain tidak secara langsung,” kata Katz.

Katz adalah Presiden dan pendiri organisasi nirlaba True Health Initiative, sebuah koalisi global para ahli yang didedikasikan untuk pengobatan gaya hidup berbasis bukti.

"Metode penelitian ini kuat dan canggih, dan mendukung apa yang sering dikatakan dokter kepada pasiennya," Katz menuturkan. 

"Pertama, olahraga apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali dengan manfaat kardiovaskular dan kesehatan keseluruhan yang signifikan pada tingkat yang cukup sederhana," ia menambahkan.

"Dan untuk berbagai aktivitas yang berkaitan dengan masyarakat luas. Makin banyak, makin baik!" ujar Katz.

Analisis Besar terhadap Penelitian 

Penelitian yang diterbitkan Selasa di European Journal of Preventive Cardiology ini menganalisis data hampir 227.000 orang.

Sebanyak 17 penelitian dilakukan di Australia, Jepang, Norwegia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Sepengetahuan kami, ini adalah analisis terbesar yang dilakukan sejauh ini," kata Banach.

Analisis tersebut juga mampu memeriksa untuk pertama kalinya apakah melakukan hingga 20.000 langkah sehari dikaitkan dengan manfaat kesehatan.

Semua penelitian bersifat observasional, karena itu hanya dapat menunjukkan hubungan antara jumlah langkah per hari dan kesehatan, bukan sebab dan akibat langsung.

"Saya harus menekankan bahwa data yang tersedia mengenai jumlah langkah yang mencapai 20.000 per hari masih terbatas." 

"Sehingga, hasil ini perlu dikonfirmasi pada skelompok orang yang lebih besar," kata penulis studi senior Dr Ibadete Bytyci, seorang ahli jantung preventif di Universitas tersebut. 

Manfaat kesehatan sama di semua negara, baik bagi pria maupun wanita, menurut sebuah penelitian. 

Meskipun peserta yang lebih tua (yang didefinisikan sebagai orang yang berusia di atas 60 tahun) dan orang yang lebih muda merasakan manfaatnya.

"Ukuran pengurangan risiko kematian lebih kecil (pada orang yang lebih tua) dibandingkan dengan yang terlihat pada orang yang berusia di bawah 60 tahun," kata Banach.

Mulailah Lebih Awal dan Pertahankan

Orang dewasa berusia 60 tahun ke atas yang berjalan antara 6.000 dan 10.000 langkah sehari mengalami penurunan risiko kematian dini sebesar 42%.

Sementara orang di bawah 60 tahun yang berjalan antara 7.000 dan 13.000 langkah sehari mengalami penurunan risiko sebesar 49%, menurut Banach.

"Perbedaannya kemungkinan besar dijelaskan oleh rumus, 'makin awal memulai, makin baik,'" kata Banach. 

Ia menyarankan masyarakat memulai intervensi kesehatan sejak dini, baik itu aktivitas fisik teratur pada tingkat yang disarankan, pola makan sehat, atau perubahan gaya hidup positif lainnya.

"Itu akan berdampak paling besar pada kolesterol, tekanan darah, glukosa darah puasa, dan pemicu penyakit lainnya," ia menambahkan.

"Jika Anda teratur dan konsisten dengan aktivitas fisik, Anda selalu dapat mengharapkan manfaat kesehatan yang signifikan dan hidup lebih lama," kata Banach.

Bagaimana jika Anda tidak dapat mengatur jumlah langkah yang menurut penelitian paling bermanfaat? 

Jangan khawatir tentang hal itu, kata dr. Andrew Freeman, direktur pencegahan dan kesehatan kardiovaskular di National Jewish Health di Denver, Colorado.

“Saya pikir penelitian ini hanya menunjukkan bahwa olahraga itu baik, tidak banyak bergerak itu baik.

"Dan makin banyak olahraga yang Anda lakukan, makin baik,” kata Freeman, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

“Apa yang saya katakan kepada orang-orang yang baru memulai dan mereka belum bisa mengambil banyak langkah adalah, 'Jangan putus asa‘."

“Setiap latihan penting. Terus lakukan apa yang Anda lakukan sampai Anda sesak napas setidaknya selama 30 menit sehari,'” kata Freeman.

Source: CNN

RELATED STORIES

Berjalan 21 Menit Tiap Hari Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Menurut Laporan Harvard Health

Berjalan 21 Menit Tiap Hari Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Menurut Laporan Harvard Health

Data menunjukkan ada beberapa menit yang harus Anda tuju untuk tingkatkan kesehatan kardiovaskular.

Berjalan, Cara yang Tepat untuk Kurangi Berat Bàdan

Berjalan, Cara yang Tepat untuk Kurangi Berat Bàdan

Berjalan aktivitas menyehatkan, menyenangkan, dan mudah dilakukan.

Berjalan Kaki sebagai Olahraga: 7 Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Berjalan Kaki sebagai Olahraga: 7 Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Ada banyak alasan mengapa jalan kaki begitu populer. Olahraga ini menawarkan semua manfaat kesehatan dan kebugaran dari latihan cardio intensitas rendah (LISS) lainnya.

Berjalan Kaki sebagai Sebuah Seni, Karya Para Seniman Eropa

Pada 1967, seniman Inggris Richard Long mengaktualisasikan The Art of Walking dengan berjalan bolak-balik di lapangan Wiltshire.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kapolri Listyo Sigit Prabowo di peresmian skuad Bhayangkara Presisi Lampung FC Musim 2025-2026. (Estu Santoso/Skor.id)

Liga 1

Antusiasme Pemain Bhayangkara FC di Lampung, "Petualangan" Karier Spaso Bertambah

Spaso menambah "koleksi" kariernya di pulau besar di Indonesia setelah Bali, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa.

Estu Santoso | 29 Jul, 02:45

arkhan fikri - timnas u-23 indonesia

Timnas Indonesia

Jika Arkhan Fikri Tak Main di Final Piala AFF U-23 2025, Itu Demi Kebaikannya

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, takkan memaksakan Arkhan Fikri tampil melawan Vietnam.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 19:11

Alter Ego Ares di PMWC 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Juara Grup Stage PMWC 2025, Alter Ego Ares Kantongi Hadiah Fantastis

Pencapaian yang fantastis ini membuat mereka berhak mengantongi 80 ribu dolar AS atau setara Rp1,3 miliar.

Gangga Basudewa | 28 Jul, 17:25

Kapolri Listyo Sigit Prabowo di peresmian skuad Bhayangkara Presisi Lampung FC Musim 2025-2026. (Estu Santoso/Skor.id)

Liga 1

Bhayangkara Lampung FC Musim 2025-2026 Diperkenalkan, Target Tinggi Ditetapkan

Perkenalan Bhayangkara Presisi Lampung FC berlangsung di Stadion Sumpah Pemuda, Way Kanan, Bandar Lampung pada Senin (28/7/2025) malam.

Estu Santoso | 28 Jul, 17:20

Woodball, salah satu cabang yang dikembangkan di Indonesia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Prestasi Gemilang, Tim Woodball Indonesia Raih 6 Emas di Malaysia Open 2025

Tim Woodball Indonesia kembali mencatatkan pencapaian impresif di kancah internasional.

Sumargo Pangestu | 28 Jul, 16:56

Timnas Thailand. (Deni Sulaiman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kalahkan Filipina, Thailand Raih Peringkat Ketiga Piala AFF U-23 2025

Untuk kali kedua beruntun, Thailand menyelesaikan Piala AFF U-23 di peringkat ketiga.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 15:28

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 28 Jul, 13:46

Cover Olahraga Padel.

Culture

Fenomena Padel di Indonesia, Perlindungan Risiko Usaha Olahraga-Lifestyle Dihadirkan MPMInsurance

Merespons naik daunnya padel, MPMInsurance hadir dengan penawaran asuransi di sektor usaha olahraga dan lifestyle.

Taufani Rahmanda | 28 Jul, 13:42

Asisten pelatih Timnas Indonesia, sekaligus pelatih kepala Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg.(Foto: PSSI/Grafis: Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Timnas Indonesia

Siap Juara, Timnas U-23 Indonesia Akan Coba Kalahkan Vietnam dalam 90 Menit

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, menegaskan kesiapan pasukannya memburu gelar juara Piala AFF U-23 2025.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 13:18

hardiyanto kenneth percasi

Other Sports

Pembinaan Jadi Fokus Utama Hardiyanto Kenneth Usai Terpilih Jadi Ketua Percasi DKI Jakarta

Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DKI Jakarta resmi menetapkan Hardiyanto Kenneth sebagai ketua periode 2025–2029.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 12:12

Load More Articles