SKOR.id – Skorer tentunya mengenal olahraga catur. Sekilas olahraga ini hanya mengandalkan pemikiran untuk meramu strategi saat menjalankan bidak-bidak catur.
Banyak yang menganggap bahwa catur adalah olahraga yang tidak aktif dan tidak memerlukan aktivitas fisik.
Berdasarkan pandangan tersebut, seorang atlet catur seakan tidak terlalu perlu melakukan aktivitas fisik maupun berolahraga untuk mendukung permainannya.
Hal itu berbeda dengan atlet dari berbagai cabang olahraga yang banyak melakukan aktivitas fisik macam sepak bola, bulu tangkis, tenis, dan lain-lain.
Ternyata anggapan bahwa aktivitas fisik dan olahraga tidak diperlukan oleh pemain catur adalah tidak benar.
Apa alasannya? Aktivitas fisik dan olahraga apa saja yang cocok untuk para pemain catur?
Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Riset terbaru oleh dua peneliti asal Polandia, Agnieszka Fornal-Urban dan Anna Keska, mengungkapkan teori baru yang penting untuk diikuti oleh semua pemain catur.
Penelitian ini didukung oleh University of Physical Education (Universitas Pendidikan Jasmani) di Warsawa, Uni Catur Eropa, dan Federasi Catur Polandia, pada tahun 2009.
Dalam penelitian tersebut, turut berpartisipasi 73 orang (usia 8-19), 47,9% di antaranya adalah anak perempuan (35) dan 52,1% dari kelompok tersebut adalah anak laki-laki (38).
Terdapat murid-murid Akademi Catur Polandia di antara para anggota tersebut.
Selain itu juga berbagai pecatur muda peraih medali Kejuaraan Junior Eropa dan Dunia, serta perwakilan lain dari tim junior Polandia.
Para anggota dibagi menjadi empat kelompok, dan tiap kelompok diberikan tes kebugaran khusus.
Berdasarkan hasil penelitian kedua ilmuwan tersebut, kebugaran fisik direkomendasikan untuk pemain catur.
Aktivitas fisik bahkan memiliki tempat penting dalam rutinitas setiap pemain catur profesional.
Itulah sebabnya, para pecatur hebat seperti Magnus Carlsen, Vladimir Kramnik, Viswanathan Anand, Alexander Alekhine, hingga Bobby Fischer tidak pernah melewatkan kesempatan untuk melatih tidak hanya pikiran mereka, tetapi juga tubuh.
Intisari dari hasil penelitian Fornal-Urban dan Anna Keska bisa disimak dalam infografis di bawah ini:
Ini juga merupakan peringatan bagi semua orang tua, pelatih catur, dan pemain catur, bahwa gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas.
Penting untuk menyadari, untuk dapat duduk di depan papan catur selama berjam-jam, seseorang membutuhkan bentuk fisik yang baik.
Sebab, kerja mental seperti olahraga catur juga membutuhkan banyak kekuatan fisik.
Jika para pecatur bermain dalam turnamen yang menegangkan dan berlangsung lama di bawah tekanan, mereka sering mulai membuat banyak kesalahan.
Dan akhirnya mereka pun kalah dalam permainan, hanya karena tidak siap secara fisik untuk permainan tersebut.
Dengan cara ini, banyak pemain catur mengakui bahwa aktivitas fisik membantu mereka memenangkan lebih banyak permainan karena dengan begitu mereka lebih tahan lama.
Jadi sekali lagi peringatan besar bagi semua pemain catur bahwa sebelum turnamen mereka harus mempersiapkan diri tidak hanya secara mental tetapi juga fisik, tentu saja, jika ingin memenangkan pertandingan.
Jika Anda mengenal baik para atlet catur terkenal dunia, Anda mungkin tahu bahwa mereka juga secara aktif melatih tubuh mereka.
Misalnya, pecatur nomor 1 dunia, GM Magnus Carlsen. Ia merupakan penggemar berat sepak bola.
Jika Skorer berlangganan akun medua sosialnya, akan terlihat bahwa pria 33 tahun ini sama sekali tidak menjalani kehidupan yang “mager” alias tidak banyak bergerak.
Selain itu, Carlsen juga pandai berenang, bermain bola voli, dan bola basket.
“Melatih otak sama pentingnya dengan melatih tubuh Anda. Sama seperti otot, jika Anda tidak menggunakannya, Anda bisa kehilangannya,” kata Carlsen.
WGM Alexandra Kosteniuk, Grandmaster catur Rusia dan Juara Catur Dunia Wanita dari tahun 2008-2010, adalah penggemar lari.
Juara Catur Dunia ke-14 dan pemain catur peringkat ke-7 (2817) dunia, GM Vladimir Kramnik, gemar berlari dan tenis. Tetapi karena ia tidak dapat melakukan keduanya, ia pergi ke kolam renang.
"Saya berenang sekitar 1,5 km hingga 2 km sehari. Agar tetap bugar, kita harus berolahraga,” Kramnik menuturkan.
"Tetapi sayangnya banyak olahraga yang saya sukai, seperti tenis, misalnya, yang dokter saya sarankan untuk dihindari.“
“Jadi, saya hanya berenang. Masalahnya, berenang itu membosankan, sangat monoton, jadi saya mencoba menyelesaikan pelajaran sambil berenang, hanya untuk menyibukkan pikiran saya," kata Kramnik.
Seorang warga negara India, Juara Catur Dunia ke-15, GM Viswanathan Anand, memiliki rahasia tersendiri untuk menjadi yang teratas dalam turnamen.
Dalam salah satu wawancaranya, ketika ditanya apa yang ia lakukan agar tetap bugar, Anand menjawab:
“Saya selalu menjaga kebugaran tubuh. Saya pergi ke pusat kebugaran tiap hari dan berusaha menjaga kebugaran fisik saya,” kata Anand.
“Tanpa itu, sulit bahi saya untuk menghadapi tantangan di papan catur,” ia menambahkan.
Menjaga kesehatan sangat penting, terutama dalam olahraga. Dalam catur, karena kita harus mempersiapkan diri sekitar 7-8 jam sehari, kebugaran fisik sama pentingnya dengan kebugaran mental.
Harry Sneider, pelatih kebugaran dan juara dunia angkat berat yang juga teman dari mendiang GM Bobby Fischer, pernah bercerita tentang berbagai olahraga rutin yang dijalani Fischer,
“Ia (Fischer) menyukai latihan kekuatan dengan beban. Ia berenang 45 menit sehari dan dia adalah seorang ‘juara dunia’ dalam hal berjalan kaki,” ucap Sneider.
“Fischer melangkah sangat jauh dan dapat melakukannya selama 31/2 jam. Ia juga suka bermain tenis,” katanya.
Shelby Lyman, seorang pecatur amatir, juga mengakui olahraga fisik perlu untuk mendukung performa pemain catur.
“Karena catur profesional bersifat statis, bahkan sangat statis, kondisi fisik sangat penting.” ujar Lyman.
WGM Natalia Pogonina asal Rusia juga menekankan pentingnya kebugaran fisik bagi pemain catur.
“Ketika saya memberitahu orang-orang yang tidak suka catur bahwa latihan fisik sangat penting, mereka sering tidak menganggapnya serius, atau malah sangat terkejut,” ujar Pogonina.
“Sekilas, catur tampak seperti permainan otak yang tidak ada hubungannya dengan daya tahan atau kekuatan fisik. Namun, kenyataannya tidak demikian.”
"Kerja mental sering kali membutuhkan lebih banyak energi daripada kerja keras fisik.“
"Setelah bermain selama beberapa jam, seorang pemain terkadang kelelahan seperti setelah menyelesaikan lari maraton," Pogonina menjelaskan.
"Selain itu, jika semua permainan dalam turnamen standar 9 babak menegangkan, sebagian besar pemain akan menyerah di bawah tekanan (baik secara fisik maupun psikologis) dan mulai membuat kesalahan yang tidak dapat dijelaskan.“
Pogonina lalu mencontohkan momen saat Kejuaraan Catur Dunia Wanita beberapa waktu lalu, tie-break diadakan pada hari yang sama dengan permainan kedua.
“Beberapa peserta harus bermain sepanjang hari, dengan beberapa permainan berakhir hingga pukul 2 pagi,” kata Pogonina.
“Tentu saja, sebagian besar pemain mengakui bahwa ini lebih merupakan ujian daya tahan dan kemauan daripada keterampilan catur.”
“Semua ini mengingatkan kita bahwa semua pemain catur harus memberikan perhatian khusus pada bentuk fisik dan kesehatan jika ingin berhasil.”
“Terserah Anda untuk memilih olahraga apa. Namun, cobalah menghindari olahraga yang berisiko dan traumatis. Hal ini cukup umum terjadi," kata Pogonina, mengingatkan.
Contoh yang dijalani bintang-bintang catur tersebut menunjukkan bahwa kesehatan fisik merupakan bagian penting dari bermain catur.
Jadi, jika Skorer ingin menjadi pemain catur profesional dan menjadi yang teratas, jangan lupakan tubuh dan pikiran Anda.