Ada Apa dengan Arsenal? Tak Juara Liga Inggris 2 Dekade

Thoriq Az Zuhri

Editor: Thoriq Az Zuhri

Ada apa dengan Arsenal? Mereka tak juara Liga Inggris dalam dua dekade. (Yusuf/Skor.id)
Ada apa dengan Arsenal? Mereka tak juara Liga Inggris dalam dua dekade. (Yusuf/Skor.id)

SKOR.id - Ada apa dengan Arsenal? Selama dua dekade lamanya The Gunners tak pernah lagi tampil sebagai juara Liga Inggris alias Premier League.

Dua musim terakhir, Arsenal tampil luar biasa apik di bawah asuhan Mikel Arteta.

Arsenal dua kali jadi runner-up di bawah Manchester City. Mereka berjarak dua poin saja dari sang juara musim lalu, dan berselisih lima poin semusim sebelumnya.

Koleksi poin yang mereka dapatkan juga tak main-main, dalam dua musim terakhir Bukayo Saka dkk meraih 84 dan 89 poin, yang dalam beberapa musim Liga Inggris bisa menjadikan mereka sang juara.

Meski begitu, kenyataan tak bisa berbohong. Penampilan menawan ini tak berakhir dengan gelar juara di tangan.

Artinya, sudah dua dekade lamanya mereka tak mengangkat trofi Liga Inggris, sejak musim 2003-2004.

Ada apa sebenarnya dengan Arsenal? Artikel Skor Special kali ini akan membahas tentang sejarah penampilan The Gunners dalam dua dekade terakhir.

(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Naik Turun

Dalam dua dekade terakhir, ada tiga pelatih yang menukangi Arsenal. Arsene Wenger menjadi pelatih Arsenal sejak 1996 sampai kemudian pergi pada musim panas 2018.

Ia digantikan oleh Unai Emery yang bertahan hanya setahun lebih sedikit, sebelum kini ditukangi Mikel Arteta sejak Desember 2019. Freddie Ljungberg sempat jadi karateker pada akhir 2019.

Arsene Wenger jadi pelatih terakhir yang mampu membawa Meriam London jadi juara, tepatnya pada musim 2003-2004.

Saat itu, Arsenal tak terkalahkan sepanjang musim, meraih 26 kemenangan dan 12 kali imbang, mengoleksi 90 poin, dan mendapatkan trofi emas Premier League.

Akan tetapi, siapa yang menyangka, kesempurnaan ini akan diikuti oleh tahun-tahun medioker bagi Arsenal, yang gagal kembali meraih juara Liga Inggris hingga sekarang.

Dalam 12 musim berikutnya, Arsenal memang masih stabil selalu berada di empat besar, yang artinya membawa mereka lolos ke gelaran Liga Champions.

Semua berubah pada 2016-2017 kala mereka finis di posisi kelima, kali pertama Arsenal terlempar dari empat besar sejak 1995-1996.

Setelah itu selama enam musim, Arsenal selalu berada di luar empat besar, sebelum kemudian dalam dua musim terakhir selalu menjadi runner-up.

Sejarah posisi Arsenal di Liga Inggris dua dekade terakhir. (Yusuf/Skor.id)
Sejarah posisi Arsenal di Liga Inggris dua dekade terakhir. (Yusuf/Skor.id)

Artinya dalam 20 musim terakhir, Arsenal 14 kali berada di posisi top four klasemen, dan enam kali di luar empat besar.

Posisi terburuk mereka adalah posisi kedelapan klasemen yang mereka dapatkan dua musim beruntun pada 2019-2020 dan 2020-2021.

Sedangkan posisi terbaik mereka adalah posisi kedua yang mereka raih dalam empat musim berbeda dalam 20 tahun terakhir.

Poin Maksimal

Dari sisi poin, Arsenal juga mengalami fluktuasi perolehan poin dalam dua dekade terakhir.

Sejak mendapat 90 poin dan jadi juara pada 2003-2004, Arsenal memang sudah tak pernah bisa menembus batas 90 poin lagi sejak saat itu.

Empat kali The Gunners meraih 80 poin atau lebih, termasuk dua musim terakhir. Torehan 89 poin musim lalu adalah yang tertinggi sejak mereka juara dua dekade lalu.

Selain itu, Arsenal sembilan kali meraih 70-80 poin, enam kali meraih 60-70 poin, dan sekali kurang dari 60 poin.

Sejarah perolehan poin Arsenal di Liga Inggris dua dekade terakhir. (Yusuf/Skor.id)
Sejarah perolehan poin Arsenal di Liga Inggris dua dekade terakhir. (Yusuf/Skor.id)

Sepanjang sejarah, jika dirata-rata, pemenang Premier League sebenarnya hanya membutuhkan 87,8 poin saja, artinya torehan Arsenal musim lalu sudah lebih dari cukup.

Sejak mereka juara dua dekade lalu, torehan 89 poin (dan selisih gol +62) sudah bisa menjadikan mereka juara dalam 10 musim yang berbeda!

Artinya, ketidakberuntungan saja dengan Manchester City memiliki poin lebih banyak yang membuat Arsenal gagal juara musim lalu.

Memang, nasib mereka tak seburuk Liverpool musim 2018-2019 yang gagal juara dengan koleksi 97 poin, poin terbanyak sebuah tim yang tak juara di Premier League.

Tak ingin hal ini terulang, Mikel Arteta kemudian punya target besar musim ini soal urusan poin, ia ingin meraih poin maksimal.

"(Kami ingin mendapatkan) 114 poin. Jika kami bisa melakukan itu, kami jelas akan jadi juara, jadi ini adalah target kami," ujar Arteta.

Sepanjang sejarah, hanya Manchester City musim 2017-2018 yang pernah meraih 100 poin dalam semusim, artinya Arsenal tidak harus mencapai 114 poin untuk jadi juara, biasanya torehan kurang dari 100 poin sudah cukup bagi mereka untuk jadi juara.

Hanya saja memang sejak kedatangan Pep Guardiola ke Premier League, rata-rata poin sang juara Premier League ada di angka 93,6 poin, jumlah yang mungkin bisa jadi standar dan target Arteta musim ini.

Musim Baru, Semangat Baru

Sebelum musim berjalan, Arsenal melepas banyak pemain, termasuk di antaranya Mohamed Elneny dan Cedric Soares di awal musim.

Selain itu, Albert Sambi Lokonga dan Nuno Tavares dipinjamkan ke klub lain, serta Emile Smith Rowe juga hengkang dari Meriam London.

Langkah awal yang dilakukan Arsenal untuk memperkuat tim adalah memermanenkan David Raya dari Brentford, setelah musim lalu digaet dengan status pinjaman.

Ia jadi pemain Spanyol ke-15 sepanjang sejarah Arsenal, dengan Raya kini berstatus juara Eropa usai mengantarkan Timnas Spanyol juara Euro 2024 lalu.

Selain itu, lini belakang diperkuat dengan mendatangkan Riccardo Calafiori dari Bologna, bek tengah andalan Timnas Italia di Piala Eropa 2024.

Arsenal kemudian kini memulai musim dengan baik, menang 2-0 lawan Wolverhampton Wanderers di pekan pertama Premier League.

Ini langkah besar untuk bisa mencapai target 114 poin dan jadi juara Premier League lagi setelah dua dekade, apakah mereka bisa?

Source: Premier LeagueWikipedia

RELATED STORIES

7 Alasan Como Tak Akan Bisa Jadi Klub Besar, dan Bantahannya

7 Alasan Como Tak Akan Bisa Jadi Klub Besar, dan Bantahannya

Mari saatnya membantah alasan-alasan yang mengatakan bahwa Como 1907 tak akan jadi salah satu klub besar di Serie A Liga Italia.

Mengenal 10 Calon Bintang Muda yang Siap Bersinar di Liga Inggris 2024-2025

Mengenal 10 Calon Bintang Muda yang Siap Bersinar di Liga Inggris 2024-2025

Siapa saja calon bintang muda Liga Inggris yang akan bersinar musim ini? Dari klub mana saja?

7 Aturan Baru Liga Inggris 2024-2025: VAR hingga Offside

Mulai dari soal VAR hingga offside, ada beberapa aturan baru yang akan diterapkan di Liga Inggris 2024-2025.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Tim Indonesia di Asian Schools Basketball Championships 2025 (ASBC 2025). (Foto: Kemenpora, Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

Basketball

Timnas Basket Putri dan Putra Indonesia Tumbang dari China di Laga Perdana ASBC 2025

Timnas Basket Putri dan Putra Indonesia kalah dari China di Asian School Basketball Championship 2025 (ASBC 2025).

Pradipta Indra Kumara | 25 Aug, 11:43

National Conference of Football and Science 2025 digelar di ITB, Bandung, 25-27 Agustus 2025. (Foto: Dok. Grha Gemah Nusa/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Resmi Digelar, Konferensi Sepak Bola Nasional dan Sains Bisa Bantu Timnas Indonesia Berkembang

NCFS 2025 diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung pada 25-27 Agustus 2025.

Rais Adnan | 25 Aug, 11:05

Cover AFC Challenge League. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Dewa United di Pot 1, Ini Jadwal Drawing Fase Grup AFC Challenge League 2025-2026

Dewa United menjadi salah satu tuan rumah fase grup Wilayah Timur pada ACLG 2025-2026.

Rais Adnan | 25 Aug, 10:50

FFWS SEA Fall 2025. (Garena)

Esports

Rekap Pekan Kedua FFWS SEA Fall 2025, Performa Tim Indonesia Naik Turun

RRQ Kazu sukses mempertahankan posisi puncak klasemen yang mereka dapatkan sejak pekan pertama.

Gangga Basudewa | 25 Aug, 07:50

Indonesia Kings Laga 2025 atau IKL Fall 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap Pekan Pertama IKL Fall 2025, Vesakha dan Kagendra Unjuk Gigi

Vesakha dan Kagendra memimpin untuk sementara usai pekan pertama,

Gangga Basudewa | 25 Aug, 07:39

Update bursa transfer Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Update Bursa Transfer Liga Italia 2025-2026

Update bursa transfer Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026, Napoli, Inter Milan, Juventus, hingga AC Milan berburu pemain baru.

Pradipta Indra Kumara | 25 Aug, 05:10

Update bursa transfer La Liga (Liga Spanyol) di musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Update Bursa Transfer La Liga 2025-2026

Update bursa transfer La Liga (Liga Spanyol) musim 2025-2026, Real Madrid, Barcelona, hingga Atletico Madrid beruburu pemain baru.

Pradipta Indra Kumara | 25 Aug, 04:45

Anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus menjadi Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji.

Timnas Indonesia

Ini Jadwal Pemain Timnas Indonesia Kumpul di Surabaya

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan jadwal kumpul para pemain Timnas Indonesia di Surabaya.

Rais Adnan | 25 Aug, 04:36

Update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Update Bursa Transfer Liga Inggris 2025-2026

Berikut ini update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 25 Aug, 04:06

Turnamen esports Mobile Legends: Bang Bang. (rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Statistik Kombinasi Helcurt X Sun di MPL Indonesia S16

Di Pekan 1 MPL Indonesia Season 16, kombinasi Helcurt dan Sun muncul usai dipakai oleh para pemain Geek Fam ID.

Thoriq Az Zuhri | 25 Aug, 03:39

Load More Articles