- Manajemen IBL memastikan hanya ada dua kota yang menjadi kandidat tuan rumah lanjutan IBL 2020 yakni Yogyakarta dan Jakarta.
- Amartha Hangtuah lebih memilih Jakarta dengan pertimbangan keamanan dan fasilitas yang memadai dan efisiensi biaya.
- Selain itu, Amartha Hangtuah juga tak mempermasalahkan tak adanya pemain asing.
SKOR.id - Direktur Operasional Amartha Hangtuah, Ferri Jufry, memilih Jakarta sebagai lokasi lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) 2020, 4 September-5 Oktober 2020.
Ferri Jufry pun mengungkapkan sejumlah alasan terkait pilihannya tersebut. Paling tidak ada tiga pertimbangan yang menjadi alasan Amartha Hangtuah.
“Pastinya lebih condong ke Jakarta dengan pertimbangan keamanan, fasilitas yang memadai, dan efisiensi biaya,” ujar Ferri seperti dilansir dari laman IBL Indonesia.
Berita IBL Lainnya: Jakarta dan Yogyakarta Kandidat Tuan Rumah Lanjutan IBL 2020
Dari hasil pertemuan manajer IBL beberapa waktu lalu, manajemen liga basket tertinggi di Tanah Air ini memastikan hanya ada dua kota kandidat tuan rumah lanjutan IBL 2020.
Direktur Utama (Dirut) IBL, Junas Miradiarsyah, menyebut mereka bakal memilih Jakarta atau Yogyakarta.
Jogja, demikian Yogyakarta biasa disebut, memiliki kasus positif Covid-19 relatif sedikit, 252 orang. Bisa dibilang, penyebaran virus Sars Cov-2 di sana cukup terkendali.
Jakarta masih berstatus kota dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak di Indonesia. Belakangan, grafik Jakarta bagus dan sudah memasuki masa transisi menuju New Normal.
Berita Basket Lainnya: Punya Pengalaman Pribadi, George Hill Kutuk Aksi Rasialisme di Amerika Serikat
Selain memilih Jakarta, Ferri juga tidak mempermasalahkan kelanjutan IBL 2020 tanpa pemain asing. Menurutnya, risiko mendatangkan pemain asing memang cukup besar.
“Faktor keamanan menjadi pertimbangan. Di Amerika Serikat (AS) itu positif Covid-19 tertinggi di dunia. Selain itu, bisa saja selama perjalan mereka tertular,” ujar Ferri Jufry.
Selain itu, dengan tidak adanya pemain asing, klub IBL bisa lebih berhemat dan menyiapkan musim baru lebih baik.
“Dalam kondisi sulit seperti ini, mendatangkan pemain asing cukup besar dan pasti memberatkan klub,” ujar Ferri Jufry menambahkan.